Jembatan Siak I

jembatan di Indonesia

Jembatan Siak I, yang populer dikenal dengan nama Jembatan Leighton,[1] adalah nama sebuah jembatan yang terletak di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Indonesia. Jembatan Siak I menghubungkan dua sisi Jalan Yos Sudarso dan dua kecamatan di Kota Pekanbaru yang dipisahkan oleh Sungai Siak, yakni Kecamatan Senapelan yang terletak di sisi Selatan dan Kecamatan Rumbai Pesisir di sisi Utara.[4]

Jembatan Siak I
Moda transportasi2 jalur[1]
MelintasiSungai Siak
LokalKota Pekanbaru, Provinsi Riau
Karakteristik
Panjang total350 meter (1.148 ft)[2]
Lebar93 meter (305 ft)[3]
Sejarah
Mulai dibangun1973[1]
Diresmikan19 April 1977[2]

Jembatan Siak I dapat dibangun setelah adanya kerjasama antara PT Caltex Pacific Indonesia (saat ini PT Chevron Pacific Indonesia) dengan Pemerintah Provinsi Riau. Jembatan ini diresmikan pada tanggal 19 April 1977 oleh Presiden Republik Indonesia saat itu, Soeharto dan merupakan bantuan dari PT Caltex Pacific Indonesia (saat ini PT Chevron Pacific Indonesia).[2][4] Jembatan yang membentang di atas Sungai Siak sepanjang 350 meter ini direncanakan dapat bertahan selama 50 tahun. Namun akibat pemakaian yang meningkat seiring perkembangan Kota Pekanbaru, jembatan ini diperkirakan memiliki kekuatan tinggal 30 persen saja, sehingga dipasang portal di setiap ujung jembatan untuk membatasi tonase kendaraan yang melewatinya.

Untuk mengimbangi pesatnya pembangunan kota, Pemerintah Kota Pekanbaru telah membangun beberapa jembatan yang melintasi Sungai Siak, di antaranya:

Sedangkan jembatan yang masih dalam pengerjaan dan rencana pembangunan adalah sebagai berikut:

Penamaan sunting

Masyarakat Pekanbaru belum mengetahui nama jembatan ini ketika pertama kali dibangun setelah adanya kerja sama antara Pemerintah Provinsi Riau dengan PT Caltex Pacific Indonesia (saat ini PT Chevron Pacific Indonesia). Kontraktor yang menjadi pelaksana pembangunan Jembatan Siak I adalah sebuah perusahaan konstruksi jembatan dari Australia bernama PT Leighton Indonesia Construction Company. Ketika itu perusahaan dari Negeri Kangguru tersebut mungkin bermaksud mempromosikan perusahaannya yang masih baru, maka dibuatlah spanduk besar-besar dengan nama perusahaan "PT Leighton Indonesia Construction Company" di depan gerbang proyek pembangunan Jembatan Sungai Siak. Sejak itu, masyarakat Pekanbaru beranggapan bahwa jembatan baru tersebut bernama "Lekton", karena mirip dengan nama jembatan lama "ponton".

Referensi lain menyebut, masyarakat Pekanbaru lebih akrab menyebut Jembatan Siak I sebagai "Jembatan Leton". "Leton" merupakan pelafalan sederhana dari "Leighton". Ada pula yang menyebutnya "Jembatan Caltex" karena pihak yang membiayai pembangunannya adalah PT Caltex Pacific Indonesia, perusahaan minyak dari Amerika Serikat yang mengeksplorasi minyak di Rumbai dan Minas.

Sampai sekitar tahun 1984, PT Caltex Pacific Indonesia menyadari kesalahan nama jembatan yang diketahui oleh masyarakat sehingga mensosialisasikan kembali nama resmi dari pemerintah yaitu Jembatan Sungai Siak kepada masyarakat.[9]

Setelah dibangunnya serangkaian jembatan yang melintasi Sungai Siak oleh Pemerintah Kota Pekanbaru, Jembatan Siak I merupakan nama resmi yang ditetapkan dan digunakan dalam kalangan pemerintahan untuk jembatan ini.

