Dewata

istilah dalam Hindu dan Budha untuk menyebut Tuhan

Dewa adalah istilah dalam ajaran Hindu dan Buddha untuk keberadaan spiritual yang memiliki kekuatan supranatural; sedangkan Dewata (Dewanagari: देवता; ,IASTDevatā, देवता), atau disebut Tevoda (ទេវតា dalam bahasa Khmer), adalah dewa dengan kedudukan atau lingkup yang lebih khusus/kecil daripada dewa-dewa utama. Istilah dewata juga berarti "Para Dewa" atau dewa dalam bentuk jamak. Dewata dapat berjenis kelamin laki-laki atau perempuan.

Seorang dewata didampingi dua apsara yang tengah memegang kamandalu (kendi) dan bunga utpala (teratai biru), tampak lingkaran prabhamandala di belakang kepala para dewata, candi Wishnu Prambanan
Para Dewata Lokapala penjaga penjuru mata angin di dinding candi Shiwa Prambanan

Pada seni rupa Jawa kuno, dewata digambarkan sebagai sosok yang rupawan. Busananya menyerupai raja atau bangsawan dengan busana yang raya, lengkap perhiasannya dengan mengenakan jatamakuta, kelat bahu, kalung, ikat pinggang, upawita (tali kasta), gelang kaki dan aneka perhiasan lain. Perbedaannya dengan bangsawan manusia adalah adanya laksana (atribut) prabhamandala atau lingkaran halo cahaya pada belakang kepala sosok dewata tersebut.

Kepercayaan sunting

Terdapat banyak jenis dewata dan setiap aktivitas manusia memiliki dewata perwujudannya dalam ranah spiritual atau aspek rohani, sepeti: kuladewata (dewa keluarga atau dewa yang dipuja oleh klan tertentu saja), wanadewata (roh penjaga hutan, mungkin aslinya merupakan pemujaan terhadap roh-roh yang melambangkan kekuatan alam), gramadewata (dewa penjaga desa tertentu), dewata penjaga penyeberangan sungai, dewata gua, dewata gunung, dan tempat-tempat keramat lainnya.

Dewata penjaga penjuru mata angin disebut Lokapala (Astadikpala atau Dewata Nawa Sanga). Di Asia Selatan, masing-masing kasta Hindu memiliki dewata pelindung yang disebut kuladewata. Beberapa makhluk surgawi yang terkenal termasuk dalam bangsa dewata, antara lain apsara atau bidadari; gadis surgawi yang bertugas menguji keteguhan iman para pertapa, serta gandarwa; pria pemusik surgawi. Dewata sering kali muncul dalam kisah-kisah epik Hindu dan kisah suci Buddha. Pulau Bali terkenal dengan julukan sebagai "Pulau Dewata" karena kentalnya budaya Hindu, seperti banyaknya sesaji yang dipersembahkan untuk dewata penjaga di berbagai tempat di Bali.

Dewata cenderung disamakan dengan roh penjaga tempat-tempat tertentu, sangat mirip dengan konsep malaikat penjaga atau bahkan jin penunggu dalam agama Abrahamik (Islam, Kristen, dan Yahudi).

Lihat juga sunting

Referensi sunting

Chopra, Deepak: Life after Death, The Burden of Proof, Chapter 11 "Guides and Messengers" Three Rivers Press, 2008.