Injil Barnabas adalah sebuah injil pseudepigrafi non-kanonik yang ditulis pada Abad Pertengahan Akhir dan dikaitkan dengan murid Kristen mula-mula, Barnabas, yang (dalam karya ini) adalah salah satu dari para rasul Yesus.[1] Dalam Injil Barnabas di Pasal ke 14 disebutkan nama kedua belas Murid Yesus yaitu yesus telah memilih Andreas dan Saudaranya Petrus sang penjala ikan. Dan Yusuf Barnabas yang menulis injil ini kemudian Matius sang pemungut cukai. Yohanes & Yakobus putra Zebedius. Tadius & Simon orang Zelot . Bertolomius & Filipus. Yakobus anak alfeus & Yudas iskariot sang pengkhianat.


injil Barnabas, telah diterjemahkan ke dalam bermacam-macam bahasa, seperti bahasa Italia, Spanyol, Inggris dan Arab.

Sebagaimana diketahui, Barnabas adalah seorang tokoh paling berpengaruh diantara murid murid yesus dalam penyebaran Injil di abad pertama. Barnabas adalah imam bagi kekristenan saat Paulus dilempari batu pada saat penginjilan oleh orang Yunani penyembah zeus, namun mereka tidak berani melempar batu kepada St. Barnabas karena wajah & sikapnya yg tampak bijaksana.

Ia adalah seorang tokoh yang berkelana bersama Paulus kemudian mereka bersilang pendapat karena perbedaan teologi antara keduanya mengenai ketuhanan yesus. Barnabas dalam bukunya mengungkapkan Paulus telah mengajarkan kepada orang awam mengenai ketuhanan yesus sebagai Allah anak, menolak sunat yang diwajibkan kepada mereka, dan memakan daging yang diharamkan untuk mereka. Oleh karena perbedaan teologi inilah St. Barnabas meninggalkan Paulus. Barnabas adalah Kristen mula mula yakni Kristen Ibrani.

Barnabas mengembara ke seluruh Palestina dari Damaskus ke Kaisarea, dari Filipi ke Sinai untuk menyampaikan Injil kepada masyarakat.

Injil Barnabas ditemukan diatas Jenazahnya dalam suatu kuburan di pulau Cyprus pada tahun keempat Maharaja Zeno (tahun 478 sesudah Masehi), berisikan satu salinan Injil Barnabas , yang berada di atas dada jenazahnya.

Injil Barnabas, telah dikutuk oleh Gereja-Gereja Barat (382M), Dekrit dari Paus Innocent I (465M) dan Dekrit dari Gelasius (496M). Dekrit Gelasius menyebut Evangelium Barnabas sebagai Injil yang dilarang.

Injil Barnabas telah disembunyikan dari peredarannya oleh gereja gereja barat selama berabad abad. Karena isinya sangat bertentangan dengan ajaran Trinitas Kristen Barat. Dan menjadi Injil yang tegas melarang ketuhanan yesus sebagai Allah anak.

Kemudian di abad pertengahan Injil ini muncul kembali ke permukaan dalam perpustakaan Paus Sixtus V dan ditemukan oleh seorang pastor bernama Vra Melino.

Injil Barnabas telah dipakai di gereja gereja kekristenan awal sampai ke masa Dekrit Gelasisus. Sesudah Dekrit itu diterbitkan, Injil ini kemudian "disembunyikan' bersama puluhan Injil-injil yang lain yang sekarang terkenal dengan nama Injil-Injil Apocrypha[2]. Kebanyakan dari Injil-injil ini berhasil dimusnahkan, sebagian lagi hanya diketahui namanya, ada pula hanya ditemukan beberapa lembar.

Satu naskah Injil Barnabas yang berhasil lolos dari pemusnahan ialah naskah yang dipegang oleh pastor Vra Melino yang tersebut di atas sekarang berada di "National Bibliothek", Wina. Dari naskah yang menarik inilah telah dibuat terjemahan-terjemahan, diantaranya terjemahan bahasa Arab oleh seorang Kristen terkemuka Dr. Khalil Saadah.

Ia sangat berhati hati dalam menerjemahkan Injil kuno ini, malah terkadang-kadang ia terjemahkan secara harafiah. Injil Barnabas adalah Injil tulisan asli Barnabas murid yesus, dan bukanlah surat Barnabas yang dikenal kekristenan hari ini, karena Injil Barnabas adalah sebuah kitab Injil yang lengkap maka isinya adalah naskah narasi biografi yesus dari kelahiran sampai penyaliban yang isinya lebih lengkap dari pada Injil Kanonik yang 4.

Salah satu Kitab injil Barnabas yang original telah ditemukan kembali setelah sempat dihilangkan & disembunyikan pihak gereja Kristen di Turki selama 12 tahun ,di dalam bangunan gereja Kristen tidak sengaja buku ini ditemukan oleh polisi Turki saat sedang melakukan razia penyelundupan barang barang, Injil ini ditemukan kembali di sebuah lemari besi di gedung itu dalam keadaan berantakan & tidak terawat pada Februari 2012 , dengan bentuk kitab kuno tulisan tangan asli bertinta warna emas dari era 1500 tahun yang lalu. Polisi menyerahkan temuan itu kepada pihak Museum.

Pihak peneliti telah menghitung dengan karbon dan ditemukan Injil Barnabas telah berusia 1500 tahun dan isinya mengajarkan doktrin kekristenan yang berbeda dengan doktrin kekristenan karya keselamatan dan putra Allah yang diajarkan dalam bible Kanonik, dalam Injil Barnabas diajarkan yesus tidak sedang mengorbankan dirinya sendiri, karena menurut Barnabas mengkorbankan darah manusia adalah terlarang dan bukanlah bagian dari ajaran Yahudi yang diperbolehkan. Ajaran Yahudi hanya boleh mengkorbankan hewan ternak yang kosher & bukanlah darah manusia.[3]

Dua naskah terjemahan yang ditemukan di Eropa belakangan pernah diteliti sebelumnya & salah satunya disembunyikan sampai hari ini yaitu naskah Spanyol, keduanya dulu diperkirakan ditemukan kembali ke permukaan setelah hilang disembunyikan gereja selama 1000 tahun lebih dan mulai di terjemahkan ke bahasa Eropa pada akhir abad ke-16 dan masing-masing ditulis dalam bahasa Italia dan bahasa Spanyol- naskah dalam bahasa spanyol telah disembunyikan hari ini sehingga hilang & salinan yang lain yang masih ada hanya dalam transkrip abad ke-18 yang tidak utuh. Isi dari injil Barnabas literasinya sebagian besar sama dengan keempat Injil kanonik yang sudah disatukan dan isinya lebih lengkap , dengan alur cerita yang lebih jelas tidak terpotong potong seperti dalam bibel Kanonik mengenai pelayanan Yesus, dalam Injil Barnabas banyak hal yang serasi dari tulisannya yang ada pada Injil kanonik.

Injil Barnabas di era awal kekristenan adalah ancaman bagi paham kekristenan yang mengakui karya keselamatan dan putra Allah sehingga paus terdahulu telah melarang beredarnya buku ini (382 M) dan Paus Innocent 1 (465 M) sangat keras mengancam peredaran buku Injil Barnabas , banyak dari mereka yang mengikuti pengajaran Injil Barnabas terbunuh & buku buku nya dibakar dan dirusak karena mereka meyakini keimanan Kristen melalui pengajaran Injil Barnabas yang menolak karya keselamatan & korban darah manusia yang diajarkan Paulus.

Ada Satu naskah Injil Barnabas yang berhasil lolos dari pemusnahan , yaitu naskah yg disimpan oleh vra Melino dan sekarang buku ini berada di "National Bibliothek", Wina.

Injil ini dianggap oleh sebagian akademisi, dari kalangan Kristen (seperti Abbas el-Akkad) yang merasa sentimen dengan ditemukannya kembali Injil kuno Barnabas , ia mengajak umat Islam untuk menjauhinya pseudopigrafa;[4] beberapa akademisi berasumsi bahwa buku ini mengandung ajaran dari karya apokrif sebelumnya (bisa saja dari kalangan Gnostik,[5] Ebionite[6] atau Diatessaronic[7]), yang original & sejak semula memiliki pemahaman asli kaum yahudi yang tidak mengakui adanya Allah anak & tidak mengakui karya keselamatan yang diajarkan Paulus. Beberapa pihak peneliti memandang versi yang masih ada ini sebagai transmisi asli dari keduabelas rasul yang ditindas.

Beberapa pihak yang telah meneliti isinya, menganggap buku ini memiliki pandangan dari sisi lain terhadap sosok Yesus. Individu Barnabas adalah penulis buku ini sendiri, Barnabas menulis Injil nya setelah dipesan oleh gurunya Yesus untuk menulis Injil ini, agar murid murid utama yesus bisa berpatokan dengan Injil tulisan Barnabas, Barnabas salah satu murid yesus yang cerdas dan sangat dekat dengan gurunya seperti temannya Petrus. Barnabas merupakan murid langsung atau termasuk dalam kelompok keduabelas rasul Yesus Kristus yang pertama.

Dari naskah kekristenan original di era awal inilah kemudian dibuat terjemahan-terjemahan untuk mempelajari isi Injilnya, di antaranya telah diterjemahkan kedalam bahasa Spanyol dan Italia di abad pertengahan, kemudian pada awal abad 20, Injil ini baru saja diterjemahkan ke dalam bahasa Arab oleh seorang penulis Kristen asal mesir yang cukup terkenal Dr. Khalil Saadah. Dengan kata lain perjalanan Injil ini berada di tangan kekristenan dari masa ke masa & sangat lama buku ini mendekam di kepustakaan Austria, maka dengan fakta sejarah perjalanan buku ini tidak cukup bagi pihak Kristen untuk membuktikan bahwa Injil ini telah dikarang oleh seorang muslim.

Disebabkan baru diterjemahkannya ke dalam bahasa Arab & baru dikenal muslim pada awal abad 20. Dengan kata lain Injil Barnabas adalah kitab milik umat Kristen awal sendiri yang dalam sejarahnya pernah ditolak oleh paus Glasius 1 di era awal, karena perbedaan doktrinal dalam tubuh kekristenan sendiri yang isinya penolakan ajaran karya keselamatan & pengorbanan darah manusia yang diajarkan Paulus dan ajaran mengenai putra Allah yang ditolak oleh ajaran Yahudi.

Indikasi Pemalsuan

Injil Barnabas telah terbukti oleh para akademisi pada umumnya (para sarjana Kristen) sebagai sebuah tulisan yang belakangan Bagi mereka adalah tulisan palsu. Misalnya pendapat Dr. Abbas Mahmoud Al Aqqad. Seorang Orientalis dari Mesir yang menyukai filsafat. Dia merasa sentimen terhadap Injil Barnabas kemudian mengajak umat Muslim sedunia untuk menjauhkan diri dari Injil Barnabas. Ia memiliki pandangan subjektif mengenai kitab ini , menurutnya pada buku ini memiliki bagian yang agak berbeda dengan doktrin agama Kristen yang mainstream, (lihat bagian Analisis mengenai Injil Barnabas). Karena Barnabas melalui buku ini mengajarkan kepada umat Kristen awal abad 1 Masehi , untuk tidak mempercayai doktrin karya keselamatan , tentu doktrin ini bertentangan dengan bible Kanonik.

