Air Berlin

perusahaan penerbangan Jerman

Air Berlin PLC & Co. Luftverkehrs KG (FWB: AB1), beroperasi dengan nama airberlin atau airberlin.com adalah sebuah maskapai penerbangan utama Jerman. Pada masa puncaknya, Air Berlin adalah maskapai penerbangan terbesar kedua di Jerman, serta maskapai terbesar ke-10 di Eropa dalam hal jumlah penumpang.[3] Maskapai ini berkantor pusat di Berlin[4] dan memiliki penghubung di Bandar Udara Berlin Tegel dan Bandar Udara Düsseldorf. Air Berlin dulunya adalah anggota dari aliansi maskapai oneworld.

Air Berlin
IATA ICAO Kode panggil
AB BER AIR BERLIN
Didirikan1978; 46 tahun lalu (1978)
(sebagai Air Berlin USA)
Mulai beroperasi1979
Berhenti beroperasi27 Oktober 2017
Penghubung
Aliansioneworld
SloganYour Airline
Perusahaan indukAir Berlin PLC & Co. Luftverkehrs KG
Kantor pusatPusat Biro Bandar Udara
Charlottenburg-Wilmersdorf,
Berlin, Jerman
Tokoh utamaThomas Winkelmann (CEO)
PendapatanPenurunan 3,79 miliar (2016)[1]
Laba bersihPenurunan -781,9 juta (2016)[1]
Karyawan8.481 (2016)[1][2]
Situs webairberlin.com

Maskapai ini didirikan pada tahun 1978 oleh Lelco, sebuah perusahaan Amerika. Setelah penyatuan kembali Jerman, Air Berlin dijual dan menjadi perusahaan Jerman pada tahun 1991. Air Berlin bergabung dengan aliansi oneworld pada tahun 2012. Setelah bertahun-tahun mengalami kerugian, Air Berlin mengajukan kebangkrutan pada 15 Agustus 2017[5] dan berhenti beroperasi pada 27 Oktober 2017.

Sejarah sunting

Air Berlin, Inc. dibentuk di Oregon, Amerika Serikat, oleh bekas kapten Pan Am pada 1978.[6] Walaupun maskapai ini dioperasikan di luar Jerman, registrasi AS dibutuhkan, karena antara akhir Perang Dunia II dan Oktober 1990, hanya pesawat milik Sekutu yang diizinkan mendarat di Berlin Barat. Maskapai ini pertama kali lepas landas pada 1979 dengan penerbangan charter menuju Palma de Mallorca menggunakan Boeing 707; pada akhir 1981, armadanya diubah menjadi Boeing 737.[7]

Setelah penyatuan kembali Jerman pada 1990, investor Jerman mendapat saham terbesar di perusahaan ini dan Joachim Hunold, seorang bekas manajer LTU, menjadi CEO. Maskapai ini diberi registrasi di bawah hukum Jerman dan diubah namanya menjadi Air Berlin GmbH & Co. Luftverkehrs KG. Maskapai ini kemudian bergabung dengan IATA (Asosiasi Angkutan Udara Internasional) dan memulai penerbangan terjadwa menuju ibu kota bisnis Eropa, seperti London, Zurich, Vienna dan Barcelona pada 1997. Bulan Januari 2004, Air Berlin mengumumkan kerja sama dengan maskapai milik bekas pembalap Formula One (Niki Lauda), Niki dan mendapat 24% saham di Niki.

Pada 2006, Air Berlin berhasil menyelesaikan penawaran publik awal di Bursa Saham Frankfurt. Dijadwalkan untuk 5 Mei 2006, kemudian berakhir pada 11 Mei 2006; perusahaan ini mencatat kenaikan harga bahan bakar dan tekanan pasar lainnya yang menjurus kepada batas permintaan investor dan pengurangan harga saham dari €15.0-17.5 hingga €11.5-14.5 dan bursa saham dibuka pada €12.0. 42.5 juta yang terjual pada IPO. Karena ini, 19.6 juta merupakan saham baru yang meningkatkan keuntungan perusahaan, dan seluruh pembayaran hutang dibuat oleh pemegang saham asli dan diinvestasikan di perusahaan itu pada 2006. Setelah IPO, perusahaan ini mengklaim memiliki dana sebesar €400 million Euro untuk membiayai perluasan lainnya, termasuk pembelian pesawat.[8]

