Decet Romanum Pontificem

Decet Romanum Pontificem (1521) adalah Bulla kepausan yang meng-ekskomunikasikan Martin Luther, yang namanya merupakan tiga kata Bahasa Latin pertama dari dokumen tersebut; terjemahan bebasnya adalah "Suatu kewajaran bagi Uskup Roma". Bulla ini dikeluarkan pada tanggal 3 Januari 1521 oleh Paus Leo X untuk merealisasikan hukuman ekskomunikasi yang telah diancamkan di dalam Bulla kepausannya sebelumnya Exsurge Domine (1520) semenjak Martin Luther tidak mau menarik kembali pernyataannya yang ditolak oleh gereja. Martin Luther telah membakar salinan Exsurge Domine pada tanggal 10 Desember 1520 di Gerbang Elster di Wittenberg, menunjukkan jawabannya atas bulla tersebut.

Setidaknya terdapat dua Bulla kepausan yang lain lagi dengan nama Decet Romanum Pontificem: yang satu bertanggal 23 Februari 1596 dikeluarkan oleh Paus Klemens VIII, dan yang satu lagi bertanggal 12 Maret 1622 dikeluarkan oleh Paus Gregorius XV.

DI akhir abad ke-20, dialog Lutheran-Katolik Roma meminta penghapusan hukuman ekskomunikasi ini; namun, tanggapan Kuria Romawi adalah bahwa pihaknya hanya menghapuskan ekskomunikasi pada mereka yang masih hidup. Rokand Bainton dalam tulisannya "Here I Stand after a Quaretr of a Century", pendahuluannya bagi biografi Martin Luther karyanya edisi tahun 1978, menyimpulkan: "Saya bahagia bahwa Gereja Roma telah memperbolehkan pembicaraan untuk menghapus hukuman ekskomunikasi terhadap Martin Luther. Hal ini mungkin baik untuk dilakukan. Ia bukanlah seorang penentang ajaran gereja. Ia mungkin lebih cocok dirujuk, sebagaimana seseorang pernah mengatakannya, sebagai 'seorang pemberontak yang setengah hati'". Rehabilitasi Martin Luther pernah ditolak oleh Vatikan, "Desas-desus bahwa Vatikan siap untuk merehabilitasi Martin Luther, pemimpin Reformasi Protestan abad ke-16, adalah tanpa dasar," kata juru bicara Vatikan, imam Yesuit Federico Lombardi.

Pranala luar sunting