Gainax

perusahaan asal Jepang

Gainax Company, Limited (株式会社ガイナックス, Kabushiki-gaisha Gainakkusu) adalah sebuah studio anime Jepang yang terkenal atas hasil produksinya seperti Gunbuster, The Wings of Honneamise, Nadia: The Secret of Blue Water, Neon Genesis Evangelion, FLCL, dan Tengen Toppa Gurren Lagann yang banyak menerima pujian kritikus[1][2][3] dan juga sukses secara komersial.[4] Perusahaan ini juga sering diasosiasikan dengan sutradara anime Hideaki Anno, pemenang berbagai penghargaan sekaligus salah seorang pendiri studio ini. Perusahaan ini berkantor pusat di Koganei, Tokyo.[5]

GAINAX Corporation
株式会社ガイナックス
Studio animasi
IndustriAnimasi (Anime)
Genreberagam
Didirikan24 Desember 1984
PendiriHideaki Anno
Yoshiyuki Sadamoto
Hiroyuki Yamaga
Takami Akai
Toshio Okada
Yasuhiro Takeda
Shinji Higuchi
Kantor pusat,
Tokoh kunci
Hiroyuki Yamaga (Presiden)
ProdukNeon Genesis Evangelion
Gurren Lagann
This Ugly Yet Beautiful World
FLCL
Panty&Stocking with Garterbelt
Situs webwww.gainax.co.jp

Sebelum Neon Genesis Evangelion, Gainax biasanya membuat animasi dari cerita yang dibuat sendiri, tetapi kemudian studio ini secara besar-besaran mengembangkan adaptasi anime dari manga-manga yang telah ada, misalnya saja Kareshi Kanojo no Jijou dan Mahoromatic.

Animage Anime Grand Prix telah memberikan penghargaan kepada Gainax untuk Nadia: The Secret of Blue Water pada tahun 1991, Neon Genesis Evangelion pada tahun 1995 dan 1996, dan The End of Evangelion pada tahun 1997.

Sejarah

sunting

Permulaan

sunting

Studio ini dibentuk pada awal 1980-an dengan nama Film Daicon oleh sekelompok mahasiswa yaitu Hideaki Anno, Yoshiyuki Sadamoto, Hiroyuki Yamaga, Takami Akai, Toshio Okada, Yasuhiro Takeda, dan Shinji Higuchi. Proyek pertama mereka adalah animasi pendek untuk Nihon SF Taikai (Konvensi Fiksi Ilmiah Jepang) Tahunan ke-20 yang juga dikenal sebagai Daicon III, yang diselenggarakan pada tahun 1981 di Osaka, Jepang. Film pendek tersebut menceritakan seorang gadis yang berjuang melawan banyak monster, robot, dan pesawat ruang angkasa dari pertunjukan fiksi ilmiah di televisi dan film yang sudah ada (termasuk Ultraman, Gundam, Space Runaway Ideon, Space Battleship Yamato, Star Trek, Star Wars, Godzilla) sampai akhirnya gadis tersebut sampai di sebuah gurun dan menuangkan segelas air ke sebuah lobak cina (Daikon dalam bahasa Jepang) kering yang segera segar dan tumbuh menjadi sebuah pesawat ruang angkasa yang besar, menyinari gadis itu dari atas, dan gadis itu melayang naik mengikuti sinar itu. Meskipun animasi pendek ini terkesan ambisius, sebenarnya animasi ini kasar dan berkualitas rendah.

Kelompok tersebut kemudian membuat "percikan" yang lebih besar dengan cerita pendek yang mereka produksi untuk Nihon SF Taikai ke-22, Daicon IV, pada tahun 1983. Film ini dimulai dengan animasi rekap film pendek yang sebelumnya pada tahun 1981 dengan kualitas animasi yang lebih baik. Dalam cerita ini kemudian ditampilkan gadis yang tumbuh dewasa: mengenakan kostum kelinci, bertempur melawan makhluk-makhluk yang jauh lebih beragam lagi (termasuk berbagai Mobile Suits dari seri Gundam, Darth Vader, Alien, Valkyrie dari Macross, Naga Pern dari Dragonriders of Pern, Aslan, sebuah kapal penjelajah tempur milik Klingon dari Star Trek, Spider-Man, dan juga melewati serangkaian luas ratusan karakter lainnya) pada saat gadis itu menjelajahi langit di atas pedang Stormbringer. Film tersebut menggunakan lagu dari Electric Light Orchestra berjudul "Twilight", tetapi kelompok ini gagal melisensikan lagu tersebut sehingga mencegah film pendek ini untuk resmi dirilis pada DVD, tetapi tersedia rilis laser disk terbatas dari film pendek tersebut (Daicon Film) sangat langka dan paling sering dicari kemudian.