Namun, beberapa kalangan akademisi mengatakan bahwa Injil ini mengandung tulisan apokrif yang lebih awal (abad 1 M), barangkali Gnostik (Cirillo, Ragg) atau Ebionit (Pines) atau Diatessaron (Joosten) dalam Injil tersebut dijelaskan bahwa Barnabas sendiri yang telah diperintah yesus untuk menuliskan Injilnya. Isi dari Injil tulisan Barnabas memiliki alur cerita yang lebih lengkap dari Injil 4 Kanonik yang ada.

Otoritas Turki yang menemukan versi asli dari Injil ini pada tahun 2012 & kini menyimpan manuskrip ini di museum Turki. Sempat ada permintaan dari Vatikan untuk mempelajari Injil Barnabas berbahasa Aram ini namun ditolak berkali-kali oleh Pemerintah Turki dengan khawatir akan disembunyikan oleh Vatikan sebagaimana yang terjadi pada Injil Barnabas berbahasa Spanyol yang telah hilang dari peredarannya.

Otoritas Turki sendiri bersama tim independen telah melakukan uji karbon terhadap Kitab Barnabas, data yang diperoleh mengenai umur buku diperkirakan telah ada sejak abad 5 M dan memiliki umur lebih dari 1500 tahun. mereka akhirnya berpandangan Injil ini yang sebenarnya meneruskan ajaran-ajaran asli dari kedua belas rasul yang ditindas. Dari beberapa Injil Barnabas yang ditemukan , Injil versi bahasa aram dan tulisan tangan adalah temuan data yang lebih mendekati kepada original data & keotentikan dibandingkan injil versi italia atau spanyol yang tidak utuh.

mengenai Injil Barnabas versi lain yang ditemukan di Italia, adalah naskah yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Italia (pada abad ke-15), menurut pandangan Kristen yang mainstream Injil Barnabas dalam naskah Italia tidak mau disejajarkan dengan ke empat injil lainnya, yaitu Injil Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. [8] bagi mereka Injil Kanonik yang empat berasal dari abad ke 3 atau 4 Masehi & berbahasa Yunani maka tentu tidak sesuai dengan Injil Barnabas Italia abad 15,

akan tetapi jika data ini dibandingkan dengan Injil Barnabas berbahasa aramaic dari Turki yang berusia 1500 tahun lebih maka hasilnya tentu akan berbeda jika dibandingkan secara objektif dengan temuan Injil Barnabas kuno yang telah ada sejak masa kekristenan awal yang telah ditolak oleh Paus Glasius 1.

Sejarah tekstual

Pada umumnya para sarjana mengasumsikan bahwa teks Barnabas untuk pertama kalinya diteliti pada salah satu dari dua manuskrip yang dikenal, dilaporkan terdapat dalam naskah "Morisco BNM MS 9653" di Madrid, yang baru ditemukan pertama kali sekitar 1634 di Spanyol. Ketika menggambarkan bagaimana menurut pandangannya Alkitab meramalkan Kedatangan Mesias, ia berbicara tentang "Injil Santo Barnabas di mana orang dapat menemukan terang" ("y asi mesmo en Elanjelio de San Barnabé donde de hallara luz"). Hal ini disebutkan kembali pada 1718 oleh deise Irlandia John Toland, dan disebutkan pada 1734 oleh George Sale dalam The Preliminary Discourse to the Koran:

Umat Islam sama sekali tidak mempunyai Injil Barnabas dalam bahasa Arab, dan dalam tradisi agama mereka tidak pernah berhubungan dengan St. Barnabas, sehingga tidak ada sejarah Yesus Kristus yang dikisahkan dalam cara yang berbeda dengan apa yang kita miliki dalam Injil-injil kanonik. Tentang Injil ini, orang-orang Morisco di Afrika tidak mempunyai terjemahannya dalam bahasa Spanyol; akan tetapi Injil ini telah lama dimiliki oleh kalangan Kristen sendiri di perpustakaan Pangeran Eugene dari Savoy, juga terdapat sebuah naskah tua, yang mengandung terjemahan dalam bahasa Italia, yang, demikian anggapan orang, buku ini dijaga untuk meneliti lebih dalam mengenai sejarah kehidupan Kristus dalam prespektif St. Barnabas.The Preliminary Discourse to the Koran, p. 79.

Kalimat-kalimat di atas tampaknya merujuk kepada versi-versi dari kedua naskah yang dikenal, versi bahasa Italia dan bahasa Spanyol.

Kemunculan Injil Barnabas sebelumnya

menurut sumber islamic institute.org Sebuah "Injil menurut Barnabas" disebutkan setidaknya dua kali dalam daftar karya-karya apokrif Kristen perdana: Decretum Gelasianum (tidak lebih tua dari abad ke-6), serta tulisan dari abad ke-7 List of the Sixty Books (Daftar ke-60 Kitab). maka dengan pencocokan hasil uji karbon yang menyatakan karya ini dibuat sekitar abad ke 5 ( menurut otoritas turki ) maka bisa di asumsikan injil ini telah muncul pada abad ke 5 dan digunakan oleh beberapa umat khususnya mereka yang menolak konsili Nicea. [9] Daftar-daftar ini adalah saksi-saksi independen, dalam kedua kasus di atas dapat dipastikan si penyusun benar-benar telah melihat kesemua karya yang didaftarkan itu. Lebih jauh, daftar-daftar ini telah memberikan rincian tentang isi karya-karya itu, dan terdapat alasan untuk mengasumsikan bahwa teks Injil Barnabas dari abad ke-6 dan ke-7 ini adalah teks yang sama dengan yang kita bicarakan sekarang. M. R. James, New Testament Apocrypha (1924) memperkirakan bahwa karya-karya yang disebutkan dalam daftar itu memang benar-benar pernah ada.

Karya ini tidak boleh dicampurkan dengan Surat Barnabas yang selamat, yang diduga telah ditulis pada abad ke-1 atau 2 di Alexandria. Antara kedua tulisan ini sangat berbeda dalam segi gaya tulisan, isi atau sejarahnya, selain bahwa kedua-duanya mengklaim telah ditulis oleh Barnabas. Tentang masalah sunat, terdapat pandangan yang sedikit berbeda. Pandangan 'Surat Barnabas' yang menolak praktik-praktik Yahudi dan pandangan 'Injil Barnabas' yang menganjurkan praktik-praktik Yahudi (Sunat). Keduanya pun memiliki kaitan dengan Kisah perbuatan Barnabas yang telah ditemukan, yang menyampaikan laporan tentang perjalanan, kematian Barnabas sebagai seorang martir dan penguburannya;

Pada 478, pada masa pemerintahan Kaisar Nero, uskup agung Anthemios dari Siprus mengumumkan bahwa sebuah tempat penguburan tersembunyi dari Barnabas telah dinyatakan kepadanya dalam sebuah mimpi. Tubuh orang suci itu konon telah ditemukan di sebuah gua dengan sebuah salinan dari injil Barnabas di dadanya. Hal ini disampaikan oleh Theodorus Lector yang sezaman, yang kemungkinan sekali hadir ketika tulang-tulang dan kitab Injil itu dipersembahkan oleh Anthemios kepada kaisar. Sejumlah peneliti, yang menegaskan bahwa Injil Barnabas itu memang sebuah naskah kuno, mengajukan pendapat bahwa teks yang konon ditemukan pada 478 harus diidentifikasikan sebagai Injil Barnabas. Menurut sebuah tradisi abad pertengahan yang dilestarikan di biara Sumela di selatan Trabzon, relikui-relikui Barnabas kemudian dipersembahkan kepada biara itu oleh Yustinianus; tetapi kemudian hilang disembunyikan satu abad kemudian ketika tentara-tentara Persia menduduki Alpen Pontus dalam peperangan mereka melawan Heraclius.

Pada tahun 1986, sempat diklaim bahwa sebuah salinan awal Injil ini dalam bahasa Suriah telah ditemukan dekat Hakkari[10] tak lama kemudian dilaporkan bahwa naskah ini memiliki kesesuaian materi hampir 90% dengan Alkitab yang kanonik[11]

Manuskrip

Manuskrip bahasa Italia

Naskah dalam bahasa Italia milik Pangeran Eugene dipersembahkan kepadanya pada 1709 oleh John Frederick Cramer. Naskah ini tampaknya berasal dari abad ke-16. Pada 1738 naskah ini dengan seluruh isi perpustakaannya sang Pangeran dipindahkan ke Hoffbibliothek Wina, dan masih bertahan di sana di Perpustakaan Nasional Austria. Halaman-halaman dari manuskrip bahasa Italia ini dibingkai dalam gaya Islam, dan memuat pembagian pasal dan catatan-catatan pinggir dalam bahasa Arab yang tidak teratur tata bahasanya, dan dengan bahasa Arab yang keliru (sesekali dengan kata bahasa Turki, dan banyak ciri sintaksis Turki). Catatan pinggir juga merupakan penafsiran penafsiran yang kasar dalam bahasa Arab terhadap ayat-ayat tertentu. Sampulnya dalam bahasa Turki, dan kelihatannya asli. Tetapi kertasnya tampaknya berasal dari Italia, seperti halnya juga dengan tulisan tangannya (meskipun dengan banyak ejaan yang tidak lazim. Naskah ini tampaknya tidak selesai – ke-222 pasalnya diberikan ruang-ruang kosong untuk judul-judul pasal atau tambahan catatan kaki, tetapi hanya 27 ruangan yang telah diisi. Selain itu, ada 38 halaman berbingkai yang sama sekali kosong sebelum teksnya. Diduga bahwa ke dalam halaman-halaman itu akan disalin tulisan-tulisan lain. Naskah versi bahasa Italia inilah yang dijadikan dasar untuk terjemahan Raggs 1907, yaitu terjemahan yang paling umum beredar dalam bahasa Inggris. Terjemahan ini diikuti pada 1908 oleh terjemahan bahasa Arab oleh Khalil Saadah, yang diterbitkan di Mesir.

  • Teks lengkap dalam bahasa Italia ditranskripsikan dengan terjemahan bahasa Inggris dan pengantarnya: Ragg, L dan L - The Gospel of Barnabas. (Clarendon Press, Oxford, England, 1907).
  • Edisi bahasa Italia kedua – dalam kolom-kolom paralel dengan sebuah teks yang dipermodern: Eugenio Giustolisi dan Giuseppe Rizzardi, Il vangelo di Barnaba. Un vangelo per i musulmani? (Milano: Istituto Propaganda Libraria, 1991).
  • Teks lengkap dari naskah bahasa Italia telah diterbitkan dalam bentuk faksimili; dengan terjemahan bahasa Prancis dan komentar yang panjang serta aparatus tekstual: Cirillo L. & Fremaux M. Evangile de Barnabe: recherches sur la composition et l'origine, Paris, 1977, 598 hlm.

