Kota Tua Yerusalem

kota di Palestina
(Dialihkan dari Kota Lama Yerusalem)

Kota Tua Yerusalem (Arab: البلدة القديمة, al-Balda al-Qadimah, harfiah: 'Kota Tua', Ibrani: העיר העתיקה, Ha'Ir Ha'Atiqah) adalah area seluas 0,9 kilometer persegi (0,35 sq mi)[3] yang dikelilingi tembok yang berada dalam kawasan Yerusalem Timur di Kota Yerusalem, Palestina. Distrik Kota Tua Yerusalem terbagi dalam empat wilayah yaitu Bagian Muslim, Bagian Yahudi (warna biru), Bagian Kristen, dan Bagian Armenia (yang juga mayoritas penduduknya beragama Kristen).

Kota Lama Yerusalem dan Tembok-temboknya[1]
Situs Warisan Dunia UNESCO

Lokasi Palestina
KriteriaBudaya: ii, iii, vi
Nomor identifikasi148
Pengukuhan1981 (ke-5)
Endangered1982–sekarang
Peta Yerusalem pada tahun 1947. Garis hijau adalah batas antara Yerusalem Barat dengan Yerusalem Timur; garis hitam berbentuk jajaran genjang adalah tembok kota tua.

Hingga 2007, penduduk total kota mencapai 36.965 dengan kelompok penduduk beragama pada tahun 2006: 27.500 Muslim (hingga 17.000 pada tahun 1967, dengan lebih dari 30.000 pada 2013, kecenderungan: meningkat); 5.681 Kristen (6.000 pada tahun 1967), tidak termasuk 790 orang Armenia (menurun hingga 500 pada tahun 2011, cenderung menurun); dan 3.089 Yahudi (dimulai sejak ketiadaan pada tahun 1967, mereka diusir setelah Kota Lama dikuasai oleh Yordania menurut Perang Arab-Israel 1948, dengan sekitar 3.000 ditambah sebanyak 1.500 pelajar yeshiva pada tahun 2013, kecenderungan: meningkat).[4][5][6]

Kota Lama Yerusalem disebut juga Baitul Maqdis atau Al-Quds. Di dalam Kota Lama Yerusalem, banyak terdapat situs-situs suci umat Muslim, Kristen, dan Yahudi. Di sudut tenggara Yerusalem Lama ini terdapat kompleks yang disebut Masjid Al-Aqsha, di dalamnya terdapat Kubah Shakhrah dan Jami' Al-Aqsha, dan pada sudut masjid tersebut terdapat Tembok Ratapan.

Abdullah bin Umar, seorang sahabat Nabi Muhammad, ahli hadits dan hukum fiqih mengatakan:
"Baitul Maqdis adalah tempat para Nabi dan berkumpulnya mereka untuk beribadah. Tidak ada sejengkal pun tanah di tempat itu yang tidak dipakai untuk sembahyang oleh para Nabi atau para Malaikat".

Tempat ini pun terdaftar di Situs Warisan Dunia UNESCO atas usul dari Yordania.

Sejarah sunting

Menurut Alkitab, sebelum Raja Daud menguasai Yerusalem pada abad ke-11 sebelum Masehi kota merupakan rumah bagi Yebus. Kitab Injil menggambarkan kota sebagai kota yang tangguh dengan tembok kota yang kuat. Kota dibangun oleh Raja Dawud, dikenal sebagai Ir David, atau Kota Daud, dibangun di sebelah tenggara tembok Kota Lama, diluar dari kawasan Gerbang Dung. Anaknya Sulaiman memperluas benteng kota dan kemudian pada sekitar tahun 440 SM, saat periode Kekaisaran Persia, Nehemia kembali dari Babilonia dan membangun kembali kota ini. Pada tahun 41-44 SM, Agrippa, raja Yudea, membangun sebuah tembok kota baru yang dikenal sebagai "Tembok Ketiga."

 
Suleiman I 1530

Muslim menguasai Yerusalem pada abad ke-7 M (637 M) dibawah kepemimpinan Khalifah kedua, `Umar bin Khattab yang menambahkannya ke dalam wilayah kekhalifahan. Setelah pengepungan Yerusalem, Sophronius menyambut `Umar karena, menurut ramalan Injil dikatakan diketahui ke gereja di Yerusalem, "seorang miskin, tetapi lelaki yang kuat" akan datang sebagai pelindung dan bersekutu dengan orang Kristen Yerusalem. Sophronius percaya bahwa `Umar, seorang penakluk yang besar dan pemimpin kehidupan yang keras, memenuhi semua tanda dalam ramalan itu. Menurut cerita dari Batrik Aleksandria, Eutychius, ia mengatakan bahwa `Umar dipersilakan mengunjungi Gereja Makam Kudus dan duduk di halaman depan gereja tersebut. Saat waktu shalat tiba, 'Umar menolak saat ditawari untuk shalat di gereja lantaran ditakutkan bahwa generasi Muslim setelahnya akan mengubah gereja itu menjadi masjid. 'Umar kemudian memilih shalat di tempat yang sekarang menjadi Jami' Al-Aqsha, saat itu masih berupa puing-puing. Eutychius menambahkan bahwa `Umar juga menulis sebuah surat perintah yang ia percayakan kepada batrik, yang melarang Muslim berkumpul untuk shalat dalam bangunan ini.[7]

