Bahasa Okinawa

bahasa Ryukyu Utara

Bahasa Okinawa (ウチナーグチ, 沖縄口 uchinaguchi, [ʔutɕinaːɡutɕi]) adalah suatu bahasa Ryukyu Utara yang dituturkan di tengah dan selatan Pulau Okinawa, Jepang, serta pulau-pulau di sekelilingnya seperti Kepulauan Kerama, Pulau Kumejima, Tonaki, Aguni, Hamahigajima, Henzajima, Miyagijima, dan Ikeijima.

Bahasa Okinawa
沖縄口, Uchinaaguchi
Okinawa Selatan
PengucapanIPA: [ʔut͡ɕinaːɡut͡ɕi]
Dituturkan diJepang
WilayahPulau Okinawa, Prefektur Okinawa
Penutur
950.000[1] (2011)[2]
Bentuk awal
Sistem penulisan Okinawa, Sistem penulisan bahasa Jepang (Kanji dan Kana)
Aspek ketatabahasaan
Tipologi
Kode bahasa
ISO 639-3ryu
Glottologcent2126[3]
Linguasfer45-CAC-ai
45-CAC-aj
45-CAC-ak[4]
Status konservasi
Terancam

CRSingkatan dari Critically endangered (Terancam Kritis)
SESingkatan dari Severely endangered (Terancam berat)
DESingkatan dari Devinitely endangered (Terancam)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan)
Aman

NESingkatan dari Not Endangered (Tidak terancam)
ICHEL Red Book: Definitely Endangered
Okinawa diklasifikasikan sebagai bahasa terancam punah (DE) pada Atlas Bahasa-Bahasa di Dunia yang Terancam Kepunahan
Referensi: [5][6]
C10
Kategori 10
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa telah punah (Extinct)
C9
Kategori 9
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sudah ditinggalkan dan hanya segelintir yang menuturkannya (Dormant)
C8b
Kategori 8b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa hampir punah (Nearly extinct)
C8a
Kategori 8a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sangat sedikit dituturkan dan terancam berat untuk punah (Moribund)
C7
Kategori 7
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai mengalami penurunan ataupun penutur mulai berpindah menggunakan bahasa lain (Shifting)
C6b
Kategori 6b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai terancam (Threatened)
C6a
Kategori 6a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa masih cukup banyak dituturkan (Vigorous)
C5
Kategori 5
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mengalami pertumbuhan populasi penutur (Developing)
C4
Kategori 4
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan dalam institusi pendidikan (Educational)
C3
Kategori 3
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan cukup luas (Wider Communication)
C2
Kategori 2
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan di berbagai wilayah (Provincial)
C1
Kategori 1
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa nasional maupun bahasa resmi dari suatu negara (National)
C0
Kategori 0
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa merupakan bahasa pengantar internasional ataupun bahasa yang digunakan pada kancah antar bangsa (International)
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
EGIDS SIL EthnologueC7 Shifting
Bahasa Okinawa dikategorikan sebagai C7 Shifting menurut SIL Ethnologue, artinya sebagian atau kebanyakan penutur mulai beralih menuturkan bahasa lain dalam kesehariannya atau bahasa ini telah tergeser oleh bahasa besar lainnya
Lokasi penuturan
  Bahasa Okinawa Utara (Kunigami)
  Bahasa Okinawa Selatan (Shuri-Naha)
Artikel ini mengandung simbol fonetik IPA. Tanpa bantuan render yang baik, Anda akan melihat tanda tanya, kotak, atau simbol lain, bukan karakter Unicode. Untuk pengenalan mengenai simbol IPA, lihat Bantuan:IPA.
 Portal Bahasa
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B • PW
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Bahasa ini memiliki dua dialek utama: dialek tengah (disebut juga dialek baku atau dialek Shuri-Naha) dan dialek selatan. Dialek Shuri telah dibakukan sejak abad ke-15 semasa Kerajaan Ryukyu berada di bawah pemerintahan Raja Shō Shin (1477-1526). Dialek Shuri waktu itu dipakai sebagai bahasa resmi dan bahasa sastra Kerajaan Ryukyu.[7] Semua lagu-lagu dan puisi yang berasal dari zaman Kerajaan Ryukyu ditulis dalam dialek Shuri.

