Janet Cooke adalah seorang wartawan yang pernah terlibat melaukan kebohongan publik dalam jurnalisme ketika bekerja untuk Washington Post. Kasusnya terjadi pada tahun 1980 setelah ia menerima Penghargaan Pulitzer.

Pendidikan dan pekerjaan sunting

Janet Cooke diketahui hanya menamatkan pendidikan sebagai sarjana muda di Vassar College.[1] Setelah menamatkan pendidikan tinggi, ia bekerja sebagai staf di Toledo Blade. Setelah itu, ia pindah bekerja di Washington Post.[1] Selama di Washington Post, Janet Cooke bekerja sebagai wartawan.[2] Ia hanya bekerja selama 9 bulan di Washington Post dan berhenti bekerja pada usia 26 tahun karena skandal yang memalukan dalam jurnalisme.[2]

Kasus kebohongan publik sunting

Pada tanggal 28 september 1980, Janet Cooke menerbitkan laporan investigasinya yang berjudul Jimmy World. Dalam laporannya ini, Janet Cooke melaporkan tentang kehidupan seorang anak bernama Jimmy yang baru berusia 8 tahun. Dalam laporan ini, Janet Cooke menyatakan bahwa Jimmy adalah seorang pecandu heroin yang akut.[3] Dalam laporan ini, Jimmy adalah seorang anak berkulit hitam. Kehidupannya dikisahkan secara dramatis karena Jimmy hidup bersama dengan ayah dan ibunya yang merupakan pecandu narkotika. Jimmy juga menerima suntikan narkotika ketika ayahnya sedang kecanduan.[4] Laporan yang ditulis oleh Janet Cooke lolos untuk diterbitkan setelah diperiksa oleh Bob Woodward yang bekerja sebagai editor di Washington Post.[5]

Setelah laporan ini terbit di halaman muka Washington Post, Marrion Barry yang menjabat sebagai Walikota Washington D.C. memerintahkan untuk mencari Jimmy. Petuga syang dikerahkan berasal dari kepolisian dan petugas kesehatan. Namun, mereka tidak berhasil menemukannya. Keberadaan Jimmy juga dirahasiakan oleh Washington Post dengan menggunakan hak Amendemen Pertama Konstitusi Amerika Serikat.[6]

Laporannya ini membuat Janet Cooke menerima Penghargaan Pulitzer.[7] Tanggal penerimaannya adalah pada 13 April 1981.[1] Namun, hasil investigasi atas laporan Janet Cooke menemukan bahwa laporan tersebut adalah sebuah kebohongan dan rekaan.[8] Anak yang bernama Jimmy tidak ada di dunia nyata dan hasil rekaan dari Janet Cooke semata. Karena kebohongan publik ini, Janet Cooke dipecat dari Washington Post. Janet Cooke telah meminta maaf atas kasunya ini.[9] Penghargaan Pulitzer yang diterimanya dikembalikan hanya berselang dua hari setelah ia menerima penghargaan tersebut. Pengembalian ini dilakukan oleh redaksi Washington Post.[10]

Referensi sunting

Catatan kaki sunting

  1. ^ a b c Prasetyo, Yosep Adi (2016). Pers di Terik Matahari: Catatan Ombudsman Acehkita Pada Masa Darurat Militer Aceh (PDF). Jakarta: Dewan Pers. hlm. 16. 
  2. ^ a b Haryanto, Ignatius (2006). The New York Times: Menulis Berita Tanpa Takut atau Memihak. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. hlm. 2. ISBN 979-461-591-9. 
  3. ^ Nugraha 2013, hlm. 17-18.
  4. ^ Pusat Data dan Analisa Tempo (2020). Perubahan Media Massa Indonesia Periode 2004–2006. Tempo Publishing. hlm. 67. ISBN 978-623-339-884-8. 
  5. ^ Syah, Sirkit (2014). Membincangkan Pers, Kepala Negara, dan Etika Media. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo. hlm. 42. ISBN 978-602-02-3996-5. 
  6. ^ Rosdalina, Ida (2016). "Para Pembohong dalam Sejarah Jurnalisme" (PDF). Etika. Dewan Pers: 11. 
  7. ^ Dweck, Carol S. (2007). Change Your Mindset Change Your Life: Cara Baru Melihat Dunia dan Hidup Sukses Tak Berhingga. Jakarta: Penerbit Serambi. hlm. 47. ISBN 978-979-1275-28-6. 
  8. ^ Riyanto Cm., A., dkk. (2019). Sihotang, K., Ristyantoro, R., dan Molan, B., ed. Pergulatan Etika Indonesia. Jakarta: Penerbit Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. hlm. 101. ISBN 978-623-7247-19-7. 
  9. ^ Nugraha 2013, hlm. 18.
  10. ^ Mathari, Rusdi (2018). Karena Jurnalisme Bukan Monopoli Wartawan. Sleman: Buku Mojok. hlm. 226. ISBN 978-602-1318-64-5. 

Daftar pustaka sunting