Durensawit, Kayen, Pati

desa di Kabupaten Pati, Jawa Tengah

Durensawit adalah salah satu desa di Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati dengan kepala desa bernama Didik Muryanto SH. (2015 - 2020). Desa Durensawit berbatasan dengan Kabupaten Grobogan (sebelah selatan), Kecamatan Sukolilo (sebelah barat), Desa Beketel (sebelah timur), dan Desa Sumbersari dan Desa Slungkep (sebelah utara). Desa Durensawit terletak di deretan pegunungan kapur sebelah selatan. Di Desa Durensawit banyak terdapat sungai yang masih terjaga. Olahraga voli merupakan olahraga favorit warga sekitar desa ini. Durensawit terbagi atas beberapa perdukuhan, diantaranya dukuh Jrambah, Ciroto, Jember, Sobowengi, dan Durensawit.

Durensawit
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenPati
KecamatanKayen
Kode Kemendagri33.18.02.2002
Luas-
Jumlah penduduk1000
Kepadatan67 %

Mayoritas penduduk Desa Durensawit bermata pencaharian sebagai petani. Sebagian besar penduduk memilih untuk bertani jagung, karena keadaan tanah yang tidak rata (lereng). Pegawai Negeri Sipil masih jarang di desa ini karena kebanyakan penduduknya belum sadar akan pentingnya pendidikan, Maka tidak mengherankan jika kwalitas SDM penduduknya masih rendah, dan angka pernikahan dini sangatlah tinggi. Kehidupan masyarakat di desa ini masih sederhana.

Di Durensawit terdapat Kelompok Bermain (KB) / Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yaitu KB Tunas Bangsa dan Taman Kanak-kanak (TK) yaitu TK Tunas Bangsa di Dk. Ciroto. Adapula Sekolah Dasar (SD), yaitu SD Negeri Durensawit 01 yang terletak di Dk. Ciroto dan SD Negeri Durensawit 02 yang berada di Dk. Jember. Selain itu juga terdapat Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) tepatnya di Dk. Sobowengi.

Walaupun dihuni oleh mayoritas penduduk dengan SDM rendah, tetapi alam Desa Durensawit masih asri dan belum tersentuh banyak tersentuh teknologi modern. Keindahan alam yang dimiliki oleh pegunungan kapur di Desa ini sangatlah mengagumkan.

Namun, kesadaran untuk menjaga alam sekitar sangat memprihatinkan. Penebangan hutan secara liar marak terjadi, selain itu juga masih banyak pertambangan-pertambangan kecil yang bersifat merusak. Jalur transportasi di desa ini sangat buruk. Hampir seluruh jalur desa ini rusak berat, hal ini dikarenakan kurangnya perhatian dari pemerintah. Sarana dan prasarana lainnya di desa ini tidak memadai, seperti antena pemancar sinyal ponsel, pelayanan air bersih, dan masih banyak lagi.[Lanjutkan]