Format berkas audio

Format berkas audio (Bahasa Inggris: audio file format) adalah suatu bentuk jadi yang digunakan dalam menyimpan berkas audio pada sistem komputer. Format audio secara garis besar terbagi menjadi 3 golongan yaitu format audio tanpa kompresi, format audio terkompresi tanpa kehilangan mutu dan format audio terkompresi dengan kehilangan mutu.

Penggambaran jenis-jenis format audio

Jenis format sunting

Sangat penting untuk membedakan di antara format pengkodean audio, wadah yang berisi data audio mentah, dan codec audio. Sebuah codec bertindak sebagai pengkodean dan penguraian kode data audio mentah sementara data yang dikodekan ini (biasanya) disimpan dalam berkas kontainer. Walaupun sebagian besar format audio mendukung hanya satu jenis dari data pengkodean audio (dibuat dengan pengkodean audio), format wadah multimedia (seperti Matroska atau AVI) dapat mendukung berbagai jenis data audio dan video.

Ada tiga kelompok utama format berkas audio:

Format audio tanpa kompresi sunting

adalah sebuah format audio tanpa kompresi. Format ini dapat menyimpan audio dengan tetap mempertahankan keutuhan setiap bit dan sample rate dari sumber ia dihasilkan. Sebagai contoh, sebuah file uncompressed yang dihasilkan dari proses rip sebuah audio cd juga mempunyai spesifikasi yang sama dengan source-nya (2 channel PCM, 44 kHz sample rate dan 16 bit depth). Selain dipilih untuk rip CD, format uncompressed juga lazim digunakan sebagai output format dari proses recording di software DAW (Digital Audio Workstation).

BWF (Broadcast Wave Format) adalah standar format audio yang dibuat oleh European Broadcasting Union sebagai penerus WAV. Di antara penyempurnaan lainnya, BWF memungkinkan metadata yang lebih tetap disimpan dalam berkas. Lihat European Broadcasting Union: Spesifikasi Format Gelombang Siaran (Dokumen Teknis EBU 3285, Juli 1997). Ini adalah format perekaman utama yang digunakan oleh sebagian besar stasiun kerja audio profesional di industri televisi dan film. Berkas BWF menyertakan referensi stempel waktu standar yang memungkinkan sinkronisasi mudah dengan elemen gambar terpisah. Perekam multi-track yang berdiri sendiri, berbasis berkas, dari AETA,[1] Sound Devices,[2] Zaxcom,[3] HHB Communications Ltd,[4] Fostex, Nagra, Aaton,[5] dan TASCAM semua menggunakan BWF sebagai format pilihan mereka.

Beberapa contohnya adalah:

Format audio terkompresi tanpa kehilangan mutu sunting

Sebuah format audio yang dapat menyimpan data dengan ukuran yang lebih kecil dari uncompressed format, namun dengan kualitas yang identik. Lossless audio dihasilkan dari sebuah proses kompresi lossless. Dengan cara ini, proses pemampatan diusahakan untuk mempertahankan data yang benar-benar terpakai, dan hanya membuang data yang benar-benar tidak diperlukan (dikenal dengan sebutan statistical redudancy). Secara teori, lossless audio memiliki ukuran 55% - 65% dari ukuran uncompressed, tetapi angka ini bisa lebih rendah atau lebih tinggi, tergantung dari banyak dan kompleksnya data yang di-encode dari sumbernya.

Beberapa contohnya adalah:

  • FLAC (Free Lossless Audio Codec)
  • WavPack
  • Monkey's Audio (filename extension APE)
  • WavPack (filename extension WV)
  • Shorten
  • Tom's Lossless Audio Kompressor (TAK)
  • TTA
  • ATRAC Advanced Lossless
  • Apple Lossless (ALAC)
  • Lossless Windows Media Audio (WMA)

Format audio terkompresi dengan kehilangan mutu sunting

atau cukup disebut lossy format, adalah sebuah format audio yang dapat menyimpan data dengan ukuran yang lebih kecil lagi dari losless format. Lossy format dihasilkan dari proses lossy compression dengan tingkat kompresi yang lebih tinggi dari lossless. Pada proses kompresinya, terjadi penghapusan data demi menekan ukuran file menjadi lebih rendah. Ini berbanding terbalik dengan pengertian lossless compression yang tidak ada degradasi kualitas pada output file. Secara teori, tujuan utama lossy compression adalah membuang informasi pada audio yang dipersepsikan tidak terlalu dapat terdengar oleh telinga manusia (metode Psychoacoustics), tetapi pada prakteknya, akan ada noticeable differences antara lossy, lossless dan uncompressed format, terutama jika dikomparasikan pada high-end sound system. Tingkat kompresi pada lossy dibagi menjadi beberapa level, dengan bitrate yang menjadi patokan utamanya. Semakin tinggi bitrate yang dipilih, semakin rendah tingkat loss of quality yang dihasilkan, dan juga sebaliknya.

Ada beberapa teknik pada lossy compression. Ada Huffman coding, Quantization, Channel Coupling (Mid/side & Intensity Joint Stereo), MDCT, Subband dan Lowpass Filter. Tipe dan intensitas yang dipakai tergantung pada format, encoder dan preset bitrate yang dipilih. Pemakaian Quantization misalnya, dapat menghasilkan noise. Lowpass Filter, dapat mereduksi signal (frequency tinggi) pada angka tertentu. Intensity Stereo, dapat menyebabkan soundscape atau ruang lingkup suara terkesan lebih sempit. Namun, biasanya ini hanya dapat jelas terdengar pada format lossy dengan bitrate rendah.

Beberapa contoh lossy compressed audio format adalah:

  • MP3
  • Vorbis (OGG)
  • Musepack (MPC)
  • ATRAC
  • Lossy Windows Media Audio (WMA)
  • AAC (Advanced Audio Coding)
  • RAW
  • mid (MIDI)
  • gsm
  • dct
  • vox
  • mp4/m4a(MPEG-4)
  • mmf (Samsung)
  • ra (Real Audio)
  • ram (Real Audio)
  • dss (Digital Speech Standard)
  • msv (Sony)
  • dvf (Sony)
  • IVS
  • m4p (Apple)
  • iklax
  • mxp4
  • Sony Atrac (.wav), untuk membukanya memerlukan perangkat lunak bernama ATRAC3

Referensi sunting

  1. ^ "AETA AUDIO SYSTEMS: home". 2016-01-29. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 29, 2016. 
  2. ^ "Sound Devices - Home". www.sounddevices.com. 
  3. ^ "Zaxcom". zaxcom.com. 
  4. ^ "- HHB". www.hhb.co.uk. 
  5. ^ "Aaton Digital". aaton.com.