Kabupaten Asahan

kabupaten di Indonesia, di pulau Sumatera

Koordinat: 2°59′N 99°32′E / 2.983°N 99.533°E / 2.983; 99.533

Kabupaten Asahan (Jawi: اسهن) adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi Sumatera Utara, Indonesia.[2][8] Kabupaten ini beribukota di Kisaran dan mempunyai wilayah seluas 3.732,97 km². Ibu kota terdahulu kabupaten Asahan ialah Tanjung Balai, yang kemudian dimekarkan menjadi kota otonom.

Kabupaten Asahan
Transkripsi bahasa daerah
 • Jawiاسهن
Kantor Bupati Asahan
Kantor Bupati Asahan
Lambang resmi Kabupaten Asahan
Motto: 
Rambate rata raya
(Melayu Asahan) Kerja keras bersama untuk menuju masyarakat adil dan makmur
Peta
Peta
Kabupaten Asahan di Sumatra
Kabupaten Asahan
Kabupaten Asahan
Peta
Kabupaten Asahan di Indonesia
Kabupaten Asahan
Kabupaten Asahan
Kabupaten Asahan (Indonesia)
Koordinat: 3°00′00″N 99°10′00″E / 3°N 99.1667°E / 3; 99.1667
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Utara
Tanggal berdiri07 November 1956[1]
Dasar hukumUU RI No.7 Tahun 1956[1]
Hari jadi15 Maret 1946
Ibu kotaKisaran
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
Pemerintahan
 • BupatiH. Surya[3]
 • Wakil BupatiTaufik Zainal Abidin[3]
 • Sekretaris DaerahJohn Hardy Nasution[3]
 • Ketua DPRDH. Baharuddin Harahap[3]
Luas
 • Total3.732,97 km2 (1,441,31 sq mi)
Ketinggian tertinggi
2.000 m (7,000 ft)
Ketinggian terendah
0 m (0 ft)
Populasi
 (30 Juni 2023)[4]
 • Total792.177
 • Kepadatan210/km2 (550/sq mi)
 • Laki-laki
400.621
 • Perempuan
391.556
Demografi
 • Agama
  • 88,94% Islam
  • 1,02% Buddha
  • 0,02% Hindu
  • 0,19% Lainnya [5]
 • BahasaBahasa Indonesia (Resmi),
Melayu (utama), Jawa, Batak, Tionghoa, Minang
 • IPMKenaikan 73,59 (2023)
tinggi[6]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode pos
21211-21381
Kode BPS
1208
Kode area telepon(+62)23
Pelat kendaraanBK
Kode Kemendagri12.09
APBDRp 1.613.953.721.041,- (2021)[7]
PADRp 172.117.196.925,- (2021)[7]
DAURp 818.693.947.000,- (2021)
Situs webwww.asahankab.go.id
Kantor Bupati Asahan di Kisaran

Asahan merupakan kabupaten pertama di Indonesia yang membentuk lembaga pengawas pelayanan umum bernama Ombudsman Daerah Asahan, melalui SK Bupati Asahan Nomor: 419-Huk/Tahun 2004, tanggal 20 Oktober 2004. Di era kolonial, wilayah ini disebut sebagai Assaban oleh orang Eropa. Pada tahun 2021, penduduk Kabupaten Asahan sebanyak 777.626 jiwa.[9]

Sejarah sunting

Awal dari sejarah Asahan dapat dikatakan bermula dari perjalanan sultan Aceh, Sultan Iskandar Muda, ke Johor dan Malaka pada 1612. Dalam perjalanan tersebut, rombongan Sultan Iskandar Muda beristirahat di kawasan hulu sungai, yang kemudian dinamakan "Asahan". Perjalanan dilanjutkan ke sebuah “Tanjung” yang merupakan pertemuan antara sungai Asahan dengan sungai Silau, kemudian bertemu dengan Raja Simargolang. Di tempat itu juga, Sultan Iskandar Muda mendirikan pelataran sebagai “balai” untuk tempat menghadap, yang kemudian berkembang menjadi perkampungan. Perkembangan daerah yang cukup pesat sebagai pusat pertemuan perdagangan dari Aceh dan Malaka membuatnya semakin dikenal dengan nama “Tanjung Balai”.[10]

