Hiller OH-23 Raven

Di kalangan TNI AU, ia juga dikenal sebagai Hiller 360

Hiller OH-23 Raven adalah sebuah helikopter ringan dengan tiga tempat duduk, yang dibuat berdasarkan Hiller Model 360. Model tersebut oleh pabrik pembuatnya lebih dikenal sebagai UH-12[1] (Dimana huruf "UH" berarti United Helicopters), yang pertama kali diterbangkan pada tahun 1948. Pesawat helikopter latih OH-23 sering dijuluki sebagai "Hiller Killer" oleh para kadet penerbang helikopter Sekolah Penerbang Angkatan Darat Amerika Serikat.

Hiller OH-23 Raven
Hiller 360
TipePesawat helikopter utilitas
PerancangHiller Aircraft
DiperkenalkanOktober 1948
StatusTidak diproduksi
Pengguna utamaAngkatan Darat Amerika Serikat
Pengguna lainAngkatan Darat AS
TNI AU
Acuan dasarHiller 360

TNI AU membeli dua unit helikopter ini pada tahun 1950 dan menempatkan pada Pangkalan Udara Andir, Bandung, Jawa Barat dan menjadi Helikopter pertama yang dimiliki oleh Indonesia setelah kemerdekaan dan menjadi cikal bakal pembentukan Skadron Helikopter TNI AU.[2]

Sejarah sunting

Pesawat ini diciptakan oleh Stanley Hiller ( 1924 - 2006 ) dan dibuat oleh United Helicopter Inc yang berkantor pusat di Palo Alto, California, Amerika Serikat. Seri pertamanya dirakit pada Maret 1949 dan sebulan kemudian sudah siap beroperasi. Sistem kendali sendiri cukup unik, bahkan sangat sederhana yang dikenal dengan nama Rotormatic. Helikopter versi sipilnya dikenal sebagai Utility dan untuk VIP dikenal dengan Executive dan mulai dipasarkan sejak tahun 1950. Harga jualnya, saat itu adalah 19.995 Dolar Amerika Serikat yang menjadikan helikopter paling ekonomis di pasaran.[3]

Ia memiliki dua bilah baling-baling dengan konfigurasi satu pilot dan dua penumpang. Posisi pilot berada di tengah-tengah penumpang yang duduk di samping kiri dan kanannya. Konsol kemudinya mempergunakan tuas yang menyambung ke bagian atas, atau bukan merupakan stick. Ia bermesin tunggal enam silinder Franklin 6V4-178-B33 dengan berpendingin kipas, dan memiliki kapasitas bahan bakar 102 liter sehingga mampu mencapai jarak 250 - 300 Km. Kecepatan maksimumnya adalah 135 Km/jam dengan kecepatan jelajah 122 Km/jam, menjadikan cocok dipergunakan untuk survei melalui udara.[4]

Umum sunting

Pada tahun 1947, United Helicopters (yang akhirnya dinamakan Hiller Aircraft) membangun model prototipe helikopter 360X. setahun kemudian, pada 14 Oktober 1948, model ini mendapatkan sertifikat produksi dari Badan Penerbangan Sipil Amerika Serikat (CAA). Mereka mulai memproduksi Model 360 sebagai UH-12 (UH-12 di Perancis, UH-12 di Jerman). Tahun 1949, UH-12 menjadi helikopter pertama yang melakukan penerbangan dalam benua dari California ke New York. Ketika mereka meningkatkan kemampuan mesin dan bilah rotornya, model ini diberi nama sebagai UH-12A. Dan versi inilah yang diadopsi oleh tentara Perancis dan Amerika Serikat, yang juga dipergunakan oleh pelbagai operator penerbangan sipil di beberapa negara.

Indonesia / TNI AU sunting

Wiweko Soepono adalah orang yang memutuskan pembelian helikopter ini langsung ke pabriknya di Amerika Serikat. Dan pada tanggal 14 Oktober 1950, Wiweko, dinyatakan lulus sebagai pilot helikopter ini dan mendapatkan sertifikat serta wing penerbang helikopter. 2 (dua) pesawat ini tiba di Indonesia pada paruh akhir tahun 1950 dan ditempatkan di Pangkalan Udara Andir, Bandung. Pesawat ini menjadi pesawat baling-baling rotari pertama yang dimiliki oleh TNI AU dan juga Indonesia dan menjadi awal mula pembentukan Skadron Helikopter TNI AU. Helikopter ini tiba dalam bentuk belum dirakit, dan perakitannya dan penerbangan pertamanya dilakukan oleh Komodor Muda Wiweko Soepono pada 24 Desember 1950 dan menjadikan penerbang helikopter pertama di Indonesia.[2]

Selain sebagai pesawat helikopter latih, ia juga berfungsi sebagai pesawat pengintai, pesawat penghubung dan pesawat penyelamatan kondisi darurat. Ketika pesawat kedua tiba di Desember 1950, ternyata kondisinya rusak sehingga hanya tersisa satu buah dan akhirnya yang masih bisa beroperasi diberi registrasi H-101. Dan pada 15 Januari 1951, Wiweko Soepono menerbangkannya bersama Presiden Indonesia pertama, Soekarno mengelilingi ibukota Jakarta selama 15 menit. Hal ini menjadikan Presiden Indonesia pertama, Soekarno menjadi presiden pertama di dunia yang mempunyai helikopter kepresidenan dan berani terbang dengannya.[2]

