Beechcraft 1900 adalah sebuah pesawat 19-penumpang bersayap tetap, dengan kabin bertekanan dan bermesin turboprop yang dibangun oleh Divisi Beechcraft dari Raytheon Company (sekarang Hawker Beechcraft). Pesawat bermesin turboprop ini dirancang, dan umumnya dipakai sebagai pesawat penumpang regional. Pesawat ini juga digunakan sebagai pesawat kargo, transportasi korporat, dan oleh Militer Amerika Serikat dan negara lainnya.

Beechcraft 1900
Air Labrador Beechcraft 1900D
TipePesawat penumpang regional, pesawat kargo, dan pesawat korporat
Terbang perdana3 September 1982[1]
DiperkenalkanFebruari 1984
Pengguna utamaGulfstream International Airlines
Pengguna lainGreat Lakes Airlines
Ameriflight
Eagle Airways
Tahun produksi1982-2002
Jumlah produksi695
Harga satuanAS$ 4,995 juta (2001)[1]
Acuan dasarBeechcraft Super King Air

Pesawat ini dirancang untuk mengangkut penumpang dalam segala cuaca dari bandar udara yang memiliki landasan pacu relatif pendek. Pesawat ini mamapu diterbangkan hingga jarak 600 mil (970 km), meskipun hanya sedikit operator yang menggunakan jarak tempuh maksimalnya. Dalam hal jumlah pesawat yang dibangun dan operasinya yang masih terus berlangsung, pesawat ini merupakan salah satu pesawat 19-penumpang paling populer di sejarah.[2]

Pengembangan sunting

1900 adalah pesawt penumpang regional ketiga buatan Beechcraft. Beechcraft Model 18 merupakan pesawat serbaguna 6- hingga 11-penumpang yang diproduksi pada tahun 1937 hingga 1970, digunakan untuk pesawat militer, penerbangan komersial penumpang, charter, dan kargo, serta korporasi. Beechcraft Model 99 Airliner 15-penumpang dirancang untuk menggantikan Beech 18, dan diproduksi antara tahun 1966 dan 1975, dan dari 1982 hingga 1986. Pesawat ini juga sukses secara komersial dan masih digunakan oleh maskapai penerbangan akrgo seperti Ameriflight.

Garis rancangan Beechcraft 1900 dimulai pada tahun 1949 dengan Beechcraft Model 50 "Twin Bonanza", sebuah pesawat sebaguna 5-penumpang bermesin piston yang dirancang untuk angkatan darat AS. Kabin penumpang yang lebih besar ditambahkan ke dalam kerangka Twin Bonanza, dan diberi nama Model 65 "Queen Air." Pesawat ini pada gilirannya, dimodifikasi lebih lanjut dengan menambahkan mesin turboprop dan kabin bertekanan, yang kemudian diberi nama Model 90 "King Air." Versi perpanjangan dari King Air kemudian dikembangkan dan diberi nama Model 200 "Super King Air". Beechcraft mengembangkan Beechcraft 1900 secara langsung dari Beechcraft Super King Air, dalam usaha untuk menyediakan pesawat penumpang komuter berkabin bertekanan untuk bersaing dengan Swearingen Metro dan British Aerospace Jetstream.[3]

1900 terbang perdana pada 3 September 1982, dengan sertifikasi Federal Aviation Administration (FAA) diberikan pada 22 November 1983 dibawah regulasi khusus penerbangan federal (SFAR) 41C mengenai kelayakan terbang.[3] Sama seperti 1900, 1900C juga disertifikasi berdasarkan SFAR 41C, tetapi kemudian versi 1900D memperoleh sertifikasi FAR Bagian 23 standard "Kategori Komuter".[4]

1900 masuk dalam layanan pada Februari 1984,[3] dengan versi korporat pertama ExecLiner dikirimkan pada tahun 1985. Total sebanyak 695 pesawat Beechcraft 1900 dibangun, membuatnya menjadi pesawat 19-penumpang dengan penjualan terbaik dalam sejarah.[2][5] Dengan trend pasar yang beralih ke pasar jet regional 50- hingga 90-penumpang, Raytheon menghentikan produksi dari Beechcraft 1900 pada bulan Oktober 2002. Banyak Maskapai yang terus terbang dengan 1900.