Film pendek di Daicon IV membuat Daicon Film dikenal sebagai studio anime baru yang berbakat (walaupun studio ini kecil dan didirikan dengan hanya 20 juta yen).[6] Studio tersebut berganti nama menjadi Gainax pada tahun 1985, didasarkan istilah sebutan untuk "raksasa" pada Prefektur Tottori,[7] dan ditambahkan akhiran bahasa Inggris "-x" karena terdengar "keren dan bersifat internasional."[8]

Karya pertama Gainax sebagai sebuah entitas komersial adalah Royal Space Force: The Wings of Honneamise, dirilis pada tahun 1987. Honneamise dahulu (dan hingga kini) adalah film anime yang klasik mendapat pujian kritis, dan juga mendapat reaksi hangat secara komersial. Gainax mencoba mengembangkan sekuelnya pada Maret 1992, tetapi ditelantarkan karena kurangnya dana.

Rilis yang selanjutnya adalah OVA tahun 1988 berjudul Gunbuster yang sukses secara komersial[9] dan menempatkan Gainax pada pijakan yang lebih stabil untuk memproduksi karya seperti Nadia: The Secret of Blue Water dan Otaku no Video. Selama periode ini, Gainax juga memproduksi beberapa produk seperti garage kit (model skala yang dapat dilepas-pasang), permainan video dewasa (pemasukan utama yang membuat Gainax dapat terus bertahan, walaupun terkadang dilarang[10]), dan barang-barang sejenis lainnya.

Evangelion

sunting
 
Kantor Gainax di Koganei, Tokyo, sekitar tahun 2004. Studio setelah itu pindah ke sebuah premis sederhana berlantai dua, juga di Koganei.

Pada tahun 1995, Gainax memproduksi seri yang paling membuat mereka terkenal, sebuah seri yang sukses secara komersial dan mendapat pujian kritis, Neon Genesis Evangelion. Dalam masa-masa keberhasilan atas Evangelion, Gainax diaudit oleh Badan Perpajakan Nasional Jepang atas desakan dari Dinas Perpajakan Regional Tokyo dengan adanya dugaan bahwa Gainax melakukan penghindaran pajak dari keuntungan besar yang diperoleh dari berbagai properti Evangelion. Kemudian terungkap bahwa Gainax telah menyembunyikan pendapatannya senilai 1,56 miliar yen (sehingga mereka tidak membayar pajak perusahaan sebesar 560 juta yen) yang mereka dapatkan saat perilisan Evangelion dan saat bulan Juli 1997 dengan membayarkan dalam jumlah besar berbagai biaya yang dimiliki perusahaan yang erat hubungannya dengan Gainax, seolah-olah untuk membayar biaya animasi, tetapi kemudian dengan segera menarik 90% dari total uang tunai pada rekening perusahaan lain tersebut dan menyimpannya di safe deposit box (menyisakan 10% sebagai imbalan atas bantuan perusahaan lain tersebut).[6]

Presiden Gainax Takeshi Sawamura dan akuntan pajak Yoshikatsu Iwasaki ditangkap pada tanggal 13 Juli 1999 dan kemudian dipenjarakan atas penipuan akuntansi.[11][12] Yasuhiro Takeda kemudian membela tindakan Sawamura sebagai reaksi terhadap keuangan Gainax yang terus-menerus dalam keadaan kritis dan prosedur akuntansi internal yang lemah:

"Sawamura memahami situasi keuangan kami lebih daripada [karyawan] yang lain, jadi ketika Evangelion dirilis dan uang benar-benar mulai mengalir, ia melihatnya sebagai satu-satunya kesempatan yang mungkin bagi kami untuk menetapkan kondisi yang berbeda pada masa depan nanti. Saya rasa dia tergoda pada saat itu, karena tidak ada yang tahu berapa lama angsa Evangelion akan terus mengeluarkan telur emas. Saya rasa dia tidak dengan sengaja melakukan tindakan ini dengan tujuan menghindari pajak. Hanya saja pengetahuan kami akan akuntansi sangat kurang dalam menangani pendapatan dalam skala besar seperti ini."[13]

Tahun 2000-an

sunting

Pada tahun 2004, Gainax memeriahkan ulang tahun ke-20 mereka dengan memproduksi Diebuster, sekuel dari Gunbuster. Keberhasilan Gainax yang terakhir dalam dunia televisi adalah seri anime populer Tengen Toppa Gurren Lagann (2007), dan Panty and Stocking with Garterbelt (2010).

