Komunikasi pemasaran

Komunikasi pemasaran (Inggris: marketing communication) adalah sarana yang dilakukan perusahaan untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual. Komunikasi pemasaran mempresentasikan "suara" perusahaan dan mereknya serta merupakan sarana di mana perusahaan dapat membuat dialog dan membangun hubungan dengan konsumen.[1]

Adapun komunikasi pemasaran bagi konsumen yaitu dapat memberitahu atau memperlihatkan kepada konsumen tentang bagaimana dan mengapa suatu produk digunakan, oleh orang macam apa, serta di mana dan kapan produk digunakan. Komunikasi pemasaran berkontribusi pada ekuitas merek dengan menanamkan merek dalam ingatan dan menciptakan citra merek serta mendorong penjualan dan bahkan memengaruhi nilai pemegang saham.

Komunikasi pemasaran merupakan kegiatan komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan pesan kepada konsumen melalui berbagai media, dengan harapan mencapai tujuan yang diinginkan. Menurut Kennedy (2006), komunikasi pemasaran adalah aplikasi komunikasi yang bertujuan untuk membentuk kegiatan pemasaran suatu perusahaan dengan menggunakan teknik-teknik komunikasi guna memberikan informasi kepada konsumen agar tujuan perusahaan dapat tercapai.[2] Komunikasi pemasaran bertujuan untuk menyampaikan pesan pada konsumen dengan menggunakan berbagai media, dengan harapan agar kegiatan tersebut dapat mencapai tujuan yang telah dikehendaki. Menurut Kennedy (2006), Komunikasi pemasaran adalah aplikasi komunikasi yang bertujuan untuk membentuk kegiatan pemasaran sebuah perusahaan dengan menggunakan teknik – teknik komunikasi yang bertujuan untuk memberikan informasi pada konsumen agar tujuan perusahaan tercapai.

Banyak media yang dapat digunakan dalam melakukan komunikasi pemasaran, seperti iklan pada media televisi, radio, majalah, surat kabar, poster, brosur, dan media sosial.Perkembangan teknologi di era globalisasi ini tidak dapat dipungkiri, penggunaan media sosial sebagai media komunikasi pemasaran disebabkan oleh penggunaan mobile marketing yang perkembangannya luas dan sangat cepat. Mobile marketing dianggap memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan media lain, kelebihan tersebut seperti kemampuan perusahaan untuk menjangkau konsumen dimanapun mereka berada.[3]

Unsur sunting

Dua unsur pokok dalam komunikasi pemasaran, yaitu:

  • Komunikasi: Proses di mana pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu, atau antar organisasi dengan individu. Komunikasi sebagai proses penyampaian pesan yang merupakan gagasan atau informasi pengirim melalui suatu media kepada penerima agar mampu memahami maksud pengirim.[4]
  • Pemasaran: Sekumpulan kegiatan di mana perusahaan atau organisasi lainnya mentransfer nilai-nilai (pertukaran) tentang informasi produk, jasa dan ide antara mereka dengan pelanggannya.

Bauran sunting

Bauran komunikasi pemasaran terdiri dari delapan model komunikasi utama, yaitu:[5]

  • Iklan: Adalah struktur informasi dan susunan komunikasi non personal yang dibiayai dan bersifat persuasif dan promosi tentang produk, jasa atau ide oleh sponsor yang teridentifikasi melalui berbagai macam media.
  • Promosi penjualan: Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong percobaan atau pembelian produk atau jasa.
  • Acara dan pengalaman: Kegiatan dan program yang disponsori perusahaan yang dirancang untuk menciptakan interaksi harian atau interaksi yang berhubungan dengan merek tertentu.
  • Hubungan masyarakat dan publisitas: Beragam program yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau produk individunya.
  • Pemasaran langsung: Penggunaan surat, telepon, faksimile, e-mail, atau internet untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau meminta respon atau dialog dari pelanggan.
  • Pemasaran interaktif: Kegiatan dan program online yang dirancang untuk melibatkan pelanggan dan secara langsung atau tidak langsung meningkatkan kesadaran, memperbaiki citra, dan menciptakan penjualan produk dan jasa.
  • Pemasaran dari mulut ke mulut: Komunikasi lisan, tertulis, dan elektronik antarmasyarakat yang berhubungan dengan keunggulan atau pengalaman membeli atau menggunakan produk atau jasa.
  • Penjualan personal: Interaksi tatap muka dengan satu atau lebih pembeli prospektif untuk tujuan melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan pengadaan pesanan.

Model Proses Komunikasi sunting

Model Makro Proses Komunikasi sunting

Model makro adalah model komunikasi yang terdiri dari sembilan elemen. Dua elemen sebagai pihak utama yaitu pengirim dan penerima. Dua elemen lainnya merepresentasikan alat komunikasi utama yaitu pesan dan media. Empat elemen merepresentasikan fungsi komunikasi utama yaitu penyandian, pengartian, respons, dan umpan balik. Elemen terakhir adalah gangguan yang dapat mengganggu proses komunikasi.