Bahasa ini juga disebut Okinawa Selatan untuk membedakan dengan bahasa Kunigami yang juga disebut Okinawa Utara, tetapi biasanya dianggap sebagai bahasa yang terpisah dari bahasa Okinawa Selatan. Bahasa Jepang dialek Okinawa mengacu kepada Uchinā Yamatoguchi (ウチナーヤマトグチ) yang juga sangat berbeda dari bahasa Okinawa.

Sejarah sunting

Setelah Kerajaan Ryukyu dibubarkan dan dijadikan Prefektur Okinawa pada tahun 1897, Pemerintah Jepang mewajibkan penggunaan "bahasa Jepang baku" terhadap orang-orang Okinawa.[7] Bahasa Jepang dijadikan bahasa pengantar di sekolah dan bahasa Okinawa dilarang dipakai. Di sekolah-sekolah umum, murid dilarang bercakap-cakap memakai bahasa Okinawa. Murid yang bercakap-cakap dalam bahasa Okinawa menerima hukuman berupa papan kayu kecil (hōgen fuda) yang harus digantung di leher.[8] Papan tersebut baru dapat dilepas bila ada murid lain yang menerima hukuman yang sama.[9]

Dialek Shuri yang dulunya adalah lingua franca di Pulau Okinawa akhirnya semakin terkikis dan jumlah penutur asli dialek lokal terus berkurang di seluruh wilayah Ryukyu, terutama di pulau utama Okinawa. Meskipun demikian, berbagai dialek Ryukyu lainnya tetap mempertahankan sebagian besar ciri khas fonologi, sintaksis, dan leksikal bahasa Jepang Klasik.[10]

Fonologi sunting

Vokal sunting

Bahasa Okinawa mengenal tiga vokal pendek, /a i u/, dan lima vokal panjang, /aː uː/. Perhatikan perbedaan dengan bahasa Jepang, /u/ dalam bahasa Okinawa diucapkan dengan bentuk bibir bulat.

Konsonan sunting

Dwibibir Alveolar Alveolo-palatal Langit-langit Langit-langit belakang Uvular Glotal
Sengau m n ɴ
Letup p b t d/ɾ t͡ɕ d͡ʑ k ɡ ʔ
Sentuhan
Frikatif (ɸ) s (ɕ) (ç) h
Malaran tak bergeser j w
Malaran tak bergeser laringal ʔj ʔw

Silabogram sunting

(Secara teknis, daftar berikut ini bukan daftar suku kata melainkan daftar mora)

'i 'e 'a 'o 'u 'ya 'yo 'yu 'wa 'n
[ʔi] [ʔe] [ʔa] [ʔo] [ʔu] [ʔja] [ʔjo] [ʔju] [ʔwa] [ʔn]
[ʔm]
i e a o u ya yo yu we wa n
[i]
[ji]
[e]
[je]
[a] [o]
[wo]
[u]
[wu]
[ja] [jo] [ju] [we] [wa] [n]
[m]
[ŋ]
[ɴ]
hi he ha ho fu hya hyo hyu fa
[çi] [çe] [ha] [ho] [ɸu] [ça] [ço] [çu] [ɸa]
gi ge ga go gu gya gwe gwa
[ɡi] [ɡe] [ɡa] [ɡo] [ɡu] [ɡja] [ɡʷe] [ɡʷa]
ki ke ka ko ku kya kwe kwa
[ki] [ke] [ka] [ko] [ku] [kja] [kʷe] [kʷa]
chi che cha cho chu
[t͡ɕi] [t͡ɕe] [t͡ɕa] [t͡ɕo] [t͡ɕu]
ji je ja jo ju
[d͡ʑi] [d͡ʑe] [d͡ʑa] [d͡ʑo] [d͡ʑu]
shi she sa so su sha shu
[ɕi] [ɕe] [sa] [so] [su] [ɕa] [ɕu]
di de da do du
ri re ra ro ru
[di] [de] [da] [do] [du]
[ɾi] [ɾe] [ɾa] [ɾo] [ɾu]
ti te ta to tu
[ti] [te] [ta] [to] [tu]
mi me ma mo mu mya myo
[mi] [me] [ma] [mo] [mu] [mja] [mjo]
bi be ba bo bu bya byo byu
[bi] [be] [ba] [bo] [bu] [bja] [bjo] [bju]
pi pe pa po pu pya pyu
[pi] [pe] [pa] [po] [pu] [pja] [pju]