Dari perkawinan Sultan Iskandar Muda dengan salah seorang puteri Raja Simargolang lahirlah putera yang bernama Abdul Jalil yang menjadi cikal bakal dari kesultanan Asahan. Abdul Jalil dinobatkan menjadi Sultan Asahan I. Pemerintahan kesultanan Asahan dimulai tahun 1630 sejak dilantiknya Sultan Asahan yang I s.d. XI. Dalam pemerintahan daerah Asahan, pemerintahan juga dilaksanakan oleh datuk-datuk di wilayah Batu Bara dan kemungkinan kerajaan-kerajaan kecil lainnya.

Pada 22 September 1865, kesultanan Asahan berhasil dikuasai Belanda. Sejak itu, kekuasaan pemerintahan dipegang oleh Belanda. Kekuasaan pemerintahan Belanda di Asahan/Tanjung Balai dipimpin oleh seorang Kontroler, yang diperkuat dengan Gouverments Besluit tanggal 30 September 1867, Nomor 2 tentang pembentukan Afdeling Asahan yang berkedudukan di Tanjung Balai dan pembagian wilayah pemerintahan dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu:

  • Onder Afdeling Batu Bara
  • Onder Afdeling Asahan
  • Onder Afdeling Labuhan Batu.

Kerajaan Sultan Asahan dan pemerintahan Datuk-Datuk di wilayah Batu Bara tetap diakui oleh Belanda, namun tidak berkuasa penuh sebagaimana sebelumnya. Wilayah pemerintahan Kesultanan dibagi atas Distrik dan Onder Distrik yaitu:

  • Distrik Tanjung Balai dan Onder Distrik Sungai Kepayang.
  • Distrik Kisaran.
  • Distrik Bandar Pulau dan Onder Distrik Bandar Pasir Mandoge.

Sedangkan wilayah pemerintahan Datuk-datuk di Batu Bara dibagi menjadi wilayah Self Bestuur yaitu:

  • Self Bestuur Indrapura
  • Self Bestuur Lima Puluh
  • Self Bestuur Pesisir
  • Self Bestuur Suku Dua (Bogak dan Lima Laras).

Pemerintahan Belanda berhasil ditundukkan Jepang (tanggal 13 Maret 1942), sejak saat itu Pemerintahan Fasisme Jepang disusun menggantikan Pemerintahan Belanda. Pemerintahan Fasisme Jepang dipimpin oleh Letnan T. Jamada dengan struktur pemerintahan Belanda yaitu Asahan Bunsyu dan bawahannya Fuku Bunsyu Batu bara. Selain itu, wilayah yang lebih kecil di bagi menjadi Distrik yaitu Distrik Tanjung Balai, Kisaran, Bandar Pulau, Pulau Rakyat dan Sei Kepayang. Pemerintahan Fasisme Jepang berakhir pada tanggal 14 Agustus 1945 dan 17 Agustus 1945 Kemerdekaan Negara Republik Indonesia diproklamirkan.

Sesuai dengan perkembangan Ketatanegaraan Republik Indonesia, maka berdasarkan UU Nomor 1 Tahun 1945, Komite Nasional Indonesia Wilayah Asahan dibentuk pada bulan September 1945. Pada saat itu pemerintahan yang diselenggarakan oleh Jepang sudah tidak ada lagi, tapi pemerintahan Kesultanan dan pemerintahan Fuku Bunsyu di Batu Bara masih tetap ada.[butuh rujukan] Pada tanggal 15 Maret 1946, wilayah Asahan menjadi bagian dari struktur pemerintahan Republik Indonesia. Abdullah Eteng ditetapkan sebagai kepala wilayah dengan dibantu oleh Sori Harahap sebagai wakil kepala wilayah.[11] Wilayah Asahan dibagi atas 5 (lima) Kewedanan, yaitu:

  • Kewedanan Tanjung Balai
  • Kewedanan Kisaran
  • Kewedanan Batubara Utara
  • Kewedanan Batubara Selatan
  • Kewedanan Bandar Pulau.

