Harimau bali

Spesies harimau yang telah punah di tahun 1930an
Harimau bali
Harimau bali dalam pertunjukkan sirkus Ringling Bros, diambil sebelum tahun 1915

Punah  (1938) (IUCN 3.1)
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
Subspesies:
P. t. sondaica
Nama trinomial
Panthera tigris sondaica
(Temminck, 1844)
Peta wilayah
Sinonim

sebelumnya P. t. balica (Schwarz, 1912)

Harimau bali adalah salah satu populasi Panthera tigris sondaica[1] yang telah punah dan salah satu hewan endemik di Pulau Bali, Indonesia. Harimau ini adalah salah satu dari tiga subspesies harimau di Indonesia bersama dengan harimau jawa (juga telah punah) dan harimau sumatera (spesies terancam).

Hasil penelitian DNA mitokondria dari 23 sampel harimau yang tersimpan sebagai koleksi museum menunjukkan bahwa harimau sunda—merujuk pada harimau yang hidup di Sumatra, Bali, dan Jawa—mendiami Kepulauan Sunda pada periode glasial terakhir sekitar 11,000–12,000 tahun yang lalu.[2] Harimau ini terakhir diketahui keberadaannya pada akhir tahun 1930-an. Namun, terdapat pula beberapa ekor yang masih bertahan pada tahun 1940-an, kemungkinan hingga tahun 1950-an. Ia sering dijadikan sasaran pemburu sehingga terjadi pemusnahan dan habitatnya terganggu oleh aktivitas manusia.[3]

Harimau bali dianggap sebagai subspesies yang berbeda, dengan nama ilmiah Panthera tigris balica yang dinyatakan punah pada Daftar Merah IUCN pada tahun 2008.[4] Pada tahun 2017, Satuan Tugas Klasifikasi Kucing dari Cat Specialist Group merevisi taksonomi kucing sehingga populasi harimau yang hidup dan punah di Indonesia sekarang digolongkan sebagai P. t. sondaica.[1]

Harimau bali sering disebut sang mong oleh masyarakat Bali.[5]

Galeri sunting

Referensi sunting

  1. ^ a b Kitchener, A.C.; Breitenmoser-Würsten, C.; Eizirik, E.; Gentry, A.; Werdelin, L.; Wilting, A. & Yamaguchi, N. (2017). "A revised taxonomy of the Felidae: The final report of the Cat Classification Task Force of the IUCN Cat Specialist Group" (PDF). Cat News. Special Issue 11. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2017-07-31. Diakses tanggal 2017-11-21. 
  2. ^ Xue, H.R.; Yamaguchi, N.; Driscoll, C.A.; Han, Y.; Bar-Gal, G.K.; Zhuang, Y.; Mazak, J.H.; Macdonald, D.W.; O’Brien, S.J.; Luo, S.J. (2015). "Genetic ancestry of the extinct Javan and Bali tigers". Journal of Heredity. 106 (3): 247–257. doi:10.1093/jhered/esv002. PMC 4406268 . PMID 25754539. 
  3. ^ Seidensticker, J. (1987). "Bearing witness: observations on the extinction of Panthera tigris balica and Panthera tigris sondaica". Dalam Tilson, R. L.; Seal, U. S. Tigers of the world: the biology, biopolitics, management, and conservation of an endangered species. New Jersey: Noyes Publications. hlm. 1–8. ISBN 9780815511335. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-16. Diakses tanggal 2021-01-26. 
  4. ^ Goodrich, J.; Lynam, A.; Miquelle, D.; Wibisono, H.; Kawanishi, K.; Pattanavibool, A.; Htun, S.; Tempa, T.; Karki, J.; Jhala, Y. & Karanth, U. (2015). "Panthera tigris": e.T15955A50659951. 
  5. ^ Crawfurd, J. (1820). History of The Indian Archipelago, Volume II. Edinburgh: Archibald Constable & Co. 

Pranala luar sunting