Ekonomika institusi

(Dialihkan dari Ekonomi institusional)

Ekonomika institusi adalah mazhab pemikiran dalam ilmu ekonomi, bahwa perilaku ekonomi (economic behavior) [1] seseorang sangat dipengaruhi oleh institusi tertentu. Institusi sendiri dalam hal ini memiliki arti yang cukup luas dan secara singkat dapat didefinisikan sebagai “aturan main” dalam suatu kelompok masyarakat, baik yang sifatnya formal maupun informal, yang sengaja disusun untuk membatasi atau mengatur hubungan antar manusia yang ada dalam kelompok masyarakat tersebut. Institusi formal dapat berupa peraturan, regulasi, hukum perundangan dsb.

Ilustrasi ekonomika institusi

Sementara institusi informal dapat berupa konvensi, tren, budaya, dan sebagainya. Dengan demikian institusi di sini tidak sama dengan organisasi. Mazhab institusional pada awalnya muncul sebagai sanggahan terhadap pandangan ekonomi neo-klasik yang menyatakan bahwa perilaku ekonomi seseorang didasarkan pada keinginan setiap individu untuk memaksimalkan keuntungan (maximizing profit behaviour).

Sejarah sunting

Istilah “ekonomika institusi” (institutional economics) pertama kali diperkenalkan oleh Walton Hamilton pada tahun 1919. Namun tokoh-tokoh awal yang secara konvensional dianggap sebagai pendiri mazhab institusional dalam ekonomi diantaranya adalah Thorstein Veblen, Wesley Mitchell, dan John R. Commons (Rutherford, 2001). Pandangan tokoh-tokoh awal mazhab institusional tersebut menekankan beberapa isu antara lain: perubahan teknologi (technological change), aspek psikologi dan aspek hukum adalah aspek-aspek yang harus diikutsertakan dalam analisis ekonomi. Pada awalnya pandangan ini cukup berkembang karena dianggap lebih merepresentasikan dunia nyata (karena memiliki bukti empiris). Namun dalam perkembangan mazhab ini mengalami kemandekan (stagnation) bahkan cenderung ditinggalkan karena tidak adanya pembahasan lebih lanjut dari para pendukung mazhab ini yang pada akhirnya mampu membentuk dan memberikan landasan teori yang kuat.

Lalu perkembangan mazhab neo-klassik yang secara luas mulai mengembangkan alat ekonometrik dalam analisisnya serta perkembangan mazhab ekonomika kesejahteraan (Welfare Economics) yang diusung oleh J.M. Keynes, membuat mazhab institusional menjadi semakin tertinggal karena dengan alat-alat analisis tersebut mazhab neo-klassik dianggap mampu untuk memberikan penjelasan secara empirik.

Meski demikian, semenjak tahun 1970-an, mazhab ekonomika institusi mengalami kebangkitan lagi. Namun mazhab ekonomika institusi yang bangkit belakangan tersebut tidak sepenuhnya sama dengan mazhab ekonomika institusi yang dibawa oleh Veblen dkk. Hal ini menyebabkan mazhab institusional yang muncul belakangan tersebut sering dinamakan sebagai mazhab institusional baru (New Institutional Economics) sementara pandangan Veblen dkk selanjutnya sering disebut sebagai mazhab institusional lama (Old institutional economics).

Mazhab ekonomika institusi sunting

Mazhab ekonomika institusi ini pada umumnya membahas perilaku ekonomi dengan menggunakan alat analisis yang dikembangkan dengan dukungan dari empat teori yang juga dapat digunakan sebagai alat analisis. Empat teori tersebut meliputi: (1) teori biaya transaksi (transaction cost theory), (2) teory hak kepemilikan (property rights theory), (3) teori pilihan publik (public choice theory), dan (4) teori permainan (game theory). Perbedaan mendasar lainnya antara mazhab institusional lama dan baru adalah bahwa mazhab institusional baru menggunakan dua dasar asumsi yaitu bahwa manusia berperilaku rasional (rational individual behavior) dan adanya fungsi preferensi individu yang jelas (individual preferences function); dimana kedua asumsi tersebut juga merupakan asumsi dasar yang sangat penting bagi mazhab neo-klassik. Oleh karena itu, mazhab institusional baru sering kali tidak diposisikan sebagai sanggahan terhadap mazhab ekonomi neo-klassik (sebagaimana mazhab institusional lama) tetapi sebagai bentuk pengembangan (extension) dari mazhab neo-klassik. Tokoh-tokoh yang mengembangkan mazhab institusional baru ini di antaranya adalah: Ronald Coase, Oliver Williamson, Doughlas North, dan Harold Demsetz.

Referensi sunting

  1. ^ Ikhsan, Mohamad (2003). "Reformasi Reformasi Institusi Dan Pembangunan Ekonomi" (PDF). LPEM Working Paper (1).