Karen Horney adalah seorang psikolog terkenal dan salah satu pemikir tentang neurosis yang terbaik.[1] Pendekatan psikologis Horney adalah Freudian, kendati tidak termasuk ke dalam tiga tokoh utama psikologi Freudian.[1][2] Horney menawarkan cara pandang yang berbeda dalam melihat masalah neurosis.[1] Ia menekankan adanya hubungan yang jelas antara neurosis dengan kehidupan sehari-hari yang dijalani penderita neurosis.[1] Horney berpendapat bahwa sebenarnya neurosis adalah cara yang digunakan manusia untuk menjalani hubungan dengan manusia lainnya.[1] Akan tetapi, hanya ada sebagian orang yang mampu melakukannya dengan baik.[1] Orang yang menderita neurotik justru cenderung membiarkan dirinya hidup dalam dunianya sendiri.[1]

Karen Horney
Karen Horney
Lahir16 September 1885
Hamburg
Meninggal4 Desember 1952
KebangsaanJerman
Karier ilmiah
BidangPsikoanalis

Horney menemukan ada 10 bentuk kebutuhan neurotis.[1] Kebutuhan-kebutuhan tersebut didasarkan pada kebutuhan-kebutuhan primer manusia, yang terganggu sedemikian rupa oleh kesulitan-kesulitan yang dihadapi seseorang dalam kehidupannya.[1] Gangguan tersebut ada dua jenis.[1] Pertama, dapat berupa kebutuhan yang tidak realistis, tidak masuk akal, dan tidak pandang bulu.[1] Kedua, kebutuhan orang yang mengidap neurosis sangatlah kuat sehingga apabila tidak terpenuhi akan membuatnya merasa gelisah dan cemas.[1] Contohnya adalah kebutuhan pertama, kebutuhan akan perhatian dan persetujuan orang lain, di mana penderita neurosis menginginkan perhatian dari semua orang yang dijumpai.[1] Kemudian ketika hal itu tidak tercapai, ia menjadi bereaksi berlebihan dengan menjadi panik.[1]

Pemikiran sunting

Diri ideal sunting

Karen Horney berpendapat bahwa kepribadian manusia dipengaruhi utamanya oleh masa awal kehidupan yaitu masa anak-anak. Masa anak-anak menjadi penentu bagi kepribadian neurosis maupun kepribadian yang sehat. Namun, manusia tetaplah makhluk hidup yang memiliki kebutuhan yang sama dengan makhluk hidup lainnya. Lingkungan hidup manusia harus memiliki kondisi yang mendukung perkembangan manusia. Menurut Horney, kondisi yang dibutuhkan adalah lingkungan yang ramah dan saling mencintai. Sedangkan lingkungan yang tidak sesuai untuk perkembangan manusia adalah lingkungan yang sangat terbuka.[3] Menurut Horney, perasaan aman dan percaya diri akan terebntuk pada lingkungan yang disiplin dan ramah. Karenanya, manusia akan lebih mudah mengadakan realisasi diri. Konsep ini diberi nama oleh Horney sebagai konsep diri ideal.[4]

Ketidakberdayaan sunting

Horney meyakini bahwa pada masa bayi terdapat ketidakberdayaan. Namun, ia tidak meyakini bahwa bayi telah merasakan ketidakberdayaan yang dialaminya. Pendapat kesadaran akan ketidakberdayaan ini dikemukakan oleh Alfred Adler dan ditolak oleh Horney. Horney meyakini bahwa bayi akan menjadi penderita neurosis jika perasaaan akan ketidakberdayaan ini muncul padanya.[5]

Pengaruh sunting

Psikoanalisis sunting

Horney merupakan salah satu tokoh penting dalam psikoanalisis.[6] Ia menjadi salah satu psikolog perempuan di bidang psikoanalisis. Pemikiran-pemikirannya bersama dengan psikoanalis perempuan lainnya telah memperkenalkan psikoanalisis bagi kaum perempuan.[7]

Referensi sunting

  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n (Indonesia)George Boeree. 2008. Personality Theories: Melacak Kepribadian Anda Bersama Psikolog Dunia. Yogyakarta: Prismasophie. Hal. 162-163.
  2. ^ (Inggris)Clifford T. Morgan, et. al. 1986. Introduction to Psychology. New York: McGraw-Hill Inc. P. 587.
  3. ^ Budiyanto, Agus (2015). "Respons Neurotik Kehidupan Sosial Tokoh Sentral dalam Novel Boulevard de Clichy (Agonia Cinta Monyet) Karya Remy Sylado: Kajian Psikoanalisis Karen Horney". Jurnal Sastra Indonesia. 4 (1): 2. 
  4. ^ Sajidah, Ida (2017). Konsep Kesempurnaan Diri Menurut Ibn 'Arabi dan Maslow (PDF). Al-Wasat. hlm. 21. 
  5. ^ Hidayat, Dede Rahmat (2015). Teori dan Aplikasi Psikologi Kepribadian (PDF). Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia. hlm. 102. 
  6. ^ Ahmadi, Anas (2020). Ahmad, Kurniawan, ed. Menulis Mandiri: Konteks Sastra dan Psikologi (PDF). Gresik: Graniti. hlm. 23. ISBN 978-602-5811-68-5. 
  7. ^ Ahmadi, Anas. Reny, Nuria, ed. Psikologi Jungian, Film, Sastra: Archetype, Anima/Animus, Ekstrovert/introvert (PDF). Mojokerto: Penerbit Temalitera. hlm. 53. ISBN 978-602-0769-48-6. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2022-03-18. Diakses tanggal 2022-03-10.