Mulai tahun 1953, TNI AU merintis pembentukan Skadron Percobaan Helikopter dan pesawat ini menjadi peletak pondasinya, dimana ia memegang peranan penting untuk pergerakan personil ke daerah-daerah yang tidak memungkinkan dijangkau oleh Pesawat terbang bersayap tetap. Selain tugas-tugas itu, pesawat ini juga disiapkan di Istana Kepresidenan dengan penanggung jawabnya adalah LU II Joem Sumarsono.[5]

Spesifikasi sunting

Data dari Buku United States Military Aircraft since 1909[6]

Ciri-ciri umum

  • Kru: 2
  • Panjang: 27 ft 9 ½ in
  • Diameter baling-baling:: 35 ft 5 in[7]
  • Tinggi: 9 ft 9 ½ in
  • Luas piringan: 985 sq ft
  • Berat kosong: 1,816 lb
  • Berat maksimum saat lepas landas: 2,700 lb
  • Mesin: 1 × Lycoming VO-435-23B[7] 6-cylinder piston engine, 250 hp (187 kW)

Kinerja

  • Laju maksimum: 95 mph (153 km/h, 83 knots) at sea level
  • Laju jelajah: 82 mph (132 km/h, 71 knots)
  • Jangkauan: 197 mi
  • Langit-langit batas: 13,200 ft
  • Laju tanjak: 1,050 ft/min

Operator sunting

  Argentina
  Kanada
  Chili
  Kolombia
  Republik Dominika
  Prancis
  Guatemala
  Indonesia
  Israel
 
Angkatan Udara Israel, OH-23, Yerusalem 1952
  Meksiko
  Belanda
  Paraguay
  Peru
  Korea Selatan
  Thailand
  Britania Raya
  Amerika Serikat
  Uruguay

Referensi sunting

Catatan kaki sunting

  1. ^ Donald, David (1998). The Complete Encyclopedia of World Aircraft. New York: Barnes & Noble Books. 
  2. ^ a b c Saragih 2019, hlm. 163.
  3. ^ Saragih 2019, hlm. 160.
  4. ^ Saragih 2019, hlm. 161 - 162.
  5. ^ Saragih 2019, hlm. 164.
  6. ^ Swanborugh & Bowers 1989, hlm. 276.
  7. ^ a b Harding 1990, p.143.
  8. ^ F. Hatch, Paul (28 November 1987). "World Air Forces 1987 pg. 40". Flight International. Diakses tanggal 23 Maret 2013. 
  9. ^ "Policia de la Provincia de Buenos Aires UH-12E". Helis.com. Helis.com. Diakses tanggal 23 March 2013. 
  10. ^ A. Skaarup, Harold (2009). Canadian Warplanes (dalam bahasa Inggris). Bloomington, IN: iUniverse. ISBN 978-1-4401-6759-1. 
  11. ^ a b "World Helicopter Market 1968 hal. 50". Flightglobal/Archive. FLIGHT International. 11 Juli 1968. Diakses tanggal 23 Maret 2013. 
  12. ^ "World Helicopter Market 1968 hal. 51". Flightglobal/Archive. FLIGHT International. 11 Juli 1968. Diakses tanggal 23 Maret 2013. 
  13. ^ a b "World Helicopter Market 1968 hal. 52". Flightglobal/Archive. FLIGHT International. 11 Juli 1968. Diakses tanggal 23 Maret 2013. 
  14. ^ "World Helicopter Market 1968 hal. 53". Flightglobal/Archive. FLIGHT International. 11 Juli 1968. Diakses tanggal 23 Maret 2013. 
  15. ^ "Koninklijke Luchtmacht OH-23B". helis.com (dalam bahasa Belanda). helis.com. Diakses tanggal 23 Maret 2013. 
  16. ^ "World Air Forces 1987 hal. 77". Flightglobal/Archive. FLIGHT International. 11 Juli 1968. Diakses tanggal 23 Maret 2013. 
  17. ^ "World Helicopter Market 1968 pg. 54". Flighglobal/Archive. FLIGHT International. 11 Juli 1968. Diakses tanggal 23 Maret 2013. 
  18. ^ "South Korean Army OH-23". Demand media. Diakses tanggal 23 March 2013. 
  19. ^ a b "World Helicopter Market 1968 hal. 55". Flightglobal/Archive. FLIGHT International. 16 Juli 1968. Diakses tanggal 23 Maret 2013. 
  20. ^ "Royal Navy Fleet Air Arm UH-12B HTE-2". Diakses tanggal 23 March 2013. 
  21. ^ "World Helicopter Market 1968 hal. 59". Flightglobal/Archive. FLIGHT International. 11 Juli 1968. Diakses tanggal 23 Maret 2013. 
  22. ^ "World Air Forces 1975 hal. 314". Flightglobal/Archive. FLIGHT International. 11 Juli 1968. Diakses tanggal 23 Maret 2013. 

Daftar Pustaka sunting

Pranala luar sunting