Manuskrip Spanyol

Naskah Spanyol yang diketahui, lenyap pada abad ke-18 atau ke-19; akan tetapi sebuah salinan abad ke-18 ditemukan pada tahun 1970-an di Fisher Library Universitas Sydney di antara buku-buku milik Sir Charmles Nicholson, yang diberi label dalam bahasa Inggris "Transcribed from ms. in possession of the Revd Mr Edm. Callamy who bought it at the decease of Mr George Sale...and now gave me at the decease of Mr John Nickolls, 1745" (Disalin dari manuskrip kepunyaan Pdt. Edm. Callamy yang membelinya ketika Tn. George Sale meninggal dunia … dan kini memberikannya kepada saya ketika Tn. John Nickolls meninggal dunia”. J. E. Fletcher, The Spanyol Injil Barnabas, Novum Testamentum vol. XVIII (1976), p. 314-320.

Perbedaan utama dari naskah Italia ialah bahwa salinan yang selamat tidak mencatat sejumlah besar pasal—yang masih ada dalam naskah asli dalam bahasa Spanyol ketika naskah itu diperiksa oleh George Sale. Teks Spanyolnya didahului oleh sebuah catatan yang mengklaim bahwa naskah itu diterjemahkan dari Bahasa Italia oleh Mustafa de Aranda, seorang penduduk Muslim Aragon di Istanbul. Manuskrip Spanyol ini juga memuat sebuah pendahuluan dari seseorang yang menggunakan nama samaran 'Fra Marino', yang mengklaim bahwa ia telah mencuri salinan versi Italia itu dari perpustakaan Paus Siktus V. Fra Marino melaporkan bahwa setelah memiliki kedudukan di Pengadilan Inkuisisi, ia akhirnya memiliki sejumlah karya, yang membuatnya percaya bahwa teks Alkitab telah dipalsukan, dan bahwa teks-teks apostolik yang asli telah disingkirkan dengan cara yang tidak semestinya. Fra Marino juga mengklaim bahwa ia telah diperingatkan tentang keberadaan Injil Barnabas, dari sebuah acuan dalam sebuah karya (yang tidak dikenal) oleh Ireneus menentang Paulus; dalam sebuah buku yang telah dipersembahkan kepadanya oleh seorang perempuan bangsawan dari keluarga Colonna (Marino, di luar Roma, adalah lokasi dari Palazzo Colonna). namun kalangan pakar Kristen berpendapat bahwa Fra Malino hanyalah seorang mualaf yang memang ingin viral dengan menggaungkan karya temuan barnabasnya ini

Teks manuskrip Spanyol telah diterbitkan dengan sejumlah komentar yang panjang:

  • Bernabe Pons L. F. El Evangelio de San Bernabe; Un evangelio islamico espanol, Universidad de Alicante, 1995, 260p

Asal usul

Beberapa peneliti buku ini ada yang berasumsi bahwa Injil Barnabas adalah sebuah karya orang Italia, alasan seperti itu dikarenakan di dalamnya terdapat beberapa ungkapan-ungkapan yang sedikit mirip dengan yang digunakan oleh Dante (1265–1321). Seakan akan sedang meminjam karyanya Dante, menurut pendapat mereka si penulis juga mengambil pendahuluan dari versi Spanyol

tapi bagi peneliti yang setuju atas injil barnabas justru berpendapat dalam sebuah karya ilmiah wajar ada persamaan persamaan ideologi. tidak pula didukung dengan bukti yang jelas. mereka tidak menemukan serangkaian persamaan tekstual antara Injil Barnabas dan karya tulis Dante, dan berbagai teks lainnya dari sejumlah harmoni dari keempat Injil kanonik dari akhir Abad Pertengahan, yaitu dalam bahasa Inggris Pertengahan dan bahasa Belanda Pertengahan, tetapi khususnya dalam bahasa Italia Pertengahan.

Hal-hal seperti ini akhirnya tidak cukup membuktikan pendapat bahwa karya ini menjiplak karya dante. atau mungkin ada suatu kebetulan yang sama.[12]

Para peneliti lainnya berpendapat bahwa versi bahasa Spanyol yang lebih dulu terbit. Menurut mereka, klaim dalam bagian pendahuluan versi bahasa Spanyol bahwa karya itu didasarkan pada sebuah sumber dalam bahasa Italia yang dimaksudkan demi mengangkat kredibilitas karya tersebut dengan menghubungkannya dengan Perpustakaan Kepausan. Para peneliti ini mencatat paralel dengan serangkaian karya pemalsuan Morisco, prasasti-prasasti Sacromonte dari Granada, yang berasal dari tahun 1590-an; atau penulisan ulang Morisco atas tradisi-tradisi Kristen dan Islam, yang dihasilkan setelah mereka diusir dari Spanyol (G.A.Wiegers, "Muhammad as the Messiah: A comparison of the polemical works of Juan Alonso with the Gospel of Barnabas", Leiden, Bibliotheca Orientalis, LII, no 3/4, April-Juni 1995, hlm.245-292).

Manuskrip Spanyol yang diklaim ditulis di Istanbul, dan manuskrip Italia yang selamat mempunyai beberapa ciri Turki; jadi, apakah bahasa aslinya bahasa Spanyol atau Italia atau Aram masih menjadi misteri. namun sesuai hidup Barnabas tentu Manuskrip yang berbahasa aram lah yang dianggap oleh kebanyakan peneliti sebagai yang lebih otentik . Pandangan ini telah menambahkan kredibilitas, dalam arti bahwa banyak teks kuno Kristen dan patristik mungkin masih ditemukan, pada abad ke-16, dalam perpustakaan-perpustakaan Yunani di Istanbul - Konstantinopel kuno – dan bahwa kota itu memiliki sejumlah komunitas yang cukup besar yang berbahasa Yunani, Italia dan Spanyol.

Setelah jatuhnya Granada Moor pada 1492, populasi Mudejar dan Sephardi (orang-orang Muslim dan Yahudi yang menolak untuk berpindah ke agama Kristen) diusir dari Spanyol. Meskipun sebagian mulanya menemukan tempat perlindungan di Italia (khususnya Venezia), kebanyakan bermukim di Kesultanan Ottoman. Di sana orang-orang Yahudi yang berbahasa Spanyol membangun sebuah sub-kultur yang kaya di Istanbul dengan industri cetak yang maju dalam bahasa Ibrani dan Ladino. Jumlah ini semakin meningkat setelah 1550, setelah kampanye penganiayaan oleh Inkuisisi Venezia terhadap orang-orang Italia anti-Trinitarian dan Yahudi. Meskipun ajaran Islam pada saat ini sangat menentang pencetakan teks-teks Islam atau yang berbahasa Arab, pencetakan bahan-bahan non-Muslim pada prinsipnya tidak dilarang. Bahkan ada upaya-upaya pada 1570-an oleh pihak-pihak anti-Trinitarian untuk membangun sebuah percetakan di ibu kota Turki untuk menerbitkan karya-karya Protestan radikal. Dalam pengantar berbahasa Spanyol, Fra Marino mencatat keinginannya agar Injil Barnabas dicetak, dan satu-satunya tempat di Eropa yang memungkinkannya pada akhir abad ke-16 adalah Istanbul.

Namun, segelintir peneliti curiga bahwa ciri-ciri 'Turki' yang tampak jelas dalam manuskrip Italia tersebut; khususnya anotasi-anotasi berbahasa Arab, yang mereka nilai begitu penuh dengan kesalahan-kesalahan mendasar sehingga kemungkinan sekali tidak ditulis di Istanbul (bahkan tidak mungkin oleh seorang penulis Italia). Secara khusus, mereka mencatat bahwa penonjolan syahadat versi Italia ke dalam bahasa Arab, tidak persis sama dengan rumusan ritual standar yang diucapkan setiap hari oleh setiap Muslim. Para peneliti ini cenderung menyimpulkan dari berbagai inkonsistensi ini bahwa kedua manuskrip kemungkinan merupakan sebuah percobaan pemalsuan forensik.

Sedikit akademikus menyatakan bahwa teks ini, dalam bentuknya yang sekarang, tidak berasal dari masa lebih awal daripada abad ke-14–16; meskipun segelintir dari mereka menganggapnya mengandung bagian-bagian dari sebuah karya yang lebih awal, dan hampir semuanya menemukan pengaruh dari sumber-sumber yang lebih tua— terutama sekali teks Vulgata dari Alkitab bahasa Latin. Akibatnya kebanyakan peneliti sepakat bahwa teks yang ada sekarang mengandung stratifikasi sekurang-kurangnya tiga lapisan komposisi yang berbeda:

  • sebuah lapisan editorial yang berasal dari tahun 1590-an; dan terdiri, sekurang-kurangnya, dari pendahuluan dalam bahasa Spanyol dan anotasi-anotasi dalam bahasa Arab,
  • sebuah lapisan komposisi naratif dalam bahasa vernakular, entah dalam bahasa Spanyol atau Italia, dan berasal dari masa tidak lebih tua daripada pertengahan abad ke-14,
  • sebuah lapisan yang berasal dari bahan-bahan sumber yang lebih awal, yang hampir dapat dipastikan diteruskan kepada si pengarang/penerjemah bahasa vernakular ke dalam bahasa Latin; dan terdiri, sekurang-kurangya, atas nas-nas yang panjang di dalam Injil Barnabas yang sangat sejajar dengan perikop-perikop dalam kitab-kitab Injil kanonik; tetapi yang lapisan yang ada di baliknya jelas berbeda dengan bahasa Latin pertengahan Vulgata (seperti misalnya dalam versi alternatif dari Doa Bapa Kami dalam pasal 37, yang menyertakan doksologi penutup, bertentangan dengan teks Vulgata, tetapi sesuai dengan Diatessaron dan banyak tradisi varian yang lebih tua lainnya);

Banyak dari kontroversi dan pertikaian menyangkut otentisitas Injil Barnabas dapat diungkapkan kembali sebagai perdebatan apakah tema-tema yang jelas-jelas sangat menyinggung iman Kristenan atau justru memperkuat pengajaran Yesus.

Injil Barnabas rupanya sudah digunakan sebagai bahan-bahan sumber yang valid oleh seorang pengarang vernakular abad ke-14–16, mungkinkah tulisan itu adalah hasil dari si pengarang sendiri, atau mungkinkah tulisan itu diinterpolasikan oleh penyunting yang belakangan. Para peneliti yang menganggap tema-tema partikular ini sebagai tulisan yang berasal dari masa Kristen perdana, toh pada umumnya tidak menyangkal bahwa bahwa bagian-bagian lain dari Injil ini mungkin berasal dari masa yang belakangan dan anakronistik; sementara mereka yang menolak otentisitas dari tema-tema partikular ini biasanya menyangkal juga bagian-bagian lain dari Injil baranabas.