Rancangan sunting

 
Beechcraft 1900C (UB-42) milik Angkatan Udara Amerika Serikat melakukan taksi di Pelabuhan Udara Mojave pada 1 Februari 2007.
 
Sunwest Aviation Beechcraft 1900D di Bandar Udara Internasional Vancouver

Karena 1900 diturunkan dari King Air, semua 1900 memiliki karakterisitik yang sama dengan pesawat tersebut. Kendali kokpit dan operasi mirip dengan yang ada di King Air. Bila regulasi Federal Aviation mengahruskan dua pilot untuk operasi maskapai penerbangan, 1900 dirancang dan disertifikasi untuk operasi pilot tunggal dalam setting korporat atau kargo, sama seperti King Air.

Tenaga pendorong sunting

1900 ditenagai dengan dua mesin turboprop Pratt & Whitney Canada PT6A. 1900 dan 1900C menggunakan dua mesin PT6A-65B, di mana masing masing dapat menghasilkan tenaga 1.100 shaft tenaga kuda. 1900D menggunakan dua mesin PT6A-67D, masing masing dapat menghasilkan tenaga 1.279 shaft tenaga kuda.

Baling-baling dibangun oleh Hartzell, dengan empat bilah pada masing-masing baling-baling. Baling-baling dibuat dari material komposit.

Jet A merupakan bahan bakar yang disarankan; namun mesin juga diijinkan secra terbatas dioperasikan dengan bahan bakar jet atau avgas jenis lainnya.[6]

Performa sunting

1900D memiliki kecepatan jelajah normal sebesar 285 knot (328 mph atau 528 km/jam). Jarak tempuh berkisar dari 100 hingga 600 mil (20 menit hinggga dua jam), tetapi dengan tangki bahan bakar penuh, pesawat mamapu tbang hingga sejauh lebih dari 1.000 mil laut (1.900 km). Maskapai penerbangan lebih senang menggunakan 1900 dibandingkan pesawat jet untuk rute lebih pendek karena efisiens bahan bakrnya, dan karena umumnya waktu perjalanan tidak berbeda jauh pada jarak hingga 300 mil (480 km).[6]

Beechcraft 1900 dapat dioperasikan secara aman pada landasan pacu yang relatif pendek dan dapat lepas landas dan mendarat di landasan pacu rumput dan tanah.

Pesawat ini disertifikasi untuk terbang hingga ketinggian 25.000 kaki (7.600 m) di atas permukaan laut dengan kabin bertekanan.[6] Pesawat ini dirancang untuk beroperasi di semua kondisi cuaca, termasuk kondisi pembekuan es, dan umumnya dilengkapi dengan radar cuaca untuk membantu pilot menghindari cuaca sangat buruk.[6] Pesawat dapat dilengkapi dengan opsi toilet, menggunaan ruang penumpang dan kargo secara bersama.[6]

Beechcraft 1900 digunakan oleh FAA untuk tes pengetahuan Sertifikasi Pilot Transportasi Maskapai Penerbangan dalam hal data operasi dan performa. Pilot diuji dalam perhitungan pusat titik gravitasi, performa lepas landasn dan mendarat, dan perhitungan konsumsi bahan bakar.

Identifikasi Pesawat ICAO sunting

Identifikasi ICAO untuk 1900 adalah B190.[7] Kode ini digunakan untuk rencana penerbangan Pengendali Lalu Lintas Udara dan laporan pilot, dan juga identifikasi pesawat di radar.

Varian sunting

1900 sunting

Rancangan awal dikenal sebagai Beechcraft 1900. Pesawat ini dilengkapi dengan dua pintu penururnan penumpang "airstair", satu di dekat ekor pesawat seperti pesawat yang lebih kecil King Airs, dan yang kedua di depan tepat di belakang kokpit. Pesawat ini memiliki pintu kargo kecil untuk akses menuju kompartemen bagasi, yang berada di belakang kompartemen penumpang. Hanya tiga kerangka yang dibangun, dengan nomor seri "UA" dari UA-1, UA-2, and UA-3. UA-1 dan UA-2 disimpan di fasilitas Beechcraft di Wichita, Kansas. Pada September 2006, UA-3 masih dalam layanan dengan Kementerian Pertahanan Nasional Bolivia di La Paz.