Kemudian setiap tahun tanggal 15 Maret diperingati sebagai Hari Jadi Kabupaten Asahan. Pada Konferensi Pamong Praja se-Keresidenan Sumatra Timur pada bulan Juni 1946 diadakan penyempurnaan struktur pemerintahan, yaitu:

  • Sebutan Wilayah Asahan diganti dengan Kabupaten Asahan
  • Sebutan Kepala Wilayah diganti dengan sebutan Bupati
  • Sebutan Wakil Kepala Wilayah diganti dengan sebutan Patih

Berdasarkan keputusan DPRD-GR Tk. II Asahan No. 3/DPR-GR/1963 Tanggal 16 Februari 1963 diusulkan ibukota Kabupaten Asahan dipindahkan dari Kotamadya Tanjung Balai ke kota Kisaran dengan alasan supaya Kotamadya Tanjung Balai lebih dapat mengembangkan diri dan juga letak Kota Kisaran lebih strategis untuk wilayah Asahan. Hal ini baru teralisasi pada tanggal 20 Mei 1968 yang diperkuat dengan peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 1980, Lembaran Negara Tahun 1980 Nomor 28, Tambahan Negara Nomor 3166.

Pada 1982, Kota Kisaran ditetapkan menjadi Kota Administratif berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1982, Lembaran Negara Nomor 26 Tahun 1982. Dengan adanya Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 821.26-432 tanggal 27 Januari 1986 dibentuk Wilayah Kerja Pembantu Bupati Asahan dengan 3 (tiga) wilayah Pembantu Asahan

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 4 Tahun 1981 dan Peraturan Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor 5 Tahun 1983 tentang Pembentukan, Penyatuan, Pemecahan dan Penghapusan Desa di Daerah Tingkat II Asahan telah dibentuk 40 ( empat puluh) Desa Persiapan dan Kelurahan Persiapan sebanyak 15 (lima belas) yang tersebar dibeberapa Kecamatan, yang peresmian pendefinitifan-nya dilaksanakan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara pada tanggal 20 Februari 1997, sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor 146/2622/SK/Tahun 1996 tanggal 7 Agustus 1996.

Berdasarkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor 138/ 814.K/Tahun 1993 tanggal 5 Maret 1993 telah dibentuk Perwakilan Kecamatan di 3 (tiga) Kecamatan, masingmasing sebagai berikut :

  • Perwakilan Kecamatan Sei Suka di Kecamatan Air Putih
  • Perwakilan Kecamatan Sei Balai di Kecamatan Tanjung Tiram
  • Perwakilan Kecamatan Aek Kuasan di Kecamatan Pulau Rakyat

Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Asahan no. 323 tanggal 20 September 2000 dan Peraturan Daerah Kabupaten Asahan no. 28 tanggal 19 September 2000 telah menetapkan tiga kecamatan perwakilan yaitu Kecamatan Sei Suka, Aek Kuasan dan Sei Balai menjadi kecamatan yang Definitif. Kemudian berdasarkan Peraturan Bupati Asahan Nomor 9 Tahun 2006 tanggal 30 Oktober 2006 dibentuk 5 (lima ) desa baru hasil pemekaran yaitu :

  • Desa Tomuan Holbung, pemekaran dari desa Huta Padang, Kec. BP Mandoge
  • Desa Mekar Sari, pemekaran dari desa Pulau Rakyat Tua, Kec. Pulau Rakyat
  • Desa Sipaku Area, pemekaran dari desa Simpang Empat, kec. Simpang Empat
  • Desa Sentang, pemekaran dari desa Lima Laras, kec. Tanjung Tiram
  • Desa Suka Ramai, pemekaran dari desa Limau Sundai, kec. Air Putih.

Pada pertengahan tahun 2007, berdasarkan Undang-undang RI Nomor 5 tahun 2007 tanggal 15 Juni 2007 tentang pembentukan Kabupaten Batu Bara, Kabupaten Asahan dimekarkan menjadi dua Kabupaten yaitu Asahan dan Batu Bara. Wilayah Asahan terdiri atas 13 kecamatan sedangkan Batu Bara 7 kecamatan.