Sekilas isi

Berikut sejumlah kutipan yang diambil dari tulisan Ahmad Kahfi:[13]

  • “Tentang Barnabas, Pesannya Adalah Jika Dia Datang Kepadamu Sambutlah Dia” (Surat Paulus kepada Jemaat di Kolose 4:10) (Halaman 1)
  • “Kemudian mereka mengkhitankannya dan memberi nama Yesus sebagaimana pesan malaikat sebelum janinnya dikandung dalam rahim Maria” (hlm. 8)
  • Kemudian malaikat Gabriel menunjukkan seekor domba kepadanya untuk dikorbankan sambil memuji dan mensucikan Tuhan Yang Maha Mulia selamanya.” (hlm. 18)
  • Yesus menjawab: ”Phillip, Dia adalah Esa tidak ada yang menyamainya,... Dia Tidak Punya Anak...”. (Hlm 24)
  • Yesus menjawab: “Aku tidak diutus kecuali kepada bangsa Israel” (hlm. 34)
  • “Adam, begitu berdiri di atas kedua kakinya melihat tulisan di udara yang bersinar bagaikan matahari, tertulis “ Hanya ada satu Tuhan dan Muhammad adalah Utusan Tuhan, dan akan menjadi utusan-Ku, demi dia (Muhammad), Aku ciptakan segala sesuatu: yang akan menjadi cahaya kepada dunia di saat kehadirannya, yang jiwanya bersemayam di surga yang terang benderang, enam puluh ribu tahun sebelum Aku menciptakan apapun.” (hlm. 71)
  • Yesus memberi pengakuan dan mengatakan kebenaran: “ Aku bukan seorang Mesias” (hlm. 76)
  • “...dan ketika aku melihatnya jiwaku dipenuhi dengan penghiburan, sambil mengatakan: “O Muhammad, Tuhan bersamamu dan semoga Dia memberiku kelayakan untuk melepas tali sepatumu, karena dengan memperoleh kesempatan ini, maka aku akan menjadi seorang nabi yang besar dan suci.”(hlm. 82)
  • “Oleh karena itu, aku berdo’a dan berpuasa untuk Tuhan kita.” (hlm. 93)
  • Selanjutnya Tuhan akan memberikan kehidupan kepada semua manusia terpilih, dimana mereka akan berseru: “O Muhammad, ingatlah kepada kami.” (hlm. 100)
  • Dan Tuhan berkata: “apakah engkau mempunyai saksi-saksi ini, sahabat-Ku Muhammad ? ”dan dengan penuh takjim dia berkata: Benar Yaa Raab.” Kemudian Tuhan akan menjawab: “Pergilah, panggil mereka, O Gabriel. ”Malaikat Gabriel akan datang kepada Rasulullah dan akan berkata: “Tuan, siapa saksimu ?” Rasulullah akan menjawab: “Mereka adalah Adam, Abraham, Ismail, Moses, David, dan Yesus anak Maria.” (hlm. 103)
  • Peter menjawab:“Engkau adalah Kristus, putera Tuhan.” Yesus marah dengar ini, dan menegur Peter dengan keras sambil mengucap: “Pergilah dan berlalulah dari hadapanku karena engkau adalah setan dan berupaya membuatku terjerumus ke dalam dosa!.” (hlm. 126)
  • Yesus menjawab: “sungguh aku diutus kepada bangsa Israel sebagai seorang nabi yang membawa misi penyelamatan, tetapi setelahku, akan datang seorang Mesias, yang diutus oleh Allah untuk semua penduduk di seluruh dunia ini, karena demi sang utusan inilah Tuhan menciptakan dunia ini.” (hlm. 149)
  • Yesus berkata: “kata-kataku seperti sebuah pedang yang akan menebas mereka yang mempercayaiku sebagai lebih dari sekadar manusia.“ (hlm. 168)
  • Yesus menjawab: “adalah benar bahwa Tuhan telah menjanjikan demikian, tetapi sungguh, aku bukanlah sang Mesias yang dimaksud, karena dia telah diciptakan sebelumku dan akan datang sesudahku.” (hlm. 178)
  • Kemudian Yesus berkata: “...tapi aku terhibur dengan (berita) kedatangan utusan Allah yang akan menghancurkan setiap pendapat yang salah tentangku dan keyakinannya akan tersebar dan (secara mengejutkan) akan menguasai seluruh dunia, karena sebagaimana Tuhan telah berjanji kepada Abraham leluhur kita. Dan yang juga dapat menghiburku adalah bahwa keyakinannya tidak akan pernah berakhir, tetapi akan dijaga kemurniannya oleh Allah.” (hlm. 175)
  • Yesus menjawab: “Nama Mesias itu adalah ‘Yang Terpuji’”, karena Tuhan sendiri telah memberi nama kepadanya ketika Dia menciptakan ruhnya dan menempatkannya dalam kemuliaan surgawi. Tuhan berfirman: “Tunggulah Muhammad, karena demi engkau, Aku akan menciptakan surga, dunia dan banyak sekali ciptaan lain, semua itu diciptakan sebagai hadiah untukmu, sampai pada tingkatan bahwa siapa yang bersholawat kepadamu, akan memperoleh berkah dan siapa yang mengutukmu akan dikutuk... Aku akan mengutusmu ke dunia ini, Aku akan mengutusmu sebagai utusan penyelamatan-Ku, dan kata-katamu akan menjadi kebenaran, sampai pada tingkatan bahwa langit dan bumi akan gagal, tetapi ajaranmu tidak akan pernah gagal. “MUHAMMAD adalah namanya yang penuh berkah.” (hlm. 176)
  • Kemudian kerumunan orang banyak itu menyerukan suara-suara: “O, Tuhan, kirimkan kepada kami utusan-Mu: O, Muhammad, datanglah segera untuk menyelamatkan dunia ini.” (hlm. 177)
  • Tapi ketika Muhammad, utusan suci Tuhan, akan datang, maka semua hal yang tidak baik tentangku akan berakhir. Dan inilah yang akan diperbuat oleh Tuhan, karena aku telah mengakui kebenaran akan datangnya sang Mesias...” (hlm. 205)
  • “Bangsa Israel semakin mengukuhkan ujaran-ujaran Yesus bahwa: “Allah itu Esa dan Yesus adalah nabi Allah.” (hlm. 229)
  • Yesus menjawab: “setiap orang, siapapun dia, harus terlebih dahulu masuk ke dalam neraka. Ini adalah kebenaran.“ (hlm. 253)
  • Secarik kain linen (kafan) membalut tubuhnya: inilah ganjaran yang diberikan dunia ini kepadanya.” (hlm. 261)
  • “...dia berkata bahwa sang Mesias tidak akan datang dari anak cucu keturunan David...tapi mengatakan bahwa dia (Mesias itu) akan lahir dari keturunan Ismail, dan bahwa perjanjian ini telah dibuat terhadap Ismail, bukan terhadap Isaac (Ishak).” (hlm. 264)
  • Yesus menjawab dengan hati ceria: “ Dia-lah Muhammad, utusan Tuhan...Karena dia-lah awan putih (yang menaungi) yang penuh dangan rahmat Tuhan.” (hlm. 308-9)
  • “...dan mengingat bahwa hanya ada satu Tuhan, Raab segala sesuatu...” (hlm. 331)
  • “...kutuklah selamanya setiap orang yang memalsukan Gospel-ku yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, ketika mereka menuliskan bahwa aku adalah putera-Mu.“ (hlm. 379)
  • Setelah berada di dalam rumah, Yesus mengundurkan diri menuju kebun dan beribadah, sebagaimana kebiasaan beribadah yang dia lakukan, dengan berlutut seratus kali dan menempelkan wajahnya ke permukaan tanah. “ (hlm. 383; lihat hlm. 151)
  • Malaikat-malaikat suci ini datang dan membawa Yesus serta menempatkannya di langit ke tiga dengan kawalan rombongan besar malaikat-malaikat yang selalu mensucikan Tuhan.” (hlm. 384)
  • Yudas sama sekali tidak berdaya selain berteriak: “Tuhan, mengapa Engkau meninggalkanku...” sungguh aku mengatakan yang sebenarnya bahwa suara itu, wajahnya, dan diri Yudas benar-benar sangat mirip dengan Yesus.” (hlm. 392-3)
  • “Ejekan dan hinaan ini akan terus berlangsung hingga kedatangan Muhammad sang utusan Tuhan, yang saat kedatangannya, akan menyingkap tirai kepalsuan ini kepada mereka yang meyakini hukum Tuhan .” (hlm. 398)
  • “Aku mengatakan yang sebenarnya kepadamu bahwa aku tidak mati, tetapi yang mati adalah Yudas sang pengkhianat. “ (hlm. 400)
  • Sedangkan sebagian yang lain lagi mengkhotbahkan dan masih mengkhotbahkan yang demikian ini, bahwa Yesus adalah Putera Tuhan, termasuk di antara mereka yang tertipu dan tersesat adalah Paul (Paulus).” (hlm. 401)

Analisis

Karya ini memiliki paralel yang kuat dengan iman Yahudi & Islam, bukan hanya menyebutkan Muhammad sebagai mesias/Almasih langsung dengan namanya, tetapi juga mencakup syahadat (pasal 39). Nada kitab ini juga sangatlah anti-Paulus dan anti-Trinitarian. Dalam karya ini, Yesus digambarkan sebagai seorang nabi dan bukan anak Allah, sementara Paulus digambarkan telah "diperdayakan" oleh Iblis. Lebih jauh, Injil Barnabas menyatakan bahwa Yesus selamat dari penyaliban karena ia diangkat hidup-hidup ke surga, walaupun ada ayat yang menjelaskan siksaan yang dialami Yesu. sementara saat penyaliban Yudas Iskariot sang pengkhianat — secara ajaib diubah — disalibkan sebagai gantinya. Keyakinan-keyakinan ini; khususnya bahwa Yesus adalah hanya seorang utusan Allah dan diangkat hidup-hidup tanpa disalibkan anti-Trinitarian;

Pemakaian bahasa

Bahasa dalam Naskah Italia yang digunakan memperlihatkan banyak kesalahan. Sering kali huruf "h", misalnya, ditambahkan; padahal sebetulnya dalam bahasa Italia sama sekali tidak perlu. Contoh: "anno" (tahun) menjadi "hanno". Demikian pula kata "Chrissto" ditulis dengan dua huruf "s" padahal cukup satu saja. Boleh dikatakan bahasa yang dipakai dalam naskah itu merupakan campuran dari dua dialek Italia, yakni dialek Tuska dan dialek Venezia. Lagipula terdapat banyak salah ejaan yang tak dapat dibenarkan, baik dari sudut dialek Tuska maupun dialek Venezia. Di kota itu ada mahasiswa-mahasiswa yang berasal dari Spanyol.[14]