Pada tahun 1099, Yerusalem dikuasai oleh tentara Kristen Barat pada Perang Salib Pertama dan diambil kembali dari tangan mereka kembali kepada kekuasaan Arab Muslim, dipimpin oleh Salahuddin al-Ayyubi, pada tanggal 2 Oktober 1187. Dia memanggil orang Yahudi dan mengizinkan mereka untuk menempati kembali kota. Pada 1219, tembok kota dirobohkan oleh Sultan Damaskus, Mu'azzim; pada tahun 1229, oleh perjanjian dengan Mesir, Yerusalem berada di tangan Frederick II dari Jerman. Pada 1239 dia mulai membangun kembali tembok kota, tetapi diruntuhkan kembali oleh Da'ud, emir Kerak. Pada 1243, Yerusalem kembali di tangan orang-orang Kristen dan tembok kota pun kembali diperbaiki. Kharezmian Tatar sampai di kota ini pada 1244 dan Sultan Malik al-Muattam merobohkan tembok ini. Tembok kota saat ini dibangun pada tahun 1535-42 Sultan Utsmaniyah Suleiman Al-Qanuni. Tembok itu membentang sepanjang 45 km (28,0 mil), dan memiliki tinggi antara 5 dan 15 meter (16.4–49 ft), dengan ketebalan mencapai 3 meter (10 kaki) pada bagian dasar tembok.[8] Tembok Kota Lama memiliki 35 buah menara, 15 diantaranya berada di bagian utara.[8] Tembok Suleiman memiliki enam buah gerbang, yang ketujuh, Gerbang Baru, dibangun pada tahun 1887. Pada tahun 1980, Yordania mengusulkan Kota Lama sebagai bagian dari daftar Situs Warisan Dunia UNESCO.[9] Kota Lama ditambahkan kedalam daftar pada tahun 1981.[10] Pada tahun 1982, Yordania mengusulkan Kota Tua didaftarkan menjadi Daftar Situs Warisan Dunia dalam Bahaya. Pemerintah Amerika Serikat menentang usulan tersebut, sebab nominasi tersebut tidak diizinkan oleh pemerintah Israel.[11] Pada tahun 2011, UNESCO mengeluarkan sebuah pernyataan mengulangi pertanyaan tentang pandangan ini bahwa Yerusalem Timur adalah "bagian dari yang diduduki Teritori Palestina, dan bahwa status Yerusalem harus diselesaikan dalam status negosiasi yang permanen."[12]

Geografi sunting

 
Pandangan satelit Kota Lama Yerusalem dan lingkungan sekitarnya

Kota Lama Yerusalem berada di tengah-tengah kota Yerusalem di dataran tinggi Pegunungan Yudea, berdekatan dengan Bukit Zaitun (timur) dan Gunung Scopus (timur laut). Ketinggian Kota Lama dari permukaan laut adalah 760 m (2.490 ft).[13] Wilayah sekitar Kota Lama di kelilingi oleh beberapa lembah dan wadi. Lembah-lembah seperti Kidron, Hinnom, dan Tyropoeon menyilang di sebelah selatan Kota Lama Yerusalem.[14] Kidron terdapat di sebelah timur Kota Lama dan memisahkan Bukit Zaitun dari pusat kota. Sepanjang sisi selatan kota Lama terdapat Lembah Hinnom, sebuah lembah yang curam yang diibaratkan Injil sebagai neraka.[15] Lembah Tyropoeon berada di barat daya kota Lama, dekat Gerbang Damaskus.

Dalam Injil, Yerusalem disebutkan dikelilingi oleh perkebunan kenari, zaitun dan pohon cemara. Kota Lama Yerusalem terletak 60 kilometer (37 mi)[16] sebelah timur Tel Aviv dan Laut Mediterania. Sebelah barat dari Kota Lama, kira-kira 35 kilometer (22 mi)[17] terdapat Laut Mati, tempat terdalam di dunia. Kota-kota yang dekat dengan Kota Lama Yerusalem termasuk Bethlehem dan Beit Jala di selatan, Abu Dis dan Ma'ale Adumim ke timur, Mevaseret Zion ke barat, dan Ramallah dan Giv'at Ze'ev ke utara.[18][19][20]

 
Pandangan dari Beit Meirdi di Pegunungan Yudea

Iklim sunting

 
Pandangan dari Jalan Sherover memperlihatkan Kota Lama Yerusalem saat musim dingin pada tahun 2013

Kota Lama dikategorikan salam iklim panas Laut Tengah (Köppen: Csa ), dengan panas, musim panas kering, dan sedang, musim dingin basah. Kota Yerusalem dan sekitarnya mengalami hujan salju setiap empat atau tiga tahun.

Januari adalah bulan paling dingin di antara semua bulan dalam tiap tahun, dengan rata-rata temperatur mencapai 91 °C (195,8 °F); Juli dan Agustus adalah bulan paling panas di Kota Lama Yerusalem, dengan rata-rata temperatur 242 °C (467,6 °F), dan pada bulan-bulan musim panas tidak ada hujan. Dan rata-rata curah hujan tahunan adalah sekitar 537 mm (21 in), dengan intensitas hujan terbesar antara Oktober hingga Mei.[21] Hujan salju sangat jarang, hujan salju yang besar sangat jarang terjadi.[22][23] Yerusalem pernah menerima lebih dari 30 sentimeter (12 in) salju pada 13 Desember 2013, yang hampir melumpuhkan aktivitas kota.[22][23] Sehari di Yerusalem, 9.3 jam diantaranya masih terdapat Matahari. Dengan rata-rata temperatur musim panas sebagai wilayah pesisir, pengaruh lautan dari Laut Mediterania yang kuat, hal ini dapat memberikan Yerusalem belokasi di sebuah tempat yang mirip garis lintang yang menghanguskan gurun panas tidak jauh ke timur dari Kota Lama.

