Burak

kuda mitologi dalam tradisi Islam
(Dialihkan dari Buraq)

Burak[1] (Bahasa Indonesia); (Bahasa Arab: البراق: al-burāq / براق: burāq) adalah sesosok makhluk tunggangan dalam sejarah Islam yang menjadi tunggangan bagi Nabi Muhammad ﷺ pada saat Isrā’ (Isra' Mi'raj) yang didampingi oleh Malaikat Jibrīl ‘alaihissalām, dari Masjidil Haram ke Masjid al-Aqsa lalu ke Sidratul Muntaha.

Etimologi sunting

Makhluk ini dinamakan براق: burāq dikarenakan kecepatan melesatnya ibarat kilat (برق: barq), adapula yang mengatakan bahwa dinamakan burāq karena warna tubuhnya yang bersih dan mengkilat serta sangat cepatnya, ada pula yang mengatakan karena warna tubuhnya yang putih.[2]

Wujud sunting

Dilihat dalam KBBI, maka kita akan menemukan istilah "burak" yang diartikan sebagai kendaraan yang digunakan Nabi Muhammad ﷺ ketika melaksanakan "Isrā’ & Mi‘rāj". Kendaraan/tunggangan tersebut adalah sesosok makhluk yang berwarna putih, ukuran tubuhnya panjang, lebih tinggi/lebih besar dari keledai serta lebih rendah/lebih kecil dari bagal.[3] Dan kakinya dapat melangkah sejauh matanya memandang.[4] "Ada yang mengatakan bahwa makhluk ini mungkin berbentuk seperti "kambing kilat" dengan warna putih."[2]

Referensi sunting

  1. ^ (Indonesia) Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Republik Indonesia "Arti kata burak pada Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan". Diakses tanggal 2020-03-23. 
  2. ^ a b Ibnu Duraid mengatakan bahwa “burāq” berasal dari kata al-barqu (kilat) karena kecepatannya. Ada yang mengatakan, ”Dinamakan burāq dikarenakan terlalu bersih, mengkilat dan sangat cepatnya.” Ada yang mengatakan, ”Karena warna putihnya.” Al-Qadhi mengatakan, ”Kemungkinan dinamakan burāq karena dia memiliki dua warna, dikatakan ‘syaatun barqoo’ (kambing kilat) apabila disela-sela bulunya yang berwarna putih terdapat bercak-bercak hitam” Dia berkata, ”Di dalam hadits itu disifatkan bahwa burāq itu berwarna putih. Bisa jadi ia dari jenis kambing kilat dan dia terbatasi dengan warna putih.” (Shahih Muslim bi Syarhin Nawawi al Israa' bi Rasulillah).
  3. ^ Al-Burāq dibawa kepadaku dan aku bersama Jibril". (Hadits riwayat Bukhari, Kitab #54, Hadits #429).
  4. ^ "Diriwayatkan bersumber dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah berkata: Saya menunggangi al-burāq makhluk putih dan panjang, ukurannya lebih tinggi/lebih besar dari keledai (donkey) tetapi lebih rendah/lebih kecil dari baghal/bighal (mule), yang dapat menempatkan tapak tumitnya menurut pelbagai jarak yang berbeda. Saya naik ke atasnya dan sampai kepada Bait-Nya (Baitul Maqdis di Yerussalem)". (Hadits riwayat Muslim, Kitab #001, Hadits #309).

Lihat pula sunting

Pranala luar sunting