Jindan adalah nama salah satu marga dari trah Ba 'Alawi. Dalam penama belakangan dalam Marga Arab Hadramaut ada beberapa cara, yakni:

  1. Bin, seperti Jindan yang disebutkan dengan tambahan Bin atau berarti "Putra".
  2. Al, seperti Al-Saqqaf atau Al Attas. Yakni julukan dari leluhur.
  3. Ba, seperti Bahasyim, Bahasan atau bahkan Ba 'Alawi yang bermakna Bani atau keturunan.

Marga Jindan juga berada di daerah Yaman. Beberapa menyampaikan bahwa daerah jindan di huni oleh orang-orang yang disegani, karena kebijakannya dalam mengambil keputusan dan dihormati karena kepemimpinannya dari zaman ke zaman. Kebanyakan orang di daerah jindan

memiliki perawakan tinggi, besar dan memiliki kulit bersih (putih).

Sejarah sunting

Yang pertama bernama Jindan adalah, al-Habib Jindan bin Abdullah bin Umar bin Abdullah bin Syaikhan bin Asy Syaikh Abubakar bin Salim, wafat pada 1140 H. Beliau lahir 'Inat, Hadramaut. Beliau dikaruniai satu anak, yakni: Habib Abdullah bin Jindan. Dari beliau ini menurunkan marga Jindan yang kebanyakan berada di Indonesia.[1]

Tokoh terkenal sunting

Referensi sunting

  1. ^ al-Hamid, Abdul Qadir (5 Oktober 2013). "Al-Bin Djindan". Ahlul Bait Rasulullah Blogspot. Diakses tanggal Rabu, 18 November 2020.