Dadusha (memerintah sekitar tahun 1800–1779 SM) merupakan salah satu raja kota Mesopotamia tengah Eshnunna, yang terletak di Lembah Diyala. Ia adalah putra raja Eshnunna Ipiq-Adad II (memerintah sekitar tahun 1862–1818 SM). Meskipun sebelumnya raja-raja Eshnunna menyebut diri mereka sebagai ensi (gubernur) kota dewa Tispak, pada awal abad ke-19 para penguasa Eshnunna mulai menyebut diri mereka sendiri sebagai Raja (Lugal Sumeria). Ayahanda Dadusha, Ipiq-Adad II dan saudaranya Narām-Sîn (memerintah sekitar tahun 1818–? SM), yang merupakan pendahulu Eshnunna, keduanya menggunakan gelar raja dan Dadusha mengikutinya.[1]

Ipiq-Adad II memperluas kendali Eshnunna untuk menggabungkan kota-kota lain Lembah Diyala, termasuk Nerebtum, Shaduppum, dan Dur-Rimush. Dadusha mengiktui kebijakan ekspansionis ayahanda dan saudaranya Naram-Suen, mencampuradukkan perang dan diplomasi untuk meningkatkan penguasaannya terhadap daerah-daerah. Ekspansionisme lanjutannya menyebabkan Eshnunna menjadi salah satu negara paling kuat di wilayah Mesopotamia pada awal abad ke-18.[1]

Dadusha digantikan oleh putranya Ibal pi’el II (memerintah sekitar tahun 1779–65 SM).[1]

Referensi sunting

  1. ^ a b c Van De Mieroop, Marc (2007). A History of the Ancient Near East (edisi ke-2). Blackwell Publishing Ltd. hlm. 99–100. ISBN 978-1-4051-4911-2.