Temperatur tertinggi Kota Lama Yerusalem tercatat pernah mencapai 444 °C (831,2 °F) pada 28 dan 30 Agustus 1881, dan temperatur paling rendah yang pernah tercatat adalah −67 °C (−88,6 °F) pada 25 Januari 1907.

Polusi udara di Kota Lama Yerusalem kebanyakan berasal dari lalu lintas.[24] Beberapa ruas jalan di Yerusalem tidak dibangun untuk memenuhi kebutuhan sebuah lalu lintas dengan volume yang tinggi, menyebabkan penumpukan lalu lintas dan menyebabkan lebih banyak karbon monoksida terlepas ke udara. Polusi udara akibat industri di kota sangat jarang, namun emisi dari pabrik di Kawasan Industri Pesisir Israel dapat menyebar ke timur dan menetap di Kota Yerusalem.[24][25]

Data iklim Jerusalem
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rekor tertinggi °C (°F) 23.4
(74.1)
25.3
(77.5)
27.6
(81.7)
35.3
(95.5)
37.2
(99)
36.8
(98.2)
40.6
(105.1)
38.6
(101.5)
37.8
(100)
33.8
(92.8)
29.4
(84.9)
26
(79)
40.6
(105.1)
Rata-rata tertinggi °C (°F) 11.8
(53.2)
12.6
(54.7)
15.4
(59.7)
21.5
(70.7)
25.3
(77.5)
27.6
(81.7)
29
(84)
29.4
(84.9)
28.2
(82.8)
24.7
(76.5)
18.8
(65.8)
14
(57)
21.52
(70.71)
Rata-rata harian °C (°F) 9.8
(49.6)
10.5
(50.9)
13.1
(55.6)
16.8
(62.2)
21.0
(69.8)
23.3
(73.9)
25.1
(77.2)
25.0
(77)
23.6
(74.5)
21.1
(70)
16.3
(61.3)
12.1
(53.8)
18.14
(64.65)
Rata-rata terendah °C (°F) 6.4
(43.5)
6.4
(43.5)
8.4
(47.1)
12.6
(54.7)
15.7
(60.3)
17.8
(64)
19.4
(66.9)
19.5
(67.1)
18.6
(65.5)
16.6
(61.9)
12.3
(54.1)
8.4
(47.1)
13.51
(56.31)
Rekor terendah °C (°F) −3.4
(25.9)
−2.4
(27.7)
−0.3
(31.5)
0.8
(33.4)
7.6
(45.7)
11
(52)
14.6
(58.3)
15.5
(59.9)
13.2
(55.8)
9.8
(49.6)
1.8
(35.2)
0.2
(32.4)
−3.4
(25.9)
Curah hujan mm (inci) 133.2
(5.244)
118.3
(4.657)
92.7
(3.65)
24.5
(0.965)
3.2
(0.126)
0
(0)
0
(0)
0
(0)
0.3
(0.012)
15.4
(0.606)
60.8
(2.394)
105.7
(4.161)
554.1
(21.815)
Rata-rata hari hujan 12.9 11.7 9.6 4.4 1.3 0 0 0 0.3 3.6 7.3 10.9 62
% kelembapan 61 59 52 39 35 37 40 40 40 42 48 56 45.8
Rata-rata sinar matahari harian 6 7 7 10 11 14 13 13 11 7 7 6 9.3
Sumber #1: Israel Meteorological Service[26][27][28][29]
Sumber #2: BBC Weather for data of sunshine hours[30]

Ekonomi sunting

Secara historis, ekonomi Kota Lama Yerusalem didukung oleh para peziarah keagamaan, kota Lama terletak jauh dari pelabuhan di Jaffa dan Gaza.[31] Tempat-tempat keagamaan dan bersejarah di Yerusalem saat ini menempati urutan teratas untuk mengundang para pengunjung dari luar negeri, dengan mayoritas pengunjung mengunjungi Tembok Ratapan dan Kota Lama itu sendiri. Pada 2010, Yerusalem menempati urutan tertinggi sebagai tujuan wisata terbaik di Afrika dan Timur tengah menurut Majalah Tavel + Leisure.[32] Pada 2013, 75% dari 3.5 orang yang mengunjungi Israel berkunjung ke Kota Lama Yerusalem.[33]

Bagian sunting

 
Peta Bagian Muslim

Bagian Muslim sunting

Bagian Muslim (Arab: حارة المسلمين Harat al-Muslimin; Ibrani: הרובע המוסלמי Ha-Rovah ha-Muslemi) adalah salah satu dari empat bagian dari wilayah-wilayah yang dibatasi benteng-benteng Kota Lama Yerusalem. Wilayah ini mencakup 31 hektar (76 acre) dan merupakan sektor sebelah timur laut Kota Lama.[34] Bagian ini adalah bagian terluas dan paling banyak penduduknya. Gerbang Singa di sebelah timurnya, tembok utara Haram asy-Syarif di sebelah selatannya, ke Gerbang DamaskusTembok Barat.[35]

Populasi di Bagian Muslim mencapai 22,000.[35]

Bagian Yahudi sunting

 
Peta Bagian Yahudi (2010)

