Bekatul

Bagian terluar dan bagian bulir yang terbungkus oleh sekam

Bekatul[1] adalah serbuk halus atau tepung yang diperoleh setelah padi ditumbuk dan kulit padi dipisahkan dari bulirnya.[2] Bulir adalah buah sekaligus biji berbagai tumbuhan serealia sejati, seperti padi, gandum, dan jelai. Istilah bekatul terutama disematkan kepada padi, karena serealia inilah yang dikenal dalam budaya Nusantara. Namun, bekatul dapat diperoleh pula dari jagung, gandum, milet, serta jelai.

Bulir, bekatul adalah bran.

Asal usul bekatul secara anatomi adalah lapisan aleuron dan sebagian perikarp yang terikut. Aleuron adalah lapisan sel terluar yang kaya gizi dari endospermium, sementara perikarp adalah bagian terdalam dari sekam. Bekatul padi dapat dilihat pada beras yang diperoleh dari penumbukan. Proses pemisahan bekatul dari bagian beras lainnya dikenal sebagai penyosohan (polishing) untuk memperpanjang masa penyimpanan beras, sekaligus memutihkannya.

Kandungan gizi bekatul dikenal luas sejak ditemukannya vitamin B1 (tiamin) dari beras yang belum disosoh, yang bila dikonsumsi terbukti menekan frekuensi penyakit beri-beri oleh Dr. Eijkman. Kandungan gizi lainnya adalah serat pangan, pati, protein, serta mineral. Selain kaya dengan kandungan gizinya, bekatul dikenal juga dengan berbagai banyak manfaat untuk kesehatan[3]

Referensi sunting

  1. ^ (1) bêkatul : of pêkatul, verk. katul, KN. fijne dhědhak of zemelen, waarvan gebak gemaakt wordt (vgl. sosoh). jênang bêkatul, brij van fijne zemelen. Vgl. baro-baro. Sumber: Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek, Gericke en Roorda, 1901, #918. (2) bêkatul (b|katUl) : kn. ak. glêpung glabating bêras. Sumber: Bausastra Jawa, Poerwadarminta, 1939, #75. (3) katul : fine flour-like coating on raw rice. Sumber: Javanese-English Dictionary, Horne, 1974, #1968.
  2. ^ bekatul (nomina) serbuk halus atau tepung yang diperoleh setelah padi ditumbuk dan kulit padi dipisahkan dari bulirnya; dedak lunak[1]
  3. ^ Kenali Beragam Manfaat Bekatul bagi Kesehatan[2]