Kereta Pustaka Indonesia

layanan kereta api di Indonesia

Kereta Pustaka Indonesia adalah kereta khusus yang digunakan sebagai perpustakaan dan museum diluar gedung. Kereta ini merupakan hasil modifikasi dari kereta bagasi bernomor seri B 0 80 01. Kereta ini memulai dinasnya pada tahun 1980 sebagai kereta barang karena sangat efisien sebagai alat pengangkut yang ramah lingkungan serta daya angkutnya besar. Dahulunya kereta ini merupakan kereta Rel Diesel MCW (KRD MCW) kemudian dirombak menjadi kereta bagasi.

Saat ini kereta tersebut kondisinya masih layak pakai dan Siap Operasi (SO). Proses pengerjaan kereta yang dilakukan di Balai Yasa Manggarai ini dimulai pada tanggal 22 Juni 2011 dan selesai pada tanggal 18 Juli 2011. Pengerjaan kereta ini dimulai dengan pengerjaan design bergambar 5 Stasiun cagar budaya yang berada di DKI Jakarta yaitu Stasiun Tanjung Priok, Stasiun Jakarta Kota, Stasiun Manggarai, Stasiun Pasar Senen, dan Stasiun Jatinegara, serta ditambah dengan beberapa bangunan cagar budaya perkeretaapian, diantaranya Bangunan Cagar Budaya Lawang Sewu, Kantor SCS Tegal, Stasiun Kediri, Stasiun Cilacap dan Stasiun Cirebon.

Proses perbaikan dan perencanaan desain yang ramah lingkungan dilakukan dalam memodifikasi kereta ini. Material kereta yang pada dasarnya terbuat dari baja membuat kesan panas dan berat ketika dibayangkan, dengan pemilihan bahan semipermanen serta ringan dalam proses modifikasi akan dapat mengubah penilaian sehingga dapat berfungsi baik dengan prinsip ramah lingkungan, teknologi modern, nyaman, fungsional dan menarik.

Di dalam kereta ini, pengunjung dapat membaca buku secara lesehan dan juga terdapat foto-foto bersejarah, setiap foto juga dilengkapi sejarah dan informasi mengenai stasiun terkait. Ada pula pemutaran film dan permainan yang bernuansa stasiun kereta api. Pameran tersebut juga didukung oleh beberapa museum di Kota Tua Jakarta yaitu Museum Bank Mandiri, Museum Bank Indonesia, Museum Seni Rupa dan Keramik, dan Museum Bahari. National Geographic Indonesia berpartisipasi pula menyumbangkan beberapa koleksi foto. Kereta ini juga dilengkapi dengan sebuah televisi 32 inci.

Sekarang kereta ini telah berada di Museum Kereta Api Ambarawa bersamaan dengan Lokomotif CC 200 15 yang dipajang dalam satu rel, dengan tujuan sebagai sarana edukasi perkeretaapian di Indonesia.

Pranala luar sunting