Aktuil adalah nama majalah musik yang terbit pertama kali pada 8 Juni 1967 di Bandung. Berdirinya majalah ini bermula dari ide Denny Sabri Gandanegara, kontributor majalah Discorina, Yogyakarta. putra pertama Sabri Gandanegara, wakil gubernur Jawa Barat periode 1966 - 1974. Dia lalu bertemu Bob Avianto, seorang penulis lepas masalah-masalah perfilman. Dari obrolan ringan, mereka sampai pada perbincangan intens dan serius untuk membuat majalah hiburan. Avianto menemui Toto Rahardjo, pemimpin kelompok musik dan tari Viatikara. Gayung bersambut. Di rumah Syamsudin -publik musik mengenalnya pemusik Sam Bimbo- mereka mencapai kata sepakat dan mengusulkan Aktuil sebagai nama majalah. Asal kata Aktuil diambil dari nama majalah luar negeri Actueel adalah majalah musik terbitan Belanda.

Tahun 1970-1975 merupakan masa keemasannya saat Aktuil jadi bacaan wajib anak muda di Indonesia. Lebih-lebih setelah seniman Remy Sylado menyuntikkan eksperimen sastra mbeling dalam bentuk cerita bersambung Orexas. Cerita ini sekaligus menegaskan Aktuil sebagai majalah anak muda. Orexas sendiri bukan dewa atau ksatria dari mitos Yunani, melainkan kependekan dari "organisasi sex bebas." Pemeo belum jadi anak muda kalau belum membaca Aktuil, bukanlah sesuatu yang berlebihan. Bahkan, majalah ini masih dianggap "kitab suci", khususnya oleh para rock mania yang besar pada tahun 1970-an.

Meski majalah ini lebih tertarik menulis berita musik rock, tetapi untuk urusan informasi musik, majalah ini jadi urutan pertama, makanya diberi predikat tersebut. Kesuksesannya lantas membuat majalah ini sering dianggap majalah musik pertama di Indonesia. Padahal, kenyataannya sepuluh tahun sebelum kelahiran Aktuil, majalah musik Musika terbit. Enam tahun setelahnya, majalah musik Discorrina menyusul merambah pasaran. Namun, nasib "buruk" merekalah yang membedakan dengan Aktuil.

Pada tahun 1970-an, majalah ini tercatat membuka jaringan kantor perwakilan dan korespondennya di luar negeri (Hamburg, München, Berlin, Swedia, Stockholm, Ottawa, Tokyo, Hong Kong, Kowloon, New York). Pada tahun 1975, Aktuil juga mengejutkan publik Indonesia dengan mengundang kelompok musik Deep Purple untuk berpentas di Indonesia. Saat itu, pentas-pentas musik, apalagi dengan pemain musik dari luar negeri, masih jarang terjadi.

Sayang sekali, mulai tahun 1976, pamor Aktuil mulai merosot—setidaknya kalau dilihat dari segi penjualan. Ketika tahun 1979 majalah ini dipindah ke Jakarta-pun, nasibnya tidak malah jadi lebih baik. Malah, majalah ini sempat jadi majalah umum sebelum akhirnya benar-benar mati pada tahun 1986.

Denny Sabri terus berkiprah sampai achir hayatnya, setelah berhentinya majalah aktuil Denny menjadi Talent Scouter, artis yang diorbitkan diantaranya Nike Ardilla, Nicky Astria, Meriam Bellina, Inka Christy, Nafa Urbach.

Pranala luar sunting