Bagian Yahudi (Ibrani: הרובע היהודי, HaRova HaYehudi; Arab: حارة اليهود, Harat al-Yehud) adalah salah satu dari empat bagian Kota Tua Yerusalem. Bagian ini memiliki luas 116,000 meter persegi[36] berada di sebelah tenggara sektor kota yang dibatasi tembok, dan dimulai Gerbang Zion di sebelah selatan, serta Bagian Armenia disebelah barat, diperpanjang hingga Tembok Barat dan Kuil Gunung di sebelah timur. Di awal abad ke-20, populasi Yahudi di bagian ini mencapai 19,000.[37]

Bagian Kristen sunting

 
Peta Bagian Kristen

Bagian Kristen (Arab: حارة النصارى) adalah satu dari lima bagian yang dibatasi oleh benteng-benteng di Kota Lama Yerusalem, lima bagian itu adalah Bagian Muslim, Bagian Yahudi, Bagian Armenia dan Kompleks al-Haram. P Bagian ini berada di tepi luar barat laut Kota Lama Yerusalem, dan memiliki setidaknya 40 situs dan tempat suci agama Kristen, seperti Church of the Holy Sepulchre, yang merupakan salah satu gereja tersuci dalam agama Kristen.[butuh rujukan]

Bagian Armenia sunting

Bagian Armenia adalah satu dari empat bagian yang dibentengi oleh benteng-benteng di Kota Lama Yerusalem. Berlokasi di sudut barat laut Kota Lama, yang dapat terhubung dengan Gerbang Zion dan Gerbang Jaffa. Mencakup luas wilayah 0.126 km² (126 dunam), atau 14% dari luas keseluruhan Kota Lama. Pada tahun 2007, bagian ini memiliki populasi sebanyak 2,424 jiwa (6.55% dari seluruh jumlah populasi Kota Lama). Jika disamakan dalam kedua kriteria, bagian ini sebanding dengan Bagian Yahudi. Bagian Armenia dipisahkan dengan Bagian Kristen oleh Jalan Daud (Suq el-Bazaar) dan oleh Habad Street (Suq el-Husur) dari bagian Yahudi.[butuh rujukan]

Situs-situs agama sunting

Kota Lama Yerusalem merupakan sebuah kota yang disucikan oleh tiga agama, yaitu Islam, Kristen, dan Yahudi.

Masjid Al-Aqsha, kompleks seluas 144.000 meter persegi yang disucikan umat Islam dan Yahudi
Al-Jami' al-Aqsha, bangunan yang berada di Masjid Al-Aqsha bagian selatan
Tembok Ratapan, dikenal dengan Kotel
Gereja Makam Kudus, tempat beberapa orang Kristen percaya bahwa di tempat inilah Yesus disalibkan

Yerusalem disucikan oleh orang Yahudi sejak 3.000 tahun yang lalu, oleh orang Kristen untuk sekitar 2.000 tahun yang lalu, dan umat Islam selama 1.400 tahun. Buku Tahunan Statistik Yerusalem 2000 mendaftarkan 1.204 sinagoge, 158 gereja, dan 73 masjid di Kota Yerusalem.[38] Dikarenakan statusnya itulah, beberapa situs dibangun di Kota Lama Yerusalem berdasarkan masing-masing agama. Berikut adalah bangunan-bangunan bersejarah yang dibangun di Kota Lama Yerusalem menurut agama.

Islam sunting

Yerusalem (utamanya Kota Lama) adalah tempat tersuci ketiga dalam keyakinan Islam Sunni. Untuk sekitar satu tahun, sebelum secara permanen dipindahkan ke Ka'bah di Mekkah, kiblat (arah salat) untuk Muslim adalah Yerusalem.[39][40] Kota Lama tidak lagi berpengaruh dalam beribadah umat Muslim, tetapi Kota Lama juga disucikan karena peristiwa Malam Kenaikan Nabi Muhammad (c. CE 620). Umat Muslim percaya bahwa Nabi Muhammad secara ajaib dipindahkan dalam satu malam dari Mekkah ke Kuil Gunung di Kota Lama Yerusalem, yang dinaikkan ke Surga untuk dipertemukan dengan para Rasul dan Nabi sebelumnya dan untuk menerima perintah shalat lima waktu dari Allah.[41][42][43] Dalam Surat al-Isra ayat pertama tetcatat bahwa tujuan Nabi Muhammad adalah masjid al-Aqsha (tempat paling jauh),[44][45] Dalam rujukan ke Yerusalem. Dalam Hadits tertulis bahwa sabda Nabi Muhammad, nama Yerusalem sebagai lokasi Masjid Al-Aqsha.[46] Masjid Al-Aqsha, yang disebutkan namanya dalam Al-Qur'an, di bangun di Kuil Gunung di bawah Khalifah Umayyah Al-Walid untuk memperingati tempat umat Muslim percaya bahwa Nabi Muhammad dinaikkan ke Surga.[47]

 
Kubah Nabi

Jami' Al-Aqsha sunting

Jami' Al-Aqsha juga ditulis Al-Aqsha (bahasa Arab:المسجد الاقصى, Al-Masjid Al-Aqsha, arti harfiah: "masjid terjauh") adalah salah satu tempat suci agama Islam yang menjadi bagian dari kompleks bangunan suci di Kota Lama Yerusalem (Yerusalem Timur). Kompleks tempat masjid ini (di dalamnya juga termasuk Kubah Batu) dikenal oleh umat Islam dengan sebutan Masjid Al-Aqsha. Tempat ini oleh umat Yahudi dan Kristen dikenal pula dengan sebutan Bait Suci (Ibrani: הַר הַבַּיִת, Har haBáyit, bahasa Inggris: Temple Mount), suatu tempat paling suci dalam agama Yahudi yang umumnya dipercaya merupakan tempat Bait Pertama dan Bait Kedua dahulu pernah berdiri.[48][49]

