Bagian dari seri tentang
Gnostisisme

Gnostisisme Persia
Mandaeisme
Manikheisme

Gnostisisme Suriah-Mesir
Setian
Tomasin
Valentinian
Basilidean

Para Bapak Gnostisisme Kristen
Simon Magus
Cerinthus
Marsion
Valentinius

Gnostisisme Awal
Ofit
Keni
Karpokratian
Borborit

Gnostisisme Pertengahan
Bogomil
Kathar

Teks-teks Gnostik
Perpustakaan Nag Hammadi
Kisah perbuatan Tomas
Allogenes
1 Wahyu Yakobus
2 Wahyu Yakobus
Apokrifon Yohanes
Kitab-kitab Jeu
Percakapan Juruselamat
Wahyu Koptik Paulus
Injil Koptik orang Mesir
Injil Tomas
Injil Yudas
Injil Filipus
Injil Petrus
Injil Maria
Injil Kebenaran
Wahyu Gnostik Petrus
Marsanes
Diagram Ofit
Hikmat Iman
Hikmat Yesus Kristus
Pemikiran Norea
Trimorfik Protennoia
Zostrianos

Artikel terkait
Kekristenan Esoterik
Teosofi
Gnosis

Injil Filipus
Waktu 180-350 M
Atribusi
Lokasi
Sumber
Manuskrip Pepustakaan Nag Hammadi
Khalayak
Tema ajaran-ajaran Gnostik

Injil Filipus merupakan nama salah satu tulisan Injil Gnostik, sebuah naskah apokrifa Perjanjian Baru, yang ditemukan di Nag Hammadi pada tahun 1945.[1][2] Naskah Injil Filipus yang ditemukan itu ditulis dalam bahasa Koptik.[1] Injil Filipus merupakan hasil tulisan kaum Gnostik.[1][2][3] Naskah Injil Filipus yang ditemukan di Nag Hammadi masih cukup baik sehingga pengajarannya dapat diketahui dengan baik.[4] Selain injil Filipus, masih ada tulisan-tulisan lain yang bercirikan Gnostik, misalnya Injil Thomas, Injil Maria Magdalena, Injil Yudas, dan sebagainya.[1] Dan Brown mengutip Injil Filipus dan Injil Maria Magdalena di dalam novelnya yang terkenal, The Da Vinci Code.[5]

Tulisan berbahasa Koptik ini merupakan terjemahan dari naskah Yunani yang berasal dari abad ke-2 M atau abad ke-3 M.[1] Tulisan tersebut dinamakan "Injil Filipus" sebab di dalam tulisan tersebut hanya nama Rasul Filipus yang disebutkan secara eksplisit.[1] Genre tulisan ini adalah "perkataan" sebab isinya hanya berupa ucapan-ucapan dari tokoh Yesus.[1] Di situ termuat 17 ucapan Yesus, dan 9 diantaranya merupakan kutipan atau penafsiran lain atas ucapan Yesus di dalam keempat Injil Kanonik.[1] Injil filipus dianggap sebagai Injil Palsu.

Beberapa Ajaran sunting

Sakramen Baptisan sunting

Injil Filipus melihat sakramen baptisan yang dilakukan kekristenan tidaklah benar.[4][3] Baptisan yang sesungguhnya diperlukan adalah baptisan spiritual.[4][3] Hal tersebut berkaitan juga dalam menentukan mana orang Kristen yang 'benar' dengan yang 'tidak benar'.[4][3] Injil Filipus menyatakan: Banyak orang akan turun ke dalam air dan muncul ke permukaan kembali tanpa menerima apapun, tetapi mereka masih mengaku diri sebagai orang Kristen.[6]

Kelahiran Yesus sunting

Di dalam kepercayaan Kristen, Yesus dipercaya lahir dari perawan Maria, tetapi di dalam Injil Filipus kepercayaan tersebut ditolak.[4] Di dalam Injil Filipus dikatakan: "Tuhan tidak akan pernah berkata, 'Bapaku yang ada di dalam sorga', kecuali dia memiliki bapa di tempat lain. Dia hanya akan berkata, 'Bapaku'." [3]

Penciptaan sunting

Ajaran penciptaan yang ditampilkan di dalam Injil Filipus sangat dipengaruhi pemikiran Gnostik.[1] Dikatakan di dalam injil tersebut:

"Dunia ada karena sebuah kekeliruan. Karena dia yang menciptakannya ingin menciptakannya sebagai yang abadi dan tidak bisa mati. Ia tidak berhasil memenuhi dambaannya. Karena dunia tidak pernah abadi; dan juga, karena itu, ia yang membuat dunia juga tidak pernah abadi..."[1]

Di sini terkandung ajaran Gnostik tentang dua allah, yang benar dan yang jahat, dan allah pencipta dunia adalah allah yang jahat.[1]

Orang-orang Terpilih sunting

Di dalam Injil ini terdapat pandangan khas Gnostik tentang keterpilihan sebagian orang saja.[4] Orang-orang yang dianggap sebagai orang benar adalah orang-orang yang mengetahui kebenaran, yakni para pengikut Gnostik.[4] Hal tersebut dinyatakan melalui:

"Ada banyak hewan di dunia yang berwujud manusia. Ketika Allah mengidentifikasi mereka, kepada babi Ia akan memberikan buah ek, kepada hewan ternak Ia akan melemparkan gandum, dedak, dan rumput, dan kepada anjing-anjing Ia akan melemparkan tulang. Kepada para budak, Ia hanya akan memberi pelajaran-pelajaran dasar, tetapi kepada anak-anak Ia akan memberi keseluruhan pelajaran."[4]

Di sini, orang-orang Kristen disimbolkan sebagai budak-budak yang menerima pelajaran Allah dengan tidak lengkap.[4] Para pengikut Gnostik disebut sebagai anak-anak yang telah menerima seluruh kebenaran.[4]

Referensi sunting

  1. ^ a b c d e f g h i j k Deshi Ramadhani. 2007. Menguak Injil-Injil Rahasia. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 103-105. Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "Deshi" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  2. ^ a b (Inggris) Bart D. Ehrman. 2004. The New Testament: A Historical Introduction to the Early Christian Writings. New York, Oxford: Oxford University Press.
  3. ^ a b c d e (Inggris) Willis Barnstone, Marvin Meyer. 2003. The Gnostic Bible. Boston: Shambala. P. 257-298
  4. ^ a b c d e f g h i j (Inggris) Daniel L. Smith Cristopher, Stephen Spignesi. 2008. Lost Books of the Bible for Dummies.Indiana: Wiley Publishing.
  5. ^ Ioanes Rakhmat. 2007. Yesus, Maria Magdalena, Yudas, dan Makam Keluarga. Banten: Penerbit Sirao Credentia Center. Hal. 17-36.
  6. ^ (Inggris) Elaine Pagels. 1989. The Gnostic Gospels. New York: Vintage Books.

Pranala luar sunting