Elektroporasi merupakan metode yang menggunakan kejutan listrik untuk memperbesar pori-pori membran sel sehingga dapat meningkatkan permeabilitas membran.[1] Untuk melakukan metode ini, sel harus terlebih dahulu ditumbuhkan pada media hingga mencapai masa di sekitar pertengahan fase log.[1] Lalu sinyal elektrik akan menginduksi perbesaran pori-pori membran sehingga molekul yang berukuran kecil seperti DNA dapat masuk.[1][2] Efisiensi dari metode ini berbanding terbalik dengan peningkatan ukuran plasmid.[3]

Dr.Eberhard Neumann - Penemu Metode Elektroporasi

Kelebihan sunting

Metode ini memiliki kemungkinan berhasil yang tinggi serta efisiensi yang tinggi dibanding metode transformasi lainnya namun memiliki risiko kematian sel bakteri yang lebih besar serta biayanya pun relatif mahal.[4] Tingkat keberhasilan dari metode ini juga tergantung pada kandungan garam yang ada di lingkungan.[4] Selain elektroporasi, metode untuk memasukkan DNA plasmid ke dalam suatu sel adalah dengan menggunakan perlakuan gelembung liposom (berukuran nano) serta kejutan suara.[5]

Aplikasi sunting

Metode elektroporasi sudah diaplikasikan dalam berbagai bidang.[6] Dalam bidang pertanian, elektroporasi dapat digunakan untuk memodifikasi mikroorganisme agar dapat menambat nitrogen bebas yaitu dengan menyisipkan gen yang dapat menambat nitrogen bebas.[6] Selain itu juga dapat dihasilkan tanaman transgenik yang memiliki genotipe yang lebih istimewa (seperti peningkatan mutu, rasa dan ketahanan misalnya).[6] Dalam bidang kedokteran, elektroporasi juga dapat digunakan untuk menyisipkan gen ke dalam suatu bakteri untuk penghasilan produk komersil seperti hormon insulin yang berguna untuk penderita diabetes.[6] Selain itu, di bidang bioremediasi, elektroporasi dapat digunakan untuk memodifikasi mikroorganisme sehingga mikroorganisme dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan seperti tumpahan minyak di laut dengan memindahkan gen yang menyandikan enzim yang dapat menguraikan minyak pada bakteri target.[7]

Referensi sunting

  1. ^ a b c (Inggris) Gruber CE. 1995. Electropotation Protocols for Microorganisms. Vol. 47: 67-79.
  2. ^ (Inggris)Watson JD, Baker TA, Bell SP, Gann A, Levine M, Losick R. 2004. Molecular Biology of The Gene 5th ed. San Fransisco: Benjamin Cummings. Hal. 134-147.
  3. ^ (Inggris) Wells KE, McMahon J, Foster H, Ferrer A, Wells DJ. 2008. Gene delivery to dystrophic muscle. Methods Mol Biol 423:421-31.
  4. ^ a b (Inggris) Oswald N. 2007. E.coli Electroporation vs Chemical Transformation. [terhubung berkala]. http://bitesizebio.com/2007/09/18/ecoli-electroporation-vs-chemical-transformation/ [23 Mar 2009].
  5. ^ (Inggris) Suzuki R, Takizawa T, Negishi Y, Utoguchi N, Maruyama K. 2008. Effective gene delivery with novel liposomal bubbles and ultrasonic destruction technology. International Journal of Pharmaceutics 354 (1-2):49-55.
  6. ^ a b c d (Inggris) Seidman CE, Struhl K, Sheen J, Jessen T. 2001. Introduction of plasmid DNA into cells. Curr Protoc Mol Biol. 1: 1.8.
  7. ^ (Inggris) Madigan MT, Martinko JM, Dunlap PV, Clark DP. 2009. Brock Biology of Microorganisms. San Fransisco: Pearson Education, Inc. Hal. 67-68.