Latar belakang dan sejarah sunting

Pada awal tahun 1950-an, banyak kota di Provinsi Riau hanya terhubung melalui jalan tapak atau sungai. Jalan utama yang menghubungkan Pekanbaru dengan Padang masih jalan tanah. Begitu pun arah ke Dumai. Jika ada pegawai PT Caltex Pacific Indonesia (saat ini PT Chevron Pacific Indonesia) bepergian dari Pekanbaru ke Padang, harus menggunakan bus. Di dalam bus, mereka membawa makanan, minuman, dan kayu api membuat api unggun. Kayu sangat penting, karena jika bus rusak, penumpang harus tidur di tepi jalan. Api unggun dinyalakan supaya tetap hangat dan tidak diganggu harimau.[1]

PT Caltex Pacific Indonesia kemudian membangun jaringan jalan raya yang merupakan bagian infrastuktur dalam pengangkutan minyak. Infrastruktur ini mencakup penyelesaian pembuatan jalan raya yang menghubungkan Padang—Dumai untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Selanjutnya, untuk menghubungkan Rumbai dan Pekanbaru, PT Caltex Pacific Indonesia membangun jembatan sepanjang 95 m pada tahun 1958 dengan empat landasan apung (jembatan ponton) yang sebelumnya berfungsi sebagai feri Rumbai—Pekanbaru.[2] Jembatan ini merupakan kumpulan perahu besi yang bersambung-sambung hingga seberang. Jika ada kapal yang akan lewat, maka perahu jembatan ponton akan diputus sementara dan dirapatkan ke pinggir sungai. Masyarakat dapat menggunakannya hanya pada pagi dan sore hari di jam yang telah ditentukan. Selanjutnya hanya dibuka untuk keperluan PT Caltex Pacific Indonesia. Hal ini dikarenakan jembatan ponton tersebut milik PT Caltex Pacific Indonesia.[10]

Setelah berfungsi selama 18 tahun sebagai satu-satunya penghubung Kota Pekanbaru yang terbelah oleh Sungai Siak, pada tanggal 19 April 1977, tugasnya diambil alih oleh Jembatan Siak I ini dengan peresmian oleh Presiden Republik Indonesia saat itu, Soeharto.

Jembatan Siak I resmi diserahkan kepada pemerintah Provinsi Riau pada tanggal 12 Juli 1977 dalam sebuah acara singkat di Pekanbaru. Berita acara serah terima ditandatangani oleh Chairman of Managing Board Haroen Al Rasjid dan Gubernur Riau Arifin Achmad, disaksikan oleh pejabat pemerintahan dan Duta Besar Amerika Serikat untuk Republik Indonesia saat itu, D.D. Newsom.[2]

Pembangunan sunting

Jembatan Siak I mulai dibangun tahun 1973 dengan PT Leighton Indonesia Construction Company yang berasal dari Australia sebagai kontraktor pembangunannya. Proyek pembangunan Jembatan Siak I ini menghabiskan 600 ton baja, 1.200 kaki kubik beton, 150.000 kaki kubik tanah timbun, dan pengaspalan jalan 700 meter persegi.[10]

Referensi sunting

  1. ^ a b c d "Bahu-membahu Membangun Pekanbaru Menjadi Pusat Perekonomian Sumatra". Riau Terkini. 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-07-14. Diakses tanggal 18 April 2017. 
  2. ^ a b c d e "Portal Jembatan Leighton Rubuh". Bappeda Kota Pekanbaru. 21 November 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-04-18. Diakses tanggal 18 April 2017. 
  3. ^ "Kembali Dibuka 2 Arah, PU Jamin Siak I Aman". Riau Pos. 05 Desember 2013. Diakses tanggal 19 April 2017. 
  4. ^ a b "Jembatan Leighton Sungai Siak Pekanbaru". Attayaya. 02 Oktober 2010. Diakses tanggal 18 April 2017. 
  5. ^ "Pembebasan Lahan Duplikasi Siak II Dibiayai APBN". Riau Pos. 01 September 2016. Diakses tanggal 18 April 2017. 
  6. ^ "Agustus, Siak III Diresmikan". Riau Pos. 01 Agustus 2011. Diakses tanggal 18 April 2017. 
  7. ^ a b c "6 Jembatan di Sungai Siak". Riau Pos. 24 November 2012. Diakses tanggal 18 April 2017. 
  8. ^ "Progres Jalan Lingkar Luar Meningkat Wacana Pembangunan Jembatan Siak V Mencuat". Riau Mandiri. 12 Januari 2017. Diakses tanggal 18 April 2017. 
  9. ^ "Asal Nama Jembatan Leighton Pekanbaru dan Secuil Kisah yang Mengiringinya". Potret News. 16 November 2015. Diakses tanggal 18 April 2017. 
  10. ^ a b Diva Pramudhya (Maret 2017). "Sejarah Pembangunan Jembatan Leighton Pekanbaru". Kelana Riau. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-04-19. Diakses tanggal 18 April 2017.