Suku Bovini adalah anggota Bovinae (sapi dan kerabatnya) yang berukuran sedang hingga besar dan hidup di Amerika Utara, Eurasia, dan Afrika. Sapi (Bos taurus) adalah spesies tipe dari suku ini, dan anggota lain termasuk saola, kerbau Afrika serta Asia, bison dan kerabatnya, serta kerabat-kerabat dekat sapi dalam suku Bos.[3][4] Suku ini merupakan anggota besar dari subfamilia Bovinae, bahkan familia Bovidae. Anggota terbesarnya adalah seladang/gaur (Bos gaurus) dan kerbau liar Asia (Bubalus arnee) yang beratnya dapat mencapai 700 hingga 1.200 kilogram.[5][6][7][8] Selain ukurannya yang besar, suku ini juga dapat dibedakan dari kerabatnya dari pahanya yang tebal dan pendek serta tanduk halus yang tumbuh di pejantan maupun betina.[8]

Bovini
Periode Middle Miocene – present, 15–0 jtyl
[1][2]
Taksonomi
KerajaanAnimalia
FilumChordata
KelasMammalia
OrdoArtiodactyla
FamiliBovidae
TribusBovini
Gray, 1821
Tata nama
Ejaan asliBovidae
Genus dan subsuku

Taksonomi sunting

Bovini

Pseudorygina (saola)

Bubalina (kerbau)

Bovina (Bison dan Bos)

Phylogenetic relationships of the tribe Bovini (Hassanin et al., 2013)[4]

Referensi sunting

  1. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama kingdon2015
  2. ^ Hassanin, A.; Ropiquet, A. (2004). "Molecular phylogeny of the tribe Bovini (Bovidae, Bovinae) and the taxonomic status of the Kouprey, Bos sauveli Urbain 1937". Molecular Phylogenetics and Evolution. 33 (3): 896–907. doi:10.1016/j.ympev.2004.08.009. PMID 15522811. [pranala nonaktif]
  3. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama bibi2013
  4. ^ a b Hassanin, A.; An, J.; Ropiquet, A.; Nguyen, T. T.; Couloux, A. (2013). "Combining multiple autosomal introns for studying shallow phylogeny and taxonomy of Laurasiatherian mammals: Application to the tribe Bovini (Cetartiodactyla, Bovidae)". Molecular Phylogenetics and Evolution. 63 (3): 766–775. doi:10.1016/j.ympev.2012.11.003. PMID 23159894. 
  5. ^ Schaller, G. B., Simon, N. M. (1969). The endangered large mammals of Asia. In: Holloway, C. W. (ed.) IUCN Eleventh Technical Meeting. Papers and Proceedings, 25–28 November 1969, New Delhi, India. Volume II. IUCN Publications new series No. 18, Morges, Switzerland. pp. 11–23.
  6. ^ Hislop, J. A. (1966). "Rhinoceros and seladang—Malaya's vanishing species". Oryx. 8 (6): 353–359. doi:10.1017/s0030605300005445. 
  7. ^ Owen-Smith, R. N. (1992). Megaherbivores: the influence of very large body size on ecology. Cambridge University Press.
  8. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama castelló2016