Jerami adalah produk sampingan usaha pertanian berupa tangkai dan batang tanaman serealia yang telah kering, setelah biji-bijiannya dipisahkan. Massa jerami kurang lebih setara dengan massa biji-bijian yang dipanen. Jerami memiliki banyak fungsi, di antaranya sebagai bahan bakar, pakan ternak, alas atau lantai kandang, pengemas bahan pertanian (misal telur), bahan bangunan (atap, dinding, lantai), mulsa, dan kerajinan tangan. Jerami (Jw: damen) umumnya dikumpulkan dalam bentuk gulungan, diikat, maupun ditekan. Mesin baler dapat membentuk jerami menjadi gulungan maupun kotak.

Tumpukan merang (batang kering) padi

Mencari jarum di tumpukan jerami merupakan peribahasa yang umum digunakan di Indonesia.

Pemanfaatan sunting

 
Kriya dari jerami
 
Topi jerami
 
Burung Jerami dari Belarusia

Jerami dimanfatkan sebagai:

Sendal Korea, Jipsin, terbuat dari jerami.
Jerami dapat dijadikan bioetanol dan merupakan sumber yang sangat berlimpah.
Biomassa dari jerami telah dimanfaatkan dalam skala besar di Uni Eropa sebagai bahan pembangkit listrik. Jerami juga telah digunakan sebagai bahan bakar pendamping (co-firing) pada ketel uap batu bara. Namun kadar air jerami perlu dikurangi sebelum dilakukan pembakaran, karena sebagai material biologis, jerami mampu menyerap air dari lingkungan. Kadar air yang tinggi mengurangi nilai kalor dari jerami.[3]
Di berbagai tempat di dunia, jerami digunakan untuk mengikat tanah liat dan beton. Jerami yang telah dipadatkan juga digunakan sebagai bahan insulasi pada dinding.[4] Jerami dapat digunakan sebagai bahan campuran pembuatan kayu komposit.[5] Sebagai bahan bangunan, jerami juga memiliki nilai estetika.[6]
Jerami dapat digunakan sebagai media tumbuh jamur, media tanam pada rumah tanaman, dan mulsa. Jerami padi yang dibenamkan ke dalam tanah dapat menambah kadar fosfor tanah sebesar 10 kg per hektare per tahun. Jerami padi juga dapat memberikan nutrisi kalium karena jerami padi mengandung kalium sebesar 1.1-3.7%.[7]:32
Karena mengandung selulosa, jerami juga dapat dijadikan kertas
Jerami dapat dijadikan sumber serat pangan bagi hewan ternak. Jerami memiliki nilai nutrisi dan energi yang lebih rendah, dari jerami hijau, tetapi dengan keberadaan bakteri simbiotik yang mencerna serat di dalam perut hewan ternak, panas dihasilkan dan dapat digunakan untuk mengatur temperatur tubuh hewan ternak.
Jerami yang diikat kuat sering digunakan sebagai sasaran dalam olahraga panahan dan ilmu pedang.
Jerami telah digunakan sebagai bahan pengemasan dan cushion atau bantalan pada peti kemas. Telur yang diantar dengan peti kayu menggunakan jerai sebagai bantalan agar telur tidak pecah. Pada peti kayu berisi botol anggur juga menggunakan jerai sebagai bantalan, meski saat ini sudah jarang. Jerami merupakan salah satu bahan pengemasan yang ramah lingkungan karena dapat terurai oleh alam (biodegradable).[8] Perusahaan produsen laptop, Dell, juga menggunakan jerami sebagai pengemas produk mereka.[9]

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^   Baynes, T.S.; Smith, W.R., ed. (1887). "Straw Manufactures". Encyclopaedia Britannica. 22 (edisi ke-9th). 
  2. ^   "Straw". The American Cyclopædia. 1879. 
  3. ^ Gan Thay Kong (2010). Peran Biomassa Bagi Energi Terbarukan. Elex Media Komputindo. ISBN 9789792773071. 
  4. ^ The Straw Bale House: Suitability for the Eastern U.S.
  5. ^ Adding Value to Wheat Straw By Anduin Kirkbride-McElroy. Biomass Magazine, 2007
  6. ^ Diela, Tabita (Selasa, 3 Desember 2013). Alexander, Hilda B, ed. "Luar Biasa Unik, Butik Kosmetik Ini Bermaterikan Jerami!". Kompas.com. Kompas. 
  7. ^ Rachman Sutanto (2002). Penerapan Pertanian Organik: pemasyarakatan dan pengembangannya. Kanisius. ISBN 9792101861. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-12-29. Diakses tanggal 2013-12-27. 
  8. ^ Viv Biz Club: Compostable Plates Diarsipkan 2010-07-31 di Wayback Machine.
  9. ^ "Dell Manfaatkan Jerami untuk Kemasan Laptop". Republika Online. Jumat, 20 Desember 2013. 
  10. ^ California Stormwater Quality Association. Menlo Park, CA. “California Stormwater BMP Handbook: Straw Bale Barrier.” Diarsipkan 2003-09-15 di Wayback Machine. Best Management Practice (BMP) No. SE-9. January 2003.

Pranala luar sunting