Kodon (kode genetik) adalah deret nukleotida pada mRNA yang terdiri atas kombinasi tiga nukleotida berurutan[1] yang menyandi suatu asam amino tertentu[2] sehingga sering disebut sebagai kodon triplet.[3] Asam amino yang disandikan misalnya metionin oleh urutan nukleotida ATG (AUG pada RNA).[3] Banyak asam amino yang disandikan oleh lebih dari satu jenis kodon.[4] Kodon berada pada molekul mRNA.[5] Penerjemahan mRNA menjadi protein dilakukan pada ruas penyandi yang diapit oleh kodon awal (AUG) dan kodon akhir (UAA, UAG atau UGA), ruas ini disebut gen.[6] Kodon pada molekul mRNA dapat menyandi asam-asam amino dengan bantuan interpretasi kodon oleh tRNA.[5] Setiap tRNA membawa satu jenis asam amino sesuai dengan tiga urutan nukleotida atau triplet yang disebut dengan antikodon yang berada pada simpul antikodon tRNA.[5] Antikodon mengikatkan diri secara komplementer pada kodon di mRNA, sehingga asam amino yang dibawa oleh tRNA sesuai dengan kodon yang ada pada mRNA.[5] pesan genetik ditransalsi kodon demi kodon dengan cara tRNA membawa asam-asam amino sesuai antikodon yang komplementer dengan kodon dan ribosom menyambungkan asam-asam amino tersebut menjadi suatu rantai polipeptida.[5] Ribosom menambahkan tiap asam amino yang dibawa oleh tRNA ke ujung rantai polipeptida yang sedang tumbuh.

Tabel kodon dan protein yang disandikan

Kodon awal dan kodon akhir sunting

 
Kodon pada RNA

Kodon awal merupakan kodon pertama yang diterjemahkan pada saat translasi atau disebut juga kodon inisiasi (AUG yang menyandikan metionin).[7] Selain kodon inisiasi, untuk memulai translasi diperlukan juga sekuen atau situs yang disebut Shine-Dalgarno untuk pengenalan oleh ribosom yang juga dibantu oleh faktor inisiasi (berupa tiga jenis protein).

Menurut Gordon et al. (2019) Kodon akhir merupakan salah satu dari tiga kodon, yaitu UAG, UAA atau UGA.[8] Kodon akhir disebut juga kodon terminal yang tidak menyandikan asam amino.[8] Kodon akhir menyebabkan proses translasi berakhir dengan bantuan faktor pelepasan untuk melepas ribosom.[8]

Kegunaan sunting

Sintesis protein sunting

Kode genetik membawa informasi tentang urutan asam amino yang dibutuhkan oleh protein. Informasi ini dibawa oleh gen tertentu. Jenis informasi yang berada di dalam kode genetik berupa cara pengkodean urutan nukleotida pada DNA atau RNA untuk menentukan urutan asam amino pada saat sintesis protein. Basa nitrogen menentukan informasi di dalam kode genetik pada rantai DNA yang akan menentukan susunan asam amino.[9]

Referensi sunting

  1. ^ (Inggris) Anthony JF Griffiths, Jeffrey H Miller, David T Suzuki, Richard C Lewontin, and William M Gelbart (2000). An Introduction to Genetic Analysis. University of British Columbia, University of California, Harvard University (edisi ke-7). W. H. Freeman. hlm. Genes as determinants of the inherent properties of species. ISBN 0-7167-3520-2. Diakses tanggal 2010-08-17. 
  2. ^ (Inggris) Anthony JF Griffiths, Jeffrey H Miller, David T Suzuki, Richard C Lewontin, and William M Gelbart (2000). An Introduction to Genetic Analysis. University of British Columbia, University of California, Harvard University (edisi ke-7). W. H. Freeman. hlm. Glossary - Codon. ISBN 0-7167-3520-2. Diakses tanggal 2010-08-17. 
  3. ^ a b Yuwono T. 2005. Biologi Molekuler. Jakarta: Erlangga.
  4. ^ (Inggris)Dale JW & Park SF. 2004. Molecular genetics of Bacteria. Chichester: John Willey & Sons Ltd.
  5. ^ a b c d e Campbell NA, Reece BJ, Mitchell LG. 2002. Biologi. Jakarta: Erlangga
  6. ^ Jusuf M. 2001. Genetika I: Struktur dan Ekspresi Gen. Jakarta: Sagung Seto
  7. ^ (Inggris)Touriol C, Bornes S, Bonnal S, Audigier S, Prats H, Prats AC, Vagner S. 2003. Generation of protein isoform diversity by alternative initiation of translation at non-AUG codons. Biol. Cell 95 (3-4): 169–78
  8. ^ a b c (Inggris)Maloy S. 2003. Microbial Genetics Course. San Diego University
  9. ^ Susilawati dan Bachtiar, N. (2018). Biologi Dasar Terintegrasi (PDF). Pekanbaru: Kreasi Edukasi. hlm. 156. ISBN 978-602-6879-99-8.