Bandar Udara Temindung

bandar udara di Kalimantan

Bandar Udara Temindung adalah sebuah bandar udara yang pernah beroperasi di Samarinda mulai 24 Juli 1974 hingga resmi ditutup pada 23 Mei 2018.[1] Bandara ini digantikan oleh Bandar Udara Internasional Aji Pangeran Tumenggung Pranoto yang lebih representatif.[2] Kode IATA dan ICAOnya adalah SRI dan WALS dan sekarang juga diambil alih oleh bandara baru. Bandara ini pernah menjadi pusat operasi DAS dan Kurakura Aviation.

Bandar Udara Temindung

Temindung Airport
Informasi
JenisPublik
PengelolaDirektorat Jenderal Perhubungan Udara
MelayaniSamarinda
LokasiSungai Pinang, Samarinda
Ketinggian dpl10 mdpl
Peta
Bandar Udara Temindung di Samarinda
Bandar Udara Temindung
Bandar Udara Temindung
Lokasi Bandar Udara Temindung di Samarinda
Landasan pacu
Arah Panjang Permukaan
m kaki
04/22 1,160 4 Aspal
Peta Temindung

Satu-satunya landas pacu di bandara ini adalah landas pacu 04/22 sepanjang 1.160 meter.

Sejarah sunting

Pada bulan November 1973, Pemerintah Daerah Kalimantan Timur bersama PT Pelita Air Service bekerjasama untuk membangun sebuah lapangan terbang di Samarinda dengan konstruksi sederhana di atas tanah, yakni plat besi. Lapangan yang terbuat dari plat besi tersbut diresmikan pada 24 Juli 1974 oleh Dirjen Perhubungan Udara pada saat itu, Kardono, dengan nama Pelabuhan Udara Temindung.[3]

Namun ternyata lapangan terbang tersebut pada waktu air pasang sering terendam sehingga lapangan terbang ditutup pada 16 September hingga 5 Oktober 1974. Kondisi lapangan yang semakin lama semakin merendah turun dan hanya dapat didarati satu hari cuma sekali, akhirnya pada 13 November 1974 Pelabuhan Udara Temindung ditutup sama sekali. Setelah itu dilakukan perbaikan darurat diadakan untuk beberapa kali pendaratan khusus dan akhirnya pada 13 Desember 1974 diadakan pembongkaran plat besi dan dilanjutkan dengan pembuatan lapangan udara yang permanen dengan proyek peningkatan. Biaya untuk keperluan tersebut didapat dari APBD 1974/1975 sebesar 150 juta rupiah dan APBD 1975/1976 sebesar 120 juta rupiah. Dengan selesainya proyek pembangunan Lapangan terbang Temindung ini pada 26 juli 1975, maka pengelolaan selanjutnya diserahkan kepada Kepala Pelabuhan Udara Temindung.[3]

Keadaan geografis sunting

Temindung terletak di utara Sei Krg. Mumus di Sei Pinang, Samarinda. Tingkat kesulitan untuk mendarat dan lepas landas di bandara ini sangatlah tinggi karena harus melewati daerah pemukiman pada ketinggian sangat rendah. Selain itu, aktivitasnya telah melebihi kapasitas.

Hasilnya, pada awal 1990-an, pemerintah Kaltim mencari lokasi-lokasi alternatif untuk sebuah bandara baru. Akhirnya dipilihlah Sungai Siring. Pemindahan operasi bandara ini berlangsung sekali dalam jumlah besar, yang dimulai setelah pesawat terakhir di Temindung mendarat dan berakhir sebelum pesawat pertama mendarat di Sungai Siring.

Referensi sunting

  1. ^ "44 Tahun beroperasi, Bandara Temindung di Samarinda ditutup". Merdeka.com. merdeka.com. 23 Mei 2018. Diakses tanggal 26 Mei 2018. 
  2. ^ Budi, Kurniasih (10 April 2018). Budi, Kurniasih, ed. "Bandara APT Pranoto Siap Gantikan Bandara Temindung Samarinda". Kompas.com. kompas.com. Diakses tanggal 26 Mei 2018. 
  3. ^ a b Kotamadya Samarinda dan Pembangunan. Maruhum. 

Pranala luar sunting