Masjid Al-Aqsha secara luas dianggap sebagai tempat suci ketiga oleh umat Islam. Muslim percaya bahwa Muhammad diangkat ke Sidratul Muntaha dari tempat ini setelah sebelumnya dibawa dari Masjid Al-Haram di Mekkah ke Al-Aqsha dalam peristiwa Isra' Mi'raj.[50] Kitab-kitab hadist menjelaskan bahwa Muhammad mengajarkan umat Islam berkiblat ke arah Masjid Al-Aqsha (Baitul Maqdis) hingga 17 bulan setelah hijrah ke Madinah. Setelah itu kiblat salat adalah Ka'bah di dalam Masjidil Haram, Mekkah, hingga sekarang.[51]

Kubah Nabi sunting

Kubah Nabi (Arab: فبة النبي, Qubbatun Nabi, Inggris: Dome of the Prophet), juga dikenal sebagai Kubah Jibril, adalah sebuah kubah yang berdiri bebas di Masjid Al-Aqsha bagian utara, berfungsi lebih sebagai monumen simbolis daripada sebuah bangunan keagamaan. Bangunan ini merupakan bagian dari teras Kubah Batu, dan merupakan salah satu dari tiga buah kubah yang berdiri bebas, yang dibangun oleh penguasa Utsmaniyah di area al-Haram asy-Syarif.[52]

 
Kubah Silsilah terletak di depan arah pintu masuk ke Kubah Shakhrah (Kubah Batu)

Kubah Silsilah sunting

Kubah Silsilah (bahasa Arab: قبة السلسلة, Qubbat As-Silsilah, arti harfiah: "kubah rantai") adalah sebuah kubah yang berdiri bebas yang terletak di sisi sebelah timur Kubah Batu, di Kota Lama Yerusalem. Sebagai salah satu bangunan tertua di Masjid Al-Aqsha (atau Bukit Bait Suci, menurut umat Yahudi dan Kristen), kubah ini bukanlah sebuah masjid, melainkan sebuah tempat salat biasa.[53] Bangunan ini awalnya dibangun oleh dinasti Umayyah, dan sempat diubah menjadi sebuah kapel Kristen oleh Tentara Salib, namun dikembalikan lagi sebagai tempat ibadah Islam oleh Ayyubiyah. Renovasi atas Kubah Silsilah telah dilakukan oleh para penguasa Mamluk, Ustmaniyah, dan lembaga wakaf Palestina.

 
Rincian tiang penopang kubah

Kubah Shakhrah sunting

Kubah Shakhrah (Arab: مسجد قبة الصخرة (baca: Qubbah As-Sakhrah), Ibrani: כיפת הסלע (baca.: Kipat Hasela), Turki: Kubbetüs Sahra, Inggris: Dome of the Rock, arti harfiah: "Kubah Batu") adalah tempat suci umat Yahudi dan Islam, terletak di jantung Masjid Al-Aqsha. Kubah Shakhrah ini selesai didirikan tahun 691 Masehi, menjadikannya bangunan Islam tertua yang masih ada di dunia.[54] Di dalam kubah ini terdapat batu Ash-Shakhrah yang menjadi tempat suci bagi umat Yahudi dan umat Islam.[55]

Kubah Shakhrah bukanlah sebuah masjid, sebaliknya, merupakan sebuah kompleks yang terdapatnya sebuah batu besar yang dikatakan tempat Nabi Muhammad berdiri ketika peristiwa Isra dan Mi'raj.

Kristen sunting

Kristen menghormati Yerusalem Karena sejarahnya dalam Perjanjian Lama, dan sebagai tempat hidupnya Yesus. Menurut Perjanjian Baru, Yesus melanjutkan kehidupannya setelah kelahirannya[56].[57][58][59]

 
Pintu masuk utama ke Gereja Makam Kudus

Gereja Makam Kudus sunting

Gereja Makam Kudus (bahasa Latin: Sanctum Sepulchrum, Inggris: Church of the Holy Sepulchre) adalah gereja Kristen di Kota Lama Yerusalem.

 
Situs tradisional Golgota, di dalam gereja "Gereja Makam Kudus".

Situs ini dipercaya oleh banyak orang Kristen sebagai Golgota,[60] tempat Yesus disalibkan.[61] Gereja ini menjadi tujuan peziarahan Kristen sejak abad ke-4, sebagai tempat wafat dan kebangkitan Yesus.

Via Dolorosa sunting

Via Dolorosa (bahasa Latin untuk "Jalan Kesengsaraan" atau "Jalan Penderitaan") adalah sebuah jalan di Kota Yerusalem Kuno. Jalan ini adalah jalan yang dilalui Yesus sambil memanggul salib menuju Kalvari. Jalan ini ditandai dengan 14 titik salib. Lima titik salib terakhir berada di dalam Gereja Makam Kudus. Jalan ini menjadi tujuan utama para peziarah.[butuh rujukan]

Yahudi sunting

Yerusalem disucikan oleh orang Yahudi sejak 3000 tahun,oleh Kristen untuk sekitar 2000 tahun, dan umat Islam selama 1400 tahun. Buku 2000 Statistical Yearbook of Jerusalem mendaftarkan 1204 sinagog, 158 gereja, dan 73 masjid di kota Yerusalem.[38]