Tabel di atas adalah modifikasi dari sistem alih aksara asli seperti yang dipakai dalam Okinawago jiten (Kamus Bahasa Okinawa, terbit pertama kali tahun 1963) mengikuti alih aksara Hepburn yang sekarang ini lebih populer. Perbedaannya dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

IPA Okinawago jiten Hepburn Catatan
[j] j y
[ɸu] hu fu
[ɸa] hwa fa
[ʔ] ʔ Dalam bahasa Jepang baku tidak ada alih aksara standar untuk hamzah. Sebagian pengarang memilih untuk menghilangkan tanda hamzah, sementara pengarang lain mungkin menggunakan apostrof (').
[d͡ʑ~ʑ] z j
[t͡ɕ] c ch
[ɕ] s, sj sh
Mora /ɴ/ ɴ n
[ː] e ¯ Sebagian pengarang mungkin menggunakan vokal rangkap dan bukan tanda makron di atas huruf vokal, misalnya: mii, dan bukan atau mie.
Geminasi q Konsonan rangkap

Perbandingan dengan bahasa Jepang sunting

Bahasa Jepang Bahasa Okinawa Catatan
/e/ /i/ [ti] bukan [t͡ɕi]
/o/ /u/ [tu] bukan [tsu], [du] bukan [dzu]
/ai/ /eː/
/ae/
/au/ /oː/
/ao/
/aja/
/k/ /k/ /ɡ/ kadang-kadang
/ka/ /ka/ /ha/ kadang-kadang
/ki/ /t͡ɕi/ [t͡ɕi]
/ku/ /ku/ /hu/, [ɸu] kadang-kadang
/si/ /si/ /hi/, [çi] kadang-kadang
/su/ /si/ [ɕi]; dulunya dibedakan sebagai [si]
dan kadang-kadang /hi/ [çi]
/tu/ /t͡ɕi/ [t͡ɕi]; dulunya dibedakan sebagai [tsi]
/da/ /ra/ [d] dan [ɾ] sudah disatukan
/de/ /ri/
/do/ /ru/
/ni/ /ni/ Mora /ɴ/ (kadang-kadang)
/nu/ /nu/
/ha/ /hwa/ /pa/ kadang-kadang, tetapi jarang
/hi/ /pi/ ~ /hi/
/he/
/mi/ /mi/ Mora /ɴ/ kadang-kadang
/mu/ /mu/
/ri/ /i/ /iri/ tak terpengaruh
/wa/ /wa/ Cenderung diucapkan sebagai /a/

Tata bahasa sunting

Bahasa Okinawa mempertahankan sejumlah ciri khas tata bahasa bahasa Jepang Klasik, di antaranya pembedaan antara bentuk konklusif (shūshikei, 終止形) dan bentuk atributif (rentaikei, 連体形), ga () untuk menunjukkan fungsi genitif/kemilikan (hilang dalam dialek Shuri[10]), nu (bahasa Jepang: no) untuk fungsi nominatif.

