KRI Diponegoro (365)

kapal milik Angkatan Laut Republik Indonesia
KRI Diponegoro (365) sandar di pelabuhan Belanda
Karier (ID) Indonesia
ProduksiSchelde Naval Shipbuilding (SNS), Vlissingen, Belanda.[1]
Mulai dibuat 24 Maret 2005[1]
Diluncurkan 16 September 2006[1]
Harga Unit US$ 183 Juta (Rp2,84 Triliun)
Ditugaskan2 Juli 2007
Nama sebelumnyaSIGMA 1
Status Masih bertugas
Pelabuhan utamaArmada Tengah TNI-AL
Karakteristik umum
Berat benaman 1.700 Ton
Panjang 9.071 meter (29.760,50 ft)
Lebar 1.302 meter (4.271,65 ft)
Draft360 meter (1.181,10 ft)
Tenaga penggerak2 shaft V28-33D STC MAN Diesel @8,900 kW
Kecepatan 28 knot
Jarak tempuh5.400 km pada 18 knot[2]
Awak kapal 80 orang
Sonar & RadarRadar MW08 3D multibeam surveillance radar
Radar senjata: LIROD Mk2 tracking radar
Persenjataan elektronikSistem Perang: Thales TACTICOS
Data Link: LINK Y Mk2 datalink system
Sonar Thales Kingklip medium frequency active/passive ASW hull mounted sonar
Komunikasi elektronik Thales/Signaal FOCON
Sistem Pengecoh: TERMA SKWS
Platform integrasi utama: Imtech UniMACs 3000 Integrated Bridge System
Persenjataan2 x 4 rudal anti-pesawat MBDA Mistral TETRAL
4 rudal permukaan MBDA Exocet MM40 block 2
76 mm Oto-Melara kanon utama
2 x 20 mm Vector G12 kanon ringan
2 seluncur torpedo B515 tipe 3A 244S Mode II/MU 90

KRI Diponegoro (365) merupakan kapal korvet pemimpin di kelas Diponegoro dari total 8 kapal yang direncanakan dan merupakan salah satu kapal kelas SIGMA 9113 milik TNI Angkatan Laut. Kapal korvet ini dibuat oleh galangan kapal Schelde, Belanda dimulai pada tahun 2005 khusus untuk TNI-AL. Bertugas sebagai kapal patroli dengan kemampuan anti-kapal permukaan, anti-kapal selam dan anti-pesawat udara.

Sejarah sunting

Pembuatan sunting

Kontrak pembelian dan pembuatan KRI Diponegoro dan KRI Hasanuddin (366) dilakukan pada bulan Januari 2004 dan efektif berlaku sejak 12 Juli 2004. Keduanya dibuat di galangan kapal Schelde Naval Shipbuilding (SNS), Vlissingen, Belanda.[1]

Peletakan lunas KRI Diponegoro dilakukan bersamaan dengan KRI Hasanuddin (366) pada tanggal 24 Maret 2005. KRI Diponegoro diletakkan lunasnya oleh Laksamana Muda Deradjatun Soetisna dan KRI Hasanuddin oleh Komodor Djoko Soerjanto. Upacara dimulainya perakitan kapal dilakukan Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Slamet Soebijanto pada 25 Agustus 2005.[1]

Nama sunting

Menggunakan nama Pangeran Diponegoro, salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang berjasa melawan Belanda dalam Perang Jawa 1825-1830. Begitu pula kapal-kapal dari kelas ini, dinamai menurut nama-nama pahlawan nasional, seperti Sultan Hasanuddin, Sultan Iskandar Muda, dan Frans Kaisiepo.[butuh rujukan]

Upacara penahbisan nama terhadap KRI Diponegoro dan KRI Hasanuddin dilakukan oleh KSAL Laksamana TNI Slamet Soebijanto pada tanggal 16 September 2006. Penamaan ini, menurut beberapa orang Indonesia yang hadir pada upacara tersebut merupakan lambang yang mewakili Presiden dan Wakil Presiden. Pangeran Diponegoro adalah pahlawan dari Jawa seperti tempat asal Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Sultan Hasanuddin mewakili Wakil Presiden Jusuf Kalla yang berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan.[1]

Kapal sunting

Persenjataan sunting

Torpedo sunting

KRI Diponegoro dilengkapi dengan torpedo A 244S Mode 3/MU 90 yang dilengkapi dengan 2 peluncur torpedo tipe B515.[3]

Peluru kendali sunting

Dipasang dua tipe rudal di atas kapal ini, yaitu:

Meriam sunting

Meriam utama di posisi A dipasang Super Rapid OtoMelara 76 mm buatan Italia. Sedangkan kanon ringan tambahan pada posisi B dipasang Auxiliary Gun 2 x 20 mm Vector G12.[3]