Kota Lama Yerusalem disucikan oleh orang Yahudi sejak Raja Dawud memproklamirkan kita ini sebagai ibu kota pada abad ke-10 SM. Yerusalem menjadi situs Kuil Solomon dan Kuil Solomon Kedua. Walaupun tidak disebutkan dalam Torah / Pentateuch,[62] namanya disebutkan di dalam Injil sebanyak 632 kali. Saat ini, Tembok Ratapan, sebuah bangunan dekat Kuil Kedua menjadi situs tersuci kedua umat Yahudi setelah Kuil Gunung itu sendiri.[63] Sinagog-sinagog di seluruh dunia dibangun dengan altar menghadap ke Yerusalem,[64][65][66]

 
Tembok Ratapan di waktu malam

Tembok Ratapan sunting

Tembok Ratapan adalah tempat yang penting dan dianggap suci oleh orang Yahudi. Ini adalah sisa dinding Bait Suci di Yerusalem yang dibangun oleh Raja Herodes. Bait Suci itu hancur ketika orang-orang Yahudi memberontak kepada kerajaan Romawi pada tahun 70 Masehi.

Panjang tembok ini aslinya sekitar 485 meter, dan sekarang sisanya hanyalah 60 meter.

Orang Yahudi percaya bahwa tembok ini tidak ikut hancur sebab di situlah berdiam "Shekhinah" (kehadiran ilahi). Jadi, berdoa di situ sama artinya dengan berdoa kepada Tuhan.[butuh rujukan]

Tembok sunting

(Arab: أسوار القدس; Ibrani: חומות ירושלים) di sekitaran Kota Lama Yerusalem (sekitar 1 km²). Pada tahun 1535, saat Yerusalem masih menjadi bagian dari Kesultanan Utsmaniyah, Sultan Suleiman I memerintahkan untuk membuat tembok kota menjadi dibangun kembali. Pembangunan tembok berlangsung selama empat tahun, yakni antara tahun 1537 dan 1541.[67][68]

Gerbang sunting

Bahasa Indonesia Bahasa Ibrani Bahasa Arab Nama lain Tahun konstruksi Lokasi
Gerbang Baru HaSha'ar HeHadash

השער החדש

Al-Bab al-Jedid

الباب الجديد

Gerbang Hammid 1887 Barat sisi utara
Gerbang Damaskus Sha'ar Shkhem

שער שכם

Bab al-Amoud

باب العمود

Sha'ar Damesek, Gerbang Nablus, Gerbang Pilar 1537 Tengah sisi utara
Gerbang Herod Sha'ar HaPerachim

שער הפרחים

Bab al-Sahira

باب الساهرة

Sha'ar Hordos, Gerbang Bunga, Gerbang Domba 1875 Timur sisi utara
Gerbang Singa Sha'ar HaArayot

שער האריות

Bab al-Asbatt

باب الأسباط

Gerbang Yehoshafat, Gerbang St. Stephen, Bab Sittna Maryam (باب ستي مريم, "Gerbang Maryam") 1538–39 Utara sisi timur
Gerbang Eksafator Gerbang Eksafasi 705-715, 1968 Selatan tembok Masjid Al-Aqsha
Gerbang Dung Sha'ar HaAshpot

שער האשפות

Bab al-Maghariba

باب المغاربة

Gate of Silwan, Sha'ar HaMugrabim 1538–40 Timur sisi selatan
Gerbang Tanner Sha'ar HaBursekaim