Tema-tema keagamaan

Injil Barnabas tidak banyak dikenal di luar kalangan akademik hingga belakangan ini, ketika sejumlah orang Muslim menerbitkannya untuk berargumen dan menyerang keyakinan utama Kristen tentang Yesus. Injil ini menubuatkan kedatangan Muhammad dengan menyebutkan namanya; tidak menggambarkan penyaliban Yesus tetapi yang disalibkan adalah orang lain, kitab ini menggambarkan bahwa ia diangkat ke surga, serupa dengan gambaran tentang Elia dalam 2 Raja-raja, pasal 2; dan kitab ini menyebut Yesus seorang "nabi" yang misinya dibatasi hanya pada "bani Israel". Injil ini memiliki kesesuaian doktrin dengan mazhab Islam, sekurang-kurangnya terdapat dua hal penting; Injil ini menyatakan bahwa Muhammad adalah Al masih, dan bukan Yesus, yang disebut sebagai Mesias yang dinubuatkan Yahudi, sementara Qur'an dan Hadits membolehkan penyebutan Mesias/Al masih kepada nabi nabi besar lainnya seperti Daud, Salomo, Yesus & Mohammad, dan ajaran Islam membolehkan menyebut Muhammad sebagai Mesias dalam konteks penyelamat umatnya. Selain itu, karya ini secara eksplisit tidak menyangkal doktrin-doktrin Islam tentang penghakiman mutlak dan pra-pengetahuan Allah — dengan menyatakan bahwa, dalam masalah perdamaian: "Allah menunggu manusia untuk bertobat" (pasal 114); sedemikian rupa sehingga jiwa-jiwa orang yang jahat di Neraka pada akhirnya dapat diselamatkan pada akhir zaman, bila mereka bersedia bertobat (pasal 113); sementara orang-orang yang benar —bahkan orang-orang suci dan para nabi— tidak dapat selamat dari rasa takut akan penghukuman; karena tidak ditolak kemungkinan bahwa suatu saat pada masa mendatang, karena terlalu yakin akan kebenaran mereka sendiri, mereka terjatuh ke dalam kesombongan (pasal 112).

Karya ini memuat sebuah polemik yang panjang melawan doktrin predestinasi (pasal 164), dan mendukung ajaran pembenaran oleh iman; bahwa tujuan kekal jiwa ke surga atau neraka tidak ditetapkan sebelumnya oleh karunia Allah (seperti dalam Calvinisme), ataupun penghakiman Allah, dalam belas kasih-Nya, terhadap iman orang-orang percaya di muka bumi (seperti dalam Islam ortodoks). Sebaliknya dinyatakan bahwa mereka yang dihukum pada penghakiman terakhir, tetapi yang kemudian menjawab dalam iman, yang memeprlihatkan penyesalan yang sungguh-sungguh, dan yang membuat pilihan bebas untuk diberkati, pada akhirnya akan memperoleh perdamaian (pasal 137). Hanya mereka yang tetap sombong akan terhalang dari pertobatan yang sungguh-sungguh dan karenanya akan tetap tinggal di dalam neraka. sehingga terkesan dalam pandangan injil ini, Neraka tidak bersifat kekal.

Keyakinan Pelagian yang sangat radikal ini pada abad ke-16 ditemukan di antara tradisi-tradisi Protestan anti-Trinitarian di kemudian hari yang disebut sebagai Unitarianisme. Beberapa tokoh anti-Trinitarian abad ke-16 berusaha mempertemukan agama Kristen, Islam dan Yudaisme; bedasarkan argumen-argumen yang mirip sekali dengan apa yang diajukan dalam Injil Barnabas, dengan mengatakan bahwa bila perdamaian tetap tidak terpecahkan hingga akhir zaman, maka agama manapun dari ketiga agama ini dapat menjadi jalan yang sahih untuk masuk ke surga bagi para pemeluknya. Michael Servetus atau Miguel Servet dari Spanyol, menolak rumusan Kristen tentang Tritunggal (membuktikan bahwa satu-satunya rujukan yang eksplisit terhadap Tritunggal dalam Perjanjian Baru sebagai interpolasi di kemudian hari); dan berharap dengan demikian dapat menjembatani perbedaan doktriner antara agama Kristen dan Islam. namun Pada 1553 ia dihukum mati di Jenewa di bawah kekuasaan Yohanes Calvin, tetapi ajaran-ajarannya tetap sangat berpengaruh di antara para pelarian Arianisme dan Anti Trinitarian Italia. Pada akhir abad ke-16 banyak dari mereka dianiaya baik oleh kaum Calvinis maupun oleh Inkuisisi, mencari perlindungan di Transylvania; yang saat itu berada di bawah perlindungan Turki dan memiliki hubungan yang erat dengan Istanbul. yang kemungkinan menjadi cikal bakal beradanya karya ini di turki (Christopher J. Burchill:The Heidelberg Antitrinitarians Bibliotheca Dissidentium: vol XI, Baden-Baden 1989,308p).

Termasuk dalam pasal 145 adalah "Buku kecil Elia"; yang memberikan pengajaran tentang kehidupan yang benar berupa spiritualitas asketik dan pertapa. Dalam 47 pasal berikutnya, Yesus dicatat mengembangkan sebuah tema bahwa para nabi dari zaman purbakala, khususnya Obaja, Hagai dan Hosea, adalah para pertapa suci yang mengikuti aturan-aturan keagamaan ini; dan mengkontraskan para pengikut mereka – yang disebut sebagai "orang-orang Farisi sejati" – dengan "Farisi-Farisi palsu" yang hidup di dunia, dan yang merupakan lawan-lawan utamanya.. Para "Farisi sejati" ini dilaporkan berkumpul di Gunung Karmel. Hal ini cocok dengan ajaran Ordo Karmelit abad pertengahan, yang hidup sebagai kongregasi pertama di gunung Karmel pada abad ke-13; tetapi yang mengklaim (tanpa bukti) sebagai keturunan langsung Elia dan para nabi Perjanjian Lama. Pada 1291 bangsa Mamluk masuk ke Suriah memaksa para biarawan di Karmel untuk meninggalkan biara mereka, tetapi ketika menyebar di seluruh Eropa Barat mereka mendirikan kongregasi Karmelit Barat – khususnya di Italia – dan telah meninggalkan kehidupan pertapa dan idealisme asketik, dan sebaliknya mengambil kehidupan biara dan misi dari para Ordo Mendikan lainnya. Sebagian peneliti menganggap bahwa kontroversi-kontroversi yang muncul pada abad ke-14 hingga ke-16 dapat ditemukan tercermin dalam teks Injil Barnabas.

Injil ini juga sesekali mengambil nada yang sangat anti-Paulin, dengan mengatakan pada naskah versi Italia nya: "banyak orang yang diperdayakan oleh Setan, dengan berpura-pura saleh, mengajarkan doktrin yang paling keji, yang menyebut Yesus anak Allah, menolak sunat yang diperintahkan oleh Allah untuk selama-lamanya, dan mengizinkan setiap daging yang haram: di antaranya juga Paulus telah diperdayakan."

Ramalan tentang Mesias

Injil Barnabas mengklaim bahwa Yesus meramalkan kedatangan Nabi Muhammad s.a.w. sebagai mesias, sehingga cocok dengan Qur'an yang menyebutkan:

"Dan (ingatlah) ketika 'Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata!" (Surah 61 ayat 6)

Ahmad adalah nama lain dari Muhammad. Sebuah pendapat dari polemikus Islam mengaitkan nas Qur’an ini dengan rujukan-rujukan Perjanjian Baru kepada Parakletos (Yohanes 14:16, 14:26, 15:26, 16:7). Kata Yunani "parakletos" dapat diterjemahkan menjadi "Penghibur"; dan dalam tradisi Kristen, kata ini dikatakan merujuk kepada Roh Kudus. Sebagian sarjana Muslim telah mencatat kemiripannya dengan kata Yunani "periklutos" yang dapat diterjemahkan sebagai "yang terpuji"; atau dalam bahasa Arab, "Ahmad". walaupun jika dibaca dengan lengkap ayatnya ada pula yang berpendapat bahwa Parkletos ini dimaksudkan Al Quran sebab Parakletos ini menyertai sampai akhir zaman.

Nama "Muhammad" sering kali disebutkan secara tegas dalam Injil Barnabas, seperti dalam kutipan berikut:

"Yesus menjawab: `Nama sang Mesias adalah yang terpuji, karena Allah sendiri telah memberikan nama itu ketika Ia menciptakan jiwanya, dan menempatkannya di dalam kemuliaan surgawi. Allah berkata: "Nantikanlah Muhammad; demi engkau, Aku akan menciptakan firdaus, dunia, dan begitu banyak makhluk, yang akan Aku serahkan kepadamu sebagai hadiah, sedemikian rupa sehingga barangsiapa memberkai engkau, dia akan diberkati, dan barangsiapa mengutuk engkau, ia akan dikutuk. Ketika Aku mengutus engkau ke dalam dunia, Aku akan mengutus engkau sebagai utusan keselamatan-Ku dan kata-katamu akan menjadi kenyataan, sedemikian rupa sehingga meskipun langit dan bumi akan gagal, imanmu tidak akan pernah gagal." Muhammad adalah namanya yang diberkati.' Kemudian khalayak itu mengangkat suara mereka, lalu berkata, `O Allah, utuslah kepada kami utusan-Mu: O Yang Terpuji, datanglah segera demi perdamaian dunia!'" Barnabas 97:9-10 Diarsipkan 2013-02-25 di Wayback Machine.. Manuskrip Italia mengganti "Muhammad" dengan "Yang Terpuji" [4] Diarsipkan 2010-07-27 di Wayback Machine..

Namun, sementara ada banyak nas di mana Injil Barnabas memberikan bacaan alternatif terhadap perikop-perikop yang terdapat dalam Injil-injil kanonik, tak ada satupun rujukan kepada Muhammad yang langsung menyebut namanya muncul dalam nas-nas sinoptik; dan khususnya, tak ada satupun rujukan kepada "Muhammad" di dalam Barnabas yang sesuai dengan rujukan "Parakletos" dalam Injil Yohanes yang kanonik. Hanya ada satu kesempatan di mana Injil Barnabas dapat dianggap "mengoreksi" sebuah perikop kanonik yang dikenal, sehingga mencatat sebuah nubuat oleh Yesus tentang seorang Utusan Allah (yang tidak disebutkan namanya):

Lalu Yesus berkata: "Akulah suara yang berseru-seru di seluruh Yudea, dan berkata: "Persiapkanlah jalan untuk utusan Tuhan," bahkan sebagaimana tertulis dalam Yesaya." Mereka berkata: "Bila engkau bukanlah Mesias atau Elia, atau nabi manapun juga, mengapa engkau mengajarkan suatu ajaran yang baru, dan membuat dirimu lebih penting daripada Mesias?" Yesus menjawab: "Mujizat yang Allah kerjakan melalui tanganku membuktikan bahwa aku berbicara tentang apa yang Allah kehendaki; akupun tidak membuat diriku sebagai dia yang engkau katakan. Karena aku tidak layak untuk melepaskan tali kasut ataupun pengikat sepatu Utusan Allah yang engkau sebut "Mesias," yang telah diciptakan sebelum aku, dan datang setelah aku, dan akan membawa firman kebenaran, sehingga imannya tidak akan pernah berakhir." (Pasal 43):

Nas ini sangat mirip dengan ayat-ayat dalam Injil Yohanes 1:19-30 yang kanonik, kecuali bahwa dalam nas ini, kata-kata tersebut diucapkan oleh Yohanes Pembaptis (di dalam Qur'an; Yahya ibn Zakariya) dan perkataan yohanes ini merujuk kepada Yesus.

