Embriologi atau ilmu embrio merupakan bidang ilmu yang mempelajari bagaimana sel tunggal membelah dan berubah selama perkembangan untuk membentuk organisme multiseluler.[1] Proses ini dinamakan embriogenesis.[1] Embriologi dapat dibagi dalam beberapa jenis:

Embrio manusia saat enam bulan
Embriologi deskriptif menjelaskan perihal yang terjadi selama embriogenesis.[1]
  • Embriologi komparatif pada organisme berbeda mengenai kejadian perubahan yang terjadi selama proses evolusi.[1]
  • Embriologi eksperimental

Memanipulasi embrio dalam boratorium untuk mengamati proses seluler dan biokimia.[1]

Sejarah sunting

Pada tahun 1827, Karl Ernst von Baer dan Heinz Christian Pander mengajukan teori perkembangan lapisan kuman; von Baer menemukan ovum mamalia pada tahun 1827.[2][3][4]

Sampel sunting

Dalam mempelajari embriologi, sampel hewan yang diamati berupa nematoda Caenorhabditis elegans, lalat buah Drosophila melanogaster, beberapa spesies invertebrata laut seperti bulu babi, bintang laut, dan anellida. Katak Afrika Xenopus laevis, ayam domestik, dan tikus rumah Mus domesticus.[1]

Referensi sunting

  1. ^ a b c d e f (Inggris) Creighton TE. 1999. Encyclopedia of Molecular Biology. New York: John Wiley & Sons.
  2. ^ (Inggris) Betteridge KJ. 1981. An historical look at embryo transfer [terhubung berkala]. http://www.reproduction-online.org/content/62/1/1.full.pdf . J Soc for Repr Fert'62(1): 1–13.
  3. ^ (Inggris) Magner LN. 2009. History of the Life Sciences. New York: Marcel Dekker.
  4. ^ (Inggris) Lapota A. 2009. History of the Egg in Embryology. J Mammal 26: 2–9