Pada 15 Juni 2007, juga dikeluarkan keputusan Bupati Asahan Nomor 196-Pem/2007 mengenai penetapan Desa Air Putih, Suka Makmur dan Desa Gajah masuk dalam wilayah Kecamatan Meranti Kabupaten Asahan. Sebelumnya ketiga desa tersebut masuk dalam wilayah kecamatan Sei Balai Kabupaten Batu Bara, namun mereka memilih bergabung dengan Kabupaten Asahan.[10]

Geografi sunting

Kabupaten Asahan secara geografis berada pada 2°03'- 3°10' Lintang Utara, 99°1'-100°0' Bujur Timur.[12] Lokasi Kabupaten Asahan berada pada ketinggian 0–1.000 meter di atas permukaan laut.

Batas wilayah sunting

Kabupaten Asahan memiliki batas wilayah sebagai berikut:[13]

Utara Kabupaten Batubara dan Selat Malaka
Timur Kabupaten Labuhanbatu Utara, Selat Malaka dan Kota Tanjungbalai
Selatan Kabupaten Toba dan Kabupaten Labuhanbatu Utara
Barat Kabupaten Simalungun dan Kabupaten Batubara

Pemerintahan sunting

Kepala daerah sunting

Bupati Asahan adalah pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintah Kabupaten Asahan. Bupati Asahan bertanggungjawab kepada gubernur provinsi Sumatera Utara. Saat ini, bupati atau kepala daerah yang menjabat di Kabupaten Asahan ialah Surya, dengan wakil bupati Taufik Zainal Abidin. Mereka menang pada Pemilihan umum Bupati Asahan 2020. Surya dan Taufik dilantik oleh gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, pada 26 Februari 2021 Kota Medan, untuk masa jabatan 2021-2024.[14]


No. Bupati Mulai menjabat Akhir menjabat Prd. Wakil Bupati Keterangan
1   Abdullah Eteng 15 Maret 1946 30 Januari 1954 Bupati Asahan Pertama
2   Rakutta Sembiring Brahmana 1 Februari 1954 29 Februari 1960
3 Abdul Aziz Lubis 1 Maret 1960 3 Mei 1960
4 Usman J.S. 4 Mei 1960 10 Mei 1966
5 Abdul Manan Simatupang 11 Mei 1966 31 Januari 1979
Ibrahim Gani
(Penjabat)
1 Februari 1979 2 Maret 1979
6 Bahmid Muhammad 2 Maret 1979 2 Maret 1984
A. Rasyid Nasution
(Penjabat)
2 Maret 1984 17 Maret 1984
Abdul Wahab Dalimunthe
(Penjabat)
17 Maret 1984 22 Juni 1984
7 Zulfirman Siregar 22 Juni 1984 22 Juni 1989
8 Rihold Sihotang 22 Juni 1989 22 Juni 1994
22 Juni 1994 22 Juni 1999
Fachruddin Lubis
(Penjabat)
22 Juni 1999 12 Januari 2000
Hakimil Nasution
(Penjabat)
12 Januari 2000 25 Maret 2000
9   Drs. H. Risuddin 25 Maret 2000 25 Maret 2005 1 Yahdi Khoir Harahap
Syarifullah Harahap
(Penjabat)
25 Maret 2005 8 Agustus 2005 [15]
(9)   Drs. H. Risuddin 8 Agustus 2005 6 Maret 2006 2   Taufan Gama Simatupang Dinonaktifkan karena ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi.[16]
  Taufan Gama Simatupang
(Pelaksana tugas)
6 Maret 2006 12 Maret 2007 Pelaksana tugas.[16]
(9)   Drs. H. Risuddin 12 Maret 2007 19 Agustus 2010 Diaktifkan kembali setelah tidak terbukti melakukan korupsi.[17]
10   Drs. H. Taufan Gama Simatupang, MAP 19 Agustus 2010 19 Agustus 2015 3   H. Surya, B.Sc
H.M. Fitriyus
(Penjabat)
28 September 2015 17 Februari 2016
(10)   Drs. H. Taufan Gama Simatupang, MAP 17 Februari 2016 22 April 2019 (3)   H. Surya, B.Sc Meninggal dunia saat menjabat.[18]
  H. Surya, B.Sc 22 April 2019 29 April 2019 Pelaksana harian.[19]
29 April 2019 20 September 2019 Pelaksana tugas.[20][21]
11 20 September 2019 17 Februari 2021 lowong [22][23]
John Hardi Nasution
(Pelaksana harian.)
18 Februari 2021 26 Februari 2021 Plt. Sekretaris Daerah[24][25][26]
11
 