Model Mikro Respons Konsumen sunting

Model mikro komunikasi pemasaran berkonsentrasi pada respons spesifik konsumen terhadap komunikasi. Ada empat model hierarki respons klasik yaitu AIDA, Hierarki Pengaruh, Inovasi-adopsi, dan Komunikasi. Semua model mengasumsikan bahwa pembeli melewati tahap kognitif, afektif dan perilaku.

  • Kesadaran: Jika sebagian besar konsumen sasaran tidak menyadari produk, tugas komunikator adalah membangun kesadaran dengan memperkenalkan produk dengan informasi awal seperti nama produk.
  • Pengetahuan: Informasi lebih dalam mengenai produk. Konsumen sasaran mungkin memiliki kesadaran tetapi tidak tahu banyak tentang produk. Pengetahuan sangat penting untuk diberikan kepada sasaran agar informasi yang dimiliki sasaran tentang produk menjadi lengkap.
  • Rasa suka: Jika konsumen sasaran mengetahui merek, apa yang mereka rasakan tentang merek tersebut? Dalam hal ini komunikator harus bisa membangkitkan rasa suka konsumen sasaran terhadap produk.
  • Preferensi: Konsumen sasaran mungkin menyukai produk, tetapi tidak lebih baik dibandingkan produk lain. Komunikator harus berusaha membangun preferensi konsumen dengan membandingkan kualitas, nilai, kinerja, dan fitur lain terhadap pesaing.
  • Keyakinan: Komunikator harus membangun dan memperkuat keyakinan dan minat konsumen sasaran untuk membeli.
  • Pembelian: Konsumen sasaran memiliki keyakinan dan minat yang kuat, namun tidak cukup tergerak untuk membeli.

Komunikator harus mengarahkan konsumen agar mengambil langkah terakhir untuk membeli dengan cara menawarkan produk dengan harga terjangkau, menawarkan premi, atau membiarkan konsumen mencoba produk.

Mengembangkan Komunikasi Efektif sunting

Ada delapan langkah dalam mengembangkan komunikasi yang efektif.

  • Mengidentifikasikan pemirsa atau konsumen sasaran: menganalisis pembeli potensial produk perusahaan dan menetapkan target konsumen.
  • Menentukan tujuan komunikasi: kebutuhan kategori, kesadaran merek, sikap merek, maksud pembelian merek.
  • Merancang komunikasi: strategi pesan, strategi kreatif, sumber pesan, adaptasi global.
  • Memilih saluran komunikasi.

1. Saluran komunikasi pribadi: dua orang atau lebih berkomunikasi tatap muka, antara seseorang dengan pemirsa, melalui telepon atau melalui e-mail.

2. Saluran komunikasi nonpribadi: komunikasi yang diarahkan ke lebih dari satu orang dan meliputi media, promosi penjualan, acara dan pengalaman, serta hubungan masyarakat.

  • Menetapkan total anggaran komunikasi pemasaran: metode terjangkau, metode persentase penjualan, metode paritas kompetitif, metode tujuan dan tugas.
  • Memutuskan bauran komunikasi pemasaran (marketing mix).
  • Mengukur hasil komunikasi: mengukur dampak pesan yang dikomunikasikan terhadap konsumen sasaran dan umpan balik yang diterima.
  • Mengelola proses komunikasi pemasaran terintegrasi: mengkoordinasikan media, mengimplementasikan IMC (Integrated Marketing Communication) atau komunikasi pemasaran terpadu.

Pentingnya Komunikasi Pemasaran sunting

Komunikasi pemasaran berguna untuk menumbuhkan brand awareness dan kepercayaan terhadap produk yang dijual oleh perusahaan. Misalnya, konsumen mempercayai kualitas suatu produk dari salah satu brand perusahaan, maka perusahaan tersebut telah berhasil membangun kepercayaan konsumen pada produk yang mereka jual.[6]

Lihat Pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ Shimp, Terence A. 2003. Periklanan dan Promosi. Jakarta: Erlangga.
  2. ^ Hendrayana, Angga Sucitra (2016-01-01). "Pemanfaatan Sosial Media Sebagai Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Manajemen Hubungan Dengan Pelanggan Pada Perguruan Tinggi Terbuka Jarak Jauh". Prosiding Seminar > Seminar Nasional FEKON-UT 2016 (dalam bahasa Indonesian). Balai Sidang Universitas Terbuka (UTCC): 346–353. 
  3. ^ Utami, Mayrisa Anggun; Lestari, Martha Tri; Putri, Berlian Primadani Satria (2016). "Analisis Strategi Komunikasi Pemasaran SMB Telkom University Tahun 2015/2016 Melalui Media Sosial Instagram" (PDF). Open Library Telkom University. 3: '859–860'. ISSN 2355-9357. 
  4. ^ Komunikasi Pemasaran. http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pemasaran/Bab_9.pdf Diarsipkan 2011-11-11 di Wayback Machine.. Diakses 20 Mei 2011.
  5. ^ Kotler, Philip & Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
  6. ^ "Apa Itu Strategic Marketing Communication dan Contoh Penerapannya?". Graduate Program. 2022-06-03. Diakses tanggal 2023-01-14.