Persenjataan elektronik sunting

  • Sistem manajemen tempur Thales TACTICOS buatan Thales, sebuah perusahan hi-tech Belanda, spesialis dalam bidang disain dan produksi sistem integral untuk komando dan kontrol, sensor dan komunikasi. Sistem ini dikenal dengan nama Combat Management System (CMS). Keunggulan teknologi yang dikembangkan Thales kini menjadi standar pertahanan NATO.[3]
  • Data Link: LINK Y Mk2 datalink system
  • Komunikasi elektronik: Thales/Signaal FOCON
  • Sistem Pengumpan: TERMA SKWS
  • Platform integrasi utama: Imtech UniMACs 3000 Integrated Bridge System

Sensor dan elektronis sunting

Radar sunting

Radar utama MW08 3D multibeam surveillance buatan Thales, sebuah radar dengan G-band, yang merupakan famili 3D multibeam jarak menengah (105 km) untuk survei, menentukan sasaran, dan penjejakan. MW08 ini dilengkapi dengan teknologi radar termutakhir yang pendeteksiannya serba otomatis. Radar ini juga dilengkapi dengan kontrol tembak untuk mengendalikan senjata terhadap sasaran permukaan. Ini juga diperkuat dengan radar kontrol tembak LIROD Mk2.[3]

Sonar sunting

Thales Kingklip frekuensi menengah aktif/pasif ASW hull mounted sonar.[butuh rujukan]

Tenaga penggerak sunting

Kapal kelas sigma ini dilengkapi dua buah mesin diesel V28-33D STC (sequintial turbo charging) diproduksi oleh MAN Diesel (Jerman) berkonfigurasi V 20 silinder. Mesin berkekuatan 8900 kW ini masing-masing menggerakan sebuah baling-baling yang bisa diatur kemiringan bilahnya melalui sebuah gir pengurang putaran satu tingkat. Mesin berbobot 46 ton ini berukuran panjang x lebar x tinggi = 7330 x 2100 x 3180 mm.[butuh rujukan]

Penugasan sunting

 
KRI Diponegoro 365

2007 sunting

2009 sunting

Komandan sunting

  • Letkol Laut (P) Lewis Nainggolan
  • Letkol Laut (P) Arsyad Abdullah, S.E., M.A.P. (2007-2008)⭐⭐
  • Letkol Laut (P) Hersan, S.H., M.Si.
  • Kolonel Laut (P) Adam Tjahja Saputra, S.T., M.Tr.Hanla, M.M. (2022)
  • Letkol Laut (P) Kurniawan Koes Atmadja, S.E. (2022—2023)
  • Letkol Laut (P) Wirastyo Haprabu (2023—Sekarang)

Referensi sunting

Sumber sunting

  1. ^ a b c d e f KRI Diponegoro dan KRI Hasanuddin; Kapal Buatan Belanda bagi Kekuatan Laut RI.[pranala nonaktif permanen] Sinar Harapan, 23 September 2006.
  2. ^ Drias, Junito (2007). "Korvet Itu Akhirnya Jadi KRI". Radio Netherland. Diakses tanggal 12 Juli. 
  3. ^ a b c d e f Ini Dia Sang Siluman KRI Diponegoro 365. detiknews, 5 Juli 2007.
  4. ^ Peresmian KRI Diponegoro. Radio Netherlands, 3 Juli 2007.
  5. ^ Kapal Korvet KRI Diponegoro Diresmikan dan Diserahterimakan. detikNews.com, 4 Juli 2007.
  6. ^ Kunjungan KRI Diponegoro ke Pelabuhan Jeddah.[pranala nonaktif permanen]
  7. ^ a b KRI Diponegoro Tiba di Jakarta.[pranala nonaktif permanen] Dispen TNI Angkatan Laut, 3 September 2007.
  8. ^ KRI Diponegoro dan Korvet Kelas SIGMA. Diarsipkan 2009-06-28 di Wayback Machine. Kompas, 10 September 2007.
  9. ^ TNI AL Undang Ahli Waris Pada Peresmian KRI Diponegoro. Diarsipkan 2008-06-12 di Wayback Machine. antaranews, 15 September 2007.
  10. ^ Pertama Kali Meriam Oto Melara 76 MM Muntahkan Bom. Tribun Kaltim, 14 Desember 2007.
  11. ^ KRI Diponegoro Terus Mengarungi Misi Perdamaian di Lebanon. Kompas.com, 3 Oktober 2009.

Pranala luar sunting

Lihat Juga sunting

Korvet kelas Diponegoro (SIGMA 9113) sunting

Fregat kelas Martadinata (SIGMA 10514) sunting

Lainnya sunting