Kembung perempuan
Kembung, Rastrelliger brachysoma
dari Jakarta
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Tribus:
Genus:
Spesies:
R. brachysoma
Nama binomial
Rastrelliger brachysoma
(Bleeker, 1851)
Sinonim

Scomber brachysoma Bleeker, 1851[1]
Scomber neglectus Kampen, 1907
Rastrelliger brachysoma Jordan & Dickerson, 1908
Rastrelliger neglectus Beaufort, 1951.

Kembung perempuan (Rastrelliger brachysoma) adalah sejenis ikan laut dari suku Scombridae. Terutama menyebar di laut-laut dangkal di kawasan Asia Tenggara dan Melanesia, kembung merupakan salah satu jenis ikan tangkapan yang penting bagi nelayan di wilayah sebarannya. Dalam bahasa Inggris, ikan ini dikenal sebagai short mackerel atau shortbodied mackerel.

Pengenalan sunting

 
Dengan punggung berbintik-bintik

Ikan yang bertubuh kecil hingga sedang; bentuk jorong memanjang dengan moncong runcing; panjang tubuh FL (fork length) maksimal 34,5 cm, namun umumnya antara 15–20 cm. Dibandingkan dengan jenis kembung yang lain, badannya tergolong tinggi; tingginya pada batas belakang tutup insang (operkulum) 3,7-4,3 kalinya sebanding dengan FL. Panjang kepala kurang lebih sebanding atau lebih kecil daripada tinggi di batas operkulum itu.[2]

Rahang atas tertutupi oleh tulang lakrimal, namun memanjang hingga hampir di ujung tulang lakrimal itu. Sisir saring insang sangat panjang, tampak keluar bila mulutnya dibuka; 30-48 buah pada lengan bawah lengkung insang yang pertama. Ususnya sangat panjang, 3,2-3,6 kali panjang tubuh FL.[2]

 
Mata besar dan moncong meruncing

Punggung hijau gelap kebiruan, dengan dua deret bintik kecil berwarna gelap di sebelah tertancapnya sirip-sirip dorsal. Sisi tubuh dan perut keperakan, terkadang dengan beberapa garis tipis mendatar. Sirip punggung depan kekuningan dengan tepi hitam; sirip dada dan sirip perut kelabu; sirip-sirip selebihnya kekuningan.[2]

Agihan dan kebiasaan sunting

 
Pindang kembung perempuan dari Chiang Mai, Thailand

Kembung perempuan hidup menyebar di kawasan perairan Indo-Pasifik Barat bagian tengah, mulai dari Laut Andaman ke arah timur ke perairan Thailand, Nusantara, dan Filipina, hingga ke Papua Nugini, Kepulauan Solomon, dan Fiji.[3]

Ikan ini bersifat epipelagik-neritik, mengembara terutama di laut-laut dangkal di antara kepulauan, dan mampu menenggang salinitas (kadar garam) yang rendah di laut dekat estuaria. Kembung perempuan berenang dalam kelompok sesuai ukuran tubuhnya, menjelajahi wilayah dengan suhu permukaan laut antara 20°-30 °C. Mangsa utamanya adalah mikro-zooplankton, yang tercampur dengan banyak fitoplankton. Diperkirakan mencapai umur dewasa pada panjang tubuh FL sekitar 16 cm, ikan ini berpijah antara bulan Maret hingga September.[2]

Manfaat sunting

 
Tangkapan komersial ikan kembung perempuan sedunia, tahun 1950-2009 (dalam ton)

Kembung (Rastrelliger spp.) merupakan ikan tangkapan yang penting di kawasan Indo-Pasifik Barat. Statistik Perikanan FAO antara tahun 1990-1995 merekam angka tangkapan tahunan antara 193.932 hingga 259.748 ton di wilayah Pasifik Tengah bagian barat. Di antaranya, tangkapan R. brachysoma sendiri berkisar antara 23.031 hingga 28.297 ton, tetapi umumnya data ikan ini tergabung dalam catatan tangkapan Rastrelliger spp., atau digabungkan dengan data tangkapan kembung lelaki R. kanagurta.[3]

Sebagaimana ikan kembung umumnya, kembung perempuan dijual segar di pasar atau setelah diolah terlebih dulu; kebanyakan dalam rupa “ikan cue” (ikan pindang). Ikan ini lalu diolah menjadi berbagai macam masakan: digoreng, dipepes, dimasak bumbu bali, dan juga dibakar.

 
Pla thu, dihidangkan bersama sejenis salad

Di Thailand, pla thu (Thai: ปลาทู) merupakan ikan yang populer, digoreng dan dinikmati dengan beberapa macam hidangan yang lain.[4]

Nama sunting

Nama kembung perempuan (dan kembung lelaki) di sini tidak ada hubungannya dengan jenis kelamin. Nama-nama itu adalah sekadar nama lokal (vernacular name), dan tiap-tiap jenis itu terdiri dari ikan-ikan jantan dan betina di populasinya masing-masing.

Catatan kaki sunting

  1. ^ Bleeker, P. 1851. Nat. Tijdschr. Ned.-Ind., 1: 356 (Batavia) .
  2. ^ a b c d Collette, B.B. and C.E. Nauen. 1983. FAO Species Catalogue. Vol. 2. Scombrids of the world. An annotated and illustrated catalogue of tunas, mackerels, bonitos and related species known to date. FAO Fish. Synop., (125) Vol. 2: 46-47
  3. ^ a b Carpenter, Kent E. & Volker H. Niem. 2001. FAO Species Identification Guide: The Living Marine Resources of The Western Pacific. Vol. 6: 3737. Food and Agriculture Organization, Rome. ISBN 92-5-104589-5
  4. ^ Bangkok Post: Thailand's favourite fish pla thu has a prime place in the culinary culture of Thailand[pranala nonaktif permanen]

Pranala luar sunting