Dongbuyeo (86 SM - 410 M) merupakan kerajaan kuno di Korea yang berkembang dari Bukbuyeo, sampai dikuasai oleh pendahulu Goguryeo, yang kemudian tumbuh menjadi salah satu dari Tiga Kerajaan Korea. Menurut riwayat Samguk Sagi, kerajaan tersebut didirikan ketika Raja Buyeo, Hae Buru memindahkan ibu kota ke arah timur laut.

Mendirikan sunting

Menurut riwayat Samguk Sagi dan catatan lainnya, kerajaan Dongbuyeo bercabang ke timur Bukbuyeo, dekat wilayah Okjeo.

Hae Buru menemukan anak menyerupai katak berwarna keemasan di bawah sebuah batu yang besar. Hae Buru menamakan anak itu Geumwa, yang berarti katak emas, dan kemudian menjadikannya sebagai putra mahkota.

Geumwa dan Jumong sunting

Geumwa menjadi raja setelah kematian Hae Buru. Tak lama kemudian, Raja Geumwa membalikkan pernyataan ayahnya untuk Bukbuyeo dan menyebut dirinya sendiri "Raja Tertinggi" dan memberikan gelar Anumerta kepada ayahnya, Hae Buru. Di Ubalsu, bagian selatan Gunung Taebaek, Geumwa bertemu dengan Yuhwa, putri yang dibuang oleh Habaek, dan membawanya pulang ke istana. Ia dihamili oleh sinar matahari dan melahirkan sebutir telur, yang kemudian pecah menjadi Jumong.

Ketujuh putra Geumwa membenci Jumong, dan meskipun Geumwa mencoba untuk melindunginya, Jumong melarikan diri ke Jolbon Buyeo, dimana nantinya ia mendirikan Goguryeo disana.

Keruntuhan sunting

Putra tertua Geumwa, Daeso dari Dongbuyeo menjadi raja berikutnya. Raja Daeso menyerang Goguryeo pada masa pemerintahan raja kedua, Raja Yuri. Raja ketiga Goguryeo Raja Daemusin menyerang Dongbuyeo dan membunuh Raja Daeso. Setelah perselisihan internal, Dongbuyeo jatuh dan wilayahnya diserap oleh Goguryeo.

Catatan Lain sunting

Menurut catatan lainnya, Jumong berasal dari Bukbuyeo, dan bukan dari Dongbuyeo. Menurut Prasasti Gwanggaeto, Dongbuyeo merupakan upeti Goguryeo. Dongbuyeo dihidupkan kembali oleh sebuah negara kecil yang didirikan sekitar 285 oleh pengungsi dari Buyeo. Negara ini ditaklukkan oleh Raja Gwanggaeto dari Goguryeo.

Meskipun kronologi ini bertentangan dengan riwayat Samguk Sagi, satu legenda menjelaskan bahwa Wutae, ayah dari pendiri Baekje dan pemimpin pertama, Onjo dari Baekje, merupakan putra Hae Buru.

Lihat Pula sunting