Bola Dyson

Hipotesis megastruktur oleh Olaf Stapledon

Bola Dyson (Inggris: Dyson sphere) adalah hipotesis tentang megastruktur yang dicetuskan pertama kali oleh Olaf Stapledon pada novel sains-fiksinya yang berjudul Star Maker (1937), lalu dipopulerkan kembali oleh Freeman Dyson dalam tulisannya yang berjudul "Search for Artificial Stellar Sources of Infrared Radiation" [1] [2]. "Bola" ini merupakan sistem satelit tenaga Matahari yang memerangkap sebuah bintang dan menangkap semua energinya. Dyson menyatakan bahwa struktur semacam itu mungkin saja terjadi, akibat dari meningkatnya kebutuhan energi suatu peradaban yang maju dan pengupayaan untuk menjaga keberlangsungan jangka panjang. Ia mengusulkan bahwa pencarian bukti keberadaan struktur semacam ini akan mengantarkan kita pada penemuan kehidupan ekstraterestrial yang cerdas.

Ilustrasi Bola Dyson, dengan sebuah bintang di dalamnya.

Sejak itu, bola Dyson banyak dikutip dalam karya-karya fiksi ilmiah. Usulan bola ini lalu berkembang dan tidak hanya terbatas pada stasiun tenaga Matahari saja, tetapi juga tempat tinggal atau pusat industri.

Bentuk Bola Dyson sunting

Bola Dyson bisa memiliki bentuk berupa roket-roket kecil yang berjumlah ribuan, yang mengelilingi matahari. Karena fungsi Bola Dyson adalah menangkap energi, maka roket-roket ini dilengkapi oleh panel surya, yang bernama "Dyson swarm". Alasan kenapa bentuk bola Dyson berupa kumpulan roket-roket adalah karena bila Bola Dyson berupa materi padat, maka bola Dyson ini akan menghalangi sinar matahari mencapai Bumi dan Mars (yang kala itu diperkirakan telah di-terraformasi), yang merupakan hal yang fatal.[3]

Bentuk yang ideal untuk Dyson Swarm sunting

Seperti yang telah disebutkan, kegunaan dari Bola Dyson adalah untuk mendapat energi dari matahari. Jadi bentuknya haruslah sebuah panel surya. Namun, panel surya biasa memiliki kekurangan yaitu mudah hancur dan memiliki biaya pembuatan yang sangat tinggi. Oleh karena itu, para ilmuwan merancang desain baru, dan desain tersebut harus bekerja seefisien mungkin. Desain tersebut berupa kaca-kaca kecil yang menyerap panas matahari.

Peluncuran roket-roket sunting

Untuk meluncurkan kaca-kaca tersebut dengan biaya sesedikit mungkin, Para ilmuwan berspekulasi bahwa lokasi yang ideal untuk peluncuran tersebut berada di planet Merkurius. Alasan mengapa planet ini dipilih, adalah karena alasan-alasan berikut:

  • Jaraknya yang dekat dengan matahari, mempercepat proses peluncuran roket-roket ke Matahari
  • Komposisi daratan Merkurius yang kaya akan mineral langka, memudahkan serta menambah efesiensi pembuatan panel surya.
  • Gaya gravitasinya yang lemah, memudahkan peluncuran roket ke matahari (diperkirakan juga akan dibantu dengan tekonologi hyperloop (mirip maglev)
  • Tidak adanya kemiringan sumbu pada Merkurius, menyebabkan beberapa kawah di dekat kutub, samasekali tidak terkena sinar matahari. Koloni manusia masa depan diperkirakan dapat membuat pangkalan disana.

Lihat pula sunting

Pranala luar sunting

Referensi sunting

  1. ^ "SETI Articles". web.archive.org. 2022-01-20. Diakses tanggal 2023-11-25. 
  2. ^ Dyson, Freeman J. (1960-06-01). "Search for Artificial Stellar Sources of Infrared Radiation". Science. 131: 1667–1668. doi:10.1126/science.131.3414.1667. ISSN 0036-8075. 
  3. ^ Cara Membangun Sphere Dyson - Megastruktur Utama, diakses tanggal 2020-05-12