Abdul Malik bin Rifa'ah

Abdul Malik bin Rifa'ah bin Khalid al-Fahmi (Arab: عبد الملك بن رفاعة بن خالد الفهمي, meninggal 727) adalah seorang gubernur Mesir.[1]

Abdul Malik bin Rifa'ah
Gubernur Mesir
Masa jabatan
715–717
Penguasa monarkiAl-Walid I
Sulaiman bin Abdul Malik
Umar bin Abdul Aziz
Masa jabatan
16 Mei 727 – 30 Mei 727
Penguasa monarkiHisyam bin Abdul Malik
Informasi pribadi
Meninggal727
Hubungan
Orang tuaRifa'ah bin Khalid
ProfesiGubernur, kepala keamanan
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Silsilah sunting

Abdul Malik berasal dari kabilah Fahm dari Qais bin 'Ailan. Silsilahnya adalah Abdul Malik bin Rifa'ah bin Khalid bin Tsabit bin Zha'in bin al-Ajlan bin Abdullah bin Ka'ab bin Shubh bin Walibah bin Nashr bin Sha'sha'ah bin Tsa'labah bin Kinanah bin Amr bin al-Qain bin Fahm bin Amr bin Sa'ad bin Qais bin 'Ailan al-Fahmi.[2]

Ia memiliki saudara yang bernama Al-Walid bin Rifa'ah yang juga gubernur Mesir.[2] Mereka adalah keturunan dari Khalid bin Tsabit.[2] Khalid bin Tsabit ini merupakan pemimpin pasukan Muslim yang dikirim oleh Khalifah Umar bin Khattab untuk menaklukkan Baitul Maqdis. Ia kemudian turut serta dalam Penaklukan Mesir. Khalid juga pernah menjadi pemimpin pasukan dalam pertempuran di laut Mesir dan penyerangan Afrika.[3]

Masa jabatan sunting

Abdul Malik pada awalnya menjabat sebagai kepala keamanan (shahib asy-syurthah) pada tahun 91 H (710 M).[1] Ia lalu diangkat menjadi gubernur Mesir untuk masa jabatan pertama dari 96 H (715 M) sampai dengan 99 H (717 M).[1] Ia diangkat oleh Khalifah Al-Walid I menggantikan Qurrah bin Syarik al-Absi, lalu Sulaiman bin Abdul Malik mengukuhkannya dan Umar bin Abdul Aziz memberhentikannya lalu menggantinya dengan Ayyub bin Syurahbil.[4] Ia kembali menjabat untuk kedua kalinya dari 16 Mei 727 sampai 30 Mei 727 pada masa Khalifah Hisyam bin Abdul Malik menggantikan Hafsh bin al-Walid bin Yusuf al-Hadhrami.[5] Ia menjabat hanya selama beberapa pekan lalu meninggal karena sakit dan digantikan oleh saudaranya, Al-Walid bin Rifa'ah.[6]

Penilaian sunting

Abdul Malik digambarkan memiliki sifat adil, berjiwa suci, dan berbudi luhur oleh Khairuddin Az-Zarkali.[1] Di antara kata-katanya adalah:[a]

Jika hadiah itu masuk ke dalam pintu, maka kepercayaan akan hilang!

Maksudnya adalah setiap karyawan dilarang menerima hadiah.[1]

Catatan sunting

  1. ^ Kata-katanya dalam bahasa Arab diawali "إذا دخلت الهدية من الباب خرجت الأمانة من الطاق"

Referensi sunting

  1. ^ a b c d e Khairuddin Az-Zarkali. "Kitab Al-A'lam Az-Zarkali - Ibnu Rifa'ah - Al-Maktaba al-Shamela". shamela.ws (dalam bahasa Arab). hlm. 158. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-10-26. Diakses tanggal 2023-12-19. 
  2. ^ a b c (Arab) The Hadith Transmitters Encyclopedia - Khalid bin Tsabit bin Zha'in
  3. ^ Syaikh Al-Baladzuri (2015). Futuhul Buldan: Penaklukan Negeri-negeri dari Fathu Makkah Sampai Negeri Sind (Bukel). Pustaka Al-Kautsar. hlm. 181. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-07. Diakses tanggal 2023-04-07. 
  4. ^ Ibnu Asakir. "Tarikh Madinah Dimasyq - jilid 37". ar.lib.eshia.ir (dalam bahasa Arab). hlm. 16. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-12-19. Diakses tanggal 2023-12-19. 
  5. ^ Stewart, John (2005). African States and Rulers. London: McFarland. hlm. 85. ISBN 0-7864-2562-8. 
  6. ^ Al-Kindi 1912, hlm. 75; Ibnu Taghribirdi 1929, hlm. 108–09.

Sumber sunting