Beri-beri adalah suatu penyakit yang disebabkan kekurangan tiamina, atau vitamin B1, akibat yang ditimbulkan biasanya berupa bengkak-bengkak pada betis. Beri-beri ada 3 jenis, yaitu:

  1. Beri-beri kering: Memiliki gejala kaki terasa tebal dan kesemutan pada anggota badan. Otot lelah dan kekuatannya berkurang. Tahap akhir, anggota badan layuh dan penderita berjalan seperti ayam. Sering sesak napas dan jantung berdegup-degup apabila sedikit berkegiatan. Beri-beri merupakan penyakit yang berbahaya karena penderita penyakit ini boleh meninggal dunia.
  2. Beri-beri lembap: Ciri-cirinya pembengkakan dari kaki, tungkai bawah, muka, dan bahagian tubuh lain. Apabila betis yang bengkak ditekan, cekungan yang tak segera hilang dan terasa sakit.
  3. Beri-beri jantung: Ditandai rasa tekanan di ulu hati, sesak napas, dan berdebar-debar dalam menjalankan kegiatannya. Kelamaan, gejala ini muncul tanpa ada kegiatan, mendadak, dan langsung berat dan penderita bisa meninggal dalam waktu singkat.
Beri-beri
Informasi umum
SpesialisasiEndokrinologi Sunting ini di Wikidata
Kaki penderita beriberi di Indonesia.

Menurut Jacobus Bonitus (Jacob de Bondt; 1591–1631), doktor Belanda yang menemui penyakit ini ketika sedang bertugas di Jawa pada zaman J.P. Coen, perkataan ini berasal daripada perkataan biri-biri. Dalam bukunya beliau mendeskripsikan penyakit ini: "Sebuah penyakit yang sangat mengganggu, yang disebut oleh penduduk setempat sebagai beri-beri (artinya domba). Saya percaya orang yang diserang penyakit ini, dengan lutut mereka gemetar dan kaki terangkat, mereka berjalan seperti domba. Penyakit ini semacam kelumpuhan, atau penyakit tremor: karena penyakit ini mengganggu pergerakan dan sensasi tangan dan kaki, bahkan terkadang seluruh tubuh."[1]

Referensi sunting

Pranala luar sunting