Pada Agustus 2011, Gainax digugat oleh A.D. Vision, yang mengklaim bahwa penolakan Gainax dalam menerima pembayaran berdasarkan option (perjanjian kontrak antar perusahaan pembuat film) untuk hak live-action abadi untuk Evangelion sebagai pelanggaran kontrak dan mengakibatkan hilangnya kesempatan untuk memproduksi film tersebut dengan studio besar.[14] A.D. Vision telah meminta pemberian hak live action Evangelion serta biaya hukum yang muncul.

Pada tahun 2012, Gainax mengumumkan bahwa mereka akan memproduksi seri televisi live-action pertamanya, EA's Rock, dengan sutradara Nobuhiro Yamashita.[15]

Daftar film

sunting

Seri televisi

sunting
  • Nadia: The Secret of Blue Water (1990–1991) (Fushigi no Umi no Nadia)
  • Neon Genesis Evangelion (1995–1996) (Shin Seiki Evangelion) (bekerja sama dengan Tatsunoko)
  • His and Her Circumstances (1998–1999) (Kareshi Kanojo no Jijo; singkatnya "Kare Kano")
  • Modern Love's Silliness (1999)
  • Oruchuban Ebichu (1999)
  • Mahoromatic (2001–2003, 2009)
  • Magical Shopping Arcade Abenobashi (2002) (Abenobashi Mahō Shōtengai)
  • Petite Princess Yucie (2002–2003) (Puchi Puri Yūshi)
  • The Melody of Oblivion (2004) (Boukyaku no Senritsu)
  • This Ugly Yet Beautiful World (2004) (Kono Minikuku mo Utsukushii Sekai atau "Konomini")
  • He Is My Master (2005)
  • Gurren Lagann (2007)
  • Corpse Princess (2008) (Shikabane Hime, kerja sama dengan studio Feel)
  • Hanamaru Kindergarten (2010)
  • Panty & Stocking with Garterbelt (2010)
  • The Mystic Archives of Dantalian (2011)
  • Medaka Box (2012)
  • Royal Space Force: The Wings of Honneamise (1987)
  • Evangelion: Death and Rebirth (1997) (kerja sama dengan Production I.G)
  • The End of Evangelion (1998) (kerja sama dengan Production I.G)
  • Revival of Evangelion (1999) (kerja sama dengan Production I.G)
  • Cowboy Bebop: Knockin' on Heaven's Door (tercatat dalam kredit sebagai tim animasi luar)
  • Cutie Honey (2004) (animasi pembuka)
  • Gunbuster vs Diebuster (2006)
  • Rebuild of Evangelion (2007–2013) (kerja sama waralaba dengan Khara Inc. milik Anno; tidak terlibat dalam produksi)
  • Tengen Toppa Gurren Lagann (2008–2009)

OVA dan ONA

sunting
  • Aim for the Top! Gunbuster (1988)
  • Beat Shot (1989)
  • Circuit no Ohkami 2 Modena no Tsurugi (1990)
  • Blazing Transfer Student (1991)
  • Money Wars (1991)
  • Otaku no Video (1991)
  • Casshan: Robot Hunter (1993) (pertempuran terakhir)
  • FLCL (2000) (diucapkan "Fooly Cooly", kerjasama dengan Production I.G)
  • Anime Tenchou (2002)
  • Re: Cutie Honey (2004) (kerjasama dengan Toei Animation)
  • Aim for the Top 2! Diebuster (2004)
  • Wish Upon the Pleiades (2011)

Film penggemar tokusatsu Daicon

sunting

Sebagai Daicon Film, Gainax juga membuat serangkaian film pendek penggemar tokusatsu pada tahun 1980-an, biasanya parodi dari film monster atau perunjukan pahlawan super yang telah mendapatkan banyak liputan dari media. Produksi ini meliputi:

  • Patriotic Squadron Dai-Nippon (愛国戦隊大日本, Aikoku Sentai Dai-Nippon) (1982): Sebuah parodi dari acara populer Super Sentai, yang juga merupakan satir dari Perang Rusia-Jepang, menceritakan sekelompok regu yang mencoba melawan monster hiu yang mencuci otak anak-anak Jepang.
  • Swift Hero Noutenki (快傑のーてんき, Kaiketsu Nōtenki) (1982): Sebuah parodi dari Kaiketsu Zubat karya Shotaro Ishinomori dengan nama alter ego pahlawan (Ken Hayakawa) yang sama, tetapi sang pahlawan memakai kostum yang lebih konyol.
  • Return of Ultraman (帰ってきたウルトラマン, Kaettekita Urutoraman) (1983): Sebuah parodi dari film berjudul sama Return of Ultraman, dengan beberapa efek khusus yang mengesankan, meskipun dengan anggaran rendah. Menceritakan kisah Ultraman pada umumnya, tetapi mengganti Ultraman dengan Hideaki Anno.[13]
  • Kaiketsu Nōtenki 2 - Pure Love in Minato City (快傑の-てんき2 純愛港町篇, Kaiketsu Nōtenki 2 - Junai Minato-cho Hen) (1984): Sebuah parodi dari Kaiketsu Zubat karya Shotaro Ishinomori di mana sang pahlawan bertarung melawan Notenki Mecha, hasil klon mekanik dari dirinya sendiri.
  • Kaiketsu Nōtenki in USA (快傑の-てんき in USA) (1984): Sebuah parodi dari Kaiketsu Zubat karya Shotaro Ishinomori di mana sang pahlawan pergi berjalan-jalan ke San Francisco dengan masih mengenakan kostumnya.
  • The Eight-Headed Giant Serpent Strikes Back (八岐之大蛇の逆襲, Yamata no Orochi no Gyakushū) (1985): Epik Daicon sepanjang 72 menit, film tentang daikaiju (monster rakasa), dengan efek khusus oleh Shinji Higuchi yang gencar mempromosikan film-film pendek mereka.[13]
  • Roleplaying Nōtenki in Seoul (ロールプレイングの-てんき in ソウル) (1988): Sebuah parodi permainan peran dari Kaiketsu Zubat karya Shotaro Ishinomori di mana sang pahlawan pergi berjalan-jalan ke San Francisco dengan masih mengenakan kostumnya.

Karya lainnya

sunting

Gainax juga bekerja sama dengan kelompok-kelompok lain untuk menciptakan berbagai karya seperti sebuah video promosi untuk lagu "Marionette" oleh Boøwy, pada tahun 1987[13] dan boneka fashion "Gainax Girls" berbasis Momoko hasil kolaborasi dengan sebuah perusahaan boneka fashion Jepang pada tahun 2006.[16] Gainax juga berkolaborasi dengan Game Arts pada tahun 1992 yang menghasilkan permainan video Alisia Dragoon.

Gainax juga telah menghasilkan sejumlah permainan komputer, termasuk permainan mahjong telanjang yang menampilkan karakter Evangelion[17] yang paling terkenal dari Gainax, seri Princess Maker (kemudian diadaptasi sebagai Puchi Puri Yūshi).

Hubungan dengan komunitas penggemar

sunting

Karena Gainax berasal dari kelompok penggemar, Gainax memelihara hubungan dengan komunitas otaku biasa, mengizinkan mereka membuat dōjinshi dari karya Gainax, action figure buatan penggemar,[18] mempromosikan seri anime seperti Evangelion di festival swasta, dan sebagainya.