H. Surya, B.Sc 26 Februari 2021 Petahana 4   Taufik Zainal Abidin [27]
Keterangan
  Non Partai/Penugasan Pemerintah

Dewan Perwakilan sunting

 
Kantor DPRD Kabupaten Asahan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Asahan dalam dua periode terakhir.[28][29]

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014-2019 2019-2024
PKB 0   1
Gerindra 5   8
PDI-P 7   7
Golkar 8   7
NasDem 1   0
PKS 3   3
Perindo (baru) 1
PPP 2   4
PAN 6   5
Hanura 4   2
Demokrat 6   6
PBB 1   0
PKPI 2   1
Jumlah Anggota 45   45
Jumlah Partai 11   11


Kecamatan sunting

Kabupaten Asahan memiliki 25 kecamatan, 27 kelurahan, dan 177 desa. Luas wilayahnya mencapai 3.702,21 km² dan penduduk 774.009 jiwa (2017) dengan sebaran 209 jiwa/km².[30][8] Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Asahan, adalah sebagai berikut:

Kode Kemendagri Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Status Daftar
Desa/Kelurahan
12.09.18 Aek Kuasan 1 6 Desa
Kelurahan
12.09.32 Aek Ledong 7 Desa
12.09.21 Aek Songsongan 9 Desa
12.09.13 Air Batu 12 Desa
12.09.09 Air Joman 1 6 Desa
Kelurahan
12.09.17 Bandar Pasir Mandoge 9 Desa
12.09.15 Bandar Pulau 10 Desa
12.09.16 Buntu Pane 9 Desa
12.09.19 Kota Kisaran Barat 13 Kelurahan
12.09.20 Kota Kisaran Timur 12 Kelurahan
12.09.08 Meranti 7 Desa
12.09.14 Pulau Rakyat 12 Desa
12.09.30 Pulo Bandring 10 Desa
12.09.22 Rahuning 7 Desa
12.09.29 Rawang Panca Arga 7 Desa
12.09.23 Sei Dadap 10 Desa
12.09.11 Sei Kepayang 6 Desa
12.09.24 Sei Kepayang Barat 6 Desa
12.09.25 Sei Kepayang Timur 5 Desa
12.09.27 Setia Janji 5 Desa
12.09.28 Silau Laut 5 Desa
12.09.12 Simpang Empat 8 Desa
12.09.10 Tanjung Balai 8 Desa
12.09.31 Teluk Dalam 6 Desa
12.09.26 Tinggi Raja 7 Desa
TOTAL 27 177

Demografi sunting

Suku bangsa sunting

Penduduk Kabupaten Asahan yang majemuk terdiri dari berbagai suku bangsa, agama, ras dan adat istiadat (SARA), yang menciptakan berbagai budaya berbaur. Suku Melayu merupakan suku asli yang mendiami kabupaten ini. Orang Melayu di Asahan kebanyakan tinggal di pesisir pantai dekat selat malaka, dan masyarakat Melayu ini disebut Melayu Asahan. Ada pula suku Batak yang sebagian besar adalah Angkola, Toba, Mandailing, Simalungun dan sebagian Karo dan Pakpak.

