Ayub 29 (disingkat Ayb 29) adalah bagian dari Kitab Ayub di Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen. Kitab ini menceritakan riwayat Ayub, seorang yang saleh, dan pencobaan yang dialaminya.[1][2]

Ayub 29
Kitab Ayub lengkap pada Kodeks Leningrad, dibuat tahun 1008.
KitabKitab Ayub
KategoriKetuvim
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Lama
Urutan dalam
Kitab Kristen
18

Teks sunting

  • Naskah sumber utama: Masoretik, Septuaginta dan Naskah Laut Mati.
  • Pasal ini terdiri dari 25 ayat.
  • Merupakan babak ketiga percakapan antara Ayub dengan ketiga sahabatnya, yang dicatat dalam pasal 22 sampai 31.
  • Berisi jawaban Ayub atas perkataan ketiga Bildad, orang Suah, mengenai pencobaan yang dialami Ayub.

Struktur sunting

Ayat 18 sunting

"Pikirku: Bersama-sama dengan sarangku aku akan binasa, dan memperbanyak hari-hariku seperti burung feniks."[3]
Bahasa Ibrani: ואמר עם־קני אגוע וכחול ארבה ימים׃
Transliterasi Ibrani: wa·'o·mar im-qi·ni eg·wa; we·ka·khol ar·beh ya·mim.
Alkitab Versi Raja James: Then I said I shall die in my nest and I shall multiply my days as the sand

Bagian pertama ayat ini wa·'o·mar im-qi·ni eg·wa; dapat diterjemahkan:

"Dan kupikir: dalam sarangku aku akan meninggal;"

Kata yang diterjemahkan sebagai "binasa" atau "meninggal" di sini berasal dari akar kata "גָּוַע" (ḡā·wa‘) yang dipakai di Kitab Kejadian dalam konteks "meninggalnya" (= menghembuskan nafas terakhir, mati dengan tenang) Abraham,[4] Ishak,[5] dan Yakub.[6]

Bagian kedua ayat ini we·ka·khol ar·beh ya·mim. dapat diterjemahkan:

"Dan seperti pasir kuperbanyak hari-hari(-ku)."

Kata "חול" (khol) pada umumnya diartikan "pasir" seperti dalam ayat "keturunanmu sebagai pasir di laut, yang karena banyaknya tidak dapat dihitung."[7]. Namun, sejumlah rabbi menafsirkan kata yang sama ini dalam arti "burung feniks" (Inggris: Phoenix), burung ajaib yang banyak dikagumi pada zaman kuno. Osaia dalam buku "Bereshith Rabba" (Komentari Kitab Kejadian; Commentary on Genesis) mengatakan mengenai burung ini, "bahwa semua hewan menaati wanita (dalam memakan buah larangan) kecuali seekor burung dengan nama חול chûl, yang mana dikatakan dalam Kitab Ayub, 'Aku akan memperbanyak hari-hariku seperti כחול kechûl.'" Jannai menambahkan, bahwa "burung ini hidup seribu tahun lamanya, dan di akhir seribu tahun itu, api menyala dari sarangnya dan membakarnya habis, tetapi secara ajaib akan tertinggal sebutir telur, dari mana anggota-anggota tubuhnya akan tumbuh dan ia akan bangkit hidup kembali:" bandingkan dengan Nonnus dalam "Dionys. Lib. 40. Martial", Claudian, dan lain-lain dalam "Bochart, Hieroz. P. ii. Lib. vi. c. v. pp. 818-825". Tetapi terjemahan yang lebih tepat, tanpa keraguan, adalah yang paling lazim, dan sangat umum dalam Alkitab untuk melambangkan jumlah yang sangat besar tak terbatas dengan "pasir" (Kejadian 22:17; Hakim-hakim 7:12; Habakuk 1:9). Perbandingan yang mirip dengan hal ini terdapat dalam "Ovid, Metam. Lib. xiv. 136ff:"[8]

Referensi sunting

  1. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada perjanjian lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
  2. ^ (Indonesia) WS Lasor, Pengantar Perjanjian Lama 2, sastra dan nubuatan. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1994.
  3. ^ Ayub 29:18
  4. ^ Kejadian 25:8
  5. ^ Kejadian 35:29
  6. ^ Kejadian 49:33
  7. ^ Kejadian 32:12
  8. ^ Albert Barnes. Notes on the Bible. 1834.

Lihat pula sunting

Pranala luar sunting