שער הבורסקאים

Sha'ar HaBursekaim

שער הבורסקאים

Abad ke-12 Timur sisi selatan
Gerbang Zion Sha'ar Tzion

שער ציון

Bab al-Nabi Da'oud

باب النبي داود

Gerbang menuju Bagian Yahudi 1540 Tengah sisi selatan
Gerbang Jaffa Sha'ar Yaffo

שער יפו

Bab al-Khalil

باب الخليل

Gerbang shalat Nabi Daud, Porta Davidi 1530–40 Tengah sisi barat

Referensi sunting

  1. ^ "Old City of Jerusalem and its Walls". UNESCO. Diakses tanggal 13 January 2014. 
  2. ^ . Lihat Posisi di Yerusalem
  3. ^ Kollek, Teddy (1977). "Afterword". Dalam John Phillips. A Will to Survive - Israel: the Faces of the Terror 1948-the Faces of Hope Today. Dial Press/James Wade. about 225 acres 
  4. ^ "Jerusalem The Old City: Urban Fabric and Geopolitical Implications" (PDF). International Peace and Cooperation Center. 2009. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2013-09-28. Diakses tanggal 2016-12-12. 
  5. ^ Bracha Slae (13 July 2013). "Demography in Jerusalem's Old City". The Jerusalem Post. Diakses tanggal 26 September 2015. 
  6. ^ Beltran, Gray (9 May 2011). "Torn between two worlds and an uncertain future". Columbia Journalism School. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-14. Diakses tanggal 2016-12-12. 
  7. ^ "The Holy Sepulchre - first destructions and reconstructions". Christusrex.org. 2001-12-26. Diakses tanggal 2013-10-14. 
  8. ^ a b Eliyahu Wager (1988). Illustrated guide to Jerusalem. Jerusalem: The Jerusalem Publishing House. hlm. 138. 
  9. ^ Advisory Body Evaluation (PDF file)
  10. ^ "Report of the 1st Extraordinary Session of the World Heritage Committee". Whc.unesco.org. Diakses tanggal 2013-10-14. 
  11. ^ "Justification for inscription on the List of World Heritage in Danger, 1982: Report of the 6th Session of the World Heritage Committee". Whc.unesco.org. Diakses tanggal 2013-10-14. 
  12. ^ "UNESCO replies to allegations". UNESCO. 15 July 2011. The Old City of Jerusalem is inscribed on the World Heritage List and the List of World Heritage in Danger. UNESCO continues to work to ensure respect for the outstanding universal value of the cultural heritage of the Old City of Jerusalem. This position is reflected on UNESCO’s official website (www.unesco.org). In line with relevant UN resolutions, East Jerusalem remains part of the occupied Palestinian territory, and the status of Jerusalem must be resolved in permanent status negotiations. 
  13. ^ Cabrera, Enrique; Jorge García-Serra (31 December 1998). Drought Management Planning in Water Supply Systems. Springer. hlm. 304. ISBN 0-7923-5294-7. The Old City of Jerusalem (760 m) in the central hills 
  14. ^ Bergsohn, Sam (15 May 2006). "Geography". Cornell University. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 July 2007. Diakses tanggal 9 February 2007. 
  15. ^ Walvoord, John; Zachary J. Hayes; Clark H. Pinnock; William Crockett; Stanley N. Gundry (7 January 1996). "The Metaphorical View". Four Views on Hell. Zondervan. hlm. 58. ISBN 0-310-21268-5. 
  16. ^ Rosen-Zvi, Issachar (June 2004). Taking Space Seriously: Law, Space and Society in Contemporary Israel. Ashgate Publishing. hlm. 37. ISBN 0-7546-2351-3. Thus, for instance, the distance between the four large metropolitan regions are—39 miles 
  17. ^ Federman, Josef (18 August 2004). "Debate flares anew over Dead Sea Scrolls". AP via MSNBC. Diakses tanggal 9 February 2007. 
  18. ^ "Introduction". The Tell es-Safi/Gath Archaeological Expedition. Bar Ilan University. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2005-04-05. Diakses tanggal 24 April 2007.  (Image located here Archived copy at the Library of Congress (31 July 2008).)
  19. ^ "Map of Israel". Eye On Israel. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-04-27. Diakses tanggal 25 April 2007.  (See map 9 for Jerusalem)
  20. ^ ""One more Obstacle to Peace" – A new Israeli Neighborhood on the lands of Jerusalem city". The Applied Research Institute – Jerusalem. 10 March 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 January 2008. Diakses tanggal 24 April 2007. )
  21. ^ "Mean Daily Sunshine on each month for Jerusalem, Israel". The Weather Channel. Diakses tanggal 7 February 2007. 
  22. ^ a b Lappin, Yaakov (13 December 2013). "Roads to Jerusalem closed as huge storm batters Israel". Jerusalem Post. 
  23. ^ a b Samenow, Jason (13 December 2013). "Biblical snowstorm: Rare flakes in Cairo, Jerusalem paralyzed by over a foot". The Washington Post. 
  24. ^ a b Ma'oz, Moshe; Sari Nusseibeh (March 2000). Jerusalem: Points of Friction-And Beyond. Brill Academic Publishers. hlm. 44–6. ISBN 90-411-8843-6. 
  25. ^ Rory Kess (16 September 2007). "Worst ozone pollution in Beit Shemesh, Gush Etzion". The Jerusalem Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-06-24. Diakses tanggal 23 October 2007. 
  26. ^ "Long Term Climate Information for Israel". August 2016. (he)
  27. ^ "Record Data in Israel". (he)
  28. ^ "Temperature average". Israel Meteorological Service. Diakses tanggal 8 December 2011. (he)
  29. ^ "Precipitation average". Diakses tanggal 12 July 2011. (he)
  30. ^ "BBC Weather – Jerusalem". BBC Weather. 
  31. ^ Dumper, Michael (15 April 1996). The Politics of Jerusalem Since 1967. Columbia University Press. hlm. 207–10. ISBN 0-231-10640-8. 
  32. ^ "World's Best Awards 2010 – Africa and the Middle East". Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 July 2010. Diakses tanggal 11 July 2010. 
  33. ^ Yiffa Yaakov (10 January 2014). "2013 'record year' for tourism, government says". Times of Israel. 
  34. ^ The Holy Land, pg. 29.(This area excludes the Temple Mount which measures 35 acres)
  35. ^ a b "Muslim Quarter of the "Old City" section of Jerusalem". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-12-20. Diakses tanggal 2016-10-22. 