書く kaku
menulis[10]
Jepang klasik Shuri
Irealis 未然形 書か kaka- kaka-
Kontinuatif 連用形 書き kaki- kachi-
Konklusif 終止形 書く kaku kachun
Atributif 連体形 書く kaku kachuru
Realis 已然形 書け kake- kaki-
Imperatif 命令形 書け kake kaki

Salah satu asal usul akhiran -un and -uru adalah bentuk kontinuatif yang berakhiran dengan kata uri (bahasa Jepang Klasik: 居り wori, ada); -un berasal dari bentuk konklusif uri; -uru berasal dari bentuk atributif uru, misalnya:

  • kachuru berasal dari kata kachi-uru;
  • kachun berasal dari kata kachi-uri; dan
  • yumun (bahasa Jepang: 読む yomu, membaca) berasal dari kata yumi + uri.

Etimologi yang sama juga berlaku untuk verba konklusif -san dan verba atributif -saru) di belakang kata sifat. Kata dasar yang diakhiri dengan -sa berubah menjadi kata benda; asalnya dari akhiran ari (有り, ada) dalam bahasa Jepang Klasik, misalnya:

  • takasan (bahasa Jepang: 高い takai, tinggi) berasal dari kata taka-sa-ari;
  • achisan (bahasa Jepang: 暑い atsui, panasnya musim panas) berasal dari kata atsu-sa-ari; dan
  • yutasaru (nyaman; senang) berasal dari kata yuta-sa-aru.

Partikel sunting

bikee/biken sunting

びけーん Arti: hanya, cuma, semata-mata
Untuk kata kerja digunakan partikel uppi
Dipakai setelah Contoh kalimat Bahasa Indonesia
Nomina rōmaji bikeen nu shumuchi

ローマ字びけーんぬ書物。

Buku yang hanya bertuliskan huruf Latin.
Verba (sengaja) Ninjibusharu uppi nindin sumabiin.

寝んじ欲しゃるうっぴ寝んでぃん済まびいん。

Kamu dapat tidur selama yang kamu ingini

wutooti/wuti sunting

をぅてぃ・をぅとーてぃ Partikel yang menunjukkan tempat (lokasi) seperti halnya partikel de (で) dalam bahasa Jepang
Dipakai setelah Contoh kalimat Bahasa Indonesia
Nomina: tempat Kuma wutooti yukwibushan.

くまをぅとーてぃ憩ぃ欲しゃん。

Aku mau beristirahat di sini.

nkai sunting

んかい Diterjemahkan sebagai kata depan untuk menandai arah atau tujuan: ke atau di
Dipakai setelah Contoh kalimat Bahasa Indonesia
Nomina: arah/tujuan Uchinaa nkai mensooree!

沖縄んかいめんそーれー!

Selamat datang di Okinawa!

atai sunting

あたい Diterjemahkan sebagai: sebanyak itu
Dipakai setelah Contoh kalimat Bahasa Indonesia
Nomina: untuk nomina digunakan yaka: Ari yaka nihongo nu jouuji ya aran.

彼やか日本語ぬ上手やあらん。

Bahasa Jepang saya tidak sebagus dia.
Kata sifat* Hayai hodo ii.

早いほどいい。

Makin cepat, makin baik
Verba Unu tatimunoo umuyuru atai takakooneeyabiran

うぬ建物ー思ゆるあたい高こーねーやびらん。

Gedung itu tidak setinggi yang kau bayangkan.

saani/saai/sshi sunting

さーに・さーい・っし Dipakai untuk menunjukkan cara melaksanakan sesuatu. Serupa dengan de で dalam bahasa Jepang. Ketiga partikel ini (saani/saai/sshi) dapat saling dipertukarkan.
Dipakai setelah Contoh kalimat Bahasa Indonesia
Nomina basusshi ichabira.