Suku Batak banyak tinggal terutama wilayah Selatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Toba. Salah satu daerah di Asahan yang memiliki penduduk mayoritas Suku Batak ialah kecamatan Bandar Pasir Mandoge yang dimana penduduknya dikenal dengan istilah Batak Pardembanan. Sementara di wilayah perkotaan seperti Kisaran Kota banyak terdapat keturunan Tionghoa. Orang Jawa dari masa transmigrasi juga banyak terdapat di kabupaten ini dan menjadi mayoritas dari keseluruhan etnis yang ada di Asahan.[31]

Berikut adalah daftar banyaknya penduduk Kabupaten Asahan berdasarkan suku bangsa, pada tahun 2010:[31]

No Suku Jumlah 2010 %
1 Jawa 416.243 59,41%
2 Batak 205.995 29,40%
3 Melayu 36.357 5,19%
4 Banjar 13.623 1,94%
5 Minangkabau 9.538 1,36%
6 Aceh 2.216 0,32%
7 Lainnya* 16.634 2,38%
Kabupaten Asahan 700.606 100%

Catatan: Suku lainnya, sebagian besar adalah Tionghoa yang ada di Kisaran, kemudian Nias, dan suku lainnya.

Agama sunting

 
Gereja HKBP Aek Kuasan, Asahan.

Keragaman suku bangsa di Asahan juga menjadi salah satu faktor dalam perbedaan agama yang dianut warga Asahan. Berdasarkan Sensus Penduduk Indonesia 2010, mayoritas warganya menganut agama Islam.[5][4] Adapun persentasi penduduk Kabupaten Asahan menurut agama yang dianut yakni Islam sebanyak 88,94%, kemudian Kristen sebanyak 9,83%, yang kebanyakan Protestan yakni 9,15%, dan selebihnya Katolik sebanyak 0,68%. Penduduk yang beragama Buddha sebanyak 1,02%, kemudian Hindu sebanyak 0,02% dan lainnya 0,19%.[5] Sementara untuk sarana rumah ibadah, terdapat 796 masjid, 588 musala, 306 gereja Protestan, 40 gereja Katolik, dan 15 vihara.

Pendidikan sunting

Kabupaten Asahan memiliki setidaknya 8 perguruan tinggi sederajat, yang umumnya adalah sekolah swasta. Nama-nama perguruan tinggi di Asahan yakni Universitas Asahan, Institut Agama Islam Daar Al Uluum, STIH Muhammadiyah, STIE Muhammadiyah, STMIK Royal, STIKES Asyifa, AKBID Bina Daya Husada, dan AKPER Yagma.[9]

Pariwisata sunting

Objek Wisata sunting

Berikut ini beberapa tempat wisata yang ada di Kabupaten Asahan:

No Nama Lokasi
1. Air Terjun Ponot Desa Tangga, Aek Songsongan
2. Arung Jeram Sungai Asahan Desa Tangga, Aek Songsongan
3. Wisata Alam Bedeng

Marjanji Aceh, Aek Songsongan

4. Air Terjun Turunan Bolon Tomuan Holbung, B.P.Mandoge
5. Air Terjun Pantai Padas Padang Pulau, Bandar Pulau
6. Masjid Agung Ahmad Bakrie Sidomukti, Kota Kisaran Barat
7. Masjid Raya Kisaran Tebing Kisaran, Kota Kisaran Barat
8. Air Terjun Unong Sisapa Huta Padang, B.P.Mandoge
9. Danau Teratai Terusan Tengah, Tinggi Raja
10. Air Terjun Simonang monang Batu Anam, Rahuning
11. Pelabuhan Bagan Asahan Bagan Asahan, Tanjung Balai
12. Pansur Napitu Gunung Berkat, Bandar Pulau
13. Alun-Alun Rambate Rata Raya Sidomukti, Kota Kisaran Barat
14. Taman Hutan Kota Kisaran Sidomukti, Kota Kisaran Barat
15. Air Terjun Simanik manik Desa Loburappa, Aek Songsongan
16. Pantai Janggawari Silo Baru, Silau Laut
17. Lombang Garoga Gonting Malaha, Bandar Pulau
18. Air Terjun Jambuara Indah Tomuan Holbung, B.P.Mandoge
19. Gunung Simanukmanuk (Hiking) Hutan Lindung, Tomuan Holbung, B.P.Mandoge
20. Aek Saroha Huta Bagasan, B.P.Mandoge
21. Gua Sigalapang Lobu Rappa, Aek Songsongan
22. Wisata Alam Mangrove Silo Baru, Silau Laut