1900C sunting

Kemudian segera diketahui bahwa dua pintu penumpang sangat tidak sesuai pada pesawat karena pesawat hanya akan membawa 19 penumpang. Beechcraft mempertahankan pintu airstair depan, tetapi menghilangkan pintu belakang, dan menggantikannya dengan pintu kargo yang lebih besar. Perubahan kerangka ini diganti namanya menjadi 1900C. Selain mengganti tampilan pintu, versi awal dari 1900C secara substansi sama dengan 1900 pertama. Mereka mendapat nomor seri yang diawali dengan huruf UB. Total terdapat 74 versi UB yang dibangun, di mana banyak diantaranya yang masik aktif dapam pelayanan.[4]

Pesawat dalam seri UA dan UB menggunakan tangki bahan bakar terpisah di sayapnya. Kemudian 1900C menggunakan tangki bahan bakar di dalam sayap (Sayap basah): di mana seluruh bagian sayap digunakan sebagai tangki bahan bakar. Perubahan rancangan ini memungkinkan lebih banyak bahan bakar yang ditampung, yang secaa substansi meningkatkan jarak tempuh dari 1900C. 1900C sayap basah mendapat nomor seri yang diawali dengan "UC." Pesawat ini juga disebut sebagai 1900C-1. Sayap basah terbukti sangat populer, dan UC merupakan versi paling umum dari 1900 yang beratap rendah, dengan 174 kerangka UC dibangun.[4]

Raytheon membangun enam pesawat 1900C untuk digunakakn oleh militer Amerika Serikat. Pesawat tersebut memiliki nomor seri "UD", yaitu UD-1 hingga UD-6.

1900D sunting

 
Danish Air Transport Beechcraft 1900C
 
Beechcraft 1900D milik Angkatan Udara Swiss
 
Kabin penumpang dari CommutAir Airlines Beechcraft 1900D

Saat 1900C menjadi pesawat penumpang regional populer, Beechcraft melakukan perubahan rancangan substansial pada pesawat, dan pada tahun 1991 memperkenalkan versi baru yang disebut 1900D.

1900 dan 1900C, seperti sebagian besar pesawat 19 penumpang dan jet bisnis, memiliki kabin penumpang yang cukup kecil, dengan atap yang sangat pendek sehingga penumpang tidak dapat berjalan di koridor tanpa membungkuk. 1900D dirancang untuk mengatasi masalah ini dengan menyediakan kabin berdiri, yang memungkinkan sebagian besar penumpang berjalan dengan tegak. Ini merupakan satu dari hanya dua pesawat 19 penumpang yang menyediakan fasilitas ini. Pesawat yang lain adalah British Aerospace Jetstream 31/32.[4]

Karena kabin penumpang yang lebih tinggi menyebabkan penambahan hambatan dan bobot pesawat, elemen lain dari 1900D juga diubah. Mesin yang lebih bertenaga dan modifikasi baling-baling diperkenalkan, perlengkapan wingtip juga ditambahkan untuk mengurangi hambatan dan meningkatkan efisiensi sayap, dan ekor dibuat lebih besar untuk menahan mesin yang lebih bertenaga. Kokpit dilengkapi dengan Sistem Instrumen Penerbangan Elektronik (EFIS). 1900D disertifikasi di bawah peraturran FAR Bagian 23 standard "Kategori Komuter", yang menggantikan SFAR 41C. Karena nomor seri UD telah digunakan oleh 1900 versi militer, pesawat 1900D memiliki nomor seri diawali dengan huruf UE. 1900D merupakan versi paling populer dari pesawat ini, dengan 439 pesawat 1900D telah dibangun.[4]

C-12J Militer sunting

Pengenal Militer AS untuk Beechcraft 1900C adalah C-12J. Pesawat ini merupakan varian dari C-12 Huron, yang merupakan pengenal umum bagi King Airs militer. C-12J terdiri dari 6 seri UD Beechcraft 1900 yang dibangun untuk militer AS, bersama dengan 1900C lainnya di militer AS.