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "Dianggap sebagai salah satu dari 10 film teratas oleh para kritikus film Jepang pada tahun 1987, The Wings of Honneamise adalah..." "Heads Up, Mickey: Anime may be Japan's first really big cultural export", Edisi 3.04 - Apr 1995, Wired Magazine
  2. ^ Karya studio tersebut telah membuat mereka mendapat penghargaan Animage Anime Grand Prix yang didamba-dambakan sebanyak lebih dari sepuluh kali sejak tahun 1990.
  3. ^ Animage
  4. ^ Evangelion dilaporkan telah meraup lebih dari 150 miliar yen [1]. Dalam sebuah diskusi di Tekkoshocon pada tahun 2006, Matt Greenfield mengklaim Evangelion memiliki penghasilan kotor lebih dari 2 miliar USD [2] Diarsipkan 2011-06-30 di Wayback Machine.; Pada tahun 2002, Takeda menegaskan kembali bahwa "Gainax dijual jumlah laser disk yang mencapai rekor di Jepang, dan DVD pun masih mereka jual dan masih laku hari ini." (Hlm 166).
  5. ^ "会社概要 Diarsipkan 2014-02-09 di Wayback Machine.." Gainax. Diakses pada 26 Februari 2010.
  6. ^ a b Asahi Shimbun/Berita Malam Asahi. 13 November 1998. "JEPANG - Animator tertangkap melakukan penggelapan pajak"
  7. ^ Takami Akai berasal dari Tottori dan menyarankan itu.
  8. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-06-03. Diakses tanggal 2021-05-02. 
  9. ^ "Keberhasilan komersial pertama dari studio penggemar-beralih-profesional Gainax, "Gunbuster" adalah OVA anime pertama yang dibuat oleh dan untuk "generasi otaku" — sebuah seri bagi mereka yang mencintai anime...." Bisnis Wire. 24 Oktober 2006. "Image Entertainment dan Bandai Visual Amerika akan Merilis Seri Anime Klasik Gunbuster
  10. ^ Electronic Brain Academy Scenario 1 (dirilis November 1990) dilarang beredar pada Juli 1992 pertama di Prefektur Miyazaki, lalu kemudian di seluruh Jepang; Gainax digugat, pengisian larangan tidak konstitusional, tetapi kalah. Japan Economic Newswire 24 Januari 1994. "Pengadilan menarik larangan penjualan dan penyewaan permainan komputer porno". Ditulis oleh Miyazaki, 24 Januari di Kyodo.
  11. ^ "Anime News Service - July 1999 Anime News: President Of Gainax Arrested". Yomiuri Shimbun. 1999-07-13. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-01-07. Diakses tanggal 2006-10-23. 
  12. ^ [3] Diarsipkan 2019-04-02 di Wayback Machine., [4] Diarsipkan 2017-01-07 di Wayback Machine.
  13. ^ a b c d Takeda 2002
  14. ^ "A.D. Vision, Inc. sues Gainax Co., Ltd. over live-action Evangelion movie agreement". Crunchyroll. August 12, 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-09-20. Diakses tanggal August 13, 2011. 
  15. ^ "Gainax, Nobuhiro Yamashita Create Live-Action TV Show EA's Rock". Anime News Network. February 23, 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-03-02. Diakses tanggal February 27, 2012. 
  16. ^ "Boneka Momoko berperan sebagai Gadis Gainax". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-12-20. Diakses tanggal 2011-09-24. 
  17. ^ "Neon Genesis Evangelion - Eva and Good Friends The Stripping Project!". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-02-25. Diakses tanggal 2011-09-24. 
  18. ^ "Pembuatan Rei yang seksi sebenarnya adalah resmi karena studio memproduksi anime, Gainax Co., menyetujui pembuatan produksi hasil karya penggemar dalam kondisi tertentu. Biasanya pemilik hak cipta anime tidak memberikan izin individu untuk menggunakan karakter mereka. Namun Gainax mengizinkan para penggemar untuk membuat dan menjual hingga 200 action figure per tahun per proyek...." The Nikkei Weekly (Jepang) 17 Desember 2007 "Tanggapan kasar tidak cukup dalam bertempur melawan pelanggar hukum"
  • Takeda, Yasuhiro (2002, 2005). The Notenki Memoirs: Studio Gainax and the Men Who Created Evangelion. Houston: ADV Manga. ISBN 1-4139-0234-0. 

Bacaan lanjutan

sunting
  • Hernandez, Lea. "The Curse of Urusei Yatsura", wawancara oleh PULP magazine, vol. 5, no. 8 (Agustus 2001): 24-29. ISSN 1096-0228.
  • Howell, Shon. "The Fabulous Dog and Pony Show: An Interview with Shon Howell". Oleh Ben Dunn. Mangazine, vol. 2, no. 23 (Mei 1993): 11-18.
  • Howell, Shon. "The Fabulous Dog and Pony Show". Mangazine, vol. 2, no. 24 (Juni 1993), 25 (Juli 1993), 27 (September 1993), 30 (Desember 1993), 31 (Januari 1994), 32 (Februari 1994).
  • Leonard, Andrew. "Heads Up, Mickey" Diarsipkan 2012-11-02 di Wayback Machine.. Wired, edisi 3.04, April 1995.

Pranala luar

sunting