Encomienda (pengucapan bahasa Spanyol: [eŋkoˈmjenda]) adalah sistem yang diterapkan di jajahan Spanyol di benua Amerika untuk mengatur tenaga kerja dan otonomi penduduk asli.

Francisco Hernández Giron adalah encomendero Spanyol di Peru yang menentang Leyes Nuevas (Hukum-Hukum Baru) pada tahun 1553. Hukum ini memberi hak kepada penduduk asli dan melindungi mereka dari perlakuan buruk.

Dalam sistem ini, Kerajaan Spanyol memberikan kepada orang-orang yang disebut encomendero sejumlah penduduk asli untuk dilindungi dari suku-suku musuh. Encomendero bertugas mengajari mereka bahasa Spanyol dan iman Katolik, dan sebagai gantinya mereka dapat memperoleh upeti dalam bentuk tenaga kerja, emas, atau produk lainnya.[1] Nyatanya, perbedaan antara encomienda dan perbudakan tidak banyak.[1] Banyak penduduk asli yang dipaksa melakukan kerja keras dan akan dihukum berat atau dibunuh bila menolak.[1]

Di wilayah bekas Kekaisaran Inka, sistem ini melanjutkan tradisi Inka (dan bahkan pra-Inka) yang mengambil upeti dalam bentuk tenaga kerja.

Catatan kaki sunting

  1. ^ a b c Rodriguez, Junius P. (2007). Encyclopedia of Slave Resistance and Rebellion. 1. hlm. 184. ISBN 978-0-313-33272-2. 

Rujukan sunting