Eurico Barros Gomes Guterres, S.E., M.M.[2][3] (lahir 4 Juli 1969) adalah tokoh pro integrasi Timor Timur. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Panglima Milisi pro-Indonesia di Timor Leste. Ia juga pernah menjabat sebagai Anggota DPRD Timor Timur Fraksi Golkar (1999—2004). Ia dituduh terlibat dalam sejumlah pembantaian di Timor Timur, dan merupakan pemimpin milisi utama pada pembantaian pasca-referendum dan penghancuran ibu kota Dili.[4]

Eurico Guterres
Eurico Guterres
Ketua Umum Uni Timor Aswain
Masa jabatan
2010–2019
Sebelum
Pengganti
Filomeno Hornay (Pj.)
Sebelum
Anggota DPRD Timor Timur Fraksi Golkar
Masa jabatan
1999–2004
PresidenBacharuddin Jusuf Habibie
GubernurJosé Abílio Osório Soares
Informasi pribadi
Lahir4 Juli 1969 (umur 54)
Waitame, Uatolari, Viqueque, Timor Portugis
KebangsaanIndonesia
Partai politikGerindra (2021–sekarang)
Afiliasi politik
lainnya
Suami/istriGuida Giatris
Anak
  • Gakes Guterres (1993)
  • Alicia Cloutilde (1995)
  • Ronaldo Guterres (2000)
ProfesiPolitisi
Penghargaan sipilBintang Jasa Utama[1]
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Guterres dinyatakan bersalah dan dijatuhkan hukuman 10 tahun penjara pada November 2002. Putusan ini kemudian dikuatkan hingga tingkat kasasi di Mahkamah Agung. Ia baru mulai dipenjarakan pada tahun 2006 setelah gagal dalam upaya banding yang diajukan.[5] Pada April 2008, Guterres yang mengajukan peninjauan kembali, dibebaskan dari segala tuduhan melalui keputusan Mahkamah Agung yang menyatakan telah menemukan "bukti baru".[6]

Pada Agustus 2003 ia membentuk Laskar Merah Putih di Papua.

Pemimpin Elsham, Aloysius Renwarin, melaporkan bahwa Guterres sudah memiliki 200 anggota yang terdiri dari orang-orang dari Maluku, Timor dan Sulawesi pada Desember 2003 ketika Guterres dengan penuh percaya diri meminta pemerintah setempat untuk memberikan kepadanya kantor organisasi di Timika, Papua. Ditambah dengan pengangkatan Brigjen. Timbul Silaen (yang dikenai tuduhan oleh PBB) sebagai kepala polisi Papua, rakyat Papua khawatir bahwa Guterres bersama Laskar Merah Putihnya akan diberikan kebebasan bergerak dan melakukan apa saja terhadap penduduk Papua.

Latar belakang sunting

Guterres dilahirkan di Uatulari (dekat Viqueque), Timor Timur. Eurico yang masih muda dibesarkan oleh seorang warga sipil Indonesia, dan kemudian dikirim untuk belajar di sekolah Katolik Hati Kudus Yesus di Becora, Dili. Ia putus sekolah di SMA dan terlibat dalam kegiatan gangster kecil-kecilan, termasuk menjadi pelindung sebuah tempat judi bola guling di Tacitolu, Dili.

Pada 1988 intel militer Indonesia menahannya dengan tuduhan bahwa ia terlibat dalam komplotan untuk membunuh Presiden Soeharto, yang akan mengunjungi Dili bulan Oktober tahun itu. Pada saat itu Guterres berubah dari seorang yang pro-kemerdekaan menjadi pro-Indonesia. Ia bekerja sebagai seorang informan untuk Kopassus dan agen ganda terhadap gerakan kemerdekaan hingga ia dipecat pada sekitar 1990.

Prabowo, yang saat itu menjadi seorang perwira anti-pemberontakan, menaruh perhatian khusus terhadap kemampuannya, dan pada 1994 merekrutnya menjadi bagian dari Gardapaksi. Ini adalah sebuah organisasi yang memberikan pinjaman dengan bunga rendah untuk memulai usaha kecil, tetapi juga menggunakan mereka sebagai informan dan dalam satuan pro militer. Gubernur Abilio Soares sangat mendukung Gardapaksi, yang kemudian mempunyai catatan panjang dalam pelanggaran hak-hak asasi manusia.

Pada 1997 dengan ijazah SMA yang konon disediakan oleh militer, Guterres mulai belajar ekonomi di sebuah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) yang dikelola oleh Filomeno Hornay yang pro integrasi. Guterres hanya belajar selama tiga semester. Ia menikah dengan kemenakan Uskup Nascimento dari Baucau, dan mempunyai tiga orang anak.

Guterres adalah tertuduh utama milisi dalam Pembantaian Gereja Liquiçá pada April 1999.

Riwayat Pekerjaan sunting

  • Anggota DPRD Timor Timur (1999—2004)

Riwayat Partai Politik sunting

  • Ketua DPW PAN Provinsi Nusa Tenggara Timur (2005—2010)
  • Ketua DPP PAN (2010—2015)
  • Ketua DPW PAN Provinsi Nusa Tenggara Timur (2010—2015)
  • Ketua MPW PAN Provinsi Nusa Tenggara Timur (2015—2017)

Riwayat Organisasi sunting

  • Komandan Milisi Aitarak-Dili
  • Wakil Panglima Pejuang Pro Integrasi Timor Timur
  • Ketua Umum DPP Uni Timor Aswain (2010—2019)

Tanda kehormatan sunting

Referensi sunting

Jabatan politik
Didahului oleh:
Domingos MD Soares
Ketua Umum Uni Timor Aswain
2010—2019
Diteruskan oleh:
Filomeno Hornay (Pj.)