Heiligendamm (dilafalkan: ˈhaɪlɪɡəndam) adalah desa tetirah tepi Laut Baltik di Jerman Utara. Dalam bulan Juni 2007, kota ini menjadi pusat perhatian dunia karena menjadi tempat berlangsungnya Pertemuan Puncak G8 ke-33. Secara administratif, desa ini berada di kota Bad Doberan, Distrik Bad Doberan, negara bagian Mecklenburg-Vorpommern.

Pemandangan Heiligendamm pada bulan Juni 2007.

Sejarah sunting

Sejarah Heiligendamm sebagai sebuah tempat tetirah dimulai tahun 1793. Penguasa daerah itu, bangsawan Friedrich Franz I dari Mecklenburg-Schwerin, dianjurkan oleh dokternya, Profesor Vogel dari Rostock, untuk menjalani terapi air laut. Maka, dia pun memerintahkan pembangunan resor pemandian laut pertama Jerman dekat kediaman musim panasnya di Doberan.

Dalam ledakan pembangunan yang menyusul, 26 rumah pemandian dan vila berwarna putih salju—dalam berbagai gaya dari tudor sampai klasik—bermunculan menghadap ke Laut Baltik bagai seuntai mutiara. Ini membuat Heiligendamm mendapat julukan "kota putih di tepi laut".

Sampai tahun 1930-an, resor ini menjadi tempat tetirah eksklusif untuk para bangsawan dan orang-orang kaya Eropa. Setelah Perang Dunia II pada masa komunis Jerman Timur, resor itu diubah menjadi sanatorium.

Saat Tembok Berlin runtuh tahun 1989, keadaan Heiligendamm memprihatinkan, sampai beberapa tahun kemudian investor masuk menanamkan modal lebih dari 220 juta dollar AS. Hasilnya lima dari bangunan putih itu direstorasi menjadi Kempinski Grand Hotel, tempat bertemunya para kepala negara G8.

Tempat tetirah dengan hanya 280 penduduk itu masih berusaha keras mendapatkan kembali kejayaan masa lalu. Sebuah tempat tetirah tepi laut tingkat atas. Di luar bangunan Kurhaus, bagian dari hotel yang dibangun pada 1814-1816 ada tulisan "Heic te laetitia invitat post balnea sanum" ("Di sini kebahagiaan menanti Anda saat Anda muncul sehat setelah mandi-mandi").

Pranala luar sunting