Contoh dari peggunaan pesawat C-12J dalam militer termasuk salah satu digunakan untuk pengujian pengganggu radio GPS di Skadron Uji Coba ke-586, Pangkalan Angkatan Udara Holloman, New Mexico,[8] dan tiga berbasis di Skadron Angkut Udara ke-459, Pangkalan Udara Yokota, Jepang.[2] Angkatan Darat AS mengoperasikan pesawat C-12J dan 1900D bersama dengan pesawat C-12 (King Air) lainnya.[9]

King Air ExecLiner sunting

King Air ExecLiner adalah nama pasar bagi versi korporat dari Beechcraft 1900C.

Operator sunting

Operator sipil sunting

16 pesawat Beechcraft 1900D terakhir yang dibangun dijual kepada Eagle Airways untuk menyediakan layanan regional untuk Air New Zealand. Menurut majalah Flight International, 419 1900 masih aktif di pelayanan sipil pada Juli 2009.[10] Pada Juli 2011, jumlah pesawat yang aktif bertambah menjadi 443. Termasuk juga 137 1900C; dengan operator utama adalah Alpine Air (9), Ameriflight (22) dan Pacific Coastal Airlines (6) dan lebih dari 50 maskapai penerbangan lain yang mengoperasikan jenis ini dalam jumlah lebih kecil. Terdapat juga 306 1900D; dengan operator utama meliputi Air Georgian (14), Central Mountain Air (14), Eagle Airways (18), Great Lakes Airlines (31), Gulfstream International Airlines (22), SEARCA (14) Solenta Aviation (6), SonAir (11), Twin Jet (10) dan Wasaya Airways (6). Kurang dari 100 maskapai lain juga mengoperasikan pesawat ini dalam jumlah kecil.[11]

Operator militer sunting

Operator pemerintah dan militer meliputi:[12]

  Aljazair
  Australia
  • Organisasi Ilmu dan Teknologi Petahanan
  Bolivia
  • Kemeterian Pertahanan Nasional
  Kolombia
  Mesir
  Prancis
  Republik Tiongkok
  Swiss
  Thailand
  Uni Emirat Arab
Perserikatan Bangsa-Bangsa
  Amerika Serikat

Insiden dan kecelakaan sunting

  • 23 November 1987: Sebuah Ryan Air Services 1900 jatuh saat melakukan pendekatan menuju Bandar Udara Homer, AK. Penerbangan 103 mengangkut muatan penuh (seluruh 19 kursi terisi; 1437 pon kargo) saat lepas landas dari landasan pacu 07 Kodiak. Pesawat terangkat dari landasan pacu, menurun dan menambah kecepatan sebanyak 15 knot sebelum jatuh. Pesawat sedang mendekati Homer saat diijinkan untuk melakukan pendekatan menuju landasan pacu 3. Saat mendekati badnara terjadi kegagalan pada sayap dan pesawat menabrak pagar bandara dan berhenti dengan lambungnya. Penyebab kecelakaan diperkirakan akibat penataan kargo yang tidak tepat sehingga pusat gravitasi bergeser.[13]
  • 18 Mei 1990: Sebuah Aerolift Philippines 1900C jatuh di Manila sesaat setelah lepas landas, menewaskan seluruh 21 orang di pesawat dan 4 orang di darat.
  • 28 Desember 1991: Sebuah Business Express Airlines 1900C jatuh saat penerbangan latihan setelah instruktur menolak untuk mengambil alih kemudi saat pelajar mengalami disorientasi akibat kondisi tekanan berat yang diberikan oleh instruktur, melawan manual penerbangan perusahaan. Kesimpulan ini menjadi kontroversial, setelah investigasi yang dilakukan oleh Airline Pilots Association menunjukkan bahwa banyak indikasi yang menunjukkan kecelakaan terjadi akibat kerusakan pada pesawat, bukan kesalahan pilot.[14][15][16]
  • 3 Januari 1992: CommutAir Penerbangan 4821, sebuah 1900C yang dioperasikan untuk USAir Express terbang dari Plattsburgh menuju Saranac Lake, jatuh di hutan puncak gunung saat mendarat di Bandar Udara Regional Adirondack. Dari empat orang di pesawat (dua penumpang dan dua awak), dua tewas sedangkan dua lainnya mengalami luka serius.[17]
  • 7 Desember 1995: Sebuah Air St. Martin 1900D terdorong keluar jalur dan menabrak gunung di Haiti, menewaskan seluruh 21 orang di pesawat.[18]
  • 19 November 1996: Sebuah United Express 1900C bertabrakan di landasan pacu dengan sebuah Beechcraft King Air di Bandar Udara Regional Quincy di Illinois, menewaskan seluruh 4 orang di dalam kedua pesawat.[19]
  • July 30, 1998: Sebuah Proteus Airlines 1900 bertabrakan dengan sebuah Cessna 177 di atas Baie de Quiberon, menewaskan seluruh 15 orang di kedua pesawat.