バスっし行ちゃびら。

Mari pergi dengan bus.
Nomina: tempat Uchinaaguchisaani tigami kachan.

うちなあぐちさーに手紙書ちゃん。

Saya menulis surat dalam bahasa Okinawa.

kuru/guru sunting

くる・ぐる (頃) Diterjemahkan sebagai: sekitar, kira-kira.
Kuru berfungsi sebagai kata benda dan dapat diikuti dengan nu.
Dipakai setelah Contoh kalimat Bahasa Indonesia
Nomina San-ji guru nkai ichabira.

三時ぐるんかい行ち会びら。

Mari bertemu sekitar jam 3.

kuree/guree sunting

くれー・ぐれー (位) Diterjemahkan sebagai: sekitar, kira-kira.
Kuree berfungsi sebagai kata benda, dan dapat diikuti oleh (nu)
Dipakai setelah Contoh kalimat Bahasa Indonesia
Nomina Juppun kuree kakayun

十分くれーかかゆん。

Itu perlu kira-kira 10 menit.

yatin sunting

やてぃん Diterjemahkan sebagai: atau, bahkan, tetapi, namun, juga di"
Dipakai setelah Contoh kalimat Bahasa Indonesia
Nomina, partikel: bahkan Uchuu kara yatin manri-no-Choojoo nu miiyun.

宇宙からやてぃん万里ぬ長城ぬ見ーゆん。

Bahkan dari luar angkasa Anda dapat melihat Tembok Cina.
Nomina: "juga di" Nihon yatin inchirii-n guchi binchoosun

日本やてぃんいんちりーん口を勉強すん。

Juga di Jepang, kami belajar bahasa Inggris.
Awal frasa untuk menunjukkan: namun, meskipun demikian, walaupun". Dalam hal ini, kata yashiga lebih lazim digunakan yashiga, wannee an umuran

やしが、我んねーあん思らん。

Tapi aku tidak sependapat.

madi sunting

までぃ (迄) Diterjemahkan sebagai: "hingga, sampai"
Menunjukkan waktu atau tempat sebagai batasan.
Dipakai setelah Contoh kalimat Bahasa Indonesia
Nomina (khususnya tempat atau waktu) Kunu densha-a, Shu-i madi ichabiin.

くぬ電車あ、首里までぃ行ちゃびーん。

Kereta ini pergi hingga sampai Shuri.
Verba Keeru madi machooibiin.

帰るまでぃ待ちょーいびーん。

Aku akan menunggu sampai kamu pulang ke rumah.

Referensi sunting

  1. ^ Okinawan, Endangered Languages Project. Akses: 22 Agustus 2023.
  2. ^ Okinawa di Ethnologue (ed. ke-18, 2015)
  3. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Central Okinawan". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  4. ^ Mimizun.com 2005, Comment #658 – 45-CAC-ai comprises most of Central Okinawa, including Shuri (Naha), Ginowan and Nishihara; 45-CAC-aj comprises the southern tip of Okinawa Island, including Itoman, Mabuni and Takamine; 45-CAC-ak encompasses the region west of Okinawa Island, including the Kerama Islands, Kumejima and Aguni.
  5. ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011. 
  6. ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022. 
  7. ^ a b Kaplan, Robert B. (2008). Language Planning and Policy in Asia: Japan, Nepal, Taiwan and Chinese Characters,. Multilingual Matters. hlm. 2010–06–14. 
  8. ^ Nakasone, Ronald Y. (2002). Okinawan diaspora. University of Hawaii Press. hlm. ix. ISBN 0-8248-2530-6. 
  9. ^ Gottlieb, Nanette (2005). Language and society in Japan: Contemporary Japanese society. Cambridge University Press. hlm. 25. ISBN 0-5215-3284-1. 
  10. ^ a b c Shibatani, Masayoshi (1990). The Languages of Japan. Cambridge University Press. hlm. 195. ISBN 0-5213-6918-5. 

Pranala luar sunting