KRI Cakra (401)

kapal selam kelas Cakra milik Angkatan Laut Indonesia

KRI Cakra (401) merupakan kapal pertama dalam jenis Kapal selam kelas Cakra. Kapal ini merupakan kapal kedua yang menyandang nama Cakra dalam jajaran TNI AL. Kapal pertama merupakan KRI Tjakra (ejaan lama), salah satu dari 12 kapal selam kelas Tjakra buatan Uni Soviet (Kapal Selam Kelas Whiskey) yang di scrap tahun 70-an.

KRI Cakra (401)
Sejarah
Indonesia
Nama KRI Cakra
Asal nama Senjata Batara Wisnu
Dipesan 2 April 1977
Pembangun Howaldtswerke-Deutsche Werft
Biaya US$ 50 Juta (Rp781,28 Miliar) (1977)
Pasang lunas 25 November 1977
Selesai 18 Maret 1981
Identifikasi 401
Status Aktif
Ciri-ciri umum
Kelas dan jenis Kapal selam kelas Cakra
Jenis Kapal selam serbu
Berat benaman
  • 1,285 ton di permukaan
  • 1,390 ton saat menyelam
Panjang 59,5 meter
Lebar 6,2 meter
Sarat air 5,4 meter
Pendorong
  • 4 x mesin diesel MTU 12V493 AZ80 GA31L bertenaga 0,001790 MW (2,400 hp)[1]
  • 4 x alternator Siemens bertenaga 23.000 hp (17 MW)
  • 1 x motor Siemens bertenaga 0,003430 MW (4,600 hp)
  • 1 x shaft
Kecepatan
  • 11 knot (20 km/h; 13 mph) di permukaan[1]
  • 215 knot (398 km/h; 247 mph) saat menyelam
  • Jangkauan 8,200 nmi (15,186 km; 9,436 mi) pada kecepatan 8 kn (15 km/h; 9,2 mph)
    Daya tahan 50 hari[1]
    Kedalaman uji coba 240 m (790 ft)[1]
    Awak 34[2]
    Sensor dan
    sistem pemroses
    • sistem kendali senjata Signaal Sinbad[1]
    • radar permukaan Thomson-CSF Calypso, I-band
    • sonar pencarian dan penyerangan aktif/pasif Atlas Elektronik CSU 3-2
    • PRS-3/4 passive ranging
    Peralatan perang
    elektronik dan tipuan
  • ESM : Thomson-CSF DR2000U[1]
  • CMS : Kongsberg MSI-90U Mk 2[3]
  • Senjata
  • 8 × 533 mm (21 in) tabung[1]
  • 14 x torpedo AEG SUT
  • KRI Cakra dibuat oleh Howaldtswerke, Kiel, Jerman pada 1981. Merupakan Kapal selam tipe 209/1300 yang banyak digunakan oleh Angkatan Laut di dunia. Sebagai kapal selam TNI AL, KRI Cakra mempunyai motto Wira Ananta Rudira (Tabah Sampai Akhir).

    KRI Cakra termasuk dalam armada pemukul TNI Angkatan Laut. Kapal lain dalam kelas Cakra adalah KRI Nanggala (402). Kedua kapal selam tersebut dibuat di Jerman Barat, dipesan pada tahun 1977 dan pada tahun 1981, mulai bertugas bersama dengan KRI Nanggala (402).

    KRI Cakra mengambil nama dari senjata pewayangan.

    Penggambaran Sistem sunting

    Tenaga dihasilkan oleh motor listrik Siemens jenis low-speed disalurkan langsung (tanpa gear pengurang putaran) melalui sebuah shaft ke baling-baling kapal. Total daya yang dikirim adalah 5000 shp (shaft horse power), tenaga motor listrik datang dari baterai-baterai besar yang beratnya sekitar 25% dari berat kapal, baterai dibuat oleh Varta (low-power) dan Hagen (hi-power). Tenaga baterai diisi oleh generator yang diputar oleh 4 buah mesin diesel MTU jenis supercharged. Senjata terdiri dari 14 buah terpedo buatan AEG, diincar melalui periskop buatan Zeiss yang diletakan disamping snorkel buatan Maschinenbau Gabler.[butuh rujukan]

    Data teknis sunting

    KRI Cakra memiliki berat selam 1,395 ton. Dengan dimensi 59,5 meter x 6,3 meter x 5,5 meter. Ditenagai oleh mesin diesel elektrik, 4 diesel, 1 shaft menghasilkan 4,600 shp. Sanggup mendorong kapal hingga kecepatan 21,5 knot. Diawaki oleh 34 pelaut.[butuh rujukan]

    Persenjataan sunting

    Sebagai bagian dari armada pemukul KRI Cakra dipersenjatai 14 buah torpedo 21 inci dalam 8 tabung.[butuh rujukan]

    Sensor dan elektronis sunting

    KRI Cakra mempunyai sonar dari jenis CSU-3-2 suite.[butuh rujukan]

    Operasi sunting

    KRI Cakra mendapatkan perbaikan dan peningkatan kemampuan di galangan kapal Daewoo, Korea Selatan.[butuh rujukan]

    Komandan sunting

    • Letkol Laut (P) Iwan Isnurwanto, M.A.P., M.Tr. (Han). (2005-2007)
    • Letkol Laut (P) Iwa Kartiwa, S.H. (2010)
    • Letkol Laut (P) Indra Agus Wijaya (2010-2013)
    • Letkol Laut (P) M. Iwan Kusumah, S.E. (2013-2015)
    • Letkol Laut (P) Widya Poerwandanu (2015-2015)
    • Letkol Laut (P) Ahmad Noer Taufiq, S.T. (2015-2016)
    • Letkol Laut (P) Dedi Komarudin (2016-2018)
    • Mayor Laut (P) Haran Al Ahsan Budi Setiawan, S.E. (2018-2022)
    • Letkol Laut (P) Nurcahya Dwi Asmoro, S.Si.T., M.T. (2022-Sekarang)

    Referensi sunting

    1. ^ a b c d e f g Saunders, Stephen, ed. (2009). Jane's Fighting Ships 2009–2010. Jane's Information Group. hlm. 339. ISBN 9780710628886. 
    2. ^ Type 209/1300 (Cakra)-Class (PDF). Nuclear Threat Initiative. April 2013. 
    3. ^ MSI-90U Mk 2 Combat Management System (PDF). Norway: Kongsberg. hlm. 6. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 May 2017. Diakses tanggal 23 April 2021. 

    Pranala luar sunting