Jacques-Yves Cousteau

ahli biologi asal Perancis

Jacques-Yves Cousteau (11 Juni 1910 – 25 Juni 1997) adalah perwira di AL Prancis, oseanografer, dan peneliti serta anggota Académie française.

Jacques-Yves Cousteau
Jacques-Yves Cousteau pada tahun 1976
Lahir11 Juni 1919
Prancis Saint-André-de-Cubzac, Gironde, Prancis
Meninggal25 Juni 1997(1997-06-25) (umur 87)
Prancis Paris, Prancis
PekerjaanOseanografi
Suami/istriSimone Melchior Cousteau (1937-1990)
Francine Triplet Cousteau (1991-1997)
AnakJean-Michel, Philippe Cousteau, Diane, and Pierre-Yves.

Bersama Emile Gagnan ia bertanggung jawab membuka mata manusia pada dunia bawah air. Mereka mencipta alat pernapasan bawah air berdasarkan muatan udara yang dimampatkan dan disimpan dalam tangki yang dikenal sebagai paru-paru air Aqua-lung (SCUBA).

Sebelum ini, penyelam terpaksa mengenakan pakaian yang mempunyai saluran udara yang bersambung dengan permukaan air. Ini membatasi gerak mereka. Aqua-Lung memungkinkan mereka bergerak bebas.

Aqua-Lung telah digunakan oleh pihak Sekutu untuk membersihkan perairan internasional dari periuk api musuh semasa Perang Dunia II. Jacques Costeau juga mereka teknik penggambaran bawah air yang digunakan olehnya untuk menghasilkan film dokumenter mengenai kehidupan di sana. Film-filmnya membuka mata orang banyak mengenai adanya keragaman kehidupan di bawah air.

Di sepanjang hidupnya, Cousteau telah menghasilkan 115 film dokumenter, serta menulis 50 buku yang semuanya berkaitan dengan dunia bawah laut.

Sebagai ilmuwan yang sangat mencintai alam; kelautan pada khususnya ia pun mendirikan Cousteau Society lalu disusul dengan Cousteau Foundation yang semuanya berkonsentrasi pada masalah pelestarian laut. Pada tahun 1990 organisasinya tersebut berhasil meng-golkan kampanye penyelamatan Antartika dari eksploitasi mineral, sehingga benua tak bertuan ini pun dilindungi oleh PBB dari segala bentuk eksploitasi pihak manapun setidaknya hingga 50 tahun mendatang.

Cousteau meninggal pada 25 Juni 1997, pada usianya yang ke-87. Disemayamkan di Katedral Notre Dame, Paris. Belakangan ini, khususnya di negeri kita, nama Cousteau kembali mencuat setelah dikaitkan dengan berita penemuan Sungai Bawah Laut di perairan Cenote Angelita, Mexico. Selain itu juga banyak beredar hoax yang mengatakan Cousteau menjadi mualaf dimana hal tersebut sudah pernah dibantah secara resmi oleh pihak keluarga melalui Yayasan yang didirikan oleh Jacques Yves Cousteau sendiri.

Banyak blog lokal yang kemudian menurunkan informasi yang salah mengenai Cousteau. Hal pertama yang perlu diluruskan bahwa penemuan sungai bawah laut di Cenote Angelita baru-baru ini bukanlah oleh kelompok Cousteau Foundation.

Foto-foto sungai misterius yang banyak beredar di blogger lokal sesungguhnya dibuat oleh fotografer bawah air asal Rusia; Anatoly Beloschin yang tak ada kaitannya dengan Jacques Cousteau atau organisasinya. Bahkan, apabila kita merunut pada dokumentasi penjelajahan yang pernah dilakukan Cousteau Foundation pada situs resminya http://www.cousteau.org, mereka belum pernah mengeksplorasi Cenote Angelita.

Catatan kaki sunting

Pandangan agama Meskipun dia bukan orang yang religius, Cousteau percaya bahwa ajaran agama-agama besar yang berbeda memberikan cita-cita dan pemikiran yang berharga untuk melindungi lingkungan.[1] Dalam sebuah Bab berjudul "Kitab Suci dan Lingkungan" dalam karya anumerta The Human, the Orchid, and the Octopus, ia dikutip menyatakan bahwa "Kemuliaan alam memberikan bukti bahwa Tuhan itu ada".[2]

  1. ^ Capo, Seth (Spring 2013). "The Voice of a Silent World". Vision.org. 
  2. ^ Cousteau, Susan, Jacques, Schiefelbein (2010). The Human, the Orchid, and the Octopus: Exploring and Conserving Our Natural World. Bloomsbury Publishing. ISBN 9781596917552.