Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia

Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia disingkat (HIKMAHBUDHI) adalah organisasi mahasiswa Buddhis nasional di Indonesia. Berawal dari sebuah majalah bernama Hikmahbudhi yang digerakkan oleh mahasiswa Buddhis di Jakarta era 70-an. Majalah ini adalah terbitan Keluarga Mahasiswa Buddhis Djakarta (KMBD) kelak menyesuaikan perkembangan EYD menjadi Keluarga Mahasiswa Buddhis Jakarta (KMBJ).

Pemilihan nama majalah menyiratkan visi mahasiswa Buddhis pada masa itu, untuk membentuk suatu wadah nasional bagi mahasiswa Buddhis suatu saat kelak. Cara penulisan awal untuk majalah adalah Majalah Hikmah Budhi. Majalah yang terbit sejak 16 Mei 1971 tersebut, merupakan majalah Buddhis tertua yang masih eksis hingga hari ini di Indonesia.Kelahiran Majalah Hikmahbudhi juga ditetapkan sebagai hari kelahiran HIKMAHBUDHI, karena memang sebagaimana disebutkan di atas, visi mahasiswa Buddhis era 70 an saat menerbitkan Majalah Hikmahbudhi adalah sebagai langkah pertama menuju pembentukan organisasi mahasiswa Buddhis tingkat nasional dengan nama Himpunan Keluarga Mahasiswa Buddhis Indonesia (HIKMAHBUDHI).

Pada tahun 1988 KMBJ berhasil mengadakan pertemuan antar mahasiswa Buddhis dari 13 kota, baik yang sudah memiliki KMB maupun yang belum, dan bersepakat untuk mengadakan Musyawarah Bersama untuk mengesahkan membentuk HIKMAHBUDHI.

Aktivitas organisasi ini pada awalnya lebih banyak pada ruang lingkup internal Buddhis, dan kegiatan-kegiatan sosial karitatif. Namun pada era 90-an, diadakan reorientasi dan dimulailah proses perubahan yang tampak dari konten majalah Hikmahbudhi yang lebih progresif dan berorientasi kebangsaan. Sejak era tersebut, HIKMAHBUDHI juga bergerak secara aktif sebagai organisasi Mahasiswa Buddhis di tingkat nasional dan berinteraksi secara intens dengan berbagai organisasi mahasiswa lainnya. Pada tahun 1998 Keluarga Mahasiswa Buddhis Jakarta (KMBJ) melebur ke dalam HIKMAHBUDHI dan mengubah nama menjadi PC HIKMAHBUDHI Jakarta. Hal ini diikuti berbagai daerah, dan semakin bergulir cepat setelah diadakannya Rembuk Mahasiswa Buddhis Indonesia (RMBI) 2000. Pada RMBI inilah diputuskan kata "Keluarga" dihilangkan dari kepanjangan HIKMAHBUDHI yang digagas pada tahun 1971, sehingga bukan lagi semacam himpunan KMB tapi organisasi massa mahasiswa Buddhis yang beranggotakan individu. Akronim tetap HIKMAHBUDHI, tetapi kepanjangannya menjadi Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (HIKMAHBUDHI).

Agus Tjandra (Jakarta) adalah Ketua Umum HIKMAHBUDHI 1997-1999, dilanjutkan Tamit (Jepara) 1999-2001, Lestari (Pati) 2001-2003, Adi Jaya (Bekasi) 2003-2005. Pada saat ini (2005-2007) Ketua Umum PP HIKMAHBUDHI adalah Eddy Setiawan (Denpasar) sedangkan masa bakti 2007-2009, Ketua Umum PP HIKMAHBUDHI adalah Eko Nugroho Rahardjo (Semarang).

Sirkulasi kemimpinan terus berlanjut, tahun 2009-2011 terpilih Sukman (Mataram) sebagai Ketua Umum PP HIKMAHBUDHI. Masa bakti berikut ya, Adi Kurniawan (Malang) adalah Ketua Umum PP HIKMAHBUDHI 2012-2014 yang baru saja terpilih melalui Kongres VII HIKMAHBUDHI beberapa waktu lalu. Kongres VIII yang diadakan di Jakarta, memilih Suparjo (Jakarta) sebagai ketua umum HIKMAHBUDHI 2014-2016, dan selanjutnya pada Kongres IX di Kota Tangerang terpilih Sugiartana (Mataram) sebagai ketua umum 2016-2018. Kongres X yang diselenggarakan di Pontianak, Kalimantan Barat terpilih Ari Sutrisno (Jakarta) sebagai ketua umum periode 2018-2020. Kongres XI yang diselenggarakan di Medan, Sumatera Utara terpilih Wiryawan (Jakarta Utara) periode 2021-2023.

HIKMAHBUDHI saat ini memiliki 3 Lembaga Otonom yakni: 1. Majalah Hikmahbudhi 2. LPM HIKMAHBUDHI (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat) 3. Pagar Budaya HIKMAHBUDHI (Peduli Cagar Budaya)

Secara internasional, HIKMAHBUDHI tergabung ke dalam INEB (International Network of Engaged Buddhist) yang berpusat di Bangkok, dan saat ini turut menginisiasi pendirian INEB Indonesia yang diberi nama INANEB.

Appamadena Sampadetha, berjuanglah dengan sungguh-sungguh, merupakan penggalan dari kata-kata terakhir Buddha sebelum Parinirvana. Kata ini digunakan sebagai spirit dasar yang ditanamkan kepada setiap kader HIKMAHBUDHI melalui berbagai jenjang pengkaderan.

Pranala luar sunting