Specifikasi (Beechcraft 1900D) sunting

Data dari Raytheon: Beechcraft 1900D Passenger Specifications and Performance[20]

Ciri-ciri umum

Kinerja

  • Laju jelajah: 280 knots @ 20,000 ft (518 km/h @ 6,100 m)
  • Jangkauan: 707 km dengan muatan 19 penumpang
  • Langit-langit batas: 25,000 ft
  • Laju tanjak: 2,615 ft/min

Avionik

Lihat juga sunting

Pengembangan yang berhubungan
Pesawat sebanding dalam peran, konfigurasi, dan era

Referensi sunting

  1. ^ a b Jackson 2003, pp. 535–536.
  2. ^ a b c C-12J overview, GlobalSecurity.org
  3. ^ a b c Francillon 2001, p. 57.
  4. ^ a b c d e "Raytheon Airline Aviation Services". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-10-17. Diakses tanggal 26 August 2011. 
  5. ^ Seri Fairchild Swearingen Metroliner menglahkan penjualan seri 1900, tetapi banyak yang dibangun sebagai korporat Merlin dan pesawat kargo Expediter. de Havilland Canada DHC-6 Twin Otter 19 kursi juga mengalahkan penjualan kedua tipe tersebut, tetapi umumnya digunakan dalam operasi yang berbeda.
  6. ^ a b c d e Beechcraft 1900D Aircraft Flight Manual, Raytheon Aircraft Corporation
  7. ^ [1][pranala nonaktif permanen]
  8. ^ "Holloman Air Force Base fact sheet". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-05-26. Diakses tanggal 2012-01-10. 
  9. ^ "U.S. Army Aviation website". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-17. Diakses tanggal 2012-01-10. 
  10. ^ Flight International 2009 World Airliner Census
  11. ^ Flight International 2011 World Airliner Census retrieved 21 August 2011
  12. ^ Beech 1900 image database from Airliners.net
  13. ^ http://aviation-safety.net/database/record.php?id=19871123-0
  14. ^ http://www.iprr.org/comps/AAR93intro.html
  15. ^ Instructor blamed in mystery crash
  16. ^ [2]
  17. ^ Aviation Safety Network accident synopsis
  18. ^ 1995 Air St. Martin Beech 1900 crash
  19. ^ "NTSB Report: United Express Flight 5925". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-07-22. Diakses tanggal 2012-01-12. 
  20. ^ Raytheon: Beechcraft 1900D Passenger Specifications and Performance Diarsipkan 2012-03-15 di Wayback Machine. Retrieved on 30 December 2010
  • Francillon, René J. "1900 for 2000: The 'Son of Beech' - Raytheon 1900 Airliner". Air International (January 2001): pp. 56–58. ISSN 0306-5634. 
  • Jackson, Paul (2003). Jane's All the World's Aircraft 2003–2004. Coulsdon, UK: Jane's Information Group Limited. ISBN 0-7106-2537-5. 
  • Phillips, Edward H. Beechcraft - Pursuit of Perfection, A History of Beechcraft Airplanes. Flying Books, Eagan, Minnesota 1992.ISBN 0-911139-11-7

Pranala luar sunting