Kemudian, pada tahun 2006, Air Berlin mengumumkan bahwa mereka mendapat 100% saham di dba, tergantung persetujuan. Pada Agustus 2006m dba diambil alih. Kedua maskapai tersebut beroperasi di bawah identitas yang terpisah, tetapi ketika dba melanjutkan operasinya sebagai perusahaan independen di bawah payung Air Berlin, akan dipasarkan sebagai Air Berlin "dibantu oleh dba".[9]

Pada Maret 2007, Air Berlin mengambl alih maskapai charter Jerman, LTU International, menjadikan grup maskapai terbesar keempat di Eropa berdasarkan jumlah lalu lintas. Di antara mereka, maskapai ini mengangkut 22.1 juta penumpang pada 2006. Pengambilan alih tersebut dijalankan berdasarkan keinginan bercabang pada penerbangan jarak jauh dan kesempatan untuk memperlihatkan peran pentingnya di Bandar Udara Internasional Düsseldorf. LTU akan mempertahankan namanya untuk masa depan, sementara rutenya akan dipindahkan ke jaringan Eropa Air Berlin.[10]

Pada waktu yang sama, Air Berlin mendapat 49% saham di maskapai Swiss, Belair yang dimiliki oleh operator tur Hotelplan, untuk membolehkan peningkatan aktivitasnya di pasar Swiss.[10]

Tahun 2007, sebuah livery baru digunakan pada penampilan pertama Airbus A319.[11]

Pada 20 September 2007, Air Berlin megnumumkan bahwa mereka akan mengambil alih pesaingnya, Condor Airlines dengan imbalan memberi Thomas Cook saham 30% di Air Berlin.[12]

Maskapai ini menyelesaikan proses merger dengan LTU pada pada tanggal 1 April 2011 lalu, dengan menyatukan semua operasi kedua maskapai dalam satu atap.

Layanan sunting

Air Berlin tidak beroperasi dengan model pesawat bertarif rendah: menarik perhatian, daripada penerbangan titik-ke-titik, Air Berlin menawarkan penerbangan yang dijamin melalui hubnya. Maskapai ini juga menawarkan penerbangan termasuk makanan dan minuman,[13] suratkabar,[14] kursi yang ditentukan[15] dan program frequent flyer.[16]

Kota Tujuan sunting

 
Tujuan Air Berlin
  jerman
  Tujuan Air Berlin

Maskapai ini menjalankan penerbangan murah yang luas termasuk tujuan interkontinental di Amerika Serikat, Karibia dan Asia Tenggara serta tujuan liburan di kawasan Mediterania, Kepulauan Canary dan Afrika Utara, dengan total 150 tujuan terjadwal di 40 negara. Berlin dan Düsseldorf adalah penghubung utama Air Berlin dengan menawarkan penerbangan jarak jauh dan koneksi di Eropa.

Armada sunting

 
Air Berlin Boeing B737-700 dalam livery Boeing
 
Air Berlin Boeing B737-800

Armada Air Berlin (termasuk LTU) telah mencakup (Maret 2007):[17]

Armada Air Berlin termasuk LTU
Pesawat Jumlah Kursi
Airbus A320-200 27
144/180
Airbus A321-200 4
204
Airbus A319-100 7
144
Airbus A 330-200 9
323
Airbus A 330-300 3
361
Boeing 737-700 6 144
Boeing 737-800 38 186
Boeing 737-500 1 118
Boeing 737-300 14 136
Boeing 787-800 25 (Pesanan)
10 (Opsi)
Fokker 100 14 100
Jumlah 123

Pada November 2004, Air Berlin dan mitra Austria-nya, Niki mengumumkan pembelian bersama 110 Airbus A320. Sebuah pesanan untuk 70 pesawat, 60 dikirim ke Air Berlin dan 10 ke FlyNiki. Persetujuan tersebut termasuk opsi untuk membeli 40 pesawat.[1]

Pada 28 November 2006, Boeing mengumumkan bahwa Air Berlin berkeinginan untuk membeli 60 Boeing 737-800NG dan juga menandai sebuah pesanan awal pada 2006 untuk 15 Boeing 737-700. Nilai gabungan 75 pesawat tersebut adalah $5,1 miliar dalam daftar harga. Jelas sekali, Air Berlin juga memiliki 10 737-700 dari pesanan dba yang diumumkan pada 2005. Air Berlin diperkirakan mendapat pesawat yang jumlah seluruhnya 85 737, dimulai pada November 2007.[2] Diarsipkan 2007-10-09 di Wayback Machine. Kesemua 85 737 tersebut akan dilengkapi dengan winglet, yang memperbaiki keefisienan bahan bakar.

