Defense readiness condition (DEFCON), yang berarti "kondisi kesiapan pertahanan", adalah keadaan siaga yang dipakai Angkatan Bersenjata Amerika Serikat.[1] Sistem DEFCON dikembangkan oleh Kepala Staf Gabungan dan komando tempur terpadu dan tertentu.[2] Sistem ini terdiri dari lima tingkat kesiapan (atau keadaan siaga) militer Amerika Serikat. Tingkat bahayanya naik dari DEFCON 5 (kurang berbahaya) sampai DEFCON 1 (paling berbahaya) dan disesuaikan dengan situasi militer saat itu.[1]

Gambaran DEFCON 5

DEFCON adalah subsistem dari rangkaian Alert Conditions, atau LERTCON, yang juga meliputi Emergency Conditions (EMERGCON).[3] Tidak ada status DEFCON tunggal yang berlaku di seluruh Amerika Serikat. Berbagai cabang militer bisa menetapkan tingkatan DEFCON yang berbeda pada saat yang sama. DEFCON tidak sama dengan sistem serupa yang dipakai militer A.S., seperti Force Protection Conditions (FPCONS), Readiness Conditions (REDCONS), Information Operations Condition (INFOCON) dan calon penggantinya Cyber Operations Condition (CYBERCON),[4] dan Watch Conditions (WATCHCONS), atau bekas Homeland Security Advisory System yang dipakai Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat.

Tingkatan sunting

DEFCON memiliki tingkatan yang beragam sesuai komandonya dan berubah-ubah seiring waktu.[2] Departemen Pertahanan Amerika Serikat menggunakan istilah latihan untuk menyebut DEFCON.[5] Istilah latihan ini bertujuan menghapus kebingungan komando latihan dengan komando operasional yang sebenarnya.[butuh rujukan] Pada tanggal 12 Januari 1960, NORAD "mengusulkan pemakaian kondisi kesiapan sistem JCS", dan informasi tentang tingkatan tersebut diungkapkan tahun 2006:[6]

Kondisi kesiapan Istilah latihan Penjelasan Kesiapan Warna
DEFCON 1 COCKED PISTOL Perang nuklir akan terjadi Kesiapan maksimum   Putih
DEFCON 2 FAST PACE Tahap menjelang perang nuklir Angkatan Bersenjata siap dikerahkan dan bertempur kurang dari 6 jam   Merah
DEFCON 3 ROUND HOUSE Kesiapan pasukan ditingkatkan melebihi kesiapan normal Angkatan Udara siap dimobilisasi dalam 15 menit   Kuning
DEFCON 4 DOUBLE TAKE Pengawasan intelijen ditingkatkan dan keamanan diperketat Kesiapan di atas normal   Hijau
DEFCON 5 FADE OUT Kesiapan terendah Kesiapan normal   Biru

Film dan budaya masyarakat sering menyalahgunakan sistem DEFCON dengan "naik ke DEFCON 5" ketika sedang dalam keadaan darurat.[7] Padahal DEFCON 5 adalah kondisi kesiapan terendah. Kondisi tertinggi, DEFCON 1, belum pernah digunakan.

Sejarah sunting

Setelah NORAD dibentuk, komando menggunakan berbagai tingkatan kesiapan (Normal, Increased, Maximum) yang dibagi menjadi delapan kondisi, misalnya tingkatan "Maximum Readiness" (Kesiapan Maksimum) memiliki dua jenis kondisi: "Air Defense Readiness" (Kesiapan Pertahanan Udara) dan "Air Defense Emergency" (Darurat Pertahanan Udara).[6] Pada Oktober 1959, Ketua JCS memberitahu NORAD "bahwa Kanada dan A.S. telah menandatangani perjanjian peningkatan kesiapan operasional pasukan NORAD saat terjadi ketegangan internasional."[6] Setelah perjanjian ini diberlakukan tanggal 2 Oktober 1959,[6] JCS menetapkan sistem DEFCON untuk komando militer pada November 1959.[8] Sistem DEFCON awalnya memiliki kondisi "Alpha" dan "Bravo" (di bawah DEFCON3) dan Charlie/Delta di bawah DEFCON4, plus tingkatan "Emergency" yang lebih tinggi daripada DEFCON1 dengan dua kondisi: "Defense Emergency" dan "Air Defence Emergency" (paling tinggi). Istilah latihannya adalah "Hot Box" dan "Big Noise".[6]

Nyaris sepanjang Perang Dingin, situs-situs ICBM Amerika Serikat disiagakan di DEFCON 4, bukan 5.[butuh rujukan]

DEFCON 2 sunting

Krisis Rudal Kuba sunting

 
Tingkat DEFCON tertinggi yang pernah digunakan

DEFCON tertinggi yang pernah digunakan adalah DEFCON 2. Selama Krisis Rudal Kuba tanggal 22 Oktober 1962, Angkatan Bersenjata A.S. diperintahkan siaga di DEFCON 3. Tanggal 26 Oktober, Strategic Air Command (SAC) disiagakan di DEFCON 2, sedangkan seluruh Angkatan Bersenjata A.S. tetap berada di DEFCON 3. SAC masih berstatus DEFCON 2 sampai 15 November.[9]

DEFCON 3 sunting

Perang Yom Kippur sunting

Angkatan Bersenjata A.S. disiagakan di DEFCON 3 saat Perang Yom Kippur pecah tahun 1973.[9]

Serangan 11 September sunting

Militer Amerika Serikat berstatus DEFCON 3 untuk ketiga kalinya ketika serangan 11 September 2001 terjadi. Menteri Pertahanan Amerika Serikat Donald Rumsfeld memerintahkan peningkatan status DEFCON dan bersiap-siap dinaikkan lagi ke DEFCON 2, namun tidak pernah dilakukan.[10]

Operasi sunting

Tingkatan DEFCON dikendalikan oleh Presiden Amerika Serikat dan Menteri Pertahanan melalui Ketua Kepala Staf Gabungan dan Komandan Tempur. Setiap tingkatan DEFCON menentukan keamanan tertentu, pengaktifan, dan skenario respon bagi angkatan bersenjata.

Cabang-cabang Angkatan Bersenjata A.S. (seperti Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara) dan pangkalan atau grup komando bisa disiagakan di tingkatan yang berbeda.

Kenyataannya, tidak ada status DEFCON tunggal untuk seantero Amerika Serikat. Status ini ditentukan secara individual oleh masing-masing cabang militer.[butuh rujukan]

The DEFCON Warning System adalah situs/blog swasta yang tidak terkait dengan lembaga pemerintahan apapun dan tidak melaporkan tingkatan DEFCON di setiap cabang militer.[11]

Media lain sunting

Lihat pula sunting

Referensi sunting