Perkebunan sunting

Sejarah Perkebunan sunting

Pada akhir abad ke-19 Sumatra Timur telah menjadi salah satu lokasi usaha paling intensif dan paling berhasil perusahaan-perusahaan perkebunan asing di dunia ketiga.[32] Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, Asahan merupakan bagian dari Afdeeling yang berada di bawah keresidenan Sumatra Timur. Afdeeling Asahan mengalami perubahan besar ketika Deli Spoorweg Maatschappij melakukan perluasan jalur kereta api, yang berimbas banyaknya masuk investor. Investor-investor ini menanamkan modalnya dengan membuka berbagai komoditas perkebunan seperti, Karet, Tembakau, dan Teh.[33]

Berikut ini adalah nama-nama perusahaan perkebunan yang terdapat di Afdeeling Asahan pada masa Hindia Belanda:[34]

  • NV Hollandsch Amerikaansche Plantage Maatschappij (HAPM)
  • NV Rubber Cultuur Maatschappij Amsterdam (RCMA) (perkebunan Pulu Raja)
  • NV Bandar Rubber Maatschappij Cie des Coutchous de Padang (perkebunan Bandar Pulau)
  • NV Societe des Plantations de Teluk Dalam
  • NV Gunung Melayu Plantagen Gessellschaft (perusahaan Swiss)
  • NV Maatschappij voor Onderneming in Nederlandsch Indie (Sei Raja)
  • NV Asahan Tabak Maatschappy Silau (ATMS)
  • NV Sumatra Rubber Cultuur Maatschappij Serbajadi
  • NV Sukaraja Cultuur Maatschappij
  • Haboko Tea Company Ltd. (perkebunan Teh)
  • NV Koloniale Cultuur Cie (Pulahan)
  • NV Rubber Maatschappij Ambalutu
  • NV Hessa Rubber Maatschappij (HRM)
  • Continental Plantation Company (Huta Padang)
  • NV Asahan Cultuur Maatschappij (Aek Loba)

Berikut ini adalah daftar nama-nama perusahaan perkebunan yang saat ini masih beroperasi di Kabupaten Asahan:[35]