Pada 7 Juli 2007, Air Berlin mengumumkan pesanan untuk 25 Boeing 787-8 Dreamliner dengan opsi dan hak pembelian.[18]

Usia rata-rata armada Air Berlin adalah 6,8 tahun pada Februari 2007.[19]

Laporan suratkabar di "Frankfurter Allgemeine Zeitung / FAZ" pada 18 Juni 2007 memberitakan pembelian 25 Airbus A330 dan 25 Airbus A350.

Tahun 2010, diumumkan bahwa Air Berlin akan bergabung dengan aliansi Oneworld. Dalam rangkan persiapan masuk aliansi tersebut, maskapai ini mengadakan 2 kontrak codesharing dengan American Airlines dan Finnair (keduanya anggota Oneworld). Maskapai ini dijadwalkan masuk sebagai anggota penuh pada tahun 2012.

Pranala luar sunting

Referensi sunting

  1. ^ a b c "airberlin IR Information concerning the FY 2016 and Q1 2017 results". ir.airberlin.com. 28 April 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 April 2017. Diakses tanggal 28 April 2017. 
  2. ^ http://ir.airberlin.com/de/ir/fakten-zur-gruppe/die-airberlin-group Diarsipkan 30 October 2017 di Wayback Machine. Statistics
  3. ^ Air Berlin Strategy and Business Model [https://web.archive.org/web/20120813201418/http://www.airberlin.com/site/company/profile/index.php?LANG=eng&cat=strategie Diarsipkan 13 August 2012 di Wayback Machine.. Air Berlin, retrieved on 19 January 2011.
  4. ^ "Approach map Diarsipkan 18 October 2014 di Wayback Machine.." Air Berlin. Diakses 5 Mei 2010.
  5. ^ "Air Berlin meldet Insolvenz an – Bundesregierung gibt Kredit - WELT". DIE WELT. Diakses tanggal 2017-08-15. 
  6. ^ "airberlin.com:History". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-03-31. Diakses tanggal 2007-09-22. 
  7. ^ Berlin Airport Company, April 1981 Monthly Timetable Booklet for Berlin Tempelhof and Berlin Tegel Airports, Berlin Airport Company, West Berlin, 1981
  8. ^ "Repricing of IPO". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-08. Diakses tanggal 2007-09-22. 
  9. ^ "Air Berlin darf DBA übernehmen". Manager Magazin (de) (dalam bahasa German). 6 September 2009. Diakses tanggal 18 August 2013. 
  10. ^ a b David Kaminski-Morrow (2007-04-03). "Air Berlin LTU move driven by access to Düsseldorf". Flight International. hlm. 9. 
  11. ^ "Air Berlin unveils its new livery with an Airbus A319" Flight Global, 29/08/07
  12. ^ "Air Berlin seeks to buy Condor, give T. Cook stake[pranala nonaktif permanen]" Reuters, Frankfurt, 20-Sept-2007.
  13. ^ "airberlin.com:Gourmet Meals". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-03-19. Diakses tanggal 2007-09-22. 
  14. ^ "airberlin.com:Onboard Service". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-09-17. Diakses tanggal 2007-09-22. 
  15. ^ "airberlin.com:Seating". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-09-17. Diakses tanggal 2007-09-22. 
  16. ^ "airberlin.com:Top Flight Bonus". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-09-17. Diakses tanggal 2007-09-22. 
  17. ^ "airberlin.com:The Fleet". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-27. Diakses tanggal 2007-09-22. 
  18. ^ http://www.boeing.com/news/releases/2007/q3/070707c_nr.html
  19. ^ Air Berlin Fleet Age