Abbad bin Bisyr

(Dialihkan dari Abbad bin Bishir)

Abbad bin Bisyr (Arab: عباد بن بشر, lahir tahun 33 sebelum hijrah (591) – meninggal di Yamamah, tahun 12 H (633)) adalah Sahabat Nabi Muhammad.[2]

Abbad bin Bisyr
Lahir33 sebelum hijrah (591)
Meninggal12 H (632 atau 633)
Yamamah
Orang tua
  • Bisyr bin Waqasy bin Zugbah (bapak)
  • Fatimah binti Bisyr bin Adi al-Khazrajiyyah[1] (ibu)

Biografi sunting

Abbad bin Bisyr bin Waqasy bin Zugbah memeluk Islam di tangan Mush'ab bin Umair[3] sebelum Usaid bin Hudhair dan Sa'ad bin Mu'adz memeluk Islam.[1] Setelah hijrah, Nabi Muhammad mempersaudarakan Abbad dengan Abu Hudzaifah bin Utbah,[3] dan ia membersamai dengan Nabi Muhammad di semua pertempuran.[1]

Nabi Muhammad menugaskan Abbad sejumlah tugas. Abbad termasuk di antara detasemen yang membunuh Ka'ab bin al-Asyraf, dan Nabi mengutusnya untuk mengumpulkan sedekah dari Bani Muzainah, Bani Sulaim, dan Bani Mushthaliq, salah satu bagian dari kabilah Khuza'ah.[1] Nabi Muhammad menjadikannya sebagai pembagi ghanimah (harta rampasan perang) Pertempuran Hunain.[1] Nabi juga menjadikannya sebagai komandan pengawalnya dalam Pertempuran Tabuk.[3]

Setelah Nabi wafat, Abbad berpartisipasi dalam Perang Riddah, dan dia terbunuh dalam Pertempuran Yamamah pada tahun 12 H, serta dia berusia 45 tahun.[3] Abbad bin Bisyr memiliki riwayat dari satu hadits Nabi yang diriwayatkan atas Abdurrahman bin Tsabit bin ash-Shamit al-Anshari,[3] dan Abu Dawud meriwayatkannya tentang keutamaan kaum Anshar.[4]

Referensi sunting

Kutipan

Daftar pustaka

  • Az-Zarkali, Khairuddin bin Mahmud bin Muhammad (2002). Al-A’lām (dalam bahasa bahasa Arab). Jilid 3. Beirut: Dar el-Ilm Lilmalayin. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-08-09. Diakses tanggal 2017-08-03.