Eerste Nederlandse Systematisch Ingerichte Encyclopaedie

Eerste Nederlandse Systematisch Ingerichte Encyclopaedie (biasa disingkat ENSIE, yang berarti Ensiklopedia Bahasa Belanda Pertama Kali yang Diatur Secara Sistematis), adalah Ensiklopedia bahasa Belanda dengan sepuluh volume. Volume yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1946 dan bagian terakhir, leksikon abjad, pada tahun 1952. Ensiklopedia ini diterbitkan di Amsterdam di bawah redaksi Prof Dr HJ Pos, Prof Dr JM Romein, Prof Dr HA Kramer, Dr O. Noordenbos dan lain-lain.

Encyclopaedie (1952). Frederic von Eugen, Arnold Jan d'Ailly, Hendrik Jan Reinink, Hans Kramers

Volume dan Cakupan Ilmu sunting

Volume I sampai IX membahas berbagai mata pelajaran dalam konteks mereka. Ukuran penuh dari sepuluh volume langkah sekitar setengah meter.

  1. Filsafat, agama, psikologi, pendidikan (1946, Prof Dr H. de Vos dan Prof Dr Ph Kohnstamm)
  2. Linguistik, seni visual, musik, seni pertunjukan (1947, Prof Dr Anton Reichling SJ dan Jhr Dr JS Witsen Elias)
  3. Sejarah, sosiologi, antropologi, budaya, sosioogarafi, ekonomi, ilmu politik (1947, Dr HA Enno van Gelder, Prof Dr JP Kruijt, Prof Dr JRM van den Brink, Prof Mr J. Valkhoff)
  4. Matematika, fisika, kimia, astronomi (1949, Prof Dr JA Prins)
  5. Geodesi dan kartografi, geofisika, geologi, oseanografi, meteorologi, biosfer, geografi manusia (1948, Prof Dr BG Escher dan Prof Dr ANJ den Hollander)
  6. Biologi, antropologi, kedokteran, farmasi (1949, Prof Dr CJ van der Klauw, Prof Dr HJ Lam dan Prof Dr Lignac GOE)
  7. Hewan, obat-obatan, pertanian, nutsbedrijven, lalu lintas, publisitas, radio, televisi, perdagangan, perbankan dan asuransi; statistik, ilmu manajemen, politik, ekonomi dan sosial politik, perencanaan (1950, Prof Dr G. Krediet, Mr J. Baert, JA C Bot dan Prof Dr S. Kleerekoper).
  8. Rekayasa (1950, Ir H. Steketee dan Ir JJ Ochtman)
  9. Teknik sipil, seni dan kerajinan, gaya hidup dan rekreasi, perang, penemuan, penelitian ilmiah (1950, JA C. Bot dan Prof Ir RJ Forbes)
  10. Leksikon dan indeks (1952, Dr W. Cahn)