Muhammad sebagai Sang Mesias

Menurut salah satu versi dari Injil Barnabas:

'Kemudian imam itu berkata: "Dengan nama apakah Mesias itu akan dipanggil?" {Yesus menjawab} "Muhammad adalah namanya yang diberkati" ' (ps. 97).

dan

Yesus mengaku, dan mengatakan kebenaran: "Aku bukanlah Mesias itu." (ps. 42:2)

Seperti telah disebutkan di atas, pernyataan-pernyataan ini tampaknya juga mengkontradiksi keyakinan Islam. sebab sebagaimana nama nya Isa Almasih ( Yesus kristus ) Ia seorang mesias juga, terdapat kecacatan pengertian tentang "mesias" dalam karya ini Namun, seorang apologet Muslim terkenal, Ahmed Deedat membantah bahwa karena "Mesias" artinya sekadar "dia yang diurapi", maka kata itu dapat dihubungkan dengan nabi manapun, dan Yesus tentu memaksudkan bahwa Muhammad memang diurapi Allah walaupun di ayat itu jelas Yesus menolak dirinya disebut Mesias.

Namun, mengenai Mesias sebagai sinonim dengan orang yang diurapi, hal ini sangay tidak konsisten dengan arti kompleks dari Mesias menurut orang-orang Yahudi dari abad ke-1. Lihat Mesias. Mesias merujuk kepada seorang pribadi; dua orang tidak mungkin bersama-sama menjadi Sang Mesias. Mesias adalah seorang pemimpin Yahudi, dan menurut nubuatan kitab Tanakh. Mesias terakhir akan membawa orang Yahudi kepada kejayaan. Mesias ini yang berjuang dengan orang-orang Yahudi untuk memulihkan mereka menjadi suatu bangsa yang aman.bahkan dalam Kitab Yesaya, Mesias telah bergeser makna menjadi Pribadi Ilahi yang tidak lain adalah Allah mereka itu sendiri. dan jelas Islam tidak mengatribusikan sifat ini kepada Muhammad.

Bila penulis Injil Barnabas orang yang berpengalaman berpengalaman dalam sebuah komunitas yahudi, ia akan paham makna Mesias yang berbeda. Dalam Dunia Kristen, kata ini telah mengandung konotasi dari seorang penguasa yang telah dinubuatkan yang akan menyelamatkan orang-orang percaya dari Penghakiman. justru Deskripsi mesias versi kristsn ini lebih cocok dengan pandangan Islam mengenai Muhammad.

Mesias keturunan Ismael

Menurut salah satu versi dari Injil Barnabas, Yesus menyangkal bahwa dialah sang Mesias itu, dan mengklaim bahwa Mesias justru akan datang dari kalangan keturunan Ismael (yakni, Arab):

"Pada saat itu Yesus berkata: 'Engkau menipu dirimu sendiri; karena Daud di dalam Roh menyebutnya Tuan, dan dengan demikian berkata: "Allah berkata kepada tuanku, duduklah di sebelah kananku, sampai musuh-musuhmu kutaruh di bawah kakimu lawan-lawanmu pijakan kakimu. Allah akan mengirimkan tongkatmu sehingga engkau berkuasa di antara lawan-lawanmu." Bila utusan Allah yang engkau sebut Mesias adalah anak Daud, bagaimana mungkin Daud menyebutnya tuan? Percayalah padaku, karena sesungguhnya aku berkata kepadamu, bahwa janji itu telah dibuat dalam diri Ismael, bukan Ishak.'" (Barnabas 43 Diarsipkan 2011-05-27 di Wayback Machine.:10)

Hajj Sayed (Anggota Senior dari CIMS), dalam bukunya yang baru di Mesir, membandingkan hal ini dengan pernyataan berikut dari Alkitab yang kanonik:

"Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?" Kata mereka kepada-Nya: "Anak Daud." Kata-Nya kepada mereka: "Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Dia Tuannya, ketika ia berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu. Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?" Matius 22:42-46 Diarsipkan 2007-09-27 di Wayback Machine.

Menurut Injil-injil kanonik, Mesias adalah "anak" (keturunan) Daud; karenanya, Hajj Sayed berpendapat bahwa pernyataan ini menguatkan pendapat Injil Barnabas. walaupun dalam ayat tersebut jelas yang menjawab anak daud adalah orang yahudi itu sendiri karena nubuatan dalam kitab suci mereka menyatakan bahwa mesias adalah keturunan Daud.

Gagasan tentang Mesias sebagai seorang keturunan Arab juga ditemukan dalam pasal yang lain dari Injil Barnabas:

"Bila aku melakukan kejahatan, tegurlah aku, dan Allah akan mengasihimu, karena engkau melakukan kehendak-Nya, akan tetapi bila tak seorang pun dapat menegur dosaku, maka itu adalah tanda bahwa engkau bukanlah anak-anak Abraham sebagaimana yang engkau katakan, dan engkau bukanlah bagian dari Dia yang ke dalamnya Abraham terhisab. Sebagaimana Allah yang hidup, demikianlah dalamnya kasih Abraham kepada Allah, sehingga ia tidak hanya menghancurkan semua berhala dan meninggalkan ayah dan ibunya, tetapi juga bersedia mengurbankan anaknya sendiri dalam ketaatan kepada Allah.
Imam agung menjawab: "Aku menanyakan hal ini kepadamu, dan aku tidak berusaha membunuh engkau, karena itu katakanlah kepada kami: Siapakah putra Abraham itu?" Yesus menjawab: "Semangat kehormatan-Mu, ya Allah, membakar diriku, dan aku tidak dapat berdiam diri. Sesungguhnya aku berkata, putra Abraham adalah Ismael, dan daripadanya akan datang Mesias yang dijanjikan kepada Abraham, bahwa di dalam dia semua suku di muka bumi akan diberkati." Mendengar hal itu, imam agung murka, dan berseru: "Baiklah kita merajam orang yang durhaka ini, karena ia adalah seorang keturunan Ismael, dan ia telah menghujat Musa dan Hukum Allah." (Barnabas 208 Diarsipkan 2011-05-27 di Wayback Machine.:1-2)

Di sini, salah satu versi Injil Barnabas juga mengutip Yesus yang mengatakan bahwa anak Abraham yang dikurbankan adalah Ismael, bukan Ishak, sesuai dengan keyakinan Islam tetapi berlawanan dengan keyakinan Yahudi dan Kristen. Dapat pula ditarik kaitan antara pernyataan dalam alinea terakhir bahwa "di dalam dia semua suku di muka bumi akan diberkati", dengan makna nama "Muhammad", yang "Dipuji (atau Berbahagia)". (Bdk.Life of Prophet Muhammad Diarsipkan 2007-12-14 di Wayback Machine.).

Yesus bukan Allah ataupun Anak Allah

Menurut Injil Barnabas, Yesus justru meramalkan dan menolak penyembahan dirinya sebagai Allah:

dan setelah mengatakan hal ini, Yesus memukul wajahnya dengan kedua tangannya, dan kemudian menutupi tanah dengan kepalanya, sambil berkata: "Terkutuklah barangsiapa yang memasukkan ke dalam ucapan-ucapanku bahwa aku adalah anak Allah" [15]
dan setelah berkata demikian Yesus keluar dari Bait Allah. Dan rakyat mengagungkannya, karena mereka membawa semua orang yang sakit yang dapat mereka kumpulkan, dan Yesus setelah berdoa memulihkan kesehatan mereka: oleh karena itu, pada hari itu di Yerusalem tentara-tentara Romawi, melalui pekerjaan Setan, mulai menghasut rakyat, sambil berkata Yesus adalah Allah Israel, yang telah datang untuk melawat umat-Nya." (69 Diarsipkan 2011-05-27 di Wayback Machine.:6)
Yesus menjawab: "Dan engkau; menurut engkau siapakah aku?" Petrus menjawab: "Engkau adalah Kristus, anak Allah". Lalu Yesus menjadi marah, dan dengan murka Yesus menegurnya sambil berkata: "Pergilah daripadaku, karena engkau adalah iblis yang berusaha membuat aku berdosa."[16]
Yesus berkata lagi: "Aku mengaku di hadapan surga, dan meminta kesaksian dari semua yang hidup di muka bumi, bahwa aku adalah seorang asing bagi semua orang yang telah berkata tentang aku, yakni, bahwa aku lebih daripada seorang manusia biasa. Karena aku, yang lahir dari seorang perempuan, takluk kepada penghakiman Allah; yang hidup di sini seperti semua orang lainnya, sama-sama dapat mengalami penderitaan yang sama." (94 Diarsipkan 2007-04-06 di Wayback Machine.:1)
Kemudian imam itu menjawab, dengan gubernur dan raja: "Jangan sesali dirimu, O Yesus, yang kudus dari Allah, karena pada masa kita pemisahan ini tidak akan ada lagi, karena kami akan menulis kepada senat Romawi yang suci dengan cara yang sedemikian bijaksana sehingga dengan dekrit kaisar tak seorangpun akan menyebut engkau Allah atau anak Allah." Kemudian Yesus berkata: "Kata-katamu tidak menghibur aku, karena ketika engkau mengharapkan terang, kegelapanlah yang akan datang; tetapi penghiburanku terdapat dalam kedatangan sang Utusan, yang akan menghancurkan setiap pandangan yang salah tentang aku, dan imannya akan menyebar dan akan menguasai seluruh dunia, karena demikianlah yang telah Allah janjikan kepada Abraham bapak kita." (97 Diarsipkan 2013-02-25 di Wayback Machine.:1)

Hal ini sepenuhnya cocok dengan keyakinan Islam yang menyatakan bahwa Yesus ini adalah manusia dan seorang nabi. namun dipertentangkan dengan Keyakinan Kristen sebab jika Yahudi para imam khususnya menolong Yesus untuk tidak disalib dengan menuliskan surat kepada senat romawi. maka mengapa penyaliban masih terjadi ? Lalu hadiah seperti apa yang diterima Yudas sehingga ia mau bekerja sama dengan orang-orang romawi.