  36. ^ Kollek, Teddy (1977). "Afterword". Dalam John Phillips. A Will to Survive - Israel: the Faces of the Terror 1948-the Faces of Hope Today. Dial Press/James Wade. 28 ¾ acres 
  37. ^ Hattis Rolef, Susan (2000). ]] saat 39/jerusalem.html "The Jewish Quarter in Jerusalem". Architecture of Israel Quarterly. Diakses tanggal 2007-12-26. 
  38. ^ a b Guinn, David E. (2 October 2006). Protecting Jerusalem's Holy Sites: A Strategy for Negotiating a Sacred Peace (edisi ke-1st). Cambridge University Press. hlm. 142. ISBN 0-521-86662-6. 
  39. ^ Cordesman, Anthony H. (30 October 2005). "The Final Settlement Issues: Asymmetric Values & Asymmetric Warfare". The Israeli-Palestinian War: Escalating to Nowhere. Praeger Security International. hlm. 62. ISBN 0-275-98758-2. 
  40. ^ Qur'an Al-Baqarah:142
  41. ^ Peters, Francis E. (20 October 2003). "Muhammad the Prophet of God". The Monotheists: The Peoples of God. Princeton University Press. hlm. 95–6. ISBN 0-691-11460-9. 
  42. ^ "Sahih Bukhari". Compendium of Muslim Texts. University of Southern California. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 November 2008. Diakses tanggal 9 September 2011.  (from an English translation of Sahih Bukhari, Volume IX, Book 93, Number 608)
  43. ^ Shahih Bukhari, 9:93:608
  44. ^ From Abdullah Yusuf Ali's English translation of the Qur'an: "Glory to (Allah) Who did take His servant for a Journey by night from the Sacred Mosque to the farthest Mosque, whose precincts We did bless,- in order that We might show him some of Our Signs: for He is the One Who heareth and seeth (all things)." (17:1)
  45. ^ Qur'an Al-Isra':1
  46. ^ "Merits of the Helpers in Madinah (Ansaar) – Hadith Sahih Bukhari". Haditsbukharionline.blogspot.ca. Diakses tanggal 7 December 2012. 
  47. ^ "Me'raj – The Night Ascension". Al-islam.org. Diakses tanggal 7 December 2012. 
  48. ^ Barton, George (1901–1906). "Temple of Solomon". Jewish Encyclopedia. Diakses tanggal 29 June 2008. 
  49. ^ Milstein, Mati (23 Oktober 2007). "Solomon's Temple Artifacts Found by Muslim Workers". National Geographic. Diakses tanggal 29 Juni 2008. 
  50. ^ Doniger, Wendy; Merriam-Webster,; Inc, (1999). Merriam-Webster's Encyclopedia of World Religions. Merriam-Webster. hlm. 70. ISBN 9780877790440. 
  51. ^ Tabatabae, Sayyid Mohammad Hosayn. AL-MIZAN:AN EXEGESIS OF THE QUR'AN, translation by S. Saeed Rizvi. WOFIS. ISBN 9646521142. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-07-29. Diakses tanggal 2016-12-26. 
  52. ^ Prophet's Dome Diarsipkan 2012-12-10 di Wayback Machine. Archnet Digital Library.
  53. ^ Al-Aqsa Guide: 31. Dome of the Chain (Silsilah) Diarsipkan 2008-10-06 di Wayback Machine. Al Aqsa Friends 2007.
  54. ^ Rizwi Faizer (1998). "The Shape of the Holy: Early Islamic Jerusalem". Rizwi's Bibliography for Medieval Islam. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2002-02-10. Diakses tanggal 2016-12-26. 
  55. ^ http://MuhammadEdgarHamas (2015-06-10). "Mari Mengenal Kedudukan As-Shakhrah, Jantung Masjid Al-Aqsha". dakwatuna.com. Diakses tanggal 2016-11-23. [pranala nonaktif permanen]
  56. ^ From the King James Version of the Bible: "And when the days of her purification according to the law of Moses were accomplished, they brought [Jesus] to Jerusalem, to present him to the Lord;" (Lukas 2:22)
  57. ^ From the King James Version of the Bible: "And they come to Jerusalem: and Jesus went into the temple, and began to cast out them that sold and bought in the temple, and overthrew the tables of the moneychangers, and the seats of them that sold doves;" (Markus 11:15)
  58. ^ Boas, Adrian J. (12 October 2001). "Physical Remains of Crusader Jerusalem". Jerusalem in the Time of the Crusades. Routledge. hlm. 112. ISBN 0-415-23000-4. The interesting, if not reliable illustrations of the church on the round maps of Jerusalem show two distinct buildings on Mount Zion: the church of St Mary and the Cenacle (Chapel of the Last Supper) appear as separate buildings. 
  59. ^ Endo, Shusaku (1999). Richard A. Schuchert, ed. A Life of Jesus. Paulist Press. hlm. 116. ISBN 0-8091-2319-3. 
  60. ^ Church of the Holy Sepulchre, Jerusalem
  61. ^   McMahon, Arthur .L. (1913). "Holy Sepulchre". Dalam Herbermann, Charles. Catholic Encyclopedia. New York: Robert Appleton Company. 
  62. ^ "Parshat Re'eh: No Jerusalem in Torah – Israel Opinion, Ynetnews". Ynetnews.com. 20 June 1995. Diakses tanggal 17 October 2011. 
  63. ^ "What is the Western Wall?". The Kotel. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-02-02. Diakses tanggal 6 March 2007. 
  64. ^ Goldberg, Monique Susskind. "Synagogues". Ask the Rabbi. Schechter Institute of Jewish Studies. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 January 2008. Diakses tanggal 10 March 2007. 
  65. ^ Segal, Benjamin J. (1987). Returning: The Land of Israel as Focus in Jewish History. Jerusalem, Israel: Department of Education and Culture of the World Zionist Organization. hlm. 124. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2005-12-23. Diakses tanggal 10 March 2007. 
  66. ^ The Jewish injunction to pray toward Jerusalem comes in the Orach Chayim section of Shulchan Aruch (94:1) – "When one rises to pray anywhere in the Diaspora, he should face towards the Land of Israel, directing himself also toward Jerusalem, the Temple, and the Holy of Holies."
  67. ^ Jerome Murphy-O’Connor (2008). The Holy Land: An Oxford Archaeological Guide from Earliest Times to 1700. Oxford Archaeological Guides. Oxford: Oxford University Press. hlm. 12. ISBN 978-0-19-923666-4. Diakses tanggal 8 January 2016. 
  68. ^ http://www.antiquities.org.il/jerusalemwalls/hstry_12_eng.asp

Pranala luar sunting

Wisata virtual sunting

Koordinat: 31°46′36″N 35°14′03″E / 31.77667°N 35.23417°E / 31.77667; 35.23417