Referensi sunting

  1. ^ a b "Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014" (PDF). www.otda.kemendagri.go.id. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 12 Juli 2019. Diakses tanggal 17 Januari 2022. 
  2. ^ a b c d "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Désémber 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  3. ^ a b c d Profil Pejabat Daerah Diarsipkan 2022-03-19 di Wayback Machine., asahankab.go.id, Diakses 17 Januari 2022
  4. ^ a b "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-08-05. Diakses tanggal 23 Maret 2022. 
  5. ^ a b c "Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Asahan". sp2010.bps.go.id. 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-26. Diakses tanggal 23 Maret 2022. 
  6. ^ "Indeks Pembangunan Manusia (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023". www.sumut.bps.go.id. Diakses tanggal 30 Desember 2023. 
  7. ^ a b "APBD 2021 ringkasan update 14 Juni 2021". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-06. Diakses tanggal 2022-03-09. 
  8. ^ a b "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  9. ^ a b "Kabupaten Asahan Dalam Angka 2022" (pdf). www.asahankab.bps.go.id. hlm. 97, 170, 213. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-19. Diakses tanggal 9 Maret 2022. 
  10. ^ a b "Sejarah Kabupaten Asahan". Pemerintah Kabupaten Asahan. Diakses tanggal 2022-08-07. [pranala nonaktif permanen]
  11. ^ Abdullah, dkk. (2021). Peta Dakwah: Dinamika Dakwah dan Implikasinya Terhadap Keberagamaan Masyarakat Muslim Sumatera Utara (PDF). Medan: Merdeka Kreasi. hlm. 137. ISBN 978-623-6198-77-3. 
  12. ^ Siahaan, Jefry Miduk (2023). Gozali, Nurhamidah, ed. Statistik Daerah Kabupaten Asahan 2023. Badan Pusat Statistik Kabupaten Asahan. hlm. 3. 
  13. ^ "Situs resmi Pemerintah Kabupaten Asahan". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-02-13. Diakses tanggal 2021-05-07. 
  14. ^ Juraidi (26 Februari 2021). "Gubsu lantik Bupati dan wakil Bupati Asahan terpilih Surya-Taufik". ANTARA News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-16. Diakses tanggal 17 Januari 2022. 
  15. ^ "Sejarah Kabupaten Asahan". asahankab.go.id. Diakses tanggal 21 Mei 2021. [pranala nonaktif permanen]
  16. ^ a b "Terlibat Korupsi, Bupati Asahan Dinonaktifkan". detik.com. 14-03-2006. Diakses tanggal 02-03-2021. 
  17. ^ "Tidak Terbukti Korupsi, Bupati Asahan Aktif Kembali". detik.com. 12-03-2007. Diakses tanggal 02-03-2021. 
  18. ^ Hantoro, Juli (2019-04-23). "Bupati Asahan Taufan Gama Simatupang Meninggal". Tempo. Diakses tanggal 2020-05-26. 
  19. ^ "Taufan Gama Simatupang Meninggal, H Surya Bsc Plh Bupati Asahan". sumut24.co. 23-04-2019. Diakses tanggal 02-03-2021. 
  20. ^ Jaya, Bayu Kurnia (02-05-2019). "Wakil Bupati Asahan Resmi Jabat Plt. Bupati". pontas.id. Diakses tanggal 02-03-2021. 
  21. ^ Hasby, Edy Gunawan (02-05-2019). "Gubernur Sumut Angkat Surya Jadi PLT Bupati Asahan". gatra.com. Diakses tanggal 02-03-2021. 
  22. ^ "Pelantikan H. Surya, B.Sc Menjadi Bupati Asahan Sisa Masa Jabatan 2016-2021". Pemerintah Kabupaten Asahan (dalam bahasa Inggris). 2019-09-20. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-09-20. Diakses tanggal 2020-05-26. 
  23. ^ Dodi (20-09-2019). "Surya Resmi Dilantik Jadi Bupati Asahan Sisa Masa Jabatan 2016-2021". beritamerdekaonline.com. Diakses tanggal 02-03-2021. 
  24. ^ Jaka (18-02-2021). "Plh Bupati Asahan Resmi di Jabat Jhon Hardi Nasution". inimedanbung.com. Diakses tanggal 02-03-2021. 
  25. ^ Sahputra, Bayu (18-02-2021). "Gantikan H Surya, Jhon Hardi Resmi Jabat Plh Bupati Asahan". gosumut.com. Diakses tanggal 02-03-2021. 
  26. ^ Ramadhan, Perdana (18-02-2021). "Jabatan Surya Berakhir, Plh Bupati Asahan Resmi Dijabat Jhon Hardi". detiknews. Diakses tanggal 02-03-2021. 
  27. ^ Sikumbang, Indra (26-02-2021). "Gubsu lantik Bupati dan wakil Bupati Asahan terpilih Surya-Taufik". ANTARA SUMUT. Diakses tanggal 02-03-2021. 
  28. ^ [1][pranala nonaktif permanen] MedanBlitz.com - Inilah 45 Caleg Terpilih untuk DPRD Asahan Periode 2014-2019
  29. ^ "Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Asahan 2019-2024". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-13. Diakses tanggal 2020-05-18. 
  30. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  31. ^ a b "Kabupaten Asahan Dalam Angka 2010". asahankab.bps.go.id. hlm. 78–79. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-19. Diakses tanggal 23 Maret 2022. 
  32. ^ Ann Laura Stoler: "Kapitalisme dan Konfrontasi di Sabuk Perkebunan Sumatera, 1870—1979", halaman 2. Penerbit Karsa, 2005.
  33. ^ Pelzer, Karl J.:"Toean Keboen dan Petani Politik Kolonial dan Perjuangan Agraria di Sumatera Timur", halaman 88. Jakarta:Sinar Harapan, 1985.
  34. ^ Hamerster, M.: "Bijdrage Tot de Kennis van de Afdeeling Asahan", halaman 142—144. Amsterdam: Uitgave van Het Oostkust van Sumatra-Institut, 1926
  35. ^ "Direktori Perusahaan Perkebunan Kabupaten Asahan 2019". asahankab.bps.go.id. 17 September 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-12. Diakses tanggal 12 Juli 2021. 

Pranala luar sunting