Adramelekh

(Dialihkan dari Adrammelek)

Adramelekh (Adrammelek) merupakan nama salah satu dewa yang terdapat di Alkitab yaitu dalam 2 Raja-raja 17:31.[1] Nama Adrammelek berasal dari bagian barat semit.[2] Nama ini berarti yang mulia adalah raja.[2] Nama Adrammelek ini juga mempunyai kaitan dengan Baal.[1] Hal ini dikarenakan nama Adrammelek juga bisa menjadi kata sifat yaitu addir-melek.[1] Kata sifat ini dikenakan pada Baal.[1] Hal ini ditunjukkan dalam teks yang berasal dari Ugarit.[1] Ia merupakan dewa dari orang Sefarwaim.[1] Suku Sefarwaim merupakan salah satu suku yang dibawa oleh Sargon II ke Samaria setelah kehancuran yang terjadi pada tahun 722 Sebelum Masehi.[2] Orang Sefarwaim menyembah Adramelek bersama pasangannya yang bernama Anammelek.[1] Salah satu bentuk penyembahan orang Sefarwaim kepada Adrammelek dan Anammelek adalah dengan mempersembahkan bayi mereka.[1] Mereka mempersembahkan bayi mereka dengan cara dibakar.[1] Namun, tidak begitu banyak data mengenai dewa ini.[2] Hal ini didukung dengan tidak disebutkannya nama Adrammelek dalam tulisan Babilonia maupun Asyur.[2]

Adramelekh putra Sanherib sunting

Tercatat dalam Alkitab Ibrani (Perjanjian Lama di Alkitab Kristen) ada seorang tokoh bernama "Adramelekh" (Adrammelech) yang adalah putra dan sekaligus pembunuh Sanherib, raja Asyur pada 2 Raja-raja 19:37[3] and Yesaya 37:38.[4] Dalam bahasa Akkadia namanya ditulis sebagai Arda-mulishshi,[5] dengan keterangan sebagai seorang putra yang memberontak terhadap Sanherib, ayahnya.

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ a b c d e f g h i Karel Van De Toorn, et.all. 1999. Dictionary of deities and Demons in the Bible. Hlm 10-11.
  2. ^ a b c d e David Noel Freedman. 2000. Eerdmans Dictionary of The Bible. Grands Rapids, Michigan: Wm B. Eerdmans. Hlm 22.
  3. ^ 2 Raja–raja 19:37 (Terjemahan Baru): Pada suatu kali ketika ia sujud menyembah di dalam kuil Nisrokh, allahnya, maka Adramelekh dan Sarezer, anak-anaknya, membunuh dia dengan pedang, dan mereka meloloskan diri ke tanah Ararat. Kemudian Esarhadon, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.
  4. ^ Yesaya 37:38 (Terjemahan Baru): Pada suatu kali ketika ia sujud menyembah di dalam kuil Nisrokh, allahnya, maka Adramelekh dan Sarezer, anak-anaknya, membunuh dia dengan pedang, dan mereka meloloskan diri ke tanah Ararat. Kemudian Esarhadon, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.
  5. ^ Gösta Werner Ahlström (1993). The History of Ancient Palestine. Fortress Press. hlm. 716. ISBN 978-0-8006-2770-6.