Menurut sejumlah hadits, Yesus akan kembali ke muka bumi pada masa depan dan menyatakan kepada dunia bahwa ia adalah "seorang hamba Allah".

Menurut Perjanjiam Baru Yesus akan kembali ke muka bumi ada masa depan untuk menghakimi orang - orang sesuai perbuatannya.

Menurut Qur'an:

Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar. Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina", Maryam dipanggil "saudara perempuan Harun", karena ia seorang wanita yang shaleh seperti keshalehan Nabi Harun a.s. maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata: "Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih di dalam ayunan?" Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi, dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali". Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya. Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: "Jadilah", maka jadilah ia. (Surat Maryam:27-35)

Paulus dan Barnabas

Hajj Sayed berpendapat bahwa deskripsi Surat Galatia tentang pertikaian antara Paulus dan Barnabas agaknya mendukung gagasan bahwa Injil Barnabas telah ada pada masa Paulus. Blackhirst, sebaliknya, telah mengajukan pendapatnya bahwa laporan Galatia tentang argumen ini dapat menjadi acuan bagi si penulis Injil ini untuk menggunakan nama Barnabas pada karyanya [5] Paulus menulis dalam (Galatia pasal 2[pranala nonaktif permanen]):

"Tetapi waktu Kefas datang ke Antiokhia, aku berterang-terang menentangnya, sebab ia salah. Karena sebelum beberapa orang dari kalangan Yakobus datang, ia makan sehidangan dengan saudara-saudara yang tidak bersunat, tetapi setelah mereka datang, ia mengundurkan diri dan menjauhi mereka karena takut akan saudara-saudara yang bersunat. Dan orang-orang Yahudi yang lainpun turut berlaku munafik dengan dia, sehingga Barnabas sendiri turut terseret oleh kemunafikan mereka. Tetapi waktu kulihat, bahwa kelakuan mereka itu tidak sesuai dengan kebenaran Injil, aku berkata kepada Kefas di hadapan mereka semua: "Jika engkau, seorang Yahudi, hidup secara kafir dan bukan secara Yahudi, bagaimanakah engkau dapat memaksa saudara-saudara yang tidak bersunat untuk hidup secara Yahudi?." (Surat Galatia 2 Diarsipkan 2007-09-27 di Wayback Machine.:11-14)

Paulus di sini menyerang Petrus dan Barnabas karena "berlaku munafik terhadap orang-orang non Yahudi" dengan tetap berpegang pada hukum-hukum mereka, seperti duduk dan makan hanya dengan orang bersunat. Hal ini memperlihatkan, pada saat itu, bahwa Barnabas mengikuti Petrus dan tidak setuju dengan Paulus. walaupun pada misi penginjilan terakhir paulus justru diberitakan bahwa Barnabas dan Yohanes markuslah yang tetap setia menemani Paulus.

dalam beberapa surat paulus menyampaikan rasa ketidak sukaannya terhadap guru guru palsu yang membawa ajaran asing. Sebagian pakar merasa bahwa hal ini juga menunjukkan bahwa penduduk Galatia pada saat itu menggunakan sebuah Injil atau sejumlah Injil yang bertentangan dengan keyakinan-keyakinan Paulus, dan Injil Barnabas bisa saja merupakan salah satu di antaranya (meskipun Injil Petrus mestinya adalah kandidat yang lebih wajar, mengingat isi surat yang kedua.). Terhadap laporan Galatia ini, kita dapat membandingkannya dengan Pengantar Pasal Injil Barnabas, di mana kita membaca:

"Saudara-saudara yang terkasih, Allah yang besar dan ajaib pada hari-hari terakhir ini telah mengunjungi kita melalui nabinya Yesus Kristus dalam in great mercy of teaching dan miracles, karena alasan itulah banyak orang, yang telah diperdayakan oleh Setan, dengan berpura-pura saleh, mengajarkan doktrin yang paling jahat, menyebut Yesus anak Allah, menolak sunat untuk telah diperintahkan Allah untuk selama-lamanya, dan mengizinkan setiap daging yang tidak halal; di antara mereka juga Paulus telah diperdayakan, dan tentang itu aku berbicara dengan penuh dukacita; karena itulah aku menuliskan kebenaran yang telah aku lihat dan dengar, dalam pergaulan yang telah kuperoleh bersama Yesus, agar engkau dapat diselamatkan, dan tidak terpedaya oleh Setan dan binasa dalam penghakiman Allah. Oleh karena itu, waspadalah terhadap siapapun yang mengajarkan kepadamu ajaran yang baru yang bertentangan dengan apa yang aku tulis, agar engkau dapat diselamatkan untuk selama-lamanya." (Introduction To the Gospel of Barnabas Diarsipkan 2010-05-24 di Wayback Machine.)

Dalam konteks ini, perhatikan pula bahwa Petrus adalah salah satu dari ke-12 murid Yesus, dan Barnabas adalah salah seorang murid Yesus setelah peristiwa Pentakosta, sementara Paulus, seorang warga negara Romawi, tidak pernah hidup bersama Yesus, dan telah biasa menganiaya pengikut-pengikut Yesus namun mengalami pertemuan ilahi yang membuat dirinya bertobat.

Kisah 9:26-27: "Setibanya di Yerusalem Saulus [Paulus] mencoba menggabungkan diri kepada murid-murid, tetapi semuanya takut kepadanya, karena mereka tidak dapat percaya, bahwa ia juga seorang murid. Tetapi Barnabas menerima dia dan membawanya kepada rasul-rasul..."[17]

Dari nas-nas sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa Paulus dan Barnabas berhubungan baik satu sama lain, bahkan mereka terlibat dalam penginjilan bersama[18]

dan diutus kepada bangsa bangsa tidak bersunat[19]
; namun, pada akhirnya, Paulus mengecam barnabas karena terseret oleh kemunafikan orang orang yahudi.

[20]

Sebagai kesimpulan, sebagian sarjana Muslim percaya bahwa perbedaan-perbedaan antara Injil Barnabas dan surat surat Paulus menjadi alasan bahwa Injil Barnabas dan injil-injil lainnya selain injil sinoptik tidak dimasukkan ke dalam Perjanjian Baru.

Perbedaan-perbedaan non-kanonik lainnya

  • Menurut kutipan berikut ini, Yesus berbicara kepada Barnabas dan memberikan kepadanya sebuah "rahasia":
Sambil menangis Yesus berkata: "O Barnabas, aku harus menyingkapkan kepadamu rahasia-rahasia besar, yang, setelah aku meninggalkan dunia ini, harus engkau singkapkan kelak." Kemudian, menjawablah dia yang menulis, dan katanya: "Janganlah menangis, O guru, dan juga orang-orang lain, karena kita semua adalah orang berdosa. Dan engkau, yang kudus dan nabi Allah, tidaklah layak bagimu untuk menangis seperti itu."
Yesus menjawab: "Percayalah kepadaku, Barnabas bahwa aku tidak dapat menangis sebagaimana yang seharusnya. Karena bila manusia tidak menyebut aku Allah, aku tentu akan melihat Allah di sini sebagaimana Ia tampak kelak di firdaus, dan aku akan selamat dan tidak takut akan hari penghakiman. Tetapi Allah tahu bahwa aku tidak bersalah, karena aku tidak pernah terpikir bahwa aku lebih daripada sekadar seorang hamba yang malang. Tidak, aku katakan kepadamu bahwa andaikan aku tidak disebut Allah, maka aku tentu sudah diangkat ke firdaus bila aku meninggalkan dunia ini, sementara sekarang ini aku tidak akan ke sana hingga hari penghakiman. Sekarang engkau tahu bahwa aku mempunyai alasan untuk menangis.
Ketahuilah, O Barnabas, bahwa karena itulah aku akan mengalami penganiayaan yang hebat, dan akan dijual oleh salah seorang muridku dengan harga tiga puluh keping uang. Karena itu aku yakin bahwa dia yang akan menjualku akan dibunuh atas namaku, karena Allah akan mengangkat aku dari muka bumi, dan akan mengubah wajah si pengkhianat sehingga setiap orang akan percaya bahwa dia adalah aku; namun demikian, bila ia meninggal dalam kematian yang kejam, aku akan tetap tinggal dalam kehinaan tersebut untuk waktu yang lama. Tetapi ketika Muhammad datang, Utusan Allah yang kudus, kehinaan itu akan diangkat. Dan inilah yang akan dilakukan Allah karena aku telah mengakui kebenaran tentang sang Mesias yang akan memberikan kepadaku ganjaran ini, bahwa orang akan tahu bahwa aku hidup dan bahwa aku tidak mengalami kematian yang penuh kehinaan itu."
  • Juga, menurut Injil Barnabas, Yesus menyuruh Barnabas untuk menulis injil ini:
Yesus berpaling kepada dia yang menulis dan berkata: "Barnabas, usahakanlah dengan cara apapun untuk menulis injilku mengenai semua yang telah terjadi sepanjang hidupku di dunia. Dan tuliskanlah dengan cara yang sama apa yang telah terjadi atas diri Yudas, agar orang-orang percaya tidak terpedaya, dan agar setiap orang boleh percaya akan kebenaran."

Perspektif Islam

Beberapa Polemikus islam. mengutip karya ini karena berkesesuaian dengan pandangan mengenai Yesus (Isa Almasih), khususnya para pemikir Islam terkemuka Rashid Rida di Mesir dan Sayyid Abul Ala Maududi di Pakistan, kedua-duanya telah menerima injil ini sampai batas tertentu, Maududi kemudian mengatakanmengklaim bahwa penyebutan nama Muhammad dalam injil ini adalah sebuah nubuatan Alkitab.

Sebagian sarjana Muslim juga setuju bahwa Injil Barnabas ini adalah sebuah kebenaran yang tidak dirubah rubah di kemudian hari, walaupun tidak sedikit pula sarjana muslim telahyang cukup kritis terhadap sebagian isi injil ini. mereka mengklaim memastikan bahwa Barnabas sendirilah yang menulis Injil ini, sedangkan Kitab-kitab Injil Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes ditulis oleh para pendukung -pendukung Paulus, demi mendukung ideologi Paulus yang biasa disebut kekristenan dengan konsep penyelamatan oleh Yesus mesias - anak Allah. Yang ditulis lama setelah kejadian-kejadian yang mereka gambarkan itu berlalu. Oleh karena itu, menurut polemikus islam ini banyak bukti sejarah mendukung Injil Barnabas lebih otentik daripada injil-injil yang lain. Konsep penyelamatan mesias yesus anak Allah secara objektif dinilai bertentangan dengan pengertian mesias yang original sebagaimana yang dipahami oleh Yahudi. namun pemahamannya justru teradopsi pada sosok Rasul mulia kami walaupun dengan sedikit pengertian yang berbeda. Karena menurut islam, mesias tidaklah akanharus mati ditangan musuhnya dengan terhinacara yang hina.

Dan pada dasarnya umat Yahudi juga meyakini setiap jiwa akan menanggung dosanya sendiri. Bukan seperti yang Paulus asumsikan bahwa semua dosa harustelah ditanggung yesus seorang diri, dengan kematiannya di tiang salib. YahudiPaulus sendiri memiliki keyakinan kematian orang ditiang salib adalah simbol kutukan dari Allah bukan sebaliknya seperti yang diyakini kekristenan sekaranghari ini sebagai keselamatan. Tentu pemikiran Paulus telah menyimpang jauh dari konsep aslinya.

Beberapa orang Muslim mengambil posisi di antara kedua kutub ini dan menyatakan bahwa meskipun karya ini mengandung "keotentikan sejarah", betapapun juga buku ini mengandung banyak bahan dari masa Kristen Perdana yang sedikit banyak berbeda dengan tradisi-tradisi Kristen dan mengukuhkan keyakinan-ada keyakinan diluaryang Kristenterdistorsi bahkan tidak seperti Yahudipemahaman &islam Muslimseperti jumlah tingkatan langit, injil barnabas menulis jumlahnya 10. Karenakemudian proses kelahiran maria yang tidak adanyamerasakan sakit sama sekali, berbanding jauh dengan kisah konsepkelahiran AllahIsa anakdalam padasurah keduanyamaryam.

Dalam beberapa hal Injil Barnabas konsisten dengan ajaran Yahudi dan muslim, sejumlah peneliti mengutipnya sebagai bukti dari keaslian Injil ini dengan pernyataan : bahwa tak seorang Muslim akan bisa memalsukan sebuah dokumen dan bahwa hal itu bertentangan dalam al-Qur'an. Mereka yakin bahwa kontradiksi-kontradiksi Injil Barnabas dengan Injil Kanonik adalah tanda-tanda kerusakan tekstual yang sengaja dilakukan para pengikut Kristen awal kepada sebagian besar isi Alkitab), walaupun disatu sisi tetap mengimani Alquran sebagai wahyu final dari Allah. hal hal yang bertentangan dengan Alquran sudah barang pasti tidak bisa diterima seluruh Umat Islam

Perspektif Kristen

Sarjanawan Kristen menganggap bahwa injil Barnabas adalah Injil yang sebenarnya, dari Injil ini dibuatlah salinan oleh Paulus yang ditulis oleh Yohanes Markus menyalin dari kisah yesus pada Injil Barnabas, karena jika Injil Barnabas dibedah maka isinya jauh lebih lengkap dan jelas meski 4 Injil Kanonik di gabungkan menjadi satu, Injil Barnabas masih lebih utama dalam keterangan & narasi penjelasannya. Dengan begitu bisa dikenali bahwa Injil Barnabas adalah teks lengkap yang asli yang kemudian di persekusi dan di imitasi oleh Paulus sebab Paulus berbeda doktrin dan pandangan dengan Barnabas saat melakukan penginjilan. Paulus sendiri tidak hidup bersama yesus, Petrus & Barnabas lah murid sejati yesus. Wajar jika isi buku Injil Barnabas begitu lengkap.

kitab barnabas yang ditulis tidak berdasarkan doktrin trinitas yang diyakini kristen. Karena kitab Barnabas berasal dari salah satu murid yesus. Kitab Barnabas adalah Injil yang terkenal di abad awal 1-3 Masehi dan isinya lebih lengkap dari Injil Kanonik . barnabas sendiri yang membuat injil ini maka adalah benar yang ditemukan pada kuburan suci di siprus pada tahun 300 an adalah kitab asli Barnabas yang dikubur bersama jasadnya Kemudian bukti lainnya salinan Injil Barnabas yang lain ditemukan di gereja Kristen Turki salinan Injil ini pun dilakukan uji karbon yang menyatakan kitab salinan tersebut usianya sekitar abad ke 5 Masehi. injil dalam terjemahan italia hanyalah menerjemahkan dari terjemahan Spanyol pada abad 15 M.

karena keotentikan Injil Barnabas yang tidak bisa diragukan, pihak gereja barat menyembunyikan informasi ini agar keimanan jemaat kristen yang meyakini trinitas dari Injil Kanonik agar tidak berubah.

mereka yang tidak sepakat dengan trinitarianisme mengasumsikan injil Barnabas sebagai sebuah kitab injil yang Otentik karangan Rasul Barnabas yang memahami kekristenan yang sebenarnya dan isi kitabnya memuat konteks kebenaran kotbah yesus di era awal, menurut alkitab Barnabas adalah musuh Paulus dalam melakukan penginjilan pada masanya sehingga Barnabas menjauhi paulus , dan paulus bergerak sendiri tanpa arahan melakukan penginjilan kepada bangsa bangsa tak bersunat, yang itu tidaklah diperintah oleh yesus karena yesus hanya diutus untuk kaum Israel yang bersunat sahaja. Sosok Barnabas adalah seteru abadi Paulus dikarenakan tepat sebelum Paulus di eksekusi dikatakan Barnabas bersyukur Paulus yang adalah seterunya itu akan dihukum mati di roma. di awal kisah telah tertulis Barnabas hanya memihak kepada Petrus & menolak pandangan Paulus. Kemartiran Rasul Barnabas sendiri diakui kuat oleh tradisi gereja Ia termasuk tokoh kekristenan mula-mula.

Dulu Bersama dengan Paulus, Barnabas pernah diutus oleh jemaat di Antiokhia untuk memberitakan Injil kepada orang-orang Yahudi disana.[21] Kemudian Barnabas ingin berpisah dari paulus karena paulus dianggap melenceng dari misi sehingga Yohanes Markus yang disebut Markus hanya dia yang belum mengerti sehingga ia tetap diam & bergabung bersama paulus untuk melanjutkan perjalanan paulus ke Siprus, Barnabas saat itu masih menemani perjalanannya .[21] dari pekabaran Injil di Siprus adalah terpengaruhnya Gubernur pulau itu yakni Sergius Paulus.[21] Bernabas merasa heran dengan Paulus yang melanjutkan perjalanannya sendiri ke Pisidia, Ikonium, Listra dan Derbe hingga kembali ke Antiokhia.[21] Ketika ia berada di Listra, banyak orang menganggapnya sebagai Zeus.[22] Di Antiokhia, Barnabas bersama Paulus menghadapi keributan yang terjadi dalam jemaat mengenai sunat.[21] Barnabas mengatakan bahwa orang yang menjadi Kristen harus disunat.[21] Barnabas membenarkan pendapat tersebut.[21] Barnabas terlibat dalam perselisihan keras dengan Paulus perkara sunat dan objek misinya hanya kepada bangsa Yahudi, ketika mereka hendak melakukan perjalanan Pekabaran Injil untuk kedua kalinya.[21] Barnabas bersikeras ingin membawa Yohanes Markus agar tidak turut serta lagi dengan paulus tetapi Paulus menolak itu dengan menuduh Markus sudah tidak setia.[21] Akhirnya mereka berdua berpisah. Paulus pergi membawa ajarannya sendiri bersama Silas sedangkan Barnabas murid asli yesus berangkat ke Siprus bersama Markus (Kisah Para Rasul 15:35–41).[21] Namun demikian, Barnabas tetap menjaga jarak dengan pemikiran dan ajaran yang dibawa oleh Paulus (Galatia 2:9; 2 Timotius 4:11).[21]

Referensi

  1. ^ Geneviève Gobillot, Évangiles, in M. A. Amir-Moezzi, Dictionnaire du Coran, ed. Robert Laffont, 2007, p. 291.
  2. ^ "Apocrypha". Wikipedia (dalam bahasa Inggris). 2022-12-21. 
  3. ^ "Pengorbanan manusia". Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. 2019-03-06. 
  4. ^ Joosten, Jan (January 2002). "The Gospel of Barnabas and the Diatessaron". Harvard Theological Review. 95 (1): 73–96. 
  5. ^ Ragg, L & L (1907). The Gospel of Barnabas. Oxford. xiv. ISBN 1-881316-15-7. 
  6. ^ Cirillo, Luigi; Fremaux, Michel (1977). Évangile de Barnabé. Beauchesne. hlm. 202. 
  7. ^ Joosten, Jan (January 2002). "The Gospel of Barnabas and the Diatessaron". Harvard Theological Review. 95 (1): 73–96. 
  8. ^ "Guru Besar Islam mencap Injil Barnabas injil palsu". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-09-22. Diakses tanggal 2013-08-03. 
  9. ^ [1] Diarsipkan 2004-10-21 di Wayback Machine.
  10. ^ (bdk. Hamza Bektaş dalam İlim ve Sanat Dergisi, Maret-April 1986, dan «Türkiye» dari 25 Juli 1986, "Barnabas Bible Found", dalam Arabia 4/1985/ 1405/ No. 41/ Jan.-Febr./ Rabi Al-Thani, hlm. 46, "Original Bible Barnabas Found in Turkey", dalam The Minaret 12, 3; 1.+ 16. April, 1985, n.p.)[2] Diarsipkan 2006-01-27 di Wayback Machine.
  11. ^ Ron Pankow, "The Barnabas Bible?", dalam: Arabia 1985/1405//Maret-April/ Rajib, t.t.)[3]Diarsipkan 2007-09-27 di Wayback Machine.
  12. ^ Jan Joosten, "The Gospel of Barnabas and the Diatessaron," Harvard Theological Review 95.1 (2002): 73-96)
  13. ^ Kahfi, Ahmad; “Terjemahan Injil Barnabas (The Gospel Of Barnabas): Injil yang membenarkan Kerasulan Muhammad”; 2008; Bina Ilmu, Surabaya.
  14. ^ Seluk-beluk buku yang disebut Injil Barnabas Diarsipkan 2007-04-25 di Wayback Machine. oleh Drs. B.F. Drewes dan Drs. J. Slomp. 1983.
  15. ^ Barnabas Diarsipkan 2008-09-22 di Wayback Machine..net 53:6.
  16. ^ Barnabas Diarsipkan 2011-05-27 di Wayback Machine..net 70:1.
  17. ^ Kisah Para Rasul 9:26–27
  18. ^ Kisah Para Rasul 15:50–51
  19. ^ galatia 2:9
  20. ^ galatia 2:19
  21. ^ a b c d e f g h i j k Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Wellem
  22. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Heer

Lihat pula

Pranala luar dan teks

Terbitan dalam bahasa Indonesia oleh penerbit Islam

  • Indjil Barnaba terdjemahan J. Bachtiar Affandie, Djilid ke-I (1969)
  • Indjil Barnabas, terdjemahan dari bahasa Arab, oleh Husein Abubakar dan Abubakar Basjmeleh2; yang berisi a.l. banyak catatan pinggir ayat-ayat Alkitab, yang diambil dari terjemahan Lonsdale and Laura Ragg.
  • Terjemah Injil Barnabas, dengan diberi notasi ayat-ayat Qur'an, oleh Rahnip M, B.A.3

Komentar umum

Perspektif Kristen

Perspektif Islam