Damayanti (Dewanagari: दमयंती; ,IASTDamayantī, दमयंती) adalah seorang tokoh dalam mitologi Hindu. Ia merupakan putri Raja Bima dari kerajaan Widarbha.[1] Ia menjadi istri raja Nala dari kerajaan Nishadha dan kisah mereka ditemukan dalam kitab Mahabharata.[2]

Damayanti
दमयंती
Lukisan "Damayanti dan Angsa yang Bisa Berbicara", karya Raja Ravi Varma.
Lukisan "Damayanti dan Angsa yang Bisa Berbicara", karya Raja Ravi Varma.
Tokoh dalam mitologi Hindu
NamaDamayanti
Ejaan Dewanagariदमयंती
Ejaan IASTDamayantī
Kitab referensiMahabharata
AsalKerajaan Widarbha
Kastakesatria
SuamiNala

Riwayat sunting

Damayanti jatuh cinta pada Nala ketika ia mendengar cerita mengenai kebajikan dan kemuliaan hati Nala dengan perantara seekor angsa. Ketika masa yang baik sudah tiba bagi Damayanti untuk memilih suaminya dalam sebuah sayembara, berbagai raja dan pangeran datang untuk melamarnya, termasuk Nala. Dewa Indra, Agni, Baruna dan Yama turut hadir. Nala bertemu dengan para dewa di sana, dan para dewa menyuruh Nala untuk memberitahu Damayanti agar puteri itu memilih salah satu dewa sebagai suami mereka. Damayanti masih menghormati para dewa, tetapi ia tidak mau memilih salah satu dewa sebagai suaminya. Ia dengan tegas memilih Nala sebagai suaminya, meskipun kelak Nala terjerumus untuk melakukan perjudian.

Kemudian para dewa menyamar sebagai Nala. Untuk mengetahui Nala yang sebenarnya, Damayanti mengamati mereka satu per satu. Akhirnya Damayanti berhasil menemukan Nala yang asli, lalu menikahinya. Sementara itu, iblis Kali yang merasa terlambat menghadiri sayembara langsung menemui para dewa. Para dewa memberitahu bahwa Damayanti telah memilih Nala sebagai suaminya dan para dewa juga memberitahu bagaimana cara Damayanti sehingga ia mampu melewati ujian yang diberikan oleh para dewa. Setelah mendengar cerita para dewa, Kali menjadi marah. Ia bersumpah akan menjadi penyebab keruntuhan Nala dengan cara menjerumuskannya ke jalan yang menyimpang dari dharma (kebenaran). Ia menunggu selama dua belas tahun untuk melakukan pembalasan.

 
Damayanti dan angsa pembawa pesan. Lukisan karya Raja Ravi Varma.

Damayanti dan Nala hidup bahagia dan dikaruniai dua anak. Ketika Nala tidak mencuci kakinya saat menjalani persembahyangan, Kali memengaruhi pikirannya. Setelah dipengaruhi oleh Kali, Nala berjudi dengan saudaranya yang bernama Puskara. Dalam perjudian, Nala mengalami kekalahan sehingga ia harus menyerahkan seluruh kekayaan termasuk kerajannya kepada Puskara. Nala dan Damayanti juga harus tinggal di hutan ketika mereka dipisahkan. Kemudian, Nala berpisah dengan Damayanti. Karena suatu kecelakaan, Nala berubah menjadi orang katai bernama Bahuka dan bekerja sebagai kusir Raja Rituparna dari kerajaan Kosala, sedangkan Damayanti bekerja sebagai pelayan di istana kerajaan Chedi.

Setelah mengabdi di istana Chedi, Damayanti dipulangkan ke rumah ayahnya dimana ia bisa berkumpul kembali bersama anak-anaknya. Kemudian ia mencari-cari Nala, tetapi tidak berhasil. Lalu Damayanti bertemu dengan seorang katai dan berpikir bahwa orang itu mungkin adalah suaminya. Untuk menguji identitasnya, Damayanti menyelenggarakan sayembara kedua. Majikan Nala merupakan salah satu dari ratusan raja yang datang ke sayembara, dan Nala ikut serta bersama majikannya. Dalam perjalanan mereka menuju lokasi sayembara, sang raja mengajari beberapa tekhnik berjudi kepada Nala. Damayanti sadar bahwa si orang katai adalah Nala karena terangsang dengan bau masakan yang dibuat Damayanti untuk Nala. Mereka bersatu kembali dan Nala berubah kembali seperti wujudnya yang dulu. Dengan pengetahuan tentang judi dari Raja Rituparna, Nala berhasil memperoleh kembali segala sesuatu yang telah dirampas darinya.[3][4]

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ Roshen Dalal (2010). Hinduism: An Alphabetical Guide. Penguin Books. hlm. 109, 191, 282, 316. ISBN 978-0-14-341421-6. 
  2. ^ J. A. B. van Buitenen (1981). The Mahabharata, Volume 2. University of Chicago Press. hlm. 318–322. ISBN 978-0-226-84664-4. 
  3. ^ The Indian Encyclopaedia. Genesis Publishing. 2002. hlm. 5079. ISBN 9788177552577. 
  4. ^ C.Kunhan Raja. Survey of Sanskrit Literature. Bharatiya Vidya Bhavan. hlm. 136